Rayuan Maut Pulau Kelabu
2. Tersesat

1.     INT. RUANG KELUARGA – MALAM

Aqilla sibuk mencari berbagai informasi tentang pulau dan dijadikannya menjadi satu jurnal perjalanan. Dimana pada makalah tersebut terdapat halaman kosong untuk dia menuliskan berbagai hal yang dia rasakan sebagai petunjuk bagi orang lain jika suatu ketika mereka dalam keadaan bahaya.

WIRA

Lagi apa si, Qil? Dari tadi gua perhatiin lu sibuk banget sama tumpukan kertas itu.

AQILLA

Gua lagi nyiapin banyak info tentang pulau, biar kita ga kesasar disana.

YASSER

(tertawa)

Zaman sekarang masih aja pakai kertas, kan ada handphone dan maps.

AQILLA

Hp lu ga akan kepakai disana. Tau sendiri, ga semua tempat ada sinyal.

YASSER

Yaudah si tenang aja. Oh iya Wir, handycam dan SLR aman?

WIRA

Aman kok, tapi kita ada kendala lain.

Tiba-tiba Aqilla yang sedang sibuk, melihat ke arah Wira.

YASSER

Kendala apa?

WIRA

Jasa travel. Gua udah coba puluhan travel, tapi biasa alasan mereka klasik “Terlalu sulit ditempuh”.

YASSER

Gimana nih, jadwal kita seharusnya berangkat besok.

AQILLA

(tersenyum)

Itu artinya kita ga di bolehin kesana, alampun tak merestui.

Semua sibuk dengan fikiran masing-masing, tiba-tiba Wira angkat bicara.

WIRA

Gimana kalau kita berangkat mandiri aja tanpa jasa travel, kan lebih tertantang tuh. Yuk?

AQILLA

(terkejut)

Ga! Ga setuju sama sekali.

YASSER

Oke, ayo!

Aqilla berdiri dan siap meninggalkan kedua sepupunya. Namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Wira.

WIRA

Duh mau kemana si, Qil? Masa gajadi, lu ga liat kita udah nyiapin semua barang? Udah belanja makanan dan semua kebutuhan.

AQILLA

Kalau kalian tetap maksa pergi kesana, gua ga ikut. Gua juga akan melaporkan ke orang tua kalian betapa bahayanya pulau itu. Lihat, gua punya banyak barang bukti.

Aqilla memperlihatkan jurnal perjalanan yang telah dia selesaikan sebagai sumber informasi. Lalu pergi masuk ke dalam kamar.

2.     INT. KAMAR AQILLA – PAGI

Aqilla masih tidur, tiba-tiba Wira dan Yasser membangunkan Aqilla.

WIRA

Qil, bangun. Ayo cepat nanti telat.

Aqilla membuka mata perlahan, mencoba bangun dari tempat tidur sambil mengusap mata.

AQILLA

Ih ngapain si kalian disini?

Yasser menarik selimut Aqilla dan menunjukkan jurnal perjalanan kepada Aqilla.

YASSER

Ayo bangun, katanya mau ke Pulau Kelabu.

AQILLA

(terkejut)

Eh, kenapa itu ada di tangan kalian?

Aqilla turun dari tempat tidur dan mencoba merebut kembali barang miliknya. Namun sayang Yasser dan Wira lari keluar kamar.

WIRA

(berteriak)

Cepat mandi! Ga ada alasan untuk menahan kita. Semua barang lu udah ada di mobil.

AQILLA

Huh, oke kali ini gua kalah sama kalian.

Aqilla mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

3.     INT. MOBIL – PAGI

Wira dan Yasser duduk santai di kursi belakang. Yasser berkali-kali melihat jam di tangan kirinya.

YASSER

Kemana si Aqilla? Kebiasaan deh cewek, kalau dandan lama.

WIRA

Sabar Wir, tunggu aja yang penting dia ikut.

Aqilla datang dan langsung duduk di kursi depan, tepat sebelah Pak Tono.

YASSER

Kebiasaan ih kalau dandan lama, kalau kita telat gimana?

AQILLA

Bodo, sengaja malah.

Yasser kesal melihat kelakukan Aqilla, sementara Aqilla sibuk mengunyah permen karet dan memasang earphone biru miliknya agar dia tidak berdebat dengan sepupunya.

WIRA

Pak Tono, ayo berangkat.

PAK TONO

Baik.

Mobil melaju meninggalkan rumah menuju Bandara Soekarno Hatta.

AQILLA

Eh, kok kalian nekat banget sih, emang udah izin ke mamah papah?

WIRA

Tenang aman, tadi kita udah izinin kok ke om-tante semalam, dan mereka ngizinin. Jadi tenang aja.

YASSER

Tau nih protes aja. Tinggal ikut aja juga.

4.     INT. BANDARA SOEKARNO HATTA – PAGI

Di bandara Wira, Yasser dan Aqilla segera berjalan ke tempat pengecekan barang lalu masuk ke dalam pesawat. Mereka duduk bertiga, dengan Aqilla di tengah.

YASSER

Untung aja ga telat, hampir ketinggalan pesawat kita gara-gara Aqilla.

AQILLA

Biarin aja biar gagal pergi.

WIRA

Udah si yang penting kita tetap jadi bukan?

Yasser dan Aqilla saling tatap-tatapan sinis. Yasser sibuk melihat majalah, sementara Aqilla sibuk mengikat rambut. Wira hanya tersenyum melihat kedua sepupunya. Pesawatpun lepas landas dan terbang ke bandara El Tari.

5.     INT. BANDARA EL TARI – SIANG

Wira, Yasser dan Aqilla sedang berdiri menunggu di area pengambilan bagasi.

YASSER

(bahagia)

Yeay, Welcome to El Tari International Airport.

Wira hanya geleng kepala melihat kelakuan Yasser yang berbicara dengan merentangkan tangannya.

AQILLA

Ih ga cinta Indonesia ya? Pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar dong.

Yasser meledek Aqilla dengan mengikuti gaya Aqilla berbicara.

AQILLA

Yasser! Bisa ga gausah cari gara-gara.

YASSER

Iya maaf-maaf bu guru.

WIRA

Udah, daripada kalian bertengkar terus, mending ini ambil tas kalian. Bantuin, berat nih.

YASSER

(tertawa)

Haha. Kasian sepupu gua, sini-sini gua bantuin.

AQILLA

Mana punya gua?

YASSER

Udah ga usah sini biar gua aja yang bawain, lu mana kuat.

Aqilla menginjak kaki Yasser.

AQILLA

Sini ga!

YASSER

Nih. Cewe kok galak.

WIRA

Aduh kalian tuh ya, mau lanjut apa mau bertengkar aja? Gua tinggal ya.

AQILLA

Eh, tunggu.

Yasser dan Aqilla menyusul Wira yang sudah berjalan pergi keluar bandara.

6.     EXT. BANDARA EL TARI – SIANG

Wira, Yasser dan Aqilla menunggu mobil di tempat penjemputan.

AQILLA

Mana nih mobil yang mau jemput kita?

YASSER

Iya mana nih, nanti kita malah kemalaman dijalan.

WIRA

Sabar, sebentar lagi datang kok. Percaya deh.

Aqilla dan Yasser tidak sabar, berkali-kali melihat jam tangan dan melihat sekeliling. Orang lain sudah berkali-kali datang dan pergi.

AQILLA

Ah, harus berapa lama lagi kita nunggu?

WIRA

Sabar. Nah tuh dia mobilnya.

YASSER

Eh bentar, kok dua mobil? Buat apa lu pesen dua.

WIRA

Udah tenang aja.

Tiba-tiba turun seseorang dari dalam mobil jeep dan segera menghampiri Wira.

WIRA

Gimana bro, aman kan?

PEMINJAM JEEP

Aman kok, nih kuncinya.

WIRA

Makasih, bro.

Orang tersebut segera masuk ke mobil jeep yang dibelakangnya dan segera pergi meninggalkan mereka.

YASSER

Oh jadi lepas kunci, asik jadi ga ada yang ganggu.

AQILLA

Hah serius kita cuma bertiga?

WIRA

Iya, yaudah ayo masuk.

Yasser, Aqilla dan Wira segera masuk ke dalam mobil.

ACT 2

7.     INT. MOBIL JEEP – SORE

Aqilla duduk di belakang bersama tas dan barang bawaan mereka, sementara Wira menyetir mobil.

AQILLA

Sekarang kita kemana?

WIRA

Udah tenang aja, gua tau kok. Lu keliatannya cape banget, mending tidur aja.

8.     INT. MOBIL JEEP – MALAM

Setelah mengendarai mobil selama 5 jam, mereka berhenti disebuah persimpangan jalan. Aqilla tampak tertidur pulas karena kelelahan.

WIRA

Bro, coba liat peta kita harus ke kiri atau kanan?

YASSER

Kanan.

WIRA

Ga yakin gua, kayanya kiri deh.

YASSER

Ih serius, coba lu liat nih.

WIRA

Gimana kalau kompas?

YASSER

Yah, kompas gua di tas. Bentar gua ambil dulu.

Yasser siap-siap menengok ke arah belakang, namun tiba-tiba Wira menahannya.

WIRA

Eh jangan-jangan. Tar Aqilla bangun.

YASSER

Emang kenapa?

WIRA

Ya tar dia makin takutlah kalau tau kita gatau jalan.

YASSER

Yaudah ikutin peta aja belok kanan.

WIRA

Bener lu ya? Salah tanggungjawab.

YASSER

Iya, udah ayo cepetan tar keburu Aqilla bangun.

WIRA

Yaudah jangan berisik lu-nya.

Wira memutar kemudi menuju jalur kanan mengikuti instruksi Yasser dan peta yang dipegangnya. Berselang dua jam setelahnya, Aqilla terbangun dan menyadari sudah larut malam.

AQILLA

Eh kita dimana?

YASSER

Eh udah bangun lu, Qil.

AQILLA

Iya lah, udah malam nih cari penginapan aja yu.

WIRA

Yah disinimah jarang ada penginapan, Qil.

AQILLA

Eh bentar, kok gelap dan sepi banget si. Kita ga salah jalankan?

YASSER

Engga kok. Dari tadi kita ngikutin peta.

AQILLA

Yah mana ga ada sinyal lagi.

YASSER

Lu sendirikan yang bilang HP ga akan berguna?

AQILLA

Iya sih, tapi gua mau cari penginapan terdekat. Gimana dong?

WIRA

Yaudah sabar-sabar. Paling nanti ada kali di depan.

Tiba-tiba mobil jeep berhenti karena mesin mati.

AQILLA

Eh apa-apaan ini?

Wira mencoba menarik gas berkali-kali namun gagal.

YASSER

Kayanya kita harus cek langsung deh.

WIRA

Yaudah ayo.

AQILLA

Eh bentar, jangan. Ini udah malam, bahaya keluar.

YASSER

Apa si yang lu takutin? Disini tuh ga ada siapa-siapa. Jadi tenang aja kali.

WIRA

Iya gapapa, aman kok Qil. Kalau kita ga lihat gimana kita mau lanjutin perjalanan?

AQILLA

Hmm, yaudah deh hati-hati. Gua jaga-jaga di dalam. Eh bentar-bentar. Nih ambil senternya.

Wira dan Yasser melihat mesin mobil, Aqilla menunggu di dalam mobil dengan harap-harap cemas.

9.     EXT. MOBIL JEEP – MALAM

Wira membuka bagian depan mobil, melihat kondisi mobil.

WIRA

Ser, tolong senterin sebelah sini deh.

YASSER

Nih, coba lu cek kabel itu.

WIRA

Aman semua kok, terus apa masalahnya?

YASSER

Coba sini gua cek.

WIRA

Nih. Gimana, ketemu ga masalahnya?

YASSER

Engga sih, coba sambil lu coba lagi. Gua coba tahan kabelnya, mungkin kendor.

WIRA

Yaudah bentar.

Wira masuk ke dalam mobil.

10.   INT. MOBIL JEEP – MALAM

Wira memegang setir kembali sambil mencoba menyalakan mobil.

AQILLA

Gimana bisa ga? Apa masalahnya?

WIRA

Ga ada masalah. Ini lagi di coba.

YASSER

(teriak)

Gimana bisa ga?

WIRA

Engga. Bentar ya Qil, gua turun dulu kasian Yasser diluar sendirian.

11.   EXT. MOBIL JEEP – MALAM

Wira menghampiri Yasser yang masih mengutak-atik kabel.

YASSER

Ga ketemu lagi masalahnya.

WIRA

Yaudah mending kita masuk dulu ke mobil, tar kita omongin di dalem.

YASSER

Iya nih, diluar dingin juga.

12.   INT. MOBIL JEEP – MALAM

Wira dan Yasser masuk ke dalam mobil.

WIRA

Oh ya, sekarang jam berapa si?

AQILLA

Bentar gua cek, senterin tangan gua dong gelap nih.

YASSER

Duh ribet ya, sini.

AQILLA

Jam 1 Wir.

YASSER

Serius jam 1? Ini udah malam banget.

WIRA

Yaudah kalau gitu kita terpaksa jalan buat cari pemukiman terdekat, ambil semua barang-barang kalian.

AQILLA

Hah, jalan keluar? Ide gila. Mending kita bermalam di mobil aja.

YASSER

Ih siapa juga yang mau bermalam ditengah hutan dengan kondisi mobil mati gini? Gua si ogah.

AQILLA

Ya daripada kita keluar. Bahaya ya. Ini tuh hutan, banyak binatang buas.

YASSER

Ga ada juga yang mau makan lu. Yaudah ayo.

AQILLA

Gamau. Cewe ga pantes ya keluar tengah malam gini.

WIRA

Kita bebas, mau diam sendiri di mobil atau ikut kita cari rumah warga?

YASSER

Tuhkan, ayolah mending ikut kita. Bahaya cewe malam-malam sendirian.

AQILLA

Yaudah gua ikut, tapi janji jangan ninggalin!

WIRA

Iya, yaudah ayo. Ambil barang-barang.

Wira, Aqilla dan Yasser turun dari mobil.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar