Polisi yang Tak Melawan Penjahat
5. Chapter #5
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

46. Int – ruang televisi rumah Eris - malam

Tina, Ibunya Eris sedang asik nonton tivi, kemudian Eris ikut nimbrung duduk disamping mereka dengan membawa segelas air putih

Ibunya Eris

Pak Anton itu baik banget ya ternyata, kirain ibu galak, judes, tapi ternyata orangnya baik

Mbak Tina

Iya aku juga ngerasa gitu sih, cuma lu ati-ati aja Ris, jangan terlalu deket juga, takut dimanfaatin

Ibunya Eris

Hush! Suudzon aja kamu, gak boleh gitu, dia udah baik sama kita

Eris tak masuk kedalam obrolan, dia hanya diam lalu kemudian mengeluarkan obat dari sakiunya dan meminumnya

Mbak Tina

Eh, obat apaan tuh?

Eris

Dikasih Pak Anton, katanya buat ningkatin daya ingat

Mbak Tina

Eh sembarangan aja lu minum, ati-ati kalau itu buat cuci otak kamu gimana?

Eris

Apa sih mbak, lebay

Ibunya Eris

Hush, sembarangan kamu ngomongnya, gak mungkin lah. Tapi kamu kenapa gak cari tau dulu sih ris itu obat apaan

Eris

Tadi, Eris dibawa ke dokter kepolisian, namanya dokter Winda, Eris konsul sama dokter Winda soal ingatan Eris yang lemah ini. Terus tadi Pak Anton bilang kalau ini dari dokter Winda. Yaudah Eris percaya aja. Eris pengen cepet kelar sama perkara ini

Eris bangun dari tempat duduknya dan menuju ke kamar

Eris

Udah ah Eris tidur duluan, capek!

Cut to

 

47. Int – Kantor Polisi – Pagi

Eris berlari seperti orang kesetanan melewati lorong dan membuat banyak polisi menengoknya keheranan

48. Int – Ruang Rapat - Pagi Hari

Eris tanpa mengetuk pintu membuka pintu ruangan timsus. Ada Anton dan tiga polisi lain. Anton menatap Eris heran. Eris dengan nafas tersengal langsung bicara

Eris

Pak Anton, saya ingat pak!

Anton kemudian sedikit meloncat dari bangkunya dengan wajah terkejut, langsung menghampiri Eris. Dia memberikan tempat duduk buat Eris

Anton

Apa? Ingat apa? ceritakan sekarang!

Eris memejamkan mata mencoba mengingat

Eris

Saya ingat, ketika saya keluar dari Mall, saya liat Pak Ali dari partai koalisi ada diluar mall dekat tempat kejadian, wajah dia gelisah, dia kaya laginunggu orang, atau mungkin baru saja nemuin orang, wajahnyaa juga pucat, keringetan

Anton

Lalu?

Eris

Pas saya mau sampai parkiran motor, saya ngeliat di pintu keluar mobil ada mobil mercedez hitam platnya B 1194 RS sedikit ngebut dan klakson-klakson mobil didepannya yang lagi bayar parkiran. Cirinya orangnya rambutnya cepak, kulitnya putih, wajahnya juga keliatan gelisah banget. Aneh, harusnya dia tau pintu keluar parkiran mobil pasti selalu penuh, tapi kenapa dia harus klakson terus-terusan?

Anton

Oke, terus apa lagi yang kamu inget?

Eris

Nah, pak pas di tangga, saya inget waktu itu sepi, dan saya papasan sama seorang perempuan, pakainnya bagus, mewah. Rambutnya pirang, orang kaya, saya yakin dia orang kaya. Dia turun dari tangga, agak aneh liat orang kaya, perempuan ada di parkiran motor. Kalau bapak masih punya akses CCTV saya bisa tunjukin orangnya yang mana. pasti ada rekaman dia deket parkiran

Anton

Good! Kalian catet! jangan Cuma dengerin (kata anton kepada polisi lain)

Eris

Satu lagi pak

Anton

Oke, apa?

Eris

Begitu saya melapor ke satpam, hampir semua orang penasaran dan pergi keatas. Tapi saya inget ada satu orang yang berlari ke arah berlawanan, semua orang naik keatas. Tapi ada satu orang, gak terlalu tinggi, dia keliatan tergesa buat tingglin kerumunan. Bapak bisa cek di cctv juga

Anton

Bravo! Bravo (tepuk tangan) gitu dong!

Anton berdiri dan mengacak-acak rambut Eris dengan senang

Anton

Hey kalian, catatan tadi sekarang juga kalian kembangkan, saya mau ada empat nama yang hadir hari ini juga buat kita introgasi

Salah seorang polisi

Termasuk Pak Ali pak?

Anton

Ya! Semua sama di mata hukum kan?

Salah satu polisi

Siap Pak!

Anton

Kamu catet semuanya di buku kan?

Eris

Enggak pak, saya lupa. Tapi setelah bangun saya catet semuanya di HP saya

Anton

Hahahaha pintar! Oke saya mau lapor dulu ke Pak Lubis

Anton kemudian bergegas menuju pintu keluar, dan bersamaan Roy masuk membawa dua gelas kopi

Roy

Mau kemana pak? girang banget

Anton

Taro kopinya, sebentar lagi kita tangkap pelaku pembunuhan Lintang Fauzi

Roy

Ko bisa?

Anton

Ayok ikut! Kita ke Pak Lubis

Roy menaruh kopi dan kemudian pergi bersama Anton keluar ruangan timsus, tak lama Anton kembali lagi sembari berpesan

Anton

Lu stand by aja ya Ris, kalau ada yang mau gue tanyain. Tar gue telpon lu

Anton menutup pintu

 

49. Int -Ruang pemeriksaan – siang hari

Ali duduk dihadapan Anton, wajahnya terlihat penuh percaya diri tanpa ada raut cemas dan ketakutan. Menggunakan batik lengan panjang corak parang.

Anton

Nama?

Ali

Serius nanya itu? buat formalitas atau gimana nih?

Anton

Jawab aja pak

Ali

Ali Zainudin. Sekalian nama partai ga?

Anton

Anggota DPR komisi berapa?

Ali

Komisi 10. Ini gue dipanggil gara-gara Lintang Fauzi ya?

Anton tak menjawab pertanyaan itu

Anton

Ada dimana anda pada tanggal 14 November pukul satu siang?

Ali

Oh ternyata bener tentang Lintang Fauzi

Anton

Tolong jawab saja

Ali

Gue tau. santai. Gue ada di mall Nuansa Indonesia.

Anton

Ada perlu apa?

Ali

Beli buah

Anton bangun dari tempat duduknya, tersenyum meremehkan, melipat tanganya didada

Anton

Sama siapa?

Ali

Sendiri

Anton

Anda itu anggota DPR masa iya..

Ali

Loh memang kenapa? kenapa dengan status anggota DPR gue? Emang gue gak boleh belanja buah sendirian?

Anton

Itu didepan siapa?

Ali

Bodyguard

Anton

Anda datang ke kantor polisi bawa bodyguard sementara pergi ke mall sendirian? Bagaimana anda bisa menjelaskan ke absurdan itu?

Ali

Karena gue gak percaya sama lu, gue gak percaya polisi!

Anton menghembuskan nafas. Menahan Emosi

Anton

Oke, selain beli buah (anton menggelengkan kepala dan tertawa kecil) lantas kemana lagi?

Ali

Pulang, gue orangnya sibuk ya. Abis ini aja udah diundang stasiun tv

Anton

Buat berdebat sama siapa lagi?

Ali

Hahaha, Nah itu lu tau

Anton

Seberapa kenal anda dengan Lintang Fauzi?

Ali

dia sahabat gue

Anton

Kenapa ya politikus selalu menyebut sahabat ke lawan politiknya?

Ali

Loh karena memang kami bersahabat, sekarang mungkin berbeda pandangan, besok-besok siapa tau bisa berbarengan lagi. Biasa, politik. Cairlah, kaya gak tau aja

Anton

Minggu lalu anda berdebat hebat engan Lintang, di stasiun televisi dan live, sampai sekarang videonya masih di share banyak orang. Lintang bahkan menyebut akan jebloskan anda ke penjara karena terlibat kasus korupsi

Ali

Kalau gue masuk penjara, setengah senayan juga masuk penjara

Anton

Tolong fokus!

Ali

Gini loh ya pak, gue gak tau nama lu siapa, dan gak ngerti kenapa gue ada disini! gue bersebrangan dengan Lintang, tapi gue gak mungkin membunuh! lu yang ngerasa aneh pas denger gue beli buah sendirian ke mall. Bukannya jadi aneh kalau gue ngebunuh Lintang sendiri? Di mall? di parkiran rooftop, siang-siang? Seorang Ali Zainudin? Siapa yang gak kenal? semua orang bakal tau itu gue! Apa gak aneh?

Anton

Berarti ada kemungkinan pembunuhnya orang bayaran ya pak?

Ali terkaget dengan jawban Anton

cut to

50. Int Ruang pemeriksaan – siang hari

Ujang tampak gugup, tangannya tak henti-hentinya mengusap pahanya sendiri, lalu kemudian Anton masuk dan duduk dihadapannya sembari membawa beberapa kertas.

Anton

Mas ujang ya? Pekerjaannya apa mas?

Ujang

Jual Sendal pak

Anton menunjukan foto Lintang Fauzi di kertas

Anton

Kenal orang ini?

Ujang

Lintang Fauzi?

Anton

Ada hubungan apa sama Lintang Fauzi?

Ujang

Hah? maksudnya pak?

Anton

Mas Ujang ada hubungan apa sama Lintang Fauzi?

Ujang

Gak ada hubungan apa-apa sumpah. Saya juga gak tau apa-apa soal kasus Pak Lintang

Anton

Anda benci banget ya sama Lintang Fauzi?

Ujang

Enggak, biasa aja, saya juga gak pernah ketemu dia

Anton tunjukan kertas yang dia bawa lagi, isinya adalah screenshoot komentar-komentar dan hinaan Ujang terhadap Lintang Fauzi dibanyak sosial media. Ujang menunduk

Ujang

Itu iseng aja

Anton

Hampir tiap hari anda komen, hampir tiap hari anda DM Lintang Fauzi, sekarang anda bilang iseng?

Ujang

Saya gak ada hubunganya pak beneran sama kasus Pak Lintang

Anton

Kenapa sih anda benci?

Dengan ragu-ragu Ujang menjawab

Ujang

Karena dia kotor, gak mentingin rakyat dan selalu sebar hoax buat pemerintah

Anton

Anda ini orang parpol ya?

Ujang

Bu, bukan pak

Anton

Lalu? Buzzer?

Ujang

Bukan juga pak, saya gak dibayar buat begituan

Anton

Oh emang yang lain dibayar?

Ujang

saya gak tau pak

Anton

Lalu anda ini orang partai bukan?

Ujang

Hanya simpatisan Partai Kemakmuran pak

Anton

Oke, terus kenapa ketika semua orang naik dan penasaran dengan adanya mayat yang ditemukan di parkiran, anda malah menjauh dan pergi?

Ujang

Pak saya beneran gak tau pak, saya buru-buru karena kios saya di depan mall gak ada yang jaga

Anton

Kalau kiosnya gak ada yang jaga, ngapain anda ke mall?

Ujang

A, anu itu saya abis COD handphone pak, bener!

Anton

Kenapa Codnya gak di kios anda aja ya? Kan di depan mall? mudah dicari orang. Kenapa harus di mall?

Keringat Ujang bercucuran

cut to

51. Int - Ruang Pemeriksaan – Siang Hari

Jason menggunakan setelan jas rapih dengan kepala cepak dan kacamata hitam. Anton kemudian masuk

Anton

Kacamatanya dilepas mas

Dengan angkuh, Jason melepas kacamata hitamnya

Anton

Mas Jason? Pekerjaanya apa?

Jason

Bisnis (sambil membersihkan kacamataya)

Anton

Anda pasti kenal lintang fauzi? Apa pendapat anda tentang orang itu?

Jason

Dia orang yang gak bisa ditebak. Sekarang bilang A besok bilang B. Pokoknya seenaknya dia lah

Anton

Terus ada hubungan apa dengan Lintang?

Jason

Sebatas kolega bisnis, beberapa kali juga dia bantu saya buat ya anda tau lah. Perizinan emang hal paling rumit disini

Anton

Terus kok bisa anda ada di waktu dan tempat yang sama saat Lintang Fauzi terbunuh?

Jason

Kebetulan, gak usah dibesar-besarkan gitu lah

Anton

Kebetulan atau direncanakan? (Anton menunjukan kertas foto hasil cctv yang memerhatikan dia sedang bertemu Lintang disalah satu restoran di mall tersebut)

Jason mulai gusar

Jason

Itu gak sengaja ketemu

Anton

Apa yang dibicarakan?

Jason

Biasa, projek

Anton

Proyek yang di Kalimantan itu? yang izinnya dipersulit dan dengar-dengar ada perusahaan lain yang diberi kesempatan untuk masuk dan mengelola projek?

Jason hendak menjawab tapi Anton menyela

Anton

Kalau anda bohong, ini semua bakal makin pelik (sembari mengambil kacamata yang digenggam oleh Jason dan menaruhnya ditempatnya)

Jason

Oke, saya emang ngobrol soal itu di restoran. Jujur, saya kecewa dengan Lintang. Dia itu perusak!

Anton

Habis ketemu Lintang lantas kemana?

Jason

Pulang

Anton

Saya bukannya udah peringatkan anda untuk tidak berbohong ya?

Jason menunduk, tangannya membuka kancing baju paling atas. Dia panik

Anton

Saksi kunci kami melihat anda begitu gusar pada jam satu siang, anda mengumpat dari dalam mobil dan mengklakson-klakson mobil didepan anda. Kenapa gusar? Anda habis apa sampai segusar itu?

Jason

Saya dikabari kalau anak saya sakit, saya khawatir, saya langsung pulang buat ketemu dia

Anton

Tapi bukannya anak dan istri anda sedang liburan ke Selandia Baru ya waktu tanggal 14 November?

Jason tak menjawab

cut to

52. Int - Ruang Pemeriksaan – Siang Hari

Feronika duduk di bangku introgasi. menggunakan kacamata dengan poni dan warna rambut pirang. Anton duduk dihadapannya

Anton

Saya mau to the poin. Mba Feronika ini kenal Lintag Fauzi?

Fero kaget, nafasnya tersengal

Anton

Mbak?

Feronika

I, iya tentu saya tau Lintang Fauzi, dia saya sering lihat di tv

Anton tersenyum kesal

Anton

Lebih spesifik mba, gini deh. Udah lama deket sama Lintang Fauzi?

Feronika menunduk

Feronika

Tolong jangan bocorkan kemanapun, iya saya kenal Lintang Fauzi, kami berhubungan dekat selama 2 tahun terakhir

Anton

Sebagai?

Feronika

Pasangan

Anton

Bukannya Lintang sudah punya anak dan istri?

Feronika

Iya

Anton

Lalu?

Feronika menundukan kepalanya, kemudian terisak

Feronika

Bajingan itu yang minta saya jadi selingkuhannya. Merengek-rengek, dia cium kaki saya. Sampai saya luluh dan ketika saya udah sayang sama dia, tiba-tiba dia mau mutusin gitu aja!

Anton

Alasannya?

Feronika

Karena dia lebih pilih istri tuanya dari pada saya!

Anton

ohh oke, lalu selama ini anda di biayai Lintang? Dan kalau Lintang menyudahi hubungan dengan anda, itu artinya semua fasilitas harta Lintang, dia cabut lagi?

Mata Feronika sembab, dia mengangguk

Anton

Terus ketika hari dimana Lintang meninggal, saksi kami bilang lihat anda turun dari parkiran motor. Anda tentu gak bawa motor kan? Lantas ngapain kesana?

Fero

Itu adalah kali terakhir aku ketemu dia, dia yang minta saya kesana siang itu. Dan dia bener-bener mutusin semua hubungan kita, saya terpukul sekali. Tapi sungguh bukan saya yang bunuh pak!

Anton

Saya tau,Tapi sayangnya anda terduga pelaku yang paling mendekati.

Fero

Sumpah bukan saya pak!

Anton

Oke, lantas siapa? apa anda liat orang lain diparkiran atas sebelum anda turun buat tinggalin Lintang?

Fero menggeleng dan menangis kembali

cut to

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar