1 INT/EXT. DEPAN RUMAH FARIS - DAY 1
Sebuah kompleks perumahan yang sepi. Hari terlihat panas. Di depan tiap rumah terlihat BENDERA merah putih untuk merayakan Peringatan 17 Agustus. Seorang tukang es berjalan mendorong gerobak dengan lesu.
FARIS, 35, memakai jaket jins di atas pakaian rapi dan masker menutup sebagian wajahnya. Dia berjalan mendekati pagar rumah. Lalu berhenti di depan teras. Di titik yang terpapar panas matahari.
Pintu terbuka. Seorang perempuan gemuk keluar memakai masker. Ia membawa SEMPROTAN besar sanitizer. Dia adalah YUMI, 39, kakak ipar Faris.
Yumi menyemprot seluruh tubuh Faris.
Setelah selesai, Yumi mengintruksikan Faris masuk lewat pintu samping.
2 INT. RUANG BELAKANG - RUMAH FARIS - DAY 2
Faris mengeluarkan HANDPHONE dan DOMPET dan menaruhnya di atas rak piring sebelum masuk ke kamar mandi.
Faris masuk ke kamar mandi.
Faris melepas baju dan melemparkannya ke dalam ember. Dia menyiram baju kotor dengan desinfektan. Lalu mengguyurnya dengan air. Kemudian dia mandi.
LATER
SUARA TELEVISI. Faris selesai mandi dan masuk ke kamarnya. Saat menuju ke kamar, ia tidak memperhatikan IBU di ruang tengah sedang menonton televisi.
Faris mengeringkan badan lalu berganti pakaian.
SECOND LATER
Faris keluar kamar membawa handuk basah. Dia berjalan ke belakang.
Ibu melambaikan tangan padanya, tetapi Faris abai.
Di belakang Faris menggantung handuk. Lalu berjalan ke rak piring dan mengambil kembali handphone dan dompetnya.
Saat Faris berjalan kembali ke kamar, Ibu memanggil-manggil. Tetapi Faris masih tidak peduli.
3 INT. KAMAR FARIS - RUMAH FARIS - DAY 3
Faris duduk di atas kasur. Dia membuka handphone. Mengetik pesan WA untuk abangnya, JAMAL, 42. Saat sedang mengetik, Faris mengingat kejadian tadi di tempat kerja.
4 INT/EXT. PABRIK - MORNING (FLASHBACK) 4
Tampak semua KARYAWAN PABRIK berdiri berjejal-jejalan di depan kantor. SEKURITI berbicara menggunakan megaphone mengingatkan semua orang untuk JAGA JARAK. Tapi tak ada yang mengindahkan.
Dua orang sekuriti lain berbadan SUBUR berdiri di hadapan hadapan semua karyawan dengan merentangkan kedua tangan. Mereka melindungi seorang WANITA KECIL berwajah Tionghoa.
Wanita itu adalah Kepala Personalia dari pabrik tempat Faris bekerja.
Faris berdiri paling depan bersama rekan kerjanya, EKO, 38, yang bertubuh kecil tapi tampangnya berani. Eko terlihat paling vocal bersama seorang KARYAWAN PEREMPUAN bertubuh kurus.
EKO
Kita harus dapat kejelasan soal pesangon kalau memang pabrik mau tutup.
Karyawan lain bersuara mendukung Eko.
EKO (CONT'D)
Stop produksi tanpa batas waktu sama artinya pabrik dalam setengah jalan menuju tutup.
KEPALA PERSONALIA
Justru itu, makanya kita lagi mengusahakan untuk karyawan dialihkan ke pabrik pusat.
EKO
Tapi nggak semua. Itu percuma. Kalau begini caranya paling jatuhnya pengurangan karyawan besar-besaran.
CUT TO:
5 INT. KAMAR FARIS - DAY 5
Faris melanjutkan mengetik WhatsApp.
FARIS: Mal, tolong kasih pinjam duit. Gue butuh pegangan sementara sebelum dapat kerja lagi. Gue kena PHK.
JAMAL: Waduh! Gua gak ada tuh duit. Dipegang Yumi. Minta dah sama dia.
FARIS: Ya elulah yang minta.
JAMAL: Ya nanti pulang kerja.
Kita akan mendengar suara pintu digedor-gedor.
SERA (V.O.)
Om ... dipanggil nenek!
Faris meletakkan handphone. Dia beranjak. Berjalan ke pintu.
Faris membuka pintu. Di depan sana tampak dua anak kecil. SERA, 8, dan PUPUT, 4. Mereka keponakan Faris. Anak dari Jamal dan Yumi.
SERA (CONT'D)
(menujuk ke ruang tengah) Dipanggil Nenek.
Faris tersenyum. Dia lalu keluar kamar dan menutup pintu.
Kedua keponakannya berbalik arah dan berlari ke depan.
6 INT. RUANG TENGAH - RUMAH FARIS - DAY 6
Faris berjalan menemui Ibu.
Melihat kedatangan Faris, Ibu tersenyum.
IBU
Sudah siang. Makan.
Faris menghela napas. Menoleh meja makan. Meja kecil dengan empat kursi itu tampak penuh. Makanan ditutup dengan tudung saji. Faris tak selera makan.
FARIS
Nanti belum lapar.
(beat)
Ibu saja makan duluan.
CUT TO:
7 INT. RUANG TAMU - RUMAH FARIS - DAY 7
Kita akan melihat sebagian besar ruang tamu itu dipenuhi tumpukkan PAKAIAN yang dibungkus plastik transparan.
Yumi tengah duduk lesehan di lantai. Mengepak pakaian ke dalam bungkus PENGIRIMAN.
Sera dan Puput bermain masak-masakan di samping ibunya.
HANDPHONE BERBUNYI. Yumi berhenti sebentar. Dia melirik layar handphone di atas meja di sebelahnya yang menyala.
Yumi memungut handphone dan membukanya. Jamal mengirim WhatsApp. Isinya menerangkan jika Faris hendak meminjam uang.
Yumi menelan ludah. Lalu menoleh. Di ruang tengah ia melihat Faris masuk ke kamarnya.