1. Tamu Tak Ditunggu
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

PULANG

SKENARIO FILM PANJANG

GENRE : HOROR

Paulus Agus Kun Karyadi

FADE IN:

 

1. EXT. RUMAH OLINE KECIL, HALAMAN DEPAN – SIANG

Cast: FARIDA, OLINE Kecil, Maureen Kecil, Tante Erika, Extras

Setting suasana tahun 2010.

ESTABLISHING SHOT: Sebuah rumah yang sedang berduka. Bendera kuning dipasang di tiang depan rumah. Pada bagian depan dipasang tenda parasut. Di sekitar rumah penuh para pelayat yang sebagian besar mengenakan baju warna hitam.

SFX: suara orang-orang bergumam atau saling bicara tidak jelas. Isi pembicaraan mengenai peti jenasah yang siap diberangkatkan.

Kita melihat di ruang tengah, peti mati diangkat beberapa orang berseragam, berjalan ke luar rumah menuju mobil jenasah yang sudah siap di depan jalan.

Terdengar pecah suara tangis yang menyayat melengking dari FARIDA (35 tahun). Ia meratap, tangannya memeluk erat photo FRANS, lelaki yang meninggal. Di samping FARIDA, Maureen kecil (5 tahun) ikut menangis sambil menarik-narik ujung baju FARIDA. Beberapa pelayat perempuan tampak berusaha menenangkan.

Peti mati dimasukkan ke dalam mobil jenasah. FARIDA, yang wajahnya sembab hingga bengkak dipapah beberapa orang memasuki mobil jenasah, duduk di samping sopir.

Kita melihat OLINE Kecil, 13 tahun, terduduk di pojokan dengan wajah bingung. Orang-orang di sekitarnya sibuk pada proses pemberangkatan jenasah: mengangkut kembang dan photo ke mobil jenasah, terdengar suara orang menelpon pihak makam menanyakan liang sudah siap atau belum, terdengar obrolan yang satu memberitahu yang lain mengenai rute atau parkir ke makam, dsb.

SFX: bunyi sirine. Mobil jenasah mulai bergerak dan iring-iringan berjalan, menjauh dari rumah.

kita melihat seorang perempuan dewasa(Yang nanti kita tahu adalah Tante Erika) menarik tangan OLINE dan membimbing OLINE masuk ke mobil. Mobil itu menjadi bagian rombongan paling akhir.

 

CUT TO:

2. EXT. PEMAKAMAN UMUM – SIANG

Cast: FARIDA, Olin Kecil, Extras

 

Proses pemakaman tengah berlangsung.

Seorang diakon (Petugas awam yang memimpin upacara pemakaman) memerciki peti dengan air suci, lalu memberi tanda pada para petugas untuk menurunkan peti. Orang-orang yang berseragam tadi langsung sigap menurunkan peti ke liang.

Pecah tangis kembali terdengar dari mulut FARIDA.

 

FARIDA

FRANS .... saya ikutttt....

 

Kita melihat OLINE Kecil yang berdiri sembunyi di anMAUREEN para pelayat. CU Ekspresi OLINE Kecil aneh: anMAUREEN sedih, marah, takut, tapi juga puas.

 

Upacara berlanjut. Prodiakon memberi kode untuk melanjutkan menutup peti dengan tanah. Terdengar nyanyian iringan dari pelayat.

 

DISOLVE TO:

3. INT. RUMAH OLINE KECIL, RUANG TAMU – MALAM

Cast: FARIDA, OLINE Kecil. Maureen Kecil, Extras

 

Establishing shot: bendera kuning yang lecek tertiup angin, sobek sebagian. Bangku-bangku plastik yang sudah ditumpuk di sudut. Beberapa orang lelaki sedang membongkar tenda parasut.

 

FARIDA duduk melamun, wajahnya murung. Sesekali teralihkan oleh pelayat yang pamit, lalu kembali murung.

Pelayat telah habis. Suasana langut.

Maureen kecil menangis, FARIDA tidak peduli.

OLINE Kecil datang dari arah dapur membawa segelas susu, diberikan kepada Maureen. Tangis Maureen terhenti menikmati minumannya. OLINE menatap FARIDA dengan tatapan sedih.

EstablishING SHOT: tenda parasut sudah tidak ada. Para lelaki mengangkat bangku yang tadi tertumpuk. Beberapa lelaki mengangkut tumpukan terakhir ke gerobak, gerobak berjalan menjauh dari rumah.

SFX: suara guntur dan kilat petir. Suara air hujan yang mulai jatuh ke atap seng.

 

CUT TO:

 

4. INT. RUMAH OLINE KECIL, DAPUR – MALAM

Cast: OLINE Kecil

Panci berisi air mendidih di atas kompor.

OLINE Kecil mematikan kompor, menuang air panas ke gelas sudah ada kantong teh celup dan gula.

 

CUT TO:

5. INT. RUMAH OLINE KECIL, RUANG TAMU – MALAM

Cast: OLINE KECIL, FARIDA, MAUREEN KECIL   

 

OLINE berjalan berhati-hati menghantarkan teh panas itu ke FARIDA.

Ketika OLINE mau meletakkan gelas berisi teh panas itu di depan FARIDA, FARIDA menepiskan tangannya hingga airnya mengenai baju OLINE.

Gelas jatuh dan pecah di dekat kaki OLINE, sebagian airnya mengenai kaki OLINE. OLINE kesakitan menahan panas, tapi tampak berusaha menahan tangis.

FARIDA

Anak sial! Anak bawa kutuk! Hidupku susah karena kamu. Papamu kabur waktu kamu bayi, itu karena nggak suka sama kamu! Sekarang Papa Maureen mati, juga gara-gara kamu! Anak bawa kutuk! Anak bawa sial! Pergi! Pergiii!! Aku nggak mau kamu ada di rumah ini!

 

SFX: Bunyi hujan menderas dan suara guntur diikuti kilat.

Maureen menangis ketakutan

FARIDA bangkit berdiri, mengambil sapu di salah satu sudut. Gagangnya ia pukulkan ke OLINE dengan keras. FARIDA mendorong-dorong OLINE dengan gagang hingga OLINE keluar rumah.

 

FARIDA

Pergi! Pergiii!! Aku nggak mau kamu ada di rumah ini! Pergi!!!

 

Wajah OLINE tampak ketakutan dan sekuat tenaga menahan tangis. FARIDA terus memukul sambil memaki. Hingga:

CU rahang line mengeras, memutuskan sesuatu.

CUT TO: 

6. EXT. PINGGIR JALAN RAYA – MALAM

Cast: OLINE Kecil

 SFX: guntur dan kilat dasyat. Hujan sangat deras.

OLINE kecil berdiri di pinggir jalan, menggigil dengan wajah kebingungan, pakaiannya basah kuyub kehujanan.

 

CUT TO BLACK: 

OPENING CREDIT, TITLE, ETC

 FADE IN:

7. INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – SIANG

Cast: SITA, OLINE

ESTABLISING SHOT: Rumah SITA, Present Day

OLINE masuk ke kamar, mengenakan baju mandi, tangannya sibuk mengeringkan rambut menggunakan handuk. Wajahnya tampak segar sehabis mandi. Ia duduk di meja rias. Tampak heran melihat barang-barang di meja rias yang terlihat rapi.

Ia mengambil sisir, menyisir rambut sambil berdiri menuju lemari, memilih T-shirt yang mau ia pakai.

 SITA muncul di pintu, sudah berpakaian rapi siap pergi.

 

SITA

Asik, sudah mandi. Ikut kan?

SITA masuk ke kamar OLINE, duduk di kasur.

OLINE menggeleng.

SITA

Pulang gereja ke rumah Mama lho. Kamu nggak kangen sama Mama?

Nggak kangen Leo?

 

OLINE menggeleng. Tatapannya pada SITA seolah bilang,”Tahu lah, aku pasti nolak!”

 

OLINE

Titip cium buat Mama. Cubitin pipi LEO buat aku.

 

SITA

Ikut! biar bisa nyubit sendiri!

 

OLINE

Kerjaanku banyak, Kak.

Kak SITA pernah nggak ngerasain suasana hati yang merasa nggak tepat dimana badan berada?

Eh, Salah nanya ya? Ya begitulah rasanya. nanti kak, kalau aku sudah siap, aku ikut kakak ke gereja.

 

SITA

Kapan?

 

OLINE

Kalau aku sudah siap.

 

SITA

Kapan siapnya?

 

OLINE

Kak.. sudahlah.. (seolah mau ngomong sesuatu tapi nggak jadi)lupakan..

 

SITA

Apa? ngomong aja.

 

OLINE

Nggak lah, lupakan. Beneran ya, nitip cium Mama buat aku.

 

SITA

Nggak mau! Aku nyium ya buat aku sendiri!

 

 

OLINE

Hih, rese!

 

OLINE mendapatkan T-shirt yang ia mau, melempar sisir ke kasur. Memakai T shirtnya.

 

SITA

(Bernada menakuti)

Aku pulang malam lho. Hati-ati..

 

OLINE ke meja rias, mengambil foundation/ bedak.

 

OLINE

Hati-hati kenapa?

 

SITA

Di plafon mulai ada anak tikus

 

OLINE

Hidih..

 

SITA tertawa sambil menghambur pergi.

Olin meletakkan foundation/ bedak yang habis ia pakai asal taruh.

 

CUT TO:

 

8. EXT. RUMAH MARSIH, TERAS – SIANG

Cast: Pemilik Kontrakan, BU JUNED, Marsih, Extras

 

Ibu Pemilik kontrakan berjalan tergesa dari gang. Sisiran rambutnya rapi, penampilannya bersih, mengenakan daster yang terlihat masih baru. Di lehernya bergantung kalung emas mencolok.

 

Ibu pemilik kontrakan itu menghampiri BU JUNED yang sedang menjemur pakaian di teras.

 

PEMILIK KONTRAKAN

(Suara keras, seperti sengaja supaya terdengar banyak orang)

BU JUNED, maaf ya, kapan mau bayar? Sudah nunggak dua bulan nih...

 

BU JUNED kaget, terlihat salah tingkah.

 

BU JUNED

(Terbata-bata)

Iya maaf... sebetulnya kemaren sudah ada, tapi kepake buat Danang berobat.

 

PEMILIK KONTRAKAN

(Lebih galak)

Ya,tapi ...

 

 

BU JUNED

(Menukas)

Saya tahu Bu, saya akan bayar secepatnya..

 

Marsih muncul dari dalam rumah.

 

PEMILIK KONTRAKAN

Gini deh, enak sama enak. Saya itu paling nggak suka kalo sampe harus nagih-nagih kayak gini. Kan sudah nggak sekali dua kali telat begini. Saya kasih waktu satu minggu ya, kalo nggak bisa bayar juga cari kontrakan lain deh. Saya kan bangun kontrakan ini buat cari makan, repot kalo pake acara nunggak-nunggak segala!

(Ke Marsih)

Marsih, kamu denger ya!

 

BU JUNED

Tapi, Bu ...

 

PEMILIK KONTRAKAN

(Menukas)

Sudah, seminggu! Jangan bilang saya kejam segala.

 

PEMILIK KONTRAKAN berlalu.

BU JUNED dan Marsih saling pandang, pandangan susah hati.

Ibu-ibu Tetangga kanan-kiri saling pandang dan senyum mencibir.

 

CUT TO:

 

9. EXT. RUMAH KEAN – SIANG

Cast: El, Zanet, Yuri

 

ESTABLISH SHOT: Rumah KEAN.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah. Penumpangnya turun, suami istri muda, nanti kita tahu bernama El dan Zanet, dan anak laki-laki umur lima tahun, Yuri.

 

YURI berlarian masuk ke rumah mendahului EL dan ZANET yang mengambil bawaan di mobil.

 

CUT TO:

 

10.INT. RUMAH KEAN, RUANG BELAKANG/ DAPUR – SIANG

Cast: Ibu Yuli, KEAN,El, Zanet, Yuri, Michelle

 

Ibu Yuli memasukkan irisan bawang ke penggorengan. KEAN duduk, mengiris-iris sosis.

 

IBU YULI

Pintu nggak dikunci kan?

 

KEAN

Nggaak.

 

YURI muncul, berlarian, memanggil dan memeluk Ibu Yuli

 

YURI

Omaaaa ...

 

IBU YULI

Eh, cucuku yang ganteng sudah datang.

 

Ibu Yuli mematikan kompor, menyambut pelukan Yuri.

El dan Zanet muncul di pintu, memberi salam.

 

EL dan ZANET

Daaaa, Mamaaaa...

 

IBU YULI dan KEAN

Daaaa, Halooo...

 

El dan Zanet bergabung di dapur.

 

ZANET

(pada KEAN)

Widiww.. encep kita,masak spesial ya tahu kita mau datang?

 

KEAN

Setiap hari menu kita juga spesial.

(Ke Ibu Yuli)

Ya nggak, Ma?

(Berteriak)

Micheleee ... Yuri sudah datang!

 

MICHELLE, umur 5 tahun, terlihat habis mandi muncul menghampiri.

 

MICHELLE

Da, Aunty ...

 

ZANET

Halo sayang ..., duh cantiknya yang habis mandi.

 

EL

(pada KEAN)

Apa kabar lu? Lu kok begini-begini aja sih?

Mup on napa, mup on?

 

KEAN

Hussh, baru dateng sudah rusuh!

 

Ibu Yuli tertawa menyaksikan anaknya becanda, meneruskan memasak.

 

CUT TO:

 

11.EXT. JALANAN DEPAN GEREJA - SIANG

Cast: SITA, DONI, LEO, NANCY, Extras

 

Bubaran gereja. Orang-orang menghambur dari pintu gereja menuju halaman/ mobil/ kendaraan masing-masing. Beberapa saling bertegur sapa.

 

SITA terlihat berjalan kaki keluar dari area gereja. SITA melihat ke jam tangan, melongok-longok ke jalan.

Sebuah mobil berjalan pelahan mendekat. Di bangku depan ada DONI yang menyetir, dan seorang perempuan cantik, NANCY, di sampingnya.

Mobil berhenti. Pintu belakang terbuka, seorang anak laki-laki kecil, LEO (6 tahun) turun, bergegas memeluk Sinta.

 

LEO

Mamaaaa ...

 

DONI menggerakkan mobilnya mendekati SITA, memberi senyum pada SITA. SITA membalas datar.

 

DONI

(pada Leo)

Daaa, Leo. Nanti Papa jemput di tempat biasa ya...

 

NANCY tampak canggung memberi senyum/ salam pada SITA.

SITA juga terlihat canggung membalas.

 

 

NANCY

(Pada Leo)

Daaa, Leo ...

 

LEO membalas dengan berdada-dada pada NANCY.

Mobil berlalu meninggalkan SITA dan LEO.

 

SITA

Mama?

 

LEO

Iya, Ma. papa yang suruh. Tante Nancy baik kok, Ma,sama Leo. Tante Nancy suka bacain cerita kalo Leo mau bobok.

 

CU ekspresi SITA yang kecut. Tapi cuma sebentar, seolah teringat sesuatu. SITA menggandeng tangan LEO dan memasang wajah senyum.

 

SITA

Kita langsung ke rumah Oma? Oma kangen banget sama LEO..

 

LEO mengangguk-angguk gembira.

 

CUT TO:

 

12.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH – SIANG

Cast: OLINE

 

OLINE menyeduh teh celup dari dispenser. Suara air yang jatuh terdengar nyaring. Kita langsung bisa merasakan suasana yang sunyi.

OLINE menuju bangku meja makan yang ia gunakan untuk bekerja. Mug berisi teh celup yang asapnya masih mengepul ia letakkan di samping laptop.

 

Mata OLINE serius menatap layar laptop. Ada deretan angka di sana. Tiba-tiba OLINE menyadari/ merasakan suasana sekelilingnya yang sunyi senyap. Ia menjadi tidak nyaman.Ia menengok kanan-kiri-belakang, tidak mendapati apa pun.

 

SFX: Terdengar suara berisik binatang (tikus) yang berlarian di atas plafon. OLINE kaget.

OLINE bangkit, mengambil sapu yang ada di pojokan, menggunakannya untuk memukul-mukul plafon agar tikus pergi.

SFX: Suara tikus yang berlarian diusir OLINE.

 

Suasana kembali sunyi.

 

Bunyi bel HP OLINE keras, di layar tertulis ‘Mama’

OLINE bergegas meraih.

 

OLINE

Ya,Ma?

 

IBU MARTHA(SO)

Oline, kenapa nggak ikut pulang? Mama kangen, tahu!

 

OLINE

Maaf, Ma, kerjaan lagi banyak. Mama sehat kan?

 

IBU MARTHA(SO)

Mama sih sehat, kamu tuh, sering begadang ya?

 

OLINE

Begadang kan karna kerjaan, Ma. Oline baik-baik aja kok, Ma.

 

IBU MARTHA(SO)

ya sudah. Nih kakakmu sudah di sini sama Leo. Papa kecewa tuh kamu nggak ikut.

 

OLINE

Maaf ya, Ma.. maaf juga buat papa.

 

IBU MARTHA(SO)

Kurangi begadangnya, jangan lupa minum vitamin..

 

OLINE

Iya, Mamaaa..., daaa....

 

OLINE menutup telephone.

 

CUT TO:

 

13.INT. RUMAH TUA ANGKAT OLINE, RUANG TENGAH - SIANG

Cast: SITA, LEO, IBU MARTHA, PAK YAN

 

Establish shot.

 

Ibu Martha menutup telephone.

SITA dan LEO sedang makan di dekatnya.

 

IBU MARTHA

Gimana? Ada kemajuan?

 

SITA

Tembok, dia mah.

 

IBU MARTHA

Ya sudah, kalian tetap saling jaga aja ...

 

Pak Yan muncul, mengenakan sarung tangan berkebun. Ia membawa pot kecil berisi tanaman yang baru dipindah. Diletakkannya di buffet pembatas ruang tamu, lalu mengambil minum.

 

PAK YAN

Kita ambil anak lagi yuk, Ma, yang masih kecil, biar rame.

 

IBU MARTHA

Hussh, repot!

(pada Leo)

Lagian kan kita sudah punya si ganteng Leo, ya Leo ya?

 

LEO tertawa mengangguk-angguk gembira.

 

IBU MARTHA

(pada Sita)

Kamu sudah ngomong sama Doni? Toh kamu sudah bersih sekarang. Kamu sudah bisa ngerawat Leo.

 

SITA

Iya, Ma. saya cuma nggak mau terburu-buru. Biar Leo nya juga nggak bingung.

 

Pak Yan yang selesai minum mencium ubun-ubun SITA, tangannya memeluk dari belakang.

 

PAK YAN

Hmmm, anak Papa ini...

 

SITA

(Cemberut, mengibas-ibaskan bajunya yang kena tanah)

Papaaaa ... kotor nih...

 

LEO dan Ibu Martha tertawa geli.

 

CUT TO:

 

14.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH - SIANG

Cast: OLINE, HANTU FARIDA

Kita melihat OLINE yang perhatiannya terpusat ke laptop di depannya.

 

TENSION BUILD UP

 

Tiba-tiba OLINE menyadari/ merasakan adanya pergerakan di belakangnya. Ia meraba tengkuknya, menengok kanan-kiri-belakang, tidak mendapati apa pun. Matanya kembali ke laptop.

Di belakang OLINE, kita melihat perempuan dewasa/ HANTU FARIDA, berpakaian putih rambut panjang kusut, masuk ke arah kamar OLINE.

 

Kembali OLINE merasakan pergerakan di belakangnya. Ia menengok, tidak menemukan apa-apa.

OLINE bangkit berjalan mengendap ke kamarnya.

 

CUT TO:

 

15.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – SIANG

Cast: OLINE

 

Meja rias OLINE rapi. Sisir dan bedak/ foundation sudah berada di tempat yang seharusnya. Susunan kosmetik dan sisir di meja rias sudah berubah.

 

TENSION BUILD UP

 

OLINE dikejutkan oleh munculnya tikus besar dari kolong tempat tidur, melewati kaki OLINE. OLINE berjingkat-jingkat, berteriak kaget, tapi terlihat OLINE mengusasi keadaan.

 

OLINE melihat buku besar dan tebal. Ia angkat, Ia ayunkan sekuat tenaga, tepat mengenai kepala tikus hingga pecah.

 

SFX: bunyi ringtone hp dari ruang tengah.

OLINE keluar kamar.

 

CUT TO:

 

16.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH - SIANG

Cast: OLINE, KEAN

 

Di layar Hp terbaca ‘KEAN’. OLINE angkat.

 

 

KEAN(SO)

Halo, Han?

 

OLINE

(Suara sangat datar)

Iya, kenapa?

 

KEAN(SO)

Lagi apa?

 

OLINE

Nggak, lagi santai aja.

 

KEAN(SO)

Mau ngingetin soal nanti malam. Takut kamu lupa.

 

OLINE

Nggak. Nggak lupa.

 

KEAN(SO)

Oke, sampai nanti.

 

OLINE menutup telephone. Wajah OLINE sama sekali tidak menunjukkan gembira ditelpon KEAN.

 

CUT TO:

 

17.INT. RUMAH KEAN, RUANG BELAKANG – SIANG.

Cast: KEAN, ZANET, EL, YURI, MICHELLE

 

KEAN meletakkan HP.

ZANET sudah berdiri di samping KEAN.

 

ZANET

Weee.... kamu belum pernah cerita soal yang ini.

 

KEAN

Bantu doa,ya! Pedekate sudah dekat enam bulan, tapi ...

 

ZANET

Tapi?

 

KEAN

(Geli sendiri)

Antara ada dan tiada, antara berhubungan dan tidak berhubungan.

 

ZANET

(Tertawa)

Apaan sih? Nggak jelas.

 

KEAN

Emang nggak jelas. Makanya nanti malam aku mau negesin. Umurrr, tau kan?

 

EL muncul, bersin-bersin. Lobang hidungnya disumpal tisu.

 

EL

(Ke Zanet)

Ma, minyak angin yang beli kemaren nggak ketinggalan kan?

 

KEAN

Lu kok bisa awet cinta sama yang begini sih?

Lu kan dulu temen sekelas gue, gua yang naksir lu, kenapa cintanya malah ke abang gue yang modelnya ajaib begitu?

 

ZANET

(tertawa)

Heh! Sembarangan!

(Ke El)

Ngaak, itu di tas biru.

(Ke Kean)

cinta ya cinta aja, kalau pake alasan, transaksi namanya!

Lagian siapa suruh sama Puput bubar jalan!

 

KEAN

Sembarangan!

  

KEAN pergi bergabung ke YURI dan MICHELLE yang asik menggelar mainan.

EL mukanya merah karena terus bersin-bersin. Ia mengganti tisu yang disumpalkan ke hidung.

ZANET mengambil misak gosok di tas, menggosok-gosokkan pada punggung El. KEAN menatap envy.

 

DISSOLVE TO:

 

 

 

 

 

18.INT. SEBUAH RESTORAN - MALAM

Cast: KEAN, OLINE, Extras

 

KEAN dan OLINE duduk berhadapan di sebuah meja kecil. Makan malam resmi. Di hadapan mereka sudah terhidang beberapa masakan.

KEAN senyum-senyum gembira memandangi OLINE.

OLINE, reaksinya anMAUREEN senang sekaligus jengah.

Mereka bicara sambil sesekali menyuap makanan ke mulut.

 

OLINE

Kenapa sih, kok ngliatnya gitu?

 

KEAN

Hubungan kita sudah berjalan enam bulan.

 

OLINE

Ya, lalu?

 

KEAN

Untuk ukuran pacaran, itu sudah lama. Bukan pedekate lagi, bukan coba-coba lagi. Utamanya untuk ukuran umurku sih.

 

OLINE

Apaan sih? Kamu bikin aku takut.

 

KEAN

Aku berpikir kita cocok, tidak ada pertengkaran selama ini, atau kalau kita ribut kita gampang nyelesaiinnya ...

 

OLINE menghentikan kunyahannya. Wajahnya tegang.

KEAN meletakkan kotak cincin di hadapan OLINE.

 

KEAN

Mungkin sudah saatnya kita berpikir lebih untuk ...

 

OLINE

(Menukas cepat)

Aku nggak bisa, maaf, aku belum bisa. Aku pikir ini masih terlalu cepat...

 

 

 

 

 

KEAN

(Balik menukas)

Dengar dulu. Ini bukan cincin lamaran. Aku tidak minta kita

nikah secepatnya. Ini hanya tanda ikatan. Aku mau penegasan bahwa hubungan kita ini serius. Itu saja!

 

OLINE

Aku nggak bisa!

 

KEAN kaget, tidak mempercayai apa yang ia dengar.

 

KEAN

Aku nggak ngerti.

 

OLINE

Maaf, aku nggak bisa.

 

KEAN diam, menunggu penjelasan.

OLINE diam, seolah kehabisan kata.

 

KEAN

Udah, gitu aja?

kita saling cinta, umur kita juga umur dewasa. apa masalahnya?

 

OLINE panik, terlihat berpikir mencari alasan.

 

OLINE

Menurutku kita belum sungguh saling mengenal. Aku belum kenal kamu sepenuhnya. Begitu juga sebaliknya.

 

KEAN

Itu kan bisa sambil jalan.

Oline, aku nggak ngajak kamu nikah sekarang. Aku hanya pengen pengakuan, atau penegasan, atau apalah namanya bahwa kita memang sungguh-sungguh berhubungan yang arahnya...

 

OLINE

(Menyela)

Kita ke sini untuk makan malam kan?

(Memasukkan makanan ke mulut)

Hmmm ... ini enak sekali

 

KEAN

(Tidak percaya)

Lin?

 

OLINE

Aku tahu kamu sayang aku. aku...(Berpikir), sayang juga sama kamu. Sementara begitu saja. cukup. Jangan meminta lebih. Aku nggak bisa.

 

KEAN menghela napas tanda kecewa.

 

CUT TO:

 

19.EXT. TERAS RUMAH SITA – MALAM

Cast: OLINE, KEAN, SITA

 

Mobil KEAN melambat, berhenti tepat di depan rumah SITA. OLINE keluar mobil, pamit basa-basi. KEAN menatap SITA yang duduk di teras. KEAN menyapa dengan senyum datar.

 

KEAN

Kak, langsung ya ...

 

SITA

Kak? Nggak tante sekalian?

 

KEAN tersenyum datar. SITA balas senyum.

 

SITA

Oke...

 

Mobil KEAN langsung pergi dan melaju.

OLINE berdiri di samping SITA.

 

SITA

Kean senyumnya maksa amat. Berantem?

 

OLINE

Berantem? Emang kita alay?

Eh, gimana, Leo, tambah cakep?

 

SITA

Iyalah, anak gue.

Ada titipan tuh di meja makan, Mama spesial bungkusin buat kamu.

 

 

OLINE

Terimakasih. tapi sudah kenyang,kak. Buat besok sarapan aja.

 

SITA

Kamu sudah sebulan lho nggak nemuin Mama. Mama khawatir sama kamu.

 

OLINE terlihat tidak mendengarkan SITA. Terlihat ia memikirkan hal lain.

 

OLINE

(Kesal)

Ini tuh nggak adil, Kak. Kakak kok bisa tenang-tenang aja sih?

 

SITA

Apa? Leo? Mesti gimana? Harus tenanglah. Nggak grusa-grusu.

 

OLINE

Nggak bisa paham aku. Kak Doni yang terang-terangan selingkuh, bikin Kakak depresi sampai Kakak make. Terus, Kak Doni nuntut cerai. Terus, hak asuh Leo jatuh ke dia karena Kakak dianggap nggak layak jadi ibu.

(Tambah kesal)

Kok Kakak tenang-tenang aja sih?

 

SITA

Yang penting kan kakak sudah sembuh, nanti tinggal ngomong baik-baik ke Doni. Pelan-pelan lah ...

 

OLINE

(Sampai mendengkus)

Kak Sita tuh.. ngapain kek, marah kek, labrak kek, Kak Doni.

 

SITA

Iya, yang penting kamu tahu, Mama tuh nunggu-nunggu kamu...

 

OLINE

Ini, diajak ngomong apa jawabnya apa! tidur ah..

 

SITA

Itu yang dimeja makan taruh di kulkas. Kakak juga mau masuk. Mau ketemu Gong Yoo.

 

OLINE nyengir kuda, lalu masuk ke dalam rumah.

 

OLINE(SO)

Terseraaah.

 

SITA kembali menikmati langit malam dari teras.

 

CUT TO:

 

20.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – MALAM

Cast: OLINE

 

OLINE sudah mengenakan pakaian tidur, duduk di meja rias. Ia sudah cuci muka, tapi tetap saja wajahnya terlihat sayu/ sedih.

OLINE mengambil sisir dari tempatnya, menyisir rambut, meletakkan sisir di atas meja.

 

OLINE ke kasur, merebah, menutup tubuhnya dengan selimut, sampai,

 

SFX: suara tangisan seorang perempuan, sesenggukan sedih sekali.

 

OLINE mencari sumber suara. OLINE ke luar kamar.

 

CUT TO:

 

21.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH/ KAMAR SITA – MALAM

Cast: OLINE, SITA

 

Suara tangisan masih terdengar, lambat laun menghilang.

OLINE mengetuk kamar SITA.

 

OLINE

Kak?

 

SITA(OS)

Yak?

 

OLINE membuka pintu kamar SITA. Dari pintu OLINE melihat SITA sedang membereskan/ membersihkan tempat tidurnya.

OLINE berdiam beberapa saat. Suara tangisan sudah sama sekali hilang.

 

SITA

Ada apa?

 

OLINE

Enggak, nggak apa-apa.

 

OLINE menutup kembali pintu kamar SITA, kembali ke kamarnya.

 

CUT TO:

 

22.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – MALAM

Cast: OLINE, SITA

 

OLINE bergegas ke ranjangnya. Ia menarik selimut hingga menutupi wajahnya.

 

Kita bisa melihat sisir yang bergerak-gerak sendiri, kembali ke tempat yang seharusnya.

 

Tiba-tiba OLINE membuka selimutnya, menutup mulut dan hidung seperti mau muntah. OLINE terbatuk-batuk dan muntah di tempat sampah.

Selesai muntah, OLINE mengambil spray pengharum udara.

 

SFX: Bunyi pintu diketuk, SITA membuka dari luar.

 

SITA

(Khawatir)

Oline, kenapa?

 

OLINE

Bau banget kak. Nggak tahu bau apa.

 

SITA masuk ke kamar OLINE, ikut mengendus.

 

SITA

Ada tikus mati barangkali.

 

OLINE

Nggak tahu deh.

 

OLINE menyemprotkan spray pengharum udara ke semua sudut.

 

SITA

Kirain kamu sakit. Ya udah, sampe besok.

 

SITA keluar kamar sekalian menutup pintu.

OLINE menenangkan napas, merebah, menutup mukanya dengan selimut, rapat.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar