106. INT. KAMAR MELANI - DAY
Jefri dan tim investigasi lain sedang berkumpul di kamar. Mereka menggeledah setiap sudut kamar hingga tak tersisa.
Jefri menemukan beberapa paper bag fashion yang di sembunyikan di dalam lemari. Serta beberapa pouch serum yang masih baru. Ryan menyerahkan laptop ke Jefri.
RYAN
107. INT. WARNET - DAY
Baron duduk sambil melihat layar komputer dengan fokus. Kedua kantung matanya menghitam karena terlalu lama bergadang.
Insert: Memperlihatkan video interaksi antara Kevin dan Felix di akun YouTube klinik Wills. Setelah itu, kursor bergerak kebawah dan membaca beberapa komentar beberapa akun yang mengatakan jika Kevin dan Felix mempunyai ketampanan yang sama.
108. INT. RUANGAN JASA EDIT - DAY
Baron datang ke sebuah pertokoan padat. Baron masuk ke dalam dan bertemu dengan pria jasa edit. Baron menunjukan dua gambar berbeda ( Kevin dan Felix ) dan dia terlihat berbicara serius padanya. Pria itu menatap cukup lama kedua gambar tersebut dan akhirnya mengangguk.
109. INT. RUANG KONFERENSI PERS - DAY
Banyak reporter yang memadati acara konferensi pers. Mereka sibuk menyoroti Kevin dan pengacaranya yang kondang dengan silauan kamera.
KEVIN
Kevin menunjukan wajah bersedih dan simpati yang dalam.
110. INT. RUMAH KEVIN - DAY
Kevin masuk ke ruang tengah. Wajahnya begitu lelah dan tak bergairah. Kevin selonjoran santai di atas sofa dengan pandangan lurus kosong.
Tiba-tiba kedua orang tuanya datang. Mereka berdiri di samping Kevin. Wajah mereka memasang tampang kesal dan marah yang tertahankan.
Kevin menatap balik mereka penuh sinis dan namun tidak peduli. Kevin memilih untuk menutup mata dan berpura-pura untuk tidur.
AYAH KEVIN
(Membentak)
Kevin masih bergeming dan diam.
IBU KEVIN
(Penuh Manja)
AYAH KEVIN
Kevin membuka kedua matanya. Bangkit dari sofa dan duduk tegak. Menatap kedua orang tuanya tajam.
KEVIN
AYAH KEVIN
KEVIN
(Nyengir)
IBU KEVIN
(Cemas alay)
KEVIN
(Mendesah kesal)
Kedua orang tua Kevin hanya bisa pasrah.
CUT TO:
111. INT. RUANG FORENSIK DIGITAL - DAY
Ahmad dan Tegar duduk menghadap satu petugas forensik digital. Mereka bertiga berkumpul di depan layar laptop yang besar.
PETUGAS F.D
Wildan dan Tegar semakin fokus dan serius melihat layar laptop.
Insert: Memperlihatkan data pencarian yang menunjukan bahwa Melani sering mengunjungi situs website life to born.
TEGAR
PETUGAS F.D
Petugas forensik digital terlihat mengetik sesuatu di keyboard.
Insert: Memperlihatkan catatan pesan antara user Mels dan user bernama goals1.
AHMAD
PETUGAS F.D
AHMAD
PETUGAS F.D
(terus fokus melihat layar laptop)
Spontan saja Ahmad dan Tegar langsung kaget.
TEGAR
PETUGAS F.D
(Mengangguk)
112. INT. KLINIK - DAY
Polisi sigap dalam melakukan pekerjaannya. Mereka menggeledah kantor Kevin dan mengambil semua dokumen termasuk laptop dan data penting dari komputer.
Semua pekerja klinik terlihat resah dan gelisah melihat kekacauan. Sedangkan Kevin hanya berdiri saja dengan penuh ketenangan.
113. INT. CAFE - DAY
Baron duduk di salah satu set meja cafe. Wajahnya sedikit gugup dan tidak terlihat tenang. Tak lama setelah itu, datang dua orang (pria 1 & wanita 1) berjalan masuk dan menghampiri meja Baron.
Mereka bertiga saling menunduk dan memberi salam. Mereka duduk melingkari meja kecil.
BARON
(Terlihat sungkan)
WANITA 1
PRIA 1
(Banyak ngeluh)
Baron diam saja mendengar mereka saling berceloteh. Baron menunjukkan sebuah kertas foto besar.
Insert: Dua foto dokter yang saling berdampingan. Keduanya memakai masker dan baju operasi yang sama persis.
BARON
Mereka berdua mulai melihat kertas foto itu dengan fokus.
BARON
WANITA 1
Pria itu mengerutkan dahi dan terlihat ragu.
PRIA 1
WANITA 1
PRIA 1
Wajah Baron mulai merenung melihat mereka berdua berdebat.
BARON
Wanita B mengangguk dan mengambil beberapa kertas di dalam tasnya. Wanita B lalu menyerahkan beberapa kertas itu ke Baron. Baron menerimanya dan melihat-lihat sekilas.
WANITA 1
(Merayu)
BARON
CUT TO:
114. INT. RUANG KERJA POLISI - DAY
Ryan berlarian menuju meja kerja Jefri. Wajahnya sedikit cemas dan gugup. Jefri sedang duduk dan sibuk dengan beberapa pekerjaannya.
RYAN
JEFRI
(Berdiri spontan)
RYAN
(Mengangguk)
Jefri langsung lemas tak berdaya. Wajahnya penuh kesedihan yang terlalu dalam.
JEFRI
(Berbicara sendiri)
Melani, anakku. Kamu dimana?
Tiba-tiba telepon kantor berdering. Ryan langsung mengangkat telepon.
RYAN
Di ruangan itu hanya ada Ryan dan Jefri saja. Mereka berdua dengan gesit langsung bergegas keluar.
115. EXT. HUTAN - DEPAN RUMAH TUA GUBUK - AFTERNOON
Tim kepolisian (menggunakan seragam lapangan dan persenjataan lengkap) mulai berjaga-jaga dan melakukan pengintaian di depan rumah tua gubuk.
Jefri memimpin operasi dan memerintahkan bawahannya untuk masuk menyelinap ke dalam rumah. Dengan hati-hati mereka berhasil menerobos masuk ke dalam rumah.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata dokter Felix ditemukan gantung diri di ruangan belakang. Sontak saja semua polisi tercengang dan terkejut luar biasa.
Mereka melihat dokter Felix bergelantungan sudah menjadi mayat. Jefri marah luar biasa, dia langsung membanting semua persenjataannya. Jefri menjerit dan menangis kesal.
WILDAN
(Cemas )
Semua orang nampak begitu kecewa luar biasa. Jefri mengamuk dan memukul mayat dokter Felix yang masih menggantung.
JEFRI
(Menjerit penuh tangisan)
Tegar tak sengaja melihat di sudut ruangan ada meja kecil. Tegar berjalan mendekati meja itu dan mendapati ada satu HP tergeletak.
Tegar langsung menyerahkan HP itu ke Wildan. Langsung saja Wildan membuka HP dan melihat isi galeri.
Insert: Memperlihatkan koleksi foto dan video beberapa kejahatan pada korban wanita.
Wildan dan Tegar merinding jijik setelah melihat isi HP. Jefri langsung merebut HP tersebut dan melihat layar HP sekilas. Wajah Jefri bertambah penuh kemarahan dan emosi yang memuncak.
CUT TO: