INT. KAMAR RUMAH SAKIT — MALAM
Dua pasien dengan banyak bekas luka bekas tertabrak, diberada dimasing-masing ranjang. Satu wanita satu pria. Pria meringis kesakitan. Wanita tidak sadarkan diri. Ada DOKTER dan 2 perawat memeriksa keadaan mereka.
DOKTER DODO
Gimana kondisi bapak ini?
PERAWAT 1
Banyak luka di tangan dan kaki dok, luka ringan.
DOKTER DODO pindah ke pasien perempuan disampingnya. Mengamati dengan seksama, memeriksa mata. DOKTER melihat perempuan.
PERAWAT 2
IBU ini belum sadarkan diri dok, tapi hanya luka memar dikepala saja, selebihnya luka ringan dok.
DOKTER DODO masih melihat pasien perempuan.
DOKTER DODO
Ini tolong diperhatikan lagi ya, cidera dikepalanya mungkin beresiko, kita belum tahu.
CALEB
Gimana keadaan istri saya dok?
DOKTER DODO
Tenang saja pak, istri bapak sedang ditangani dengan baik.
CALEB
Tolong kami di bikin dalam satu kamar aja ya dok.
DOKTER DODO
Baik pak. Keluarga bapak ada yang bisa dihubungi?
CALEB
Ada dok. Tolong hp saya mana?
CALEB meraba saku celananya.
PERAWAT 1
Ini pak.
Perawat memberikan hp
CALEB
Oh terima kasih.
CALEB memakai hp.
CALEB
Halo...
cut to
INT. KAMAR RUMAH SAKIT — SIANG
2 hari kemudian. Dalam ruangan ada 2 ranjang terpisah ada CALEB yang baru sadar dan sedang duduk memandangi NEZIYA yang masih tertidur disebelah kanannya. CALEB dengan perban di tangan dan kaki. Ditangan kanannya juga ada infus terpasang. NEZIYA yang masih terpasang alat bantu pernafasan.CALEB menggeser badannya hingga ke tepi ranjangnya, agar bisa meraih ranjang NEZIYA. Tangan CALEB hampir sampai beberapa kali meraih pinggiran tangan ranjang NEZIYA. DOKTER DODO masuk ke kamar. DODO melihat posisi CALEB tersebut, mendorong ranjang NEZIYA. CALEB memegang tangan kiri NEZIYA.
DOKTER DODO
Pak Caleb, gimana kabarnya hari ini?
CALEB
Makasih ya dok. Sekarang saya udah lebih baik.
DOKTER DODO
Pak CALEB, besok anda bisa pulang. Tapi kondisi istri anda belum sadarkan diri. Beliau masih dalam perhatian khusus.
CALEB
Jadi bagaimana kondisinya sekarang DOKTER, apa yang terjadi?
DOKTER DODO
Begini pak, istri anda mengalami benturan keras dikepala, sekarang belum siuman. Jadi masih dalam perawatan intensif. Kita sama-sama berharap istri bapak akan segera sadar. Karena tidak ada tanda-tanda kelainan yang kami temui.
CALEB
Tapi dok...
Tiba-tiba masuk AYAH, IBU dan NABILA.
AYAH
Kamu gak kenapa-kenapa?
IBU
Kamu gak apa-apa? gimana NEZIYA? gimana NEZIYA dok? Dok , gimana anak saya dok?
DOKTER DODO melihat CALEB. IBU dan AYAH berdiri dekat NEZIYA. NABILA dibelakang IBU.
CALEB
Ini mertua saya dok. NEZIYA belum sadar bu.
IBU mulai menangis.
DOKTER DODO
Iya bapak IBU, kondisi dari NEZIYA sekarang belum sadarkan diri.
IBU
Ehh YAH, coba lihat DOKTER ini , wajahnya seperti gak asing ya.
AYAH memperbaiki kacamatanya.
AYAH
Aduh bu, bapak ga bisa lihat jelas. DOKTER siapa bu?
IBU
Liat deh pak ini kan anak tetangga kita dulu. Ini kan Rado , anak pak camat dulu. Temenan sama NEZIYA juga dulu.
AYAH
Ahh masa ya.
IBU
Iya pak, kalo kecil dulu di panggil DODO loh pak.
DOKTER DODO senyum. Bapak memperbaiki kacamatanya.
AYAH
Oh iya ya
DOKTER DODO
Iya pak bu saya DODO, anak pak camat , kita dulu tetangga.
AYAH
Ahh masa ya
IBU
Iya loh , DODO sekarang apa kabar? Hebat ya sekarang jadi DOKTER. Jadi kamu sekarang yang merawat NEZIYA.
DOKTER DODO
Iya bu, pak, NEZIYA belum sadar, kita tetap berusaha. Tapi pak CALEB besok sudah bisa pulang.
IBU
Wah syukurlah kamu bisa pulang, eh tapi gak usah pulang aja yaa. Biar kita bisa nginap sini nungguin istri kamu ya.
CALEB
Eh iya bu, kita tunggu sama-sama. Tapi bapak IBU pulang kerumah aja nanti ya, tidur dirumah. Gak mungkin kita tidur sini semua.
cut to