Rahasia Para Gadis
3. Tas Merah

INT. RUMAH KOS CEMPAKA - DAY   13

Polisi Andre memasuki kamar nomor 3, Polisi Sofi mengikutinya. Kamar itu terlihat rapi. Ada sebuah meja belajar dengan beberapa buku, kotak make up tergeletak di bawah, sebuah lemari dengan kaca besar, sebuah tempat tidur. Di dinding hanya ada sebuah gambar dengan pigura. Itu lukisan karikatur Permata bersama dengan kekasihnya, Heri.

POLISI ANDRE

Tak banyak barang di sini.

Polisi Sofi membuka lemari pakaian. Lemari itu cukup besar dengan tiga pintu. Ada pakaian sehari-harinya, ada pakaian kerja, kemeja-kemeja untuk kuliah, dan beberapa tas.

POLISI ANDRE

Apa ada barang mewah?

Polisi Sofi mengambil sebuah tas lalu membukanya. Ada beberapa buku tulis. Ia membuka buku tulis itu, catatan kuliah. Namun ia menemukan sebuah buku kecil, notes.

POLISI SOFI

Ia menulis jadwalnya.. dan beberapa catatan.

POLISI ANDRE

Ada yang menarik?

Polisi Sofi menatap Polisi Andre. Ia tak langsung menjawab, tapi menunjukkan catatan itu langsung. Polisi Andre lalu membacanya sendiri.

--KAMAR NOMOR 7, LANTAI 2

Kamar Berlian terlihat sedikit berantakan. Dindingnya penuh dengan poster band metal dan lukisan tanpa pigura. Ada beberapa baju dan jaket yang tergeletak di tempat tidur dan kursi. Di sudut ruangan, ada gitar akustik.

POLISI ANDRE

Ini kamar seniman.

POLISI SOFI

Mereka benar-benar tak menemukan ponselnya? Sudah diperiksa semua?

POLISI ANDRE

Sudah dilacak. Tapi tak ada, sepertinya sudah dirusak.

Polisi Sofi memeriksa tas ransel yang tergeletak di lantai. Ada beberapa buku musik dan buku kuliah. Tak ada catatan yang berarti, semua tentang musik.

Ia kemudian beralih ke lemari. Lemari itu penuh pakaian dengan warna gelap, kebanyakan hitam dan abu-abu.

Polisi Sofi lalu menemukan sebuah tas yang berbeda. Tas wanita yang feminim, berwarna merah.

POLISI SOFI

Lihat tas ini? Ini tak seperti kepribadian Berlian. Dia anak band yang tomboy kan?

POLISI ANDRE

Mungkin pemberian orang.

POLISI SOFI

Apa dia punya pacar?

POLISI ANDRE

Aku tak tahu. Aku belum menanyakan tentang dia. Nanti kau bisa tanyakan.

Polisi Sofi lalu membuka tas merah itu. Ada bedak dan lipstik.

CLOSE UP: Lipstik di tangan Polisi Sofi.

CUT TO:

INT. RUANG INTROGASI KANTOR POLISI - NIGHT   14

Polisi Sofi duduk berhadapan dengan SARA. Di meja ada dua gelas kertas berisi teh manis.

POLISI SOFI

Boleh tahu, bekas luka di lehermu itu?

SARA

Ini luka waktu aku kecil. Sudah lama sekali.

POLISI SOFI

Oh.. terkena apa?

SARA

Ayahku. Dia saat itu marah, tak sengaja melukaiku.

POLISI SOFI

Ok, jadi.. kamarmu dekat dengan Berlian. Kalian sehari-hari juga dekat?

SARA

Tidak begitu. Dia baru pindah 6 bulan yang lalu. Selain kuliah, ia sibuk bermain musik. Ia tak banyak bergaul dengan teman kos. Sering mengurung diri di kamar jika tak ada kegiatan.

POLISI SOFI

Sebelum malam pembunuhan, kau terakhir melihatnya kapan?

SARA

Sore hari. Ia baru pulang, entah dari mana. Setelah itu ia tak keluar kamar.

POLISI SOFI

Malam itu, kau juga tak keluar kamar?

SARA

Aku keluar sebentar. Mengambil cemilan dan minuman di dapur. Vivi membuat minuman sirup kurma. Aku mengambil minuman. Setelah itu aku tidur sampai pagi.

POLISI SOFI

Kau tak mengambilkan minuman untuk BERLIAN?

SARA

Tidak.. NUR menyuruhku, tapi aku tak mau. Aku bilang sebaiknya dia saja yang membawa ke atas. Aku tak mau mengganggu LIAN. Dia tak suka diganggu.

POLISI SOFI

Lalu AMI, kau tak melihatnya keluar malam itu?

SARA

Aku tertidur pulas. Aku tak tahu soal AMI. Tapi, dia lebih dekat dengan BERLIAN daripada aku. BERLIAN pernah meminjam uang padanya.

POLISI SOFI

Uang? untuk apa?

SARA

Aku tak tahu, tapi AMI sempat kesal padanya karena tak segera mengembalikan.

POLISI SOFI

Berlian gadis yang tomboy kan? kau tahu dia punya tas wanita berwarna merah?

SARA

Dia biasanya pakai ransel.. aku tak memperhatikan tas yang lain. Ehm.. waktu pertama datang rambutnya masih agak panjang, dua bulan ini ia memotong sependek itu.

POLISI SOFI

Apa kau tahu ia punya pacar? atau teman pria?

SARA

Teman-temannya pria. Ia pemain bass wanita di bandnya. Semua temannya pria. Aku malah tak ingat dia punya teman wanita. Tapi soal pacar, aku tak tahu.

POLISI SOFI

Kau benar-benar tak mendengar apapun malam itu?

SARA

Setelah menghabiskan minuman dan mencuci gelasnya, aku menonton film sebentar lalu tertidur. Tidurku lelap.

Seorang polisi pria masuk. Ia membawa dokumen dan menyerahkannya pada Polisi Sofi.

DISSOLVE TO:

INT. RUMAH KOS CEMPAKA - SUNSET (FLASH BACK)   15

BERLIAN baru pulang. Dengan ransel di punggungnya, ia naik ke lantai dua. Pakaiannya seperti biasa, kaos hitam, jaket jeans hitam, dan celana legging hitam.

Ia melemparkan tas ransel di lantai. Mengambil sebatang rokok di dalam bungkusnya. Mencari korek api. Lalu menyalakan rokok itu. Ia kemudian keluar kamar, menuju balkon. Merokok di sana.

SARA keluar kamarnya. Ia melihat punggung Berlian dan asap rokok di balkon.

SARA

Lian, kau merokok? Peraturannya tak boleh merokok di dalam rumah kos.

BERLIAN

Aku tak merokok di dalam rumah. Ini di balkon, asapnya juga bakal tertiup angin..

SARA tampak tak senang.

SARA

Kau mau kulaporkan ke PAK SAMIN?

BERLIAN

Hahaha.. laporkan saja.

SARA kemudian mengetuk kamar AMI. Ia masuk ke dalamnya.

--KAMAR NOMOR 6, KAMAR AMI

AMI terlihat sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.

AMI

Ada apa?

SARA

Kau punya obat nyeri?

AMI

Analgesik? Ada. Kau sakit apa?

SARA

Hanya nyeri haid.

AMI lalu mengambilkan dua buah obat analgesik dari dalam kotak obat miliknya.

SARA

Obatmu lengkap ya?

AMI

Hanya obat-obat umum.

AMI memberikan obat itu pada SARA.

SARA

BERLIAN merokok lagi. Dia memang menyebalkan. Kuberitahu malah meremehkan.

AMI

Jangan mengadukan pada PAK SAMIN. Percuma.

SARA

Memang PAK SAMIN suka dengan cewek seperti LIAN?

AMI

Aku bahkan punya videonya.

CLOSE UP: Wajah AMI yang tersenyum sinis.

BLACK SCREEN.

SARA lalu keluar dari kamar AMI. Ia masih melihat BERLIAN merokok di balkon. SARA lalu masuk ke dalam kamar.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar