1. INT. RUANG KELUARGA – MALAM
Aqilla sibuk mencari berbagai informasi tentang pulau dan dijadikannya menjadi satu jurnal perjalanan. Dimana pada makalah tersebut terdapat halaman kosong untuk dia menuliskan berbagai hal yang dia rasakan sebagai petunjuk bagi orang lain jika suatu ketika mereka dalam keadaan bahaya.
WIRA
Lagi apa si, Qil? Dari tadi gua perhatiin lu sibuk banget sama tumpukan kertas itu.
AQILLA
Gua lagi nyiapin banyak info tentang pulau, biar kita ga kesasar disana.
YASSER
(tertawa)
Zaman sekarang masih aja pakai kertas, kan ada handphone dan maps.
AQILLA
Hp lu ga akan kepakai disana. Tau sendiri, ga semua tempat ada sinyal.
YASSER
Yaudah si tenang aja. Oh iya Wir, handycam dan SLR aman?
WIRA
Aman kok, tapi kita ada kendala lain.
Tiba-tiba Aqilla yang sedang sibuk, melihat ke arah Wira.
YASSER
Kendala apa?
WIRA
Jasa travel. Gua udah coba puluhan travel, tapi biasa alasan mereka klasik “Terlalu sulit ditempuh”.
YASSER
Gimana nih, jadwal kita seharusnya berangkat besok.
AQILLA
(tersenyum)
Itu artinya kita ga di bolehin kesana, alampun tak merestui.
Semua sibuk dengan fikiran masing-masing, tiba-tiba Wira angkat bicara.
WIRA
Gimana kalau kita berangkat mandiri aja tanpa jasa travel, kan lebih tertantang tuh. Yuk?
AQILLA
(terkejut)
Ga! Ga setuju sama sekali.
YASSER
Oke, ayo!
Aqilla berdiri dan siap meninggalkan kedua sepupunya. Namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Wira.
WIRA
Duh mau kemana si, Qil? Masa gajadi, lu ga liat kita udah nyiapin semua barang? Udah belanja makanan dan semua kebutuhan.
AQILLA
Kalau kalian tetap maksa pergi kesana, gua ga ikut. Gua juga akan melaporkan ke orang tua kalian betapa bahayanya pulau itu. Lihat, gua punya banyak barang bukti.
Aqilla memperlihatkan jurnal perjalanan yang telah dia selesaikan sebagai sumber informasi. Lalu pergi masuk ke dalam kamar.
2. INT. KAMAR AQILLA – PAGI
Aqilla masih tidur, tiba-tiba Wira dan Yasser membangunkan Aqilla.
WIRA
Qil, bangun. Ayo cepat nanti telat.
Aqilla membuka mata perlahan, mencoba bangun dari tempat tidur sambil mengusap mata.
AQILLA
Ih ngapain si kalian disini?
Yasser menarik selimut Aqilla dan menunjukkan jurnal perjalanan kepada Aqilla.
YASSER
Ayo bangun, katanya mau ke Pulau Kelabu.
AQILLA
(terkejut)
Eh, kenapa itu ada di tangan kalian?
Aqilla turun dari tempat tidur dan mencoba merebut kembali barang miliknya. Namun sayang Yasser dan Wira lari keluar kamar.
WIRA
(berteriak)
Cepat mandi! Ga ada alasan untuk menahan kita. Semua barang lu udah ada di mobil.
AQILLA
Huh, oke kali ini gua kalah sama kalian.
Aqilla mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
3. INT. MOBIL – PAGI
Wira dan Yasser duduk santai di kursi belakang. Yasser berkali-kali melihat jam di tangan kirinya.
YASSER
Kemana si Aqilla? Kebiasaan deh cewek, kalau dandan lama.
WIRA
Sabar Wir, tunggu aja yang penting dia ikut.
Aqilla datang dan langsung duduk di kursi depan, tepat sebelah Pak Tono.
YASSER
Kebiasaan ih kalau dandan lama, kalau kita telat gimana?
AQILLA
Bodo, sengaja malah.
Yasser kesal melihat kelakukan Aqilla, sementara Aqilla sibuk mengunyah permen karet dan memasang earphone biru miliknya agar dia tidak berdebat dengan sepupunya.
WIRA
Pak Tono, ayo berangkat.
PAK TONO
Baik.
Mobil melaju meninggalkan rumah menuju Bandara Soekarno Hatta.
AQILLA
Eh, kok kalian nekat banget sih, emang udah izin ke mamah papah?
WIRA
Tenang aman, tadi kita udah izinin kok ke om-tante semalam, dan mereka ngizinin. Jadi tenang aja.
YASSER
Tau nih protes aja. Tinggal ikut aja juga.
4. INT. BANDARA SOEKARNO HATTA – PAGI
Di bandara Wira, Yasser dan Aqilla segera berjalan ke tempat pengecekan barang lalu masuk ke dalam pesawat. Mereka duduk bertiga, dengan Aqilla di tengah.
YASSER
Untung aja ga telat, hampir ketinggalan pesawat kita gara-gara Aqilla.
AQILLA
Biarin aja biar gagal pergi.
WIRA
Udah si yang penting kita tetap jadi bukan?
Yasser dan Aqilla saling tatap-tatapan sinis. Yasser sibuk melihat majalah, sementara Aqilla sibuk mengikat rambut. Wira hanya tersenyum melihat kedua sepupunya. Pesawatpun lepas landas dan terbang ke bandara El Tari.
5. INT. BANDARA EL TARI – SIANG
Wira, Yasser dan Aqilla sedang berdiri menunggu di area pengambilan bagasi.
YASSER
(bahagia)
Yeay, Welcome to El Tari International Airport.
Wira hanya geleng kepala melihat kelakuan Yasser yang berbicara dengan merentangkan tangannya.
AQILLA
Ih ga cinta Indonesia ya? Pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar dong.
Yasser meledek Aqilla dengan mengikuti gaya Aqilla berbicara.
AQILLA
Yasser! Bisa ga gausah cari gara-gara.
YASSER
Iya maaf-maaf bu guru.
WIRA
Udah, daripada kalian bertengkar terus, mending ini ambil tas kalian. Bantuin, berat nih.
YASSER
(tertawa)
Haha. Kasian sepupu gua, sini-sini gua bantuin.
AQILLA
Mana punya gua?
YASSER
Udah ga usah sini biar gua aja yang bawain, lu mana kuat.
Aqilla menginjak kaki Yasser.
AQILLA
Sini ga!
YASSER
Nih. Cewe kok galak.
WIRA
Aduh kalian tuh ya, mau lanjut apa mau bertengkar aja? Gua tinggal ya.
AQILLA
Eh, tunggu.
Yasser dan Aqilla menyusul Wira yang sudah berjalan pergi keluar bandara.
6. EXT. BANDARA EL TARI – SIANG
Wira, Yasser dan Aqilla menunggu mobil di tempat penjemputan.
AQILLA
Mana nih mobil yang mau jemput kita?
YASSER
Iya mana nih, nanti kita malah kemalaman dijalan.
WIRA
Sabar, sebentar lagi datang kok. Percaya deh.
Aqilla dan Yasser tidak sabar, berkali-kali melihat jam tangan dan melihat sekeliling. Orang lain sudah berkali-kali datang dan pergi.
AQILLA
Ah, harus berapa lama lagi kita nunggu?
WIRA
Sabar. Nah tuh dia mobilnya.
YASSER
Eh bentar, kok dua mobil? Buat apa lu pesen dua.
WIRA
Udah tenang aja.
Tiba-tiba turun seseorang dari dalam mobil jeep dan segera menghampiri Wira.
WIRA
Gimana bro, aman kan?
PEMINJAM JEEP
Aman kok, nih kuncinya.
WIRA
Makasih, bro.
Orang tersebut segera masuk ke mobil jeep yang dibelakangnya dan segera pergi meninggalkan mereka.
YASSER
Oh jadi lepas kunci, asik jadi ga ada yang ganggu.
AQILLA
Hah serius kita cuma bertiga?
WIRA
Iya, yaudah ayo masuk.
Yasser, Aqilla dan Wira segera masuk ke dalam mobil.
ACT 2
7. INT. MOBIL JEEP – SORE
Aqilla duduk di belakang bersama tas dan barang bawaan mereka, sementara Wira menyetir mobil.
AQILLA
Sekarang kita kemana?
WIRA
Udah tenang aja, gua tau kok. Lu keliatannya cape banget, mending tidur aja.
8. INT. MOBIL JEEP – MALAM
Setelah mengendarai mobil selama 5 jam, mereka berhenti disebuah persimpangan jalan. Aqilla tampak tertidur pulas karena kelelahan.
WIRA
Bro, coba liat peta kita harus ke kiri atau kanan?
YASSER
Kanan.
WIRA
Ga yakin gua, kayanya kiri deh.
YASSER
Ih serius, coba lu liat nih.
WIRA
Gimana kalau kompas?
YASSER
Yah, kompas gua di tas. Bentar gua ambil dulu.
Yasser siap-siap menengok ke arah belakang, namun tiba-tiba Wira menahannya.
WIRA
Eh jangan-jangan. Tar Aqilla bangun.
YASSER
Emang kenapa?
WIRA
Ya tar dia makin takutlah kalau tau kita gatau jalan.
YASSER
Yaudah ikutin peta aja belok kanan.
WIRA
Bener lu ya? Salah tanggungjawab.
YASSER
Iya, udah ayo cepetan tar keburu Aqilla bangun.
WIRA
Yaudah jangan berisik lu-nya.
Wira memutar kemudi menuju jalur kanan mengikuti instruksi Yasser dan peta yang dipegangnya. Berselang dua jam setelahnya, Aqilla terbangun dan menyadari sudah larut malam.
AQILLA
Eh kita dimana?
YASSER
Eh udah bangun lu, Qil.
AQILLA
Iya lah, udah malam nih cari penginapan aja yu.
WIRA
Yah disinimah jarang ada penginapan, Qil.
AQILLA
Eh bentar, kok gelap dan sepi banget si. Kita ga salah jalankan?
YASSER
Engga kok. Dari tadi kita ngikutin peta.
AQILLA
Yah mana ga ada sinyal lagi.
YASSER
Lu sendirikan yang bilang HP ga akan berguna?
AQILLA
Iya sih, tapi gua mau cari penginapan terdekat. Gimana dong?
WIRA
Yaudah sabar-sabar. Paling nanti ada kali di depan.
Tiba-tiba mobil jeep berhenti karena mesin mati.
AQILLA
Eh apa-apaan ini?
Wira mencoba menarik gas berkali-kali namun gagal.
YASSER
Kayanya kita harus cek langsung deh.
WIRA
Yaudah ayo.
AQILLA
Eh bentar, jangan. Ini udah malam, bahaya keluar.
YASSER
Apa si yang lu takutin? Disini tuh ga ada siapa-siapa. Jadi tenang aja kali.
WIRA
Iya gapapa, aman kok Qil. Kalau kita ga lihat gimana kita mau lanjutin perjalanan?
AQILLA
Hmm, yaudah deh hati-hati. Gua jaga-jaga di dalam. Eh bentar-bentar. Nih ambil senternya.
Wira dan Yasser melihat mesin mobil, Aqilla menunggu di dalam mobil dengan harap-harap cemas.
9. EXT. MOBIL JEEP – MALAM
Wira membuka bagian depan mobil, melihat kondisi mobil.
WIRA
Ser, tolong senterin sebelah sini deh.
YASSER
Nih, coba lu cek kabel itu.
WIRA
Aman semua kok, terus apa masalahnya?
YASSER
Coba sini gua cek.
WIRA
Nih. Gimana, ketemu ga masalahnya?
YASSER
Engga sih, coba sambil lu coba lagi. Gua coba tahan kabelnya, mungkin kendor.
WIRA
Yaudah bentar.
Wira masuk ke dalam mobil.
10. INT. MOBIL JEEP – MALAM
Wira memegang setir kembali sambil mencoba menyalakan mobil.
AQILLA
Gimana bisa ga? Apa masalahnya?
WIRA
Ga ada masalah. Ini lagi di coba.
YASSER
(teriak)
Gimana bisa ga?
WIRA
Engga. Bentar ya Qil, gua turun dulu kasian Yasser diluar sendirian.
11. EXT. MOBIL JEEP – MALAM
Wira menghampiri Yasser yang masih mengutak-atik kabel.
YASSER
Ga ketemu lagi masalahnya.
WIRA
Yaudah mending kita masuk dulu ke mobil, tar kita omongin di dalem.
YASSER
Iya nih, diluar dingin juga.
12. INT. MOBIL JEEP – MALAM
Wira dan Yasser masuk ke dalam mobil.
WIRA
Oh ya, sekarang jam berapa si?
AQILLA
Bentar gua cek, senterin tangan gua dong gelap nih.
YASSER
Duh ribet ya, sini.
AQILLA
Jam 1 Wir.
YASSER
Serius jam 1? Ini udah malam banget.
WIRA
Yaudah kalau gitu kita terpaksa jalan buat cari pemukiman terdekat, ambil semua barang-barang kalian.
AQILLA
Hah, jalan keluar? Ide gila. Mending kita bermalam di mobil aja.
YASSER
Ih siapa juga yang mau bermalam ditengah hutan dengan kondisi mobil mati gini? Gua si ogah.
AQILLA
Ya daripada kita keluar. Bahaya ya. Ini tuh hutan, banyak binatang buas.
YASSER
Ga ada juga yang mau makan lu. Yaudah ayo.
AQILLA
Gamau. Cewe ga pantes ya keluar tengah malam gini.
WIRA
Kita bebas, mau diam sendiri di mobil atau ikut kita cari rumah warga?
YASSER
Tuhkan, ayolah mending ikut kita. Bahaya cewe malam-malam sendirian.
AQILLA
Yaudah gua ikut, tapi janji jangan ninggalin!
WIRA
Iya, yaudah ayo. Ambil barang-barang.
Wira, Aqilla dan Yasser turun dari mobil.