78. DEPAN KANTOR PESAN DARI SURGA — TENGAH MALAM
Elang tampak oleng, disampingnya Seruni meletakkan tangan Elang dipundaknya agar tidak jatuh.
SERUNI
Elang tertawa mabuk. Lalu tangannya merogoh kantong celananya mencari kunci. Lalu Elang mengeluarkan sebuah kunci dan membuka pintu kantornya. Setelah kesulitan membuka pintu karena tidak fokus. Akhirnya pintu kantor terbuka. Elang membuka tangannya untuk mempersilahkan Seruni masuk.
79. INT. DALAM KANTOR PESAN DARI SURGA — TENGAH MALAM
Seruni lantas masuk ke dalam kantor. Elang meraba raba untuk mencari seklar lampu. Ketika seklar Lampu ketemu ruangan menjadi terang benderang. Seruni memandang Elang sambil memberi senyuman menggoda. Elang tampak tergoda. Berjalan mendekat ke arah Seruni.
Keduanya tampak dekat, Elang hendak mencium Seruni, namun tangan seruni sigap menutup mulut Elang.
Elang kemudian mencium tangan seruni, lalu kemudian menarik tangan itu turun perlahan. Lalu dengan mata sayu dan penuh cinta Elang berkata pelan.
ELANG
Seruni tersipu. Elang merasa semakin bersemangat, namun mendadak Elang dipukul dari belakang. Elang langsung terjatuh.
INSERT: wajah Zein tampak memegang pemukul.
SERUNI
Zein menengok ke belakang. Dua orang lelaki masuk dengan menggenakan baju hitam-hitam. Zein memberi isyarat agar kedua orang temannya masuk. Tangan Zein bergerak memberi perintah.
ZEIN
Seruni kemudian menggerakkan kaki ke tubuh Elang.
SERUNI
ZEIN
Seruni mengetuk kepalanya
SERUNI
Zein lantas meraba-raba tubuh Elang, mencari dompet. Ketika akhirnya menemukan, Zein lantas membuka isi dompet tersebut. Zein tersenyum ketika mengetahui bahwa dompet Elang berisi uang tunai dan juga kartu ATM. Zein lantas berkata pada dua temannya yang sedang beres beres barang.
ZEIN
BEGIN MONTAGE
-sebuah mobil box parkir di depan kantor Elang.
-MAT dan REVI (anak buah Zein) terlihat menggotong komputer.
-pintu mobil box bagian belakang terbuka. Mat dan Revi memasukkan barang tersebut ke mobil.
-zein memempreteli alat alat listrik.
-Mat dan Revi mengangkat mesin fotocopy yang besar.
-Zein menggendong televisi.
-dalam sekejap ruangan kantor Elang menjadi kosong.
-Seruni meletakkan dua kakinya diantara tubuh Elang, lalu Seruni membungkuk untuk memberikan ciuman perpisahan di pipi Elang.
-Zein, Seruni,Mat dan Revi keluar ruangan kantor dengan gaya slow motion.
-lampu dimatikan.
END MONTAGE.
80. INT DEPAN KAMAR DANU — MENJELANG PAGI
Dengan cemas Mama mengetuk pintu kamar Danu beberapa kali.
81. INT. DALAM KAMAR DANU — MENJELANG PAGI
Danu menggerakkan tubuhnya, lalu kemudian menggeliat. Masih enggan bangun karena masih mengantuk. Terdengar suara mama dari luar pintu kamarnya.
MAMA (O.S.)
DANU
MAMA (O.S.)
Danu kemudian bangkit dengan malas dan bergerak ke arah pintu. Danu membuka pintu. mama memandang Danu dengan wajah cemas.
DANU
MAMA
DANU
MAMA
DANU
Danu mengambil handphonenya di laci komputer. Lalu kemudian mencari nomor telepon Zein. Kemudian menghubunginya. Suara nada sambung dan telepon tidak diangkat. Danu mencoba tiga kali, namun hape tersebut tetap tidak diangkat. Danu lantas mengetik sesuatu di layar komputer.
DANU
INSERT : gambar peta digital dimana sinyal Hape milik Elang terlihat semakin menjauh dari kota.
DANU
Aneh.
MAMA
DANU
Danu kemudian mengambil hapenya dan mencoba mengubungi kakaknya. Terdengar nada sambung dua kali, lantas diputus. Danu terdiam, lalu mengulangi hal yang sama. Menelepon kembali namun kembali lagi terdengar nada sambung lantas terputus. Ketika mencoba ketiga kali tidak ada nada sambung malah sudah tidak bisa dihubungi lagi.
DANU
MAMA
Danu kemudian segera masuk kamar lagi. Mama terlihat bingung, hendak menyusul, tapi Danu sudah menutup pintu kamarnya. Lima menit kemudian Danu keluar dengan menggunakan baju kaos, celana jeans, jaket dan tas.
DANU
MAMA
DANU
82. INT. DALAM KANTOR — PAGI
Elang terbangun, membuka mata karena cahaya matahari yang masuk dalam jendela. Elang terduduk, lalu kemudian mengacak-acak rambutnya. matanya kemudian menatap sekitar. Bingung dan memastikan sekitar lau terbelalak.
INSERT : ruangan kantor yang berantakan dan nyaris kosong serta barang-barang elektronik yang hilang.
Elang meraba tubuhnya mencari hape, lalu sadar bahwa hape dan dompetnya menghilang. Elang berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi dan kemudian sepertinya sadar apa yang telah terjadi. Elang meremas-remas rambutnya sendiri dengan jengkel.
Elang kemudian keluar dari kantornya dengan wajah kusut.
83. EXT. JALANAN — PAGI
Danu terlihat mengendarai motor sambil melihat sesekali ke arah hapenya yang menjadi GPS.
84. EXT. DEPAN KANTOR PESAN DARI SURGA — PAGI
Elang keluar kantor dengan wajah kusut, lalu kemudian melihat seorang penjual nasi uduk. Elang mendekat ke tempat penjual nasi uduk tersebut.
ELANG
SITI
ELANG
SITI
Elang menerima hape tersebut. Kemudian menghubungi rumahnya.
85. INT. RUMAH ELANG — PAGI
Suara telepon rumah berdering. Mama buru-buru mengangkat
MAMA
86. EXT. DEPAN KANTOR ELANG — PAGI
Elang segera merapatkan hape ketelinganya.
ELANG
INTERCUT TELEPON ANTARA MAMA DAN ELANG
MAMA
ELANG
MAMA
ELANG
MAMA (O.S.)
ELANG
Elang kemudian menutup telepon dan menghubungi telepon adiknya.
87. EXT. JALAN — PAGI
Danu masih mengendarai motornya ketika hapenya bergetar. Danu kemudian menepi dan mengangkat telepon.
DANU
88. EXT. DEPAN KANTOR ELANG — PAGI
ELANG
INTERCUT ANTARA TELEPON ELANG DAN DANU
DANU
(Kaget)
Lho, Abang dimana. Nelepon pake hape siapa?
ELANG
DANU
ELANG
DANU
ELANG
DANU
ELANG
Danu menutup teleponnya dan kemudian berjalan menyusuri jalan raya dengan motornya untuk mengejar jejak mobil box tersebut. Tidak beberapa lama Danu berhasil menyusul mobil box tersebut. Danu segera merekam mobil tersebut dengan hapenya. Ketika Danu mengikuti mobil itu, mobil memutar masuk jalan tol. Danu memukul stang motor, dan kemudian berbelok karena motor tidak bisa masuk jalan tol.
89.EXT. DEPAN KANTOR ELANG — PAGI
Elang duduk di kursi milik Bu Siti penjual nasi uduk. Mendadak hape Bu Siti berdering. Bu Siti mengangkat hape tersebut. Tidak beberapa lama Bu Siti menyerahkan hapenya pada Elang.
SITI
Buat bapak.
Elang menerima hape tersebut. Terdengar suara Danu.
ELANG
DANU (O.S.)
ELANG
DANU
Danu Menutup telponnya dan menuju ke kantor, untuk menjemput Abangnya.
90. EXT. DEPAN WARUNG BU SITI — PAGI
Elang menunggu dan kemudian mengangkat kepalanya ketika melihat sebuah motor masuk ke dalam pelataran. Elang berjalan mendekat ke arah motor Danu. Danu memarkirkan motornya. Keduanya berpandangan, lalu Elang memeluk adiknya.
ELANG
DANU
(Menghela napas)
ELANG
DANU
Elang mengusap mukanya. Lalu mendesah.
91. INT. RUANG KANTOR ELANG — PAGI
Pintu kantor terbuka, Danu melihat seluruh ruangan yang berantakan dan kosong. Lalu memandang ke arah Elang.
DANU
Elang memandang ke arah kantornya yang kosong, berjalan keliling, lalu kemudian tersenyum.
ELANG
DANU
(Mengangkat bahu)
BEGIN MONTAGE
Suara Elang menjadi latar belakang dari adegan demi adegan yang terjadi berikutnya.
ELANG (O.S.)
-Ruangan kantor tersebut kembali di isi barang barang.
-para pekerja keluar masuk kantor
-kantor mulai mencari karyawan.
-baju seragam untuk para mitra sudah siap.
-Elang sedang masuk kantor ketika berpapasan dengan cewek yang bekerja di sekitar tempat kantornya berada. Slow motion keduanya saling bertukar pandang.
Lalu, mendadak semua freeze. Elang menghadap kamera sambil bicara.
ELANG
MONTAGE - BERBAGAI LOKASI
-Pesan Buronan yang dipasang Danu segera menyebar.
-orang-orang melihat iklan tersebut lewat layar hape mereka.
-Ketika mobil box tersebut berhenti di salah satu jalan tol, mereka sudah di cegat dua mobil polisi.
END MONTAGE
92. INT. KANTOR ELANG — SIANG
Elang masuk ke dalam kantornya ketika Danu menyodorkan sebuah kertas pada kakaknya.
ELANG
DANU
ELANG
DANU
Elang tersenyum lalu mengambil pelengkapan, dan menyambar Helmnya. mengikat pengaman helm dan menuju motornya, dan melaju.
Kamera zoom out memperlihatkan kantor barunya dengan bertuliskan pesan dari surga.
The End