22. Int - Rumah Eris – Siang
Eris baru saja kembali ke rumah, rumah Eris tidak begitu besar, hanya ada dua kamar, satu ruang televisi yang sekaligus ruang tamu, ruang makan yang sekaligus dapur dan kamar mandi. Dengan teras rumah yang juga sempit
Eris mengucapkan salam dan masuk ke rumah masih dengan pakaian putih hitam setelah interview kerja, dia cium tangan ibunya di ruang tv
23. Int – Ruang Makan Rumah Eris - Siang
Eris masuk ke ruang makan dan duduk di meja makan, di meja makan ada tempe goreng hangat yang baru saja matang. ibunya dari ruang televisi bertanya pada Eris
Ibunya Eris
Gimana interviewnya dek?
Sambil ambil tempe goreng dan mengunyahnya Eris menjawab
Eris
Lancar bu, Alhamdulillah
Ibunya Eris
Alhamdulillah, Eh soal kasus yang di mall kemarin gimana? ini tv dari pagi sampai sekarang isinya berita Lintang Fauzi semua. Kamu bakal dipanggil ke kantor polisi lagi?
Eris
Gak tau bu, nanti dikabarin katanya
Tina keluar dari kamarnya pergi ke ruang makan, menuang air di gelas
Tina
inget, lu jangan sok tau! Kalau emang ga tau bilang gak tau. Kalau kamu gak inget sama kejadiannya bilang lupa. Dan lu harus konsisten kalau ditanya polisi! Jangan beda-beda. Sekarang jawab A besok jawab B
Eris
Iya mbak
Eris mengambil tempe ke dua,
Tina
Eh jangan dimakanin terus. Buat makan sampai malem itu!
Eris
ya elah baru dua
Tina
Kunci motor mana? mbak mau ke minimarket.
Eris
Sonoh tuh, di meja ruang tv
Tina pergi ke ruang tv, Eris mengeluarkan ponselnya, membuka-buka instagram, isinya semua berita tentang kematian Lintang Fauzi. Tak lama dari ruang tv Tina berteriak
Tina
Kuncinya dimana ris? gak ada!
Eris
Eh maaf-maaf ini ditas Eris kayanya mbak
Erispun membuka-buka tasnya, mencari kunci motor ditiap ruang tas ranselnya. Tina kembali ke ruang makan. melipat tanganya didada, menunggu Eris memberikan kuncinya.
Tina
Biasa nih, lupa lagi?
Tiba-tiba Eris terdiam dan langsung menatap pintu depan rumahnya. Dia menaruh tas dan langsung bergegas ke teras rumahnya.
23. Ext – Teras Rumah Eris - Siang
Eris sampai di teras rumah. Tina menyusul Eris, dan menemukan Eris baru saja mencabut kunci motor dari motornya
Tina
Duuuh bahaya banget sih cabut kunci motor aja lupa. kalau ilang gimana?
Tina merebut kunci motor dari Eris kemudian naik keatas motor dan bersiap pergi
Tina
tempenya jangan dimakanin terus!
Tinapun pergi
24. Int – Ruang Televisi - Siang
Eris masuk ke dalam, melihat ibunya di ruang tv sedang membuat adonan gorengan. Eris duduk didekatnya, ikut nonton tv
Ibunya Eris
Kamu jaga kesehatan, cari kerja yang bener, ya kamu kan tau Ris kondisi ekonomi kita gimana? Dari mulai meninggalnya ayah kamu kan kita serba susah. Buat makan cuma ngandalin jualan gorengannya ibu sama usaha make upnya mbak Tina. Itu juga kan musiman, gak setiap hari
Eris
Iya bu, ini eris juga lagi ihtiar. Doain ya bu
Suara pintu diketuk, Eris bangkit dari duduknya dan membuka pintu. Ditemukannya dua orang dengan jaket kulit. Keduanya adalah polisi
Polisi 1
Dengan mas Eris?
Eris
Iya betul pak
Polisi 1
Pak Eris diminta ke kantor polisi sekarang untuk dimintai keterangan lebih lanjut prihal kasus meninggalnya Lintang Fauzi
Eris
Bisa nanti sorean aja ga pak? saya baru pulang banget ini
Polisi 2
Mohon maaf mas, kami diminta untuk membawa saksi kunci sekarang
Eris
Saksi kunci?
Polisi 2
Iya betul mas, keterangan mas Eris sekarang ini sangat penting bagi kasus ini
Eris
Yaudah saya siap-siap dulu
Eris kembali ke ruang tengah, Ibunya menatap Eris penasaran
Eris
Polisi bu, aku diminta kasih keterangan lagi sekarang
Eris masuk ke kamarnya, tak berapa lama keluar setelah berganti celana jeans dan menggunakan jaket. Eris menyalami ibunya
Ibunya Eris
Kamu jangan takut ya, jawab yang tegas sama jangan lupa shalat, kamu belum shalat dzuhur kan?
Eris mengangguk kemudian pergi keluar,
25. Ext – Depan Rumah Eris – Siang
Eris menemui dua polisi tadi diluar. Dia naik mobil polisi yang terparkir di halaman rumahnya. Kemudian mobil itupun berjalan, baru beberapa meter, mobil itu berpapasan dengan Tina. Tina hanya menatap mobil itu dan kembali kerumah. kejadian Eris naik mobil polisi jadi tontonan Tetangga,
Tetangga
Eris kenapa di bawa polisi mbak Tina? Narkoba ya?
Tina
Sembarangan kalau ngomong! Adik gwuecuma jadi saksi doang
26. Int – Ruang Televisi Rumah Eris- Sore
Tina Masuk ke rumah, menaruh belanjaanya di meja depan televisi, duduk disamping ibunya yang belum selesai dengan adonannya.
Tina
Si Eris kenapa lagi bu?
Ibunya Eris
Polisi butuh keterangan lagi katanya dari dia
Tina
Apes banget sih tuh anak, kerjaan belum dapet malah bolak balik kantor polisi. Jadi orang sok tau banget sih, sok sokan laporan nemu mayat. Repot kan sekarang?
Ibunya Eris
Apa yang adik kamu lakuin itu bener ko, kalau dia gak laporan, bisa-bisa dia yang disangka pembunuhnya
Tina bangkit, menuju ruang makan, lalu kembali lagi. Dengan membawa hp Eris yang ketinggalan.
Tina
Asli tuh anak makin pikun aja. HP yang penting kaya gini bisa-bisanya ketinggalan?
Ibunya Eris
Tadi da Buru-buru, jadi wajar lah lupa
Tina
Enggak bu, ini udah keseringan. Barusan kunci motor lupa dia cabut, semalem dia lupa kunci pintu. Lama-lama makin bahaya nih bocah sama ingatannya
Ibunya Eris
Hus, ngomong sembarangan
Ibunya Eris kemudian tinggalkan Tina di ruang TV
cut to
27. Int - Ruangan Rapat – Sore
Ruang rapat tak terlalu ramai, hanya ada lima orang disana, Roy membuka pintu, dibelakang Roy ada Eris
Roy
Duduk mas
Eris kemudian duduk, di bangku tepat berhadapan dengan Anton
Anton
Saya Anton, kepala timsus kasus ini. eee saya gak mau lama-lama, coba mas tolong ceritakan apa yang mas tau dari kejadian ini?
Eris kemudian mulai menceritakan kejadian
cut to
-Flashback-
28. Int - TKP – Sore hari -
Eris berjalan di parkiran motor rooftop mall nuansa Indonesia. Eris menghampiri motornya dan ketika menengok ke arah lain dia melihat seseorang tengkurap, dia pun menghampirinya lalu eris menggoyang-goyangkan tubuh orang tersebut, namun tak ada respon, ketika Eris mencoba membalikan badannya, darah mengalir keluar dari perut dan mengenai tangan dan pakaian eris. Erispun histeris dan kemudian berlari kebawah meminta pertolongan, di bawah ia bertemu dengan satpam. Eris bilang kalau dia melihat mayat. Satpam, Eris dan banyak orang dibawah langsung bergegas ke atas. Mereka semua melihat jasad tersebut. Satpam yang eris mintai pertolongan langsung melapor via HT.
ERIS (Vo)
Saya baru mau pulang dari mall itu pak, pas saya mau ambil motor, gak sengaja nengok ke arah lain. Terus saya ngerasa ko ada kaya orang tengkurap. Saya penasaran kan pak, akhirnya saya samperin deh, pas udah deket ternyata bener orang, saya goyang-goyangin badannya, gak gerak, terus saya coba balik. keluar tuh darahnya dari perut, kaget dong saya pak! saya langsung lari ke bawah minta bantuan, akhirnya saya ketemu satpam terus saya tunjukin lokasi mayatnya. Terus si satpam lapor ke atasannya pake HT. Ada banyak orang juga yang liat waktu itu
cut to
29. Int - Back to Ruang Anton –Sore
Anton
Ada yang mencurigakan gak deket situ?
Eris
Saya gak merhatiin apa-apa pak, ya namanya orang ga tau ya pak ya
Anton
Sebelum kamu liat mayat itu, kamu sempet ketemu orang lain mungkin di parkiran bagian bawah? Orang yang mencurigakan?
Eris (setengah tertawa)
Haha ya saya lupa lah pak, dibawah mah banyak orang, diatas sepi. Mana saya inget
Anton kemudian mendekatkan tubuhnya ke eris
Anton (membentak)
Denger ya! ini bukan kasus main-main! Gak ada becanda!
Eris kaget dengan jawaban Anton, diapun ketakutan, menunduk sambil mengangguk-angguk, polisi lainpun ikut terkejut dengan reaksi Anton
Anton
Kamu ke TKP sekarang, saya mau lihat langsung apa yang tadi kamu ceritakan
cut to
30. Ext - TKP – Petang
Anton dan Eris berjalan menyusuri tangga menuju ke lantai paling atas dibelakangnya Roy mengikuti, police line masih terpasang disana sini, keduanya melintasi police line. Berjalan menuju tempat mayat Lintang ditemukan,
Anton
Dimana pertama kali kamu lihat mayat itu?
Lalu Eris bergerak kearah pojok parkiran tempat dia menaruh motor. Kemudian menunjuk ke arah lokasi dimana Lintang Fauzi ditemukan
Anton
Terus apa yang kamu lakukan setelahnya?
Eris
Saya jalan ke sudut sini, lalu ketika tau itu adalah mayat saya lari kebawah cari pertolongan
Anton
Waktu kamu temui mayat, kondisi parkiran sepi? Ada banyak motor ga?
Eris
Kalau gak salah siih gak ada orang lain. motor juga kayanya beberapa doang
Anton
Lalu waktu kamu pertama kali datang untuk parkir, kondisi parkiran ramai apa ga?
Eris
Saya lupa pak
Anton menggeleng kepala, cemas terhadap kasusnya
Anton
Terus apa yang lu inget?!
Eris (gagap)
Yang saya ceritakan aja pak. selebihnya saya lupa
Anton menyulut rokok, melihat Eris,
Anton
Kemaren lu ke mall ini ngapain?
Eris
Saya abis taruh lamaran kerja di salah satu restoran di mall ini pak
Anton (heran)
Restoran? pendidikan lu apa?
Eris
S1 ilmu pertanian pak
Anton
Terus ngelamar sebagai apa?
Eris
Waiters pak
Anton
Aneh, Sarjanan pertanian ko mau jadi waiters?
Eris
Saya harus kerja pak. Apa aja yang penting bisa bantu keluarga
Anton menengok kan kepala ke arah lainnya, menghembuskan asap rokok
Anton
Yaudah sekarang lu pulang, besok Roy bakal anter lu ke restoran tempat lu ngelamar kerja di restoran ini. Kita perlu bukti kalau lu benar-benar ngelamar disana.
Eris dan Roy berjalan menjauhi Anton
Cut To
31. Ext - Tangga parkiran – petang
Roy dan Eris berjalan menyusuri tangga untuk turun,
Roy
Mas Eris mau dianter pulang atau pulang sendiri?
Eris
Gak papa mas saya kontak kaka saya aja biar dijemput
Roy
Oh oke, sampai ketemu besok kalau gitu
Eris mengangguk kemudian meraba-raba kantong celananya. Roy melihatnya aneh
Eris
Mas, kayanya saya minta dianteraja deh, HP saya ketinggalan hehe
Roy, hanya menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala,
Roy
Yaudah ntar ada anggota yang anterin mas Eris balik ya
Cut to
32. Ext - TKP – Petang
Roy kembali menemui Anton di TKP, Anton tengah berdiri menatap pemandangan kota dengan rokok yang menyulut di tangannya.
Roy
Susah kayanya ngandelin ini anak pak. Parah banget ingatannya
Anton berbalik, kini menatap Roy
Anton
Ya mau gimana lagi, anggep aja ini tantanganya Roy. Cuma polisi yang hebat yang bisa nangkep penjahat yang licik. Saya Cuma mau buktiin kalau saya mampu. Dan polisi emang gak bersalah dalam kasus ini. Pokonya kita harus bisa lihat secara luas kasus ini. Fakta sekecil apapun harus kita ulik bener-bener
Roy
dua minggu? Keburu ga ya pak?
Anton
Lets see, saya percaya kalau kita serius, jalan bakal kebuka
Cut To
33. Int – Ruang Televisi Rumah Eris – Malam
Eris masuk kerumah, di rumah ada Ibu dan Mbak Tina, keduanya langsung menyambut eris dan memintanya duduk. Eris kemudian duduk di kursi ruang televisi. Bersandar seperti orang lelah
Tina
Gimana tadi?
Eris
Ya ditanya-tanya doang, terus disuruh ke TKP lagi
Tina
Sama pertanyaanya kaya kemarin?
Eris
Kurang lebih sama sih mbak
Tina
Awas loh, jawaban kamu jangan mencla mencle
Eris
iya tauuuu. eh ada makanan apa mba? laper aku, belum makan
Eris bangkit menuju ruang makan
Tina
Di kantor poliisi gak di kasih makan?
Dari ruang makan eris berteriak
Eris
Boro-boro mbak
Sambil jalan bawa sepiring nasi dan tempe, eris kembali ke ruang televisi dan duduk di tempat semula
Eris
Boro-boro makan, dikasihnya juga air putih doang
Tina
Sampai kapan kamu bolak balik kantor polisi?
Eris
Sampe bosen! gak tau mba aku gak ngerti, yang jelas besok aku kesana lagi buat buktiin kalau aku emang abis lamar kerja
Tina
Elu sih jadi orang terlalu baik. Sok-sokan jadi pahlawan, lapor nemu mayat segala. Brabe sendiri kan?]
Eris
Kalau gue gak lapor polisi, bisa-bisa gue yang jadi tersangka!
Ibunya Eris
Udah, udah yang Eris lakuin bener. Ris, kalau ada ayah. Pasti ayah bangga sama kamu
Tina bangkit dari kursinya sambil berseloroh
Tina
Ya moha-moga aja si Eris jadi terkenal gara-gara kasus ini. Terus wajahnya masuk tv tiap hari. Sukur-sukur jadi banyak kantor yang nerima dia