46. Int – ruang televisi rumah Eris - malam
Tina, Ibunya Eris sedang asik nonton tivi, kemudian Eris ikut nimbrung duduk disamping mereka dengan membawa segelas air putih
Ibunya Eris
Pak Anton itu baik banget ya ternyata, kirain ibu galak, judes, tapi ternyata orangnya baik
Mbak Tina
Iya aku juga ngerasa gitu sih, cuma lu ati-ati aja Ris, jangan terlalu deket juga, takut dimanfaatin
Ibunya Eris
Hush! Suudzon aja kamu, gak boleh gitu, dia udah baik sama kita
Eris tak masuk kedalam obrolan, dia hanya diam lalu kemudian mengeluarkan obat dari sakiunya dan meminumnya
Mbak Tina
Eh, obat apaan tuh?
Eris
Dikasih Pak Anton, katanya buat ningkatin daya ingat
Mbak Tina
Eh sembarangan aja lu minum, ati-ati kalau itu buat cuci otak kamu gimana?
Eris
Apa sih mbak, lebay
Ibunya Eris
Hush, sembarangan kamu ngomongnya, gak mungkin lah. Tapi kamu kenapa gak cari tau dulu sih ris itu obat apaan
Eris
Tadi, Eris dibawa ke dokter kepolisian, namanya dokter Winda, Eris konsul sama dokter Winda soal ingatan Eris yang lemah ini. Terus tadi Pak Anton bilang kalau ini dari dokter Winda. Yaudah Eris percaya aja. Eris pengen cepet kelar sama perkara ini
Eris bangun dari tempat duduknya dan menuju ke kamar
Eris
Udah ah Eris tidur duluan, capek!
Cut to
47. Int – Kantor Polisi – Pagi
Eris berlari seperti orang kesetanan melewati lorong dan membuat banyak polisi menengoknya keheranan
48. Int – Ruang Rapat - Pagi Hari
Eris tanpa mengetuk pintu membuka pintu ruangan timsus. Ada Anton dan tiga polisi lain. Anton menatap Eris heran. Eris dengan nafas tersengal langsung bicara
Eris
Pak Anton, saya ingat pak!
Anton kemudian sedikit meloncat dari bangkunya dengan wajah terkejut, langsung menghampiri Eris. Dia memberikan tempat duduk buat Eris
Anton
Apa? Ingat apa? ceritakan sekarang!
Eris memejamkan mata mencoba mengingat
Eris
Saya ingat, ketika saya keluar dari Mall, saya liat Pak Ali dari partai koalisi ada diluar mall dekat tempat kejadian, wajah dia gelisah, dia kaya laginunggu orang, atau mungkin baru saja nemuin orang, wajahnyaa juga pucat, keringetan
Anton
Lalu?
Eris
Pas saya mau sampai parkiran motor, saya ngeliat di pintu keluar mobil ada mobil mercedez hitam platnya B 1194 RS sedikit ngebut dan klakson-klakson mobil didepannya yang lagi bayar parkiran. Cirinya orangnya rambutnya cepak, kulitnya putih, wajahnya juga keliatan gelisah banget. Aneh, harusnya dia tau pintu keluar parkiran mobil pasti selalu penuh, tapi kenapa dia harus klakson terus-terusan?
Anton
Oke, terus apa lagi yang kamu inget?
Eris
Nah, pak pas di tangga, saya inget waktu itu sepi, dan saya papasan sama seorang perempuan, pakainnya bagus, mewah. Rambutnya pirang, orang kaya, saya yakin dia orang kaya. Dia turun dari tangga, agak aneh liat orang kaya, perempuan ada di parkiran motor. Kalau bapak masih punya akses CCTV saya bisa tunjukin orangnya yang mana. pasti ada rekaman dia deket parkiran
Anton
Good! Kalian catet! jangan Cuma dengerin (kata anton kepada polisi lain)
Eris
Satu lagi pak
Anton
Oke, apa?
Eris
Begitu saya melapor ke satpam, hampir semua orang penasaran dan pergi keatas. Tapi saya inget ada satu orang yang berlari ke arah berlawanan, semua orang naik keatas. Tapi ada satu orang, gak terlalu tinggi, dia keliatan tergesa buat tingglin kerumunan. Bapak bisa cek di cctv juga
Anton
Bravo! Bravo (tepuk tangan) gitu dong!
Anton berdiri dan mengacak-acak rambut Eris dengan senang
Anton
Hey kalian, catatan tadi sekarang juga kalian kembangkan, saya mau ada empat nama yang hadir hari ini juga buat kita introgasi
Salah seorang polisi
Termasuk Pak Ali pak?
Anton
Ya! Semua sama di mata hukum kan?
Salah satu polisi
Siap Pak!
Anton
Kamu catet semuanya di buku kan?
Eris
Enggak pak, saya lupa. Tapi setelah bangun saya catet semuanya di HP saya
Anton
Hahahaha pintar! Oke saya mau lapor dulu ke Pak Lubis
Anton kemudian bergegas menuju pintu keluar, dan bersamaan Roy masuk membawa dua gelas kopi
Roy
Mau kemana pak? girang banget
Anton
Taro kopinya, sebentar lagi kita tangkap pelaku pembunuhan Lintang Fauzi
Roy
Ko bisa?
Anton
Ayok ikut! Kita ke Pak Lubis
Roy menaruh kopi dan kemudian pergi bersama Anton keluar ruangan timsus, tak lama Anton kembali lagi sembari berpesan
Anton
Lu stand by aja ya Ris, kalau ada yang mau gue tanyain. Tar gue telpon lu
Anton menutup pintu
49. Int -Ruang pemeriksaan – siang hari
Ali duduk dihadapan Anton, wajahnya terlihat penuh percaya diri tanpa ada raut cemas dan ketakutan. Menggunakan batik lengan panjang corak parang.
Anton
Nama?
Ali
Serius nanya itu? buat formalitas atau gimana nih?
Anton
Jawab aja pak
Ali
Ali Zainudin. Sekalian nama partai ga?
Anton
Anggota DPR komisi berapa?
Ali
Komisi 10. Ini gue dipanggil gara-gara Lintang Fauzi ya?
Anton tak menjawab pertanyaan itu
Anton
Ada dimana anda pada tanggal 14 November pukul satu siang?
Ali
Oh ternyata bener tentang Lintang Fauzi
Anton
Tolong jawab saja
Ali
Gue tau. santai. Gue ada di mall Nuansa Indonesia.
Anton
Ada perlu apa?
Ali
Beli buah
Anton bangun dari tempat duduknya, tersenyum meremehkan, melipat tanganya didada
Anton
Sama siapa?
Ali
Sendiri
Anton
Anda itu anggota DPR masa iya..
Ali
Loh memang kenapa? kenapa dengan status anggota DPR gue? Emang gue gak boleh belanja buah sendirian?
Anton
Itu didepan siapa?
Ali
Bodyguard
Anton
Anda datang ke kantor polisi bawa bodyguard sementara pergi ke mall sendirian? Bagaimana anda bisa menjelaskan ke absurdan itu?
Ali
Karena gue gak percaya sama lu, gue gak percaya polisi!
Anton menghembuskan nafas. Menahan Emosi
Anton
Oke, selain beli buah (anton menggelengkan kepala dan tertawa kecil) lantas kemana lagi?
Ali
Pulang, gue orangnya sibuk ya. Abis ini aja udah diundang stasiun tv
Anton
Buat berdebat sama siapa lagi?
Ali
Hahaha, Nah itu lu tau
Anton
Seberapa kenal anda dengan Lintang Fauzi?
Ali
dia sahabat gue
Anton
Kenapa ya politikus selalu menyebut sahabat ke lawan politiknya?
Ali
Loh karena memang kami bersahabat, sekarang mungkin berbeda pandangan, besok-besok siapa tau bisa berbarengan lagi. Biasa, politik. Cairlah, kaya gak tau aja
Anton
Minggu lalu anda berdebat hebat engan Lintang, di stasiun televisi dan live, sampai sekarang videonya masih di share banyak orang. Lintang bahkan menyebut akan jebloskan anda ke penjara karena terlibat kasus korupsi
Ali
Kalau gue masuk penjara, setengah senayan juga masuk penjara
Anton
Tolong fokus!
Ali
Gini loh ya pak, gue gak tau nama lu siapa, dan gak ngerti kenapa gue ada disini! gue bersebrangan dengan Lintang, tapi gue gak mungkin membunuh! lu yang ngerasa aneh pas denger gue beli buah sendirian ke mall. Bukannya jadi aneh kalau gue ngebunuh Lintang sendiri? Di mall? di parkiran rooftop, siang-siang? Seorang Ali Zainudin? Siapa yang gak kenal? semua orang bakal tau itu gue! Apa gak aneh?
Anton
Berarti ada kemungkinan pembunuhnya orang bayaran ya pak?
Ali terkaget dengan jawban Anton
cut to
50. Int Ruang pemeriksaan – siang hari
Ujang tampak gugup, tangannya tak henti-hentinya mengusap pahanya sendiri, lalu kemudian Anton masuk dan duduk dihadapannya sembari membawa beberapa kertas.
Anton
Mas ujang ya? Pekerjaannya apa mas?
Ujang
Jual Sendal pak
Anton menunjukan foto Lintang Fauzi di kertas
Anton
Kenal orang ini?
Ujang
Lintang Fauzi?
Anton
Ada hubungan apa sama Lintang Fauzi?
Ujang
Hah? maksudnya pak?
Anton
Mas Ujang ada hubungan apa sama Lintang Fauzi?
Ujang
Gak ada hubungan apa-apa sumpah. Saya juga gak tau apa-apa soal kasus Pak Lintang
Anton
Anda benci banget ya sama Lintang Fauzi?
Ujang
Enggak, biasa aja, saya juga gak pernah ketemu dia
Anton tunjukan kertas yang dia bawa lagi, isinya adalah screenshoot komentar-komentar dan hinaan Ujang terhadap Lintang Fauzi dibanyak sosial media. Ujang menunduk
Ujang
Itu iseng aja
Anton
Hampir tiap hari anda komen, hampir tiap hari anda DM Lintang Fauzi, sekarang anda bilang iseng?
Ujang
Saya gak ada hubunganya pak beneran sama kasus Pak Lintang
Anton
Kenapa sih anda benci?
Dengan ragu-ragu Ujang menjawab
Ujang
Karena dia kotor, gak mentingin rakyat dan selalu sebar hoax buat pemerintah
Anton
Anda ini orang parpol ya?
Ujang
Bu, bukan pak
Anton
Lalu? Buzzer?
Ujang
Bukan juga pak, saya gak dibayar buat begituan
Anton
Oh emang yang lain dibayar?
Ujang
saya gak tau pak
Anton
Lalu anda ini orang partai bukan?
Ujang
Hanya simpatisan Partai Kemakmuran pak
Anton
Oke, terus kenapa ketika semua orang naik dan penasaran dengan adanya mayat yang ditemukan di parkiran, anda malah menjauh dan pergi?
Ujang
Pak saya beneran gak tau pak, saya buru-buru karena kios saya di depan mall gak ada yang jaga
Anton
Kalau kiosnya gak ada yang jaga, ngapain anda ke mall?
Ujang
A, anu itu saya abis COD handphone pak, bener!
Anton
Kenapa Codnya gak di kios anda aja ya? Kan di depan mall? mudah dicari orang. Kenapa harus di mall?
Keringat Ujang bercucuran
cut to
51. Int - Ruang Pemeriksaan – Siang Hari
Jason menggunakan setelan jas rapih dengan kepala cepak dan kacamata hitam. Anton kemudian masuk
Anton
Kacamatanya dilepas mas
Dengan angkuh, Jason melepas kacamata hitamnya
Anton
Mas Jason? Pekerjaanya apa?
Jason
Bisnis (sambil membersihkan kacamataya)
Anton
Anda pasti kenal lintang fauzi? Apa pendapat anda tentang orang itu?
Jason
Dia orang yang gak bisa ditebak. Sekarang bilang A besok bilang B. Pokoknya seenaknya dia lah
Anton
Terus ada hubungan apa dengan Lintang?
Jason
Sebatas kolega bisnis, beberapa kali juga dia bantu saya buat ya anda tau lah. Perizinan emang hal paling rumit disini
Anton
Terus kok bisa anda ada di waktu dan tempat yang sama saat Lintang Fauzi terbunuh?
Jason
Kebetulan, gak usah dibesar-besarkan gitu lah
Anton
Kebetulan atau direncanakan? (Anton menunjukan kertas foto hasil cctv yang memerhatikan dia sedang bertemu Lintang disalah satu restoran di mall tersebut)
Jason mulai gusar
Jason
Itu gak sengaja ketemu
Anton
Apa yang dibicarakan?
Jason
Biasa, projek
Anton
Proyek yang di Kalimantan itu? yang izinnya dipersulit dan dengar-dengar ada perusahaan lain yang diberi kesempatan untuk masuk dan mengelola projek?
Jason hendak menjawab tapi Anton menyela
Anton
Kalau anda bohong, ini semua bakal makin pelik (sembari mengambil kacamata yang digenggam oleh Jason dan menaruhnya ditempatnya)
Jason
Oke, saya emang ngobrol soal itu di restoran. Jujur, saya kecewa dengan Lintang. Dia itu perusak!
Anton
Habis ketemu Lintang lantas kemana?
Jason
Pulang
Anton
Saya bukannya udah peringatkan anda untuk tidak berbohong ya?
Jason menunduk, tangannya membuka kancing baju paling atas. Dia panik
Anton
Saksi kunci kami melihat anda begitu gusar pada jam satu siang, anda mengumpat dari dalam mobil dan mengklakson-klakson mobil didepan anda. Kenapa gusar? Anda habis apa sampai segusar itu?
Jason
Saya dikabari kalau anak saya sakit, saya khawatir, saya langsung pulang buat ketemu dia
Anton
Tapi bukannya anak dan istri anda sedang liburan ke Selandia Baru ya waktu tanggal 14 November?
Jason tak menjawab
cut to
52. Int - Ruang Pemeriksaan – Siang Hari
Feronika duduk di bangku introgasi. menggunakan kacamata dengan poni dan warna rambut pirang. Anton duduk dihadapannya
Anton
Saya mau to the poin. Mba Feronika ini kenal Lintag Fauzi?
Fero kaget, nafasnya tersengal
Anton
Mbak?
Feronika
I, iya tentu saya tau Lintang Fauzi, dia saya sering lihat di tv
Anton tersenyum kesal
Anton
Lebih spesifik mba, gini deh. Udah lama deket sama Lintang Fauzi?
Feronika menunduk
Feronika
Tolong jangan bocorkan kemanapun, iya saya kenal Lintang Fauzi, kami berhubungan dekat selama 2 tahun terakhir
Anton
Sebagai?
Feronika
Pasangan
Anton
Bukannya Lintang sudah punya anak dan istri?
Feronika
Iya
Anton
Lalu?
Feronika menundukan kepalanya, kemudian terisak
Feronika
Bajingan itu yang minta saya jadi selingkuhannya. Merengek-rengek, dia cium kaki saya. Sampai saya luluh dan ketika saya udah sayang sama dia, tiba-tiba dia mau mutusin gitu aja!
Anton
Alasannya?
Feronika
Karena dia lebih pilih istri tuanya dari pada saya!
Anton
ohh oke, lalu selama ini anda di biayai Lintang? Dan kalau Lintang menyudahi hubungan dengan anda, itu artinya semua fasilitas harta Lintang, dia cabut lagi?
Mata Feronika sembab, dia mengangguk
Anton
Terus ketika hari dimana Lintang meninggal, saksi kami bilang lihat anda turun dari parkiran motor. Anda tentu gak bawa motor kan? Lantas ngapain kesana?
Fero
Itu adalah kali terakhir aku ketemu dia, dia yang minta saya kesana siang itu. Dan dia bener-bener mutusin semua hubungan kita, saya terpukul sekali. Tapi sungguh bukan saya yang bunuh pak!
Anton
Saya tau,Tapi sayangnya anda terduga pelaku yang paling mendekati.
Fero
Sumpah bukan saya pak!
Anton
Oke, lantas siapa? apa anda liat orang lain diparkiran atas sebelum anda turun buat tinggalin Lintang?
Fero menggeleng dan menangis kembali
cut to