51. INT. KASIR TOKO BUKU/ MALL - DAY
Melani membayar sejumlah buku yang baru saja dia beli. Petugas kasir membungkus buku dengan paper bag dan menyerahkan kepada Melani.
Melani mengambil paper bag itu dan berjalan keluar.
52. INT. DEPAN TOKO BUKU - DAY
Di depan toko buku Melani tidak sengaja melihat Sonya dan seorang pria asing ( yang tidak terlihat jelas wajahnya ) sedang berada di dalam butik fashion mahal.
Dari jauh Sonya terlihat sangat senang di samping pria asing itu. Sonya dan pria itu keluar dari butik sambil menenteng banyak paper bag mewah.
Melani terus mengikuti mereka berdua dari belakang.
53. INT. BASEMAN - DAY
Mereka berdua berjalan masuk ke area basemen. Mereka masuk ke salah satu mobil berwarna merah dan mobil itu melaju cepat meninggalkan area basemen. Melani berlarian mengejar mobil itu namun terlambat. Melani menampakan wajah cemas dan bingung.
54. EXT. RUMAH RAHASIA- DAY
Dari jauh terlihat mobil merah masuk ke salah satu rumah megah. Gerbang otomatis terbuka dengan sendirinya. Mobil merah melaju lebih dalam dan berhenti di sebuah garasi khusus.
Sonya keluar dari mobil dengan wajah gembira. Kevin menggandeng semua paper bag secara bersamaan. Mereka berdua masuk ke dalam.
55. INT. RUANG TENGAH - DAY
Kevin menyalakan musik klasik. Kevin terlihat menikmati alunan musik sambil meminum segelas anggur. Sonya datang dari depan dengan stelan baju mahal dan mewah.
Sonya tampak malu-malu menghadap Kevin. Pipinya merah merona dan memancarkan wajah yang teramat bahagia. Kevin tampak lebih sumringah dan bersemangat melihat penampilan Sonya.
KEVIN
SONYA
KEVIN
Sonya mengangguk girang, Kevin segera mengambil HP dari saku jas depan. Kevin satu persatu mulai mengambil foto dengan kamera belakang. Sonya tampak sangat percaya diri, bergaya dengan lekukan tubuh dan eskpresi wajah yang menggairahkan.
56. INT. RUANG OPERASI - DAY
Kevin dan Sonya masuk ke ruang operasi rahasia. Terlihat perlengkapan medis yang tertata dengan sangat rapi. Sonya sangat terkejut dan terkagum-kagum melihat pemandangan di sekitarnya.
KEVIN
SONYA
KEVIN
Sonya tampak lebih gembira. Sedangkan Kevin masih terlihat tenang. Ketika Sonya memilih sibuk melihat ruang operasi. Di sanalah Kevin membawa sebuah palu besar dari arah tak terduga.
Kevin menyeret palu besar dan tak segan menghantamkannya tepat di bagian belakang kepala Sonya. Dalam sekejap Sonya jatuh ke lantai. Sonya masih melirik Kevin sambil menangis.
Kevin menyeret tubuh Sonya yang sudah berlumuran darah sampai ke atas rajang operasi. Kevin kembali menggunakan HP-nya untuk merekam Sonya yang sudah sekarat.
Kevin tertawa terbahak-bahak seperti orang kesetanan. Sedangkan Sonya sudah kehilangan kesadaran.
57. INT. KANTOR POLISI - DAY
Semua tim investigasi sibuk dengan kerjaanya masing-masing. Wildan berjalan menghampiri meja kerja Jefri. Wildan menyerahkan sebuah flashdisk di atas meja.
WILDAN
JEFRI
WILDAN
JEFRI
Jefri lalu memasukan flashdisk ke dalam lubang komputer.
JEFRI
( Memberi Perintah)
Tim investigasi kriminal lain ikut nimbrung di sekitar meja kerja Jefri. Mereka bersama melihat rekaman video CCTV.
Insert: Terlihat mobil melintasi jalan sepi di tengah malam.
RYAN
WILDAN
Insert: Memperlihatkan mobil kembali pulang di jalan yang sama.
AHMAD
Jefri mengangguk dan beranjak pergi dari kursi. Langkah Jefri di ikuti oleh semua tim investigasi kriminal.
58. EXT. KARYA WISATA - DAY
Tim investigasi kriminal turun dari mobil masing-masing. Mereka berpencar di setiap sudut tempat.
Ahmad melihat ada mobil merah terparkir di dekat pohon besar. Ahmad melaporkan temuanya lewat panggilan HT. Semua tim berkumpul di depan mobil merah dan melakukan penggeledahan.
Mereka tidak menemukan hal yang mencurigakan di dalam mobil. Mobil terlihat masih bersih dan rapi.
JEFRI
Semua kembali berpencar mencari di setiap sudut. Wildan masuk ke arena kolam ikan besar yang sudah kering. Di dekat kolam ikan itu terdapat jejeran tong oli bekas.
Wildan membuka satu persatu tong oli berukuran besar. Akhirnya mendapatkan mayat Sonya ada di dalam tong oli dalam keadaan mengenaskan.
59. INT. RUANG INTEROGASI - NIGHT
Melani duduk di depan dua detektif ( Wildan dan Ryan ). Melani terlihat cukup panik dan ketakutan.
Di sisi ruang monitor, Jefri menyaksikan anaknya sedang di interogasi dengan wajah gugup. Tegar dan Ahmad berjaga di depan beberapa komputer.
Kembali ke suasana Melani. Wildan menyerahkan layar laptop di depan Melani.
Insert: Memperlihatkan rekaman mobil merah keluar dari pintu belakang basemen mall.
WILDAN
Melani menghela nafas pendek, wajahnya semakin suram dan lelah. Melani terus melirik kaca besar yang berada di sampingnya.
MELANI
WILDAN
MELANI
Dari ruang kontrol, Jefri tampak menahan rasa sedih dan frustasi. Tegar melirik Jefri dari samping, dia pun merasa kasihan dengannya.
MELANI
(Pecah tangis)
Wildan dan Ryan terdiam sejenak. Ryan memberikan tisu ke Melani yang masih tersedu-sedu. Melani mengambil secarik tisu itu.
RYAN
MELANI
(Menggeleng)
WILDAN
Melani semakin sedih mendengarnya. Melani kembali segugukan.
RYAN
Melani terdiam sejenak dan terlihat memikirkan sesuatu. Melani kembali tenang dan tidak menangis lagi.
MELANI
(Penuh kebimbangan)
CUT TO:
60. INT. RESTORAN CEPAT SAJI - NIGHT
Melani, Jefri dan Baron duduk bersama di meja restoran. Melani terlihat sangat lapar dan lahap menyantap semua makanan junk food. Melani fokus dengan makanan dan minuman di depannya, dia tidak mempedulikan apapun.
Jefri menatap lurus anaknya dengan penuh kesedihan. Bahkan di memberikan porsi burger untuk Melani. Sedangkan Baron cuman bisa geleng-geleng kepala.
JEFRI
MELANI
JEFRI
Melani diam saja dan mulutnya masih mengunyah.
BARON
MELANI
(Berpikir sejenak)
Baron terlihat kecewa mendengarnya.
MELANI
Jefri mendadak jengkel dan kesal.
JEFRI
Melani cemberut dan kecewa.
61. INT. RUANG TENGAH - NIGHT
Baron duduk di atas sofa. Di atas meja berserakan foto-foto dari kasus kematian Sonya. Mata Baron lalu tertuju pada satu foto yang di ambil dari rekaman CCTV. Foto mobil merah yang keluar dari mall.
Tiba-tiba dahinya mengerut, seperti dia mengingat sesuatu. Baron lebih mempertegas penglihatannya.
Insert: Muncul ingatan Baron, dimana saat Baron ada di depan klinik Kevin. Di sana dia melihat mobil merah terparkir.
Saat itu juga wajah Baron tercengang.
CUT TO:
62. EXT. DEPAN KLINIK - DAY
Baron dan Jefri berada tak jauh dari klinik Kevin. Mereka terus mengintai keadaan luar dari dalam mobil. Dari kaca depan terlihat mobil merah melaju ke arah klinik Wills.
Baron dan Jefri segera keluar dari mobil. Mereka bergegas cepat menuju mobil merah. Di sana ada Kevin yang sedang membuka pintu mobil untuk keluar. Mereka bertiga kini saling menatap satu sama lain.
JEFRI
KEVIN
(Sambil melirik mobil)
JEFRI
KEVIN
(Tetap tenang)
Jefri dan Baron segera masuk ke dalam mobil dan menggeledah semua bagian dalam dan luar mobil. Namun terlihat Baron kecewa. Mereka berdua saling berbisik.
JEFRI
BARON
(Geleng kepala)
JEFRI
BARON
JEFRI
Sementara Jefri dan Baron berdiskusi dari jarak jauh. Kevin memperlihatkan wajah kesal dan berusaha menahan amarahnya.
63. INT. WARNET - NIGHT
Baron duduk di depan layar komputer dengan wajah serius dan fokus.
Insert : Memperlihatkan artikel tentang Kevin dan keluarganya yang kaya ( mempunyai bisnis farmasi dan rumah sakit terkenal)
Baron menghela nafas berat dan mengambil satu puntung rokok, menyalakan dan menghisapnya.
BARON
(V.O)
Insert: Memperlihatkan situs website klinik Wills. Di artikel memperlihatkan foto dan video promosi klinik Wills. Lalu, Kursor mouse tertuju pada satu brosur.
Sebuah brosur yang memperlihatkan satu pouch serum gratis setiap datang berkunjung ke klinik.
Baron seperti menyadari sesuatu. Baron mulai mengingat dengan lebih fokus.
Insert: Memperlihatkan ingatan Baron di beberapa slide foto dan video HP. Memperlihatkan wanita (f) sedang di bekap di sebuah ruangan redup akan pencahayaan. Wanita (f) memakai kaos putih polos. Di saku depan terlihat pouch serum yang masih di simpan.
64. EXT. DEPAN KANTOR POLISI - NIGHT
Baron berdiri dan bersembunyi di sekitaran depan kantor polisi. Dari arah depan datang Jefri berjalan keluar. Jefri dan Baron bertemu dan masuk ke dalam mobil tua.
Dari jauh Wildan ternyata tak sengaja melihat interaksi antara Jefri dan Baron. Wildan memasang wajah curiga.
WILDAN
65. INT. MOBIL - NIGHT
Di dalam mobil yang sedang dikendarai Jefri. Baron duduk di samping jok kemudi.
JEFRI
BARON
JEFRI
BARON
(Mendesah kesal)
JEFRI