33. INT. KLINIK - MORNING
Pintu klinik terbuka, Sonya masuk dan berjalan menghampiri meja resepsionis. Wanita resepsionis menyambut Sonya dengan ramah dan senyum lebar.
Sonya mengambil sebuah amplop merah dari tas dan menyerahkan pada wanita resepsionis. Petugas itu melihat seksama surat di dalamnya dan menunjukan sedikit perubahan ekspresi, gugup dan terkejut.
Wanita resepsionis kembali tersenyum lebar. Petugas itu menelepon dan saat itu juga datang sekertaris pribadi Kevin. Aspri itu balik tersenyum ramah menyambut Sonya yang terlihat linglung.
ASPRI
Sonya tentu kaget melihat dia diperlakukan istimewa seperti itu. Sonya hanya bisa mengangguk dan mengikuti kemana Aspri melangkah.
34. INT. RUANG KONSULTASI - MORNING
Pintu terbuka dari luar dan Sonya berjalan sendiri masuk ke dalam.
Insert: Kevin duduk dan menunggu kehadiran Sonya di meja kerja dengan wajah mempesona.
Sonya terpana melihat karisma dan ketampanan Kevin. Sonya berdiri mematung masih tidak berdaya. Kevin berdiri dan berjalan menyambut Sonya dengan ramah. Mereka kini saling bertatap satu sama lain.
Sonya duduk menghadap Kevin yang terus menatapnya dalam. Sonya sangat gugup dan gelisah terus mendapat tatapan maut Kevin.
SONYA
KEVIN
Sonya mengangguk dan tersipu malu. Kevin terus saja menatap aneh dan misterius seluruh wajah Sonya. Sonya menyadari itu.
SONYA
( Tidak PD)
KEVIN
Sejenak Sonya merasa bingung.
SONYA
Kevin bangkit dari kursi dan perlahan berjalan menghampiri Sonya. Wajah dan tubuh Kevin semakin mendekat pada diri Sonya. Penuh rasa cemas dan gugup, Sonya berusaha tenang menghadapi Kevin.
KEVIN
SONYA
(Tegang)
KEVIN
(Tersenyum lebar)
35. INT. MALL - DAY
Suasana mall sangat ramai dan penuh. Hilir mudik orang datang dan pergi memadati toko-toko. Orang-orang sedang melakukan jual beli di toko jam tangan, elektronik, furniture, butik perhiasan dan fashion.
Semua memperlihatkan bagaimana sibuknya bertransaksi menggunakan kartu di mesin EDC maupun internet banking. Mereka leluasa menggerakkan jari jemari untuk membuka pin pasword maupun pola pasword.
Satu persatu Baron mulai menjalankan aksinya. Baron mencuri HP dan dompet dari orang-orang yang tengah sibuk dengan aktifitas jual beli. Baron menggunakan banyak trik yang lihai hingga mereka tidak menyadari apapun.
36. INT. MESIN ATM - DAY
Menggunakan masker, kacamata dan topi, Baron sibuk mengeluarkan banyak uang cash dari mesin ATM. Semua uang itu Baron masukan kedalam tas gendong besar.
37. EXT. DEPAN MESIN ATM - DAY
Baron keluar dari mesin ATM sambil menggendong tas besar hitam. Dari belakang Jefri mengikuti kemana Baron pergi. Baron menyadari dia sedang dibuntuti, dia mempercepat langkah kaki.
Jefri lalu menarik paksa tas dari belakang. Baron tercekik dan tidak bisa bergerak lagi. Baron menggerutu kesal.
JEFRI
Dasar.. maling!
Baron melihat jelas Jefri ada di depannya. Wajah Baron sangat terkejut dan tidak berkutik sama sekali.
BARON
Jefri tertawa dengan sinis, dia lalu melepas genggaman tas Baron dengan kasar. Baron segera menjaga jarak dengan Jefri, mereka saling bertatapan satu sama lain.
JEFRI
BARON
(Bingung)
CUT TO:
38. INT. RUANG TENGAH - DAY
Jefri berdiri di sudut ruangan. Jefri melihat dengan teliti semua interior rumah. Jefri melihat pigura kecil dengan foto Baron dan Vina yang sedang tertawa.
BARON
Baron membawa botol miras dan dua gelas kaca, meletakan ke atas meja. Baron duduk dengan santai melihat Jefri yang masih berdiri.
Jefri melirik Baron dan botol miras itu. Jefri ikut duduk di samping sofa.
BARON
Jefri nampak tidak tertarik dengan botol miras itu.
JEFRI
Baron menghela nafas pendek.
BARON
JEFRI
(Tertawa, mengejek)
BARON
Mendengar hal tersebut, Jefri mulai lebih tenang.
BARON
Jefri diam sejenak dan mengambil nafas berat.
JEFRI
Baron menggelengkan kepala.
BARON
Jefri mengeluarkan beberapa dokumen di dalam tas. Dokumen itu berserakan di atas meja. Baron mulai melihat dengan detail satu persatu kertas itu.
JEFRI
Wajah Baron semakin serius dan menegang. Tangannya gemetaran memegang kertas-kertas itu. Sampai dia berhenti di salah satu kertas.
Insert: Memperlihatkan profile wanita (e) dengan detail.
Baron menarik kertas itu dan menunjukan kepada Jefri. Lantas Jefri mengambil kertas itu dan meliriknya.
JEFRI
BARON
JEFRI
Baron menutup matanya dan terlihat mengingat dengan keras.
Insert: Slide foto dan video wanita e ( Sarah ) saling bermunculan. Sarah terlihat menangis dan memohon untuk tidak di bunuh di sebuah ruangan gelap gulita. Foto Sarah yang sudah menjadi mayat kaku tersembunyi di antara karung-karung besar berwarna putih.
BARON
JEFRI
Baron menggeleng dengan pasrah.
JEFRI
Baron memejamkan matanya kembali dan terlihat berusaha mengingat semakin keras. Wajah Baron bercucur keringat.
Insert: Tumpukan karung yang berdempetan secara acak. Meninggalkan beberapa gambar yang masih bisa tertangkap, sisi karung berwarna kuning dan hijau. Membentuk pola jagung.
Baron membuka matanya dengan wajah lelah.
BARON
JEFRI
BARON
Jefri membuka HP dan mencari sesuatu di kolom pencarian google. Jefri menyerahkan HP ke Baron.
JEFRI
Baron mulai melihat-lihat layar HP. Baron berhenti di salah satu gambar karung pupuk berwarna putih dengan corak jagung. Jefri melihat karung pupuk itu sekilas.
Jefri bangkit dari sofa dan bersiap untuk pergi. Baron masih terlihat kebingungan.
JEFRI
BARON
(Terkejut)
JEFRI
CUT TO:
39. EXT. TEMPAT PARKIR - DAY
Jefri berjalan terburu-buru masuk mobil tuanya. Baron terus menyusul Jefri dan menahannya sebelum masuk mobil.
BARON
JEFRI
BARON
Jefri menghela nafas pendek, wajahnya terlihat bosan.
BARON
JEFRI
BARON
JEFRI
Jefri masuk ke dalam mobil dan Baron masuk di jok sebelah. Mobil itu melaju cepat meninggalkan area parkir.
CUT TO:
40. INT. RUMAH IBU KOS - MORNING
Ibu kos terus menangis melihat layar TV di depannya.
Insert: Menampilkan berita penemuan mayat wanita di sebuah gudang penyimpanan pupuk yang terbengkalai.
Jefri dan Baron duduk berdempetan di depan ibu Kos. Mereka berdua hanya diam dan memasang wajah berduka.
Ibu kos memalingkan tubuh dan wajah. Menghadap Jefri dan Baron lebih dekat. Kedua sudut mata ibu kos masih dipenuhi air mata.
IBU KOS
JEFRI
Ibu kos menggelengkan kepala.
IBU KOS
Baron termenung dan wajahnya berusaha menahan kesedihan.
JEFRI
Ibu kos mengangguk dan berusaha menghentikan tangisan dengan menyeka sudut mata dengan kedua tangannya.
41. INT. KAMAR SARAH - MORNING
Mereka bertiga sudah berada di dalam kamar petak yang sempit. Kamar itu cukup berantakan. Banyak baju, tas dan sepatu berserakan di mana saja.
IBU KOS
Baron dan Jefri sedikit terkejut mendengarnya.
IBU KOS
Baron melihat pigura foto kecil yang memperlihatkan betapa cantiknya Sarah.
JEFRI
Ibu kos berusaha mengingat, wajahnya nampak sedikit berseri.
IBU KOS
JEFRI
Ibu kos geleng kepala.
IBU KOS
Jefri dan Baron kini saling bertatapan, mereka menunjukan wajah yang optimis.
42. EXT. DEPAN KLINIK - DAY
Mobil tua milik Jefri terparkir di depan ruko elite. Mereka kini melihat sebuah klinik kecantikan dan bedah plastik bernama Wills.
Jefri dan Baron masih duduk di bangku jok depan sambil terus melihat keadaan sekitar.
BARON
JEFRI
43. INT. DEPAN RESEPSIONIS- DAY
Pintu depan klinik terbuka, Baron dan Jefri masuk dan berjalan mendekati meja resepsionis. Petugas resepsionis menyambut kedatangan mereka.
Jefri menunjukan lencana kepolisian di depan petugas. Jefri menunjukan lagi foto Sarah di depan petugas.
JEFRI
PETUGAS
(Sambil melirik foto)
JEFRI
Petugas lalu mengecek data di layar komputer. Wajahnya menampakan ketidaktahuan.
PETUGAS
JEFRI
Petugas mengecek ulang di komputer dan menggelengkan kepala. Jefri tampak kecewa.
Tiba-tiba Kevin datang menghampiri meja resepsionis. Kevin tersenyum hangat kepada mereka berdua. Baron dan Jefri melihat Kevin dengan seksama. Tampilan dokter muda yang sangat ramah dan bersahaja.
44. INT. RUANG KONSULTASI - DAY
Jefri dan Baron duduk berdempetan. Di depan mereka ada Kevin yang dari tadi selalu bersikap ramah. Baron terus memperhatikan semua sudut ruangan.
KEVIN
BARON
Kevin tersenyum tipis dan menyilang kan kedua telapak tangan secara bersamaan.
KEVIN
Jefri dan Baron mengangguk paham. Kevin memberikan dua kartu nama kearah mereka.
KEVIN
45. EXT. DEPAN KLINIK - DAY
Baron dan Jefri keluar dari klinik. Jefri masuk ke dalam mobil tua. Sedangkan Baron masih melihat klinik itu lebih dalam. Baron pun tak sengaja melirik sebuah mobil merah SUV terparkir.
46. INT. KANTIN KAMPUS - DAY
Sonya dan Melani duduk berhadapan di meja kantin. Meja itu penuh dengan makanan dan minuman. Melani tampak lahap menyantap semua hidangan. Sedangkan Sonya dari tadi sibuk menatap layar HP sambil tertawa cengengesan.
MELANI
(Kesal)
SONYA
(Sibuk lihat layar HP )
MELANI
(Tertawa geli)
SONYA
MELANI
(Mengejek)
Sonya meletakan HP di atas meja dan menatap Melani serius.
SONYA
Melani hanya bisa geleng-geleng kepala. Tiba-tiba datang segerombolan mahasiswi cantik yang menggebrak meja Melani. Sontak saja semua orang di kantin terkejut dengan aksi Kristin ( ketua geng)
KRISTIN
(Nunjuk Sonya penuh amarah)
MELANI
KRISTIN
Sonya terlihat santai di tekan seperti itu. Sonya bangkit dari kursi dan berdiri menantang Kristin dengan berani.
SONYA
KRISTIN
(Kaget, sinis)
SONYA
KRISTIN
SONYA
(Tertawa sinis)
Kristin terlihat habis kesabaran dan dia akan menjambak rambut Sonya. Tapi dengan cepat Sonya menangkis serangan itu dan balik menjambak rambut Kristin.
SONYA
KRISTIN
(Menahan sakit)
CUT TO:
47. EXT. DEPAN RUMAH - NIGHT
Melani turun dari motor ojek online. Melani berjalan lurus dan melihat mobil tua milik Jefri terparkir. Jefri dan Baron menyambut Melani dengan senyum lebar.
Melani terlihat tidak senang. Melani berjalan lurus dan mengabaikan mereka. Jefri berusaha menahan Melani sebelum masuk rumah.
Kini, Melani dan Jefri berdiri bersampingan di depan mobil. Sedangkan Baron menunggu di jok mobil depan sambil merokok. Jefri memberikan alat kejut listrik untuk Melani.
JEFRI
MELANI
(Sinis)
JEFRI
MELANI
JEFRI
Melani menolak pemberian, dia memilih untuk meninggalkan Jefri. Tapi Baron berusaha menahan Melani. Melani dan Baron kini saling menatap tajam. Dengan paksa Baron membuka tas Melani dan memasukan alat kejut listrik ke dalamnya.
MELANI
(Risih)
BARON
MELANI
Jefri hanya bisa diam dan tidak berkutik sama sekali.
BARON
Melani terkejut dengan sikap Baron. Melani akhirnya masuk ke dalam rumah dengan uring-uringan.
48. INT. KAMAR - NIGHT
Melani sudah berganti pakaian. Melani duduk di atas kursi dan matanya fokus melihat layar laptop.
Insert: Memperlihatkan Melani sedang menulis di postingan di website life to born.
" Emang bener ya, kalo kita miskin plus jelek tuh nyakitin banget. Apa-apa harus ngadepin sendiri, mana ada orang sekitar yang care. Ngerasa sepi banget di dunia ini, cuman mereka yang beruntung dapat gen good looking. Gak adil banget!"
Tulisan itu sudah di postingan website. Seperti biasa postingan itu banyak mendapat respon dari user lain. Setidaknya wajah Melani sedikit tenang, wajahnya mulai kembali berseri.
CUT TO:
49. INT. MALL - DAY
Di tengah mall berkerumun SPG mobil yang berjejer rapi. Satu persatu mereka sibuk membagikan selembaran atau membujuk pelanggan dengan ramah.
Jefri dan Baron sedang menginterogasi salah satu SPG mobil. SPG tengah mengamati foto Sarah di layar HP.
SPG MOBIL
BARON
SPG MOBIL
(Tersenyum ketir)
Semua tau kalo dia lonte.
JEFRI
SPG MOBIL
(Sambil mikir)
BARON
SPG MOBIL
Jefri dan Baron cukup tercengang sedangkan SPG terlihat bingung.
BARON
SPG MOBIL
50. INT. RUANG KONTROL - DAY
Di ruang kontrol CCTV mall. Jefri dan Baron sedang melihat rekaman CCTV di belakang mall dari komputer.
Insert: Memperlihatkan jika Sarah masuk ke dalam mobil merah tipe SUV merah.
CUT TO: