ACT 1
1. EXT. DEPAN RUMAH – PAGI
Aqilla memasukan buku catatan ke dalam tas, lalu datanglah Wira dengan senyum jahil menggoda Aqilla.
WIRA
Pagi cantik.
AQILLA
Apa si muji-muji, ayo cepat, takut telat nih!
Aqilla pergi meninggalkan Wira dan membuka pintu mobil.
CUT TO:
2. INT. MOBIL – PAGI
Aqilla dan Wira duduk santai di kursi belakang mobil, mesin mobil dinyalakan dan tiba-tiba terdengar teriakan dari luar.
YASSER
Tunggu dong!
Yasser berlari sambil merapihkan dasi.
AQILLA
(menggelengkan kepala)
Aduh, kebiasaan telat tuh anak.
3. EXT. HALAMAN SEKOLAH – SORE
Aqilla dan Wira berdiri di pinggir lapangan untuk menunggu kedatangan Yasser.
AQILLA
Kemana si Yasser? Kebiasaan deh, selalu dia yang terlambat.
WIRA
Ya lu tau kan, paling dia sibuk ngurusin fans-fansnya itu.
Aqilla dan Wira melihat sekeliling, mencari keberadaan Yasser. Setelah 5 menit menunggu, akhirnya Yasser datang.
WIRA
Nah, tuh dia anaknya.
AQILLA
(muka kesal)
Kebiasaan ih, telat! Abis dari mana aja si?
YASSER
Telatan mana, gua atau Pak Tono?
WIRA
Ya itu si jangan ditanya lagi, pasti Pak Tono lah kan Jakarta macet. Biasa alasan klasiknya.
YASSER
Ya lu si, dulu saat diizinin bawa mobil sendiri malah ngajak pulang malam mulu, jadi ribet kan kita sekarang mau kemana-mana harus di supirin.
AQILLA
Udah-udah, dari pada kita bahas Pak Tono disini, mending ke kafe seberang sekolah yu?
YASSER
Boleh, ayo!
CUT TO:
4. INT. KAFE – SORE
Aqilla, Wira dan Yasser duduk di pojok kafe dengan minuman pesanannya masing-masing.
YASSER
Ga lama lagikan kita liburan, mau kemana nih?
AQILLA
Nah ia mau kemana? Ada ide ga, Wir?
WIRA
Kemarin pas lagi rapat di ruang osis, gua tuh ga sengaja dengar Rika bahas pulau gitu. Gua penasaran kan, terus di kasih tau gambarnya. Sumpah surga dunia banget deh! Mau kesana ga? Nyesel kayanya kalau kita ga coba.
AQILLA
(antusias)
Apa nama pulaunya?
WIRA
Namanya apa ya? Bentar gua tanya Rika dulu.
Wira mengetik dan bertanya pada Rika via whatsapp.
WIRA
Oh iya, Pulau Kelabu namanya.
AQILLA
(tersedak saat minum coklat panas)
Horror banget si namanya.
YASSER
Oh keren tuh, yaudah ayo kapan?
Aqilla menatap sinis kearah Yasser. Lalu tiba-tiba terlihat mobil mereka telah tiba di depan sekolah.
WIRA
Udah dilanjut di rumah aja kalau mau ribut, kasian Pak Tono udah nungguin kita.
AQILLA
Huh, yaudah!
CUT TO:
5. INT. KAMAR AQILLA – MALAM
Aqilla merebahkan diri diatas kasur, terfikirkan tentang Pulau Kelabu. Lalu mengambil laptop dan mencoba cari informasi di internet tentang pulau tersebut.
AQILLA
Segitu jarangkah orang yang datang ke pulau ini? Sampai informasinya dikit banget.
Aqilla membuka semua website yang memuat informasi Pulau Kelabu, awalnya dia sangat kagum akan keindahan pulau namun tiba-tiba dia terkejut dan segera keluar kamar mencari kedua sepupunya.
AQILLA
(teriak)
Wira … Yasser …!
Aqilla menelusuri seluruh ruangan, namun tidak menemukan seorangpun di rumahnya.
6. INT. DAPUR - MALAM
Aqilla mengambil air dari dalam kulkas dan dituangkan ke gelas. Lalu dia berdiri tepat di belakang jendela yang mengarah ke halaman belakang.
AQILLA
(muka cemas)
Kemana mereka? Mereka harus tau ini.
Tiba-tiba Aqilla terkejut melihat ayunan di pinggir kolam bergerak sendiri. Dia penasaran sehingga mencoba melihatnya lebih dekat, namun tiba-tiba dia merasa ada hembusan angin di belakangnya.
YASSER
(menepuk pundak Aqilla)
Heh, mau kemana?
Aqilla menoleh dan terkejut sehingga gelas ditangannya terjatuh.
WIRA
Aqilla, lu kenapa si? Kok kaya orang ketakutan gitu.
AQILLA
Aw, sorry-sorry. Misi biar gua bersihin dulu serpihannya.
WIRA
Hei, jawab dulu. Lu itu kenapa?
AQILLA
Gapapa, nanti gua ceritain.
Tiba-tiba Bi Minah datang karena mendengar pecahan gelas.
BI MINAH
Aduh ada apa? Ya ampun non, sini biar bibi yang beresin. Kalian makan malam sana.
WIRA
Baik bi, yaudah ayo!
YASSER
Iya ayo makan malam dulu.
7. INT. KAMAR AQILLA – MALAM
Aqilla sedang duduk di kasur. Bunyi ketukan pintu, membuat Aqilla tersadar dari lamunannya.
AQILLA
Masuk.
WIRA
Nih kita bawain makan malam buat lu, kenapa ga makan si tadi?
AQILLA
Ga mau ah, buat kalian aja.
YASSER
Aduh, ayo makan! Nanti sakit. Lagi mikirin apa si? Coba cerita ke kita, pasti kita bantu.
AQILLA
(muka kesal)
Gimana mau bantu kalau masalahnya ada di kalian?
WIRA
Yaudah coba jelasin pelan-pelan apa masalahnya.
Aqilla bangun dari kasur dan membuka laptopnya. Lalu membuka website yang memuat informasi tentang pulau kelabu.
AQILLA
Tuh, coba baca!
Wira membaca artikel tersebut.
WIRA
(tertawa)
Ya ampun Qil, ga usah percaya dong, ini tuh cuma artikel. Bisa aja orang sengaja buat ini, biar ga ada yang datang kesitu. Secara kan indah banget pulaunya, tuh liat surga dunia bangetkan?
Yasser menjadi penasaran, maka dia merebut laptop dari tangan Wira.
YASSER
Ya ampun Qil, kaya ginian doang ngapain di percaya?
AQILLA
Ih kalian tuh ga baca sih yang tulisannya “Pulau kelabu, Pulau kematian nan berhantu”.
Yasser tertawa lagi, Aqilla semakin marah.
WIRA
Jadi, apa yang lu takutkan, Qil?
AQILLA
Kalian tuh ya, bisa aja ini bukan cuma mitos. Bisa aja ini ada sangkut pautnya sama dunia gaib, emangnya kalian mau jadi tumbal yang berikutnya?
WIRA
Huss, jangan bilang gitu ah. Kan ada Tuhan yang selalu ngelindungin kita kapanpun dan dimanapun. Kita ga boleh takut, percaya aja tujuan kitakan baik untuk berlibur. Percaya sama gua, ga akan terjadi yang aneh-aneh menimpa kita.
AQILLA
Tapi gua gamau kita kenapa-kenapa. Paham ga si?
WIRA
Iya, kita berdua paham kok. Tapi selama ini kita pergi ke Lombok, Gunung Semeru, dan pelosok negeri lainnya ga kenapa-kenapa kan?
AQILLA
Iya sih, tapi gua takut.
YASSER
Aqilla, inget ya. Siapa yang berhasil menguasai ketakutan dalam dirinya adalah pemenang sejati.
AQILLA
Iyaudah iya. Yaudah mending kalian keluar, gua mau istirahat.
WIRA
Yaudah ayo Ser, biar dia istirahat. Kalau lapar makanannya di meja ya.
Aqilla hanya mengangguk tidak memberikan jawaban.
YASSER
Selamat istirahat.
Yasser dan Wirapun pergi dari kamar Aqilla.
CUT TO:
8. INT. RUANG KELAS – SIANG
Aqilla sedang duduk berdua dengan Nilam. Namun Aqilla melamun, Nilam berkali-kali melambaikan tangan dihadapan Aqilla.
NILAM
Hei, Keysha Aqilla!
Nilam berbisik di telinga Aqilla, namun Aqilla hanya menyingkirkan Nilam dengan tangannya tanpa menoleh sedikitpun.
NILAM
(berteriak)
WOY, KEBAKARAN! KEBAKARAN!
Sontak, semua siswa di kelas menatap aneh kearah Nilam. Aqilla menengok ke arah teman sebangkunya.
AQILLA
Tuhkan diliatin sekelas. Lu itu kenapa si teriak-teriak ga jelas?
NILAM
Ih lu tuh yang kenapa, dari tadi pagi cuma ngelamun kerjaannya.
AQILLA
Iya gua lagi bingung, Lam.
NILAM
Bingung kenapa? Cerita dong.
Nilam membenarkan posisi duduknya kearah Aqilla, bersiap-siap untuk mendengarkan curhatan sahabatnya.
AQILLA
Lu taukan gua tuh takut banget sama hal-hal berbau mistis.
NILAM
Tau, kan lu pernah cerita gara-gara dibuka mata batin semasa SMP dulu jadinya lu penakut. Untung udah di tutup lagi. Emangnya ada apa? Lu habis ngeliat setan?
AQILLA
Yeh bukan gitu. Jadi, gua tuh diajak liburan sama Wira dan Yasser. Tapi gua takut.
NILAM
Yah ga asik, masa diajak liburan takut. Emangnya takut apa si?
AQILLA
Iya, gua coba cari tau tentang tempat yang akan gua kunjungi, indah banget si tapi banyak cerita horror yang beredar tentang tempat itu. Apalagi semalam masa gua tiba-tiba liat ayunan di rumah gua bergerak sendiri.
NILAM
Hah! Seriusan lu? Ayunan di pinggir kolam itu?
Aqilla hanya mengangguk.
NILAM
Ah bisa aja itu cuma halusinasi lu. Emang lu mau pergi kemana si?
AQILLA
Engga, serius deh gua liat sendiri. Rencananya sih mau ke Pulau Kelabu.
NILAM
(kaget)
Hah, Pulau kelabu? Engga, lu ga boleh pergi kesana.
Aqilla sangat takut dan penasaran melihat respon dari sahabatnya.
AQILLA
Kenapa? Lu tau apa tentang pulau itu?
NILAM
Jadi, sebulan lalu kakak gua dan beberapa sahabatnya pergi kesana. Seperti mitos yang tersebar, barangsiapa yang berkunjung pasti meninggalkan 1 korban. Keluarga gua aja bersyukur bukan kakak gua yang jadi korban. Ga bisa bayangin kalau sampai kakak gua yang kenapa-kenapa.
AQILLA
Apa yang lu maksud korban? Korban apa?
NILAM
Entah sampai saat ini itu menjadi sebuah misteri. Warga sekitar aja ga ada yang berani datang, apalagi warga asing. Gua saranin jangan kesana.
Tiba-tiba bell masuk berbunyi, semua anak segera masuk ke dalam kelas untuk melanjutkan pelajaran hari ini. Nilam sibuk mengeluarkan buku tugas, sementara Aqilla hanya diam ketakutan mendengar pernyataan dari Nilam.
CUT TO: