60. INT. SEBUAH KANTOR — MALAM
Di dalam sebuah kantor yang baru saja disewa Elang untuk tempat usahanya Pesan Dari Surga. Isi kantor belum terlalu banyak. Hanya ada dua set komputer, nakas, lemari kantor, dan sofa lengkap dengan mejanya. Tampak Elang, Danu, Budi, Rama, Indra dan Zein duduk di sofa melingkari meja. Di atas meja tampak makanan dan minuman cemilan ringan yang sudah dipesan lebih dulu oleh Elang.
ELANG
Rama, Zein, Indra dan Budi saling mengangguk. Ke empatnya kemudian bergantian mengambil kue dan cemilan serta minum di atas meja.
ELANG
Elang mengangkat gelas, diikuti dengan semua mitranya termasuk Danu juga. Mereka bersulang dengan gelas berisi coca cola atau fanta. Danu meneguk minumannya dengan cepat, lalu berdiri.
DANU
ELANG
Danu hanya tersenyum, lalu kemudia menepuk pundak kakaknya dan kemudian melambai pada semua mitra mereka.
DANU
Para mitra ikut melambai membalas lambaian Danu yang kemudian keluar. Elang terlihat kecewa. Para mitra kemudian makan cemilan yang tersedia. salah seorang mitra, Zein menatap ke arah Elang. Lalu kemudian nyeletuk.
ZEIN
Elang menatap ke arah Zein dengan penasaran.
ELANG
Zein
ELANG
BUDI
INDRA DAN RAMA
Wajah Budi tampak malu. Elang melihat ke arah Indra dan Rama.
ELANG
INDRA
RAMA
INDRA
RAMA
ELANG
CUT TO :
61. INT. DALAM NIGHT CLUB BIRU — MALAM
Terdengar suara keras dari hantaran musik berdegab degup. Elang, Indra dan Zein masuk ke dalam cafe yang cahayanya remang-remang. Zein bergerak mendekat seorang waiters, lalu berbicara berbisik. Waiters tersebut kemudian mengangguk. Elang mengamati keramaian night club dan melihat banyak orang bergoyang di lantai dansa.
INSERT : Waiters menemui seorang wanita berpenampian cantik dan seksi dan membisikkan sesuatu kemudian menunjuk. Perempuan bernama Seruni itu melihat ke arah yang ditunjuk waiters.
INSERT : Zein menunjuk sebuah bangku pada Elang dan Indra, agar mereka segera duduk di bangku tersebut. Dari arah berlawanan Seruni datang. Lalu mendekat ke Zein yang masih berdiri. Zein kemudian membawa Seruni ke dekat Elang.
ZEIN
Elang menatap Seruni. Elang terpana karena terpesona. Lalu dengan tergesa di berdiri dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
ELANG
Hai.
SERUNI
(Menerima uluran jabat tangan Elang)
Hai, saya Seruni.
ELANG
(Sedikit kikuk dan malu)
Elang!
SERUNI
(Melihat ke arah Indra yang kemudian juga ikut berdiri dan menjabat tangan Seruni)
Seruni.
INDRA
(Menerima jabat tangan Seruni)
Indra.
JUMP CUT TO:
Dua jam kemudian mereka terlihat tertawa-tawa. Elang yang duduk berhadapan dengan Seruni sesekali mencuri pandang dan itu membuat Seruni salah tingkah. Indra terlihat sudah mabuk karena minum alkohol. Dia sesekali menyenderkan kepalanya ke arah Zein yang sesekali mendorong agar kepala itu tidak sampai jatuh kepangkuannya. Seruni yang melihat hal tersebut langsung memberi komentar.
SERUNI
ZEIN
ELANG
Zein menerima uang yang diberikan Elang, kemudian segera memapah Indra yang terlihat teler dan oleng. Kini tinggallah Seruni dan Elang berduaan.
ELANG
SERUNI
ELANG
SERUNI
62. EXT PINTU KELUAR CLUB — MALAM
Zein kepayahan memapah Indra yang tampak mabok keluar dari pintu klub. Zein menyeret Indra menjauhi pintu club dan berjalan menuju pelataran club.
63. INT. DALAM CLUB — MALAM
Elang dan Seruni masih terlibat pembicaraan.
ELANG
SERUNI
ELANG
SERUNI
(tersipu)
ELANG
(Tertawa)
SERUNI
ELANG
SERUNI
Elang
SERUNI
Elang
64. EXT. PELATARAN CLUB — MALAM
Indra mendadak muntah. Zein menepuk-nepuk punggung Indra. Matanya melihat ke arah depan memperhatikan apa ada taksi yang lewat. Setelah muntah Indra menyeka bibirnya.
65. INT. DALAM CLUB — MALAM
Elang dan Seruni masih asik ngobrol.
ELANG
(Tertawa)
SERUNI
(Mengalihkan pembicaraan)
ELANG
SERUNI
(Suara kemudian diubah ke nada sedih)
ELANG
SERUNI
Mendengar ucapan Seruni, Elang kemudian menatap tangan Seruni, hendak menangkap tangannya dan menggenggamnya, namun urung karena mendadak Zein sudah muncul di samping meja mereka. Zein langsung duduk di samping Elang sambil mengambil minumannya. Elang tampak menghela napas.
JUMP TO CUT :
Satu jam kemudian Zein menarik tangan Seruni untuk berdansa. Elang Sedikit kesal lalu menuang minuman keras lagi.
INSERT : Seruni dan Zein menari di lantai dansa. Mata Seruni tampak memandang ke arah Elang.
INSERT : Elang yang tampak memiliki keberanian lantas berdiri dari tempat duduknya lalu kemudian mendekat ke arah Seruni dan Zein yang tengah berdansa. Elang menoel pundak Zein dan memintanya bergantian. Zein kemudian mundur dan kemudian berjalan ke arah bangkunya. Elang berdansa sambil memeluk Pinggang Seruni. Elang kemudian berbisik ditelinga seruni.
ELANG
SERUNI
Mereka berdua berdansa lagi.
CUT TO:
66. INT. RUANG TAMU RUMAH ELANG — MALAM
Ruang tamu terlihat gelap. terdengar suara menggedor pintu. Lalu lampu ruang tamu hidup. Mama dan Danu berjalan menuju pintu. Danu membuka pintu yang terkunci. Lalu kemudian tubuhnya langsung menangkap tubuh Elang yang mabuk. Mama kaget, begitupun Danu.
MAMA
DANU
ELANG
MAMA
ELANG
Elang kemudian melakukan gerakan seperti tengah naik pesawat terbang, lalu kemudian dia tubuhnya langsung ambruk ke sofa, dan ngorok. mama dan Danu saling pandang lalu kemudian Mama bergegas pergi ke dalam kamar dan keluar lagi membawa selimut. dengan hati-hati mama menyelimuti Elang. Lalu kemudian mama mendorong tubuh Danu untuk kembali ke kamarnya.
MAMA
Mama dan Danu kembali membelakangi dan menghilang di dalam rumah karena masuk ke dalam kamar masing-masing. Elang yang tertidur di sofa mengubah posisi lalu mengigau menyebut nama Seruni.
ELANG
CUT TO :