24. INT. DALAM KAMAR — SORE
Terlihat seorang perempuan bernama Ambar duduk di atas ranjang kamarnya, dan mendekatkan handphone miliknya di telinga. Suaranya terdengar bergetar.
INTERCUT TELEPON ANTARA ELANG DAN AMBAR.
ELANG
AMBAR
(Terdengar ragu)
ELANG
(Mulai antusias)
AMBAR
ELANG
(Memberi isyarat pada Danu untuk mengambil pulpen dan kertas)
AMBAR
(terdengar menghela napas)
Elang berhenti mencatat, mengerutkan kening dan mengulang omongan Ambar.
ELANG
AMBAR
ELANG
AMBAR
(Mendesah berat)
ELANG
(Menggaruk garuk kepalanya)
AMBAR
(Setengah berteriak)
Elang kemudian menatap Danu yang sekarang sudah duduk di sampingnya. Elang lalu menekan loud speaker agar suara Ambar terdengar.
ELANG
AMBAR
ELANG
(Menggaruk kepalanya)
AMBAR
ELANG
AMBAR
ELANG
AMBAR
(Terdengar sakartis)
ELANG
(Menghela napas)
AMBAR
(Masih terdengar ragu)
ELANG
Suara di seberang sana terdiam sesaat. Elang lantas melemparkan pandangannya ke arah Danu yang duduk dekatnya yang kemudian memberi isyarat dengan mengangkat bahu. Lalu beberapa saat kemudian terdengar suara dari telepon.
AMBAR
Elang dan Danu saling berpandangan. Ketika telepon terdengar di tutup Elang bersorak, lantas naik ke atas sofa dan berjoget-joget senang.
CUT TO :
25. EXT. JALANAN DI SEBUAH PERUMAHAN — SIANG
Diperumahan mewah. Elang tengah menyusuri perumahan tersebut sambil melihat kiri dan kanan untuk memastikan nomor rumahya. Di sebuah rumah besar. pagarnya terbuka, sebuah mobil Mercy keluar dari pelataran halaman rumah tersebut. Mobil tersebut berpapasan dengan Elang yang kebetulan sampai di depan rumah tersebut. Elang melihat perempuan pembantu berusia sekitar dua puluhan, bernama Ratih, tengah menutup pintu pagar yang terbuka lebar, dengan segera Elang memarkirkan motornya dan bergegas menghampiri pintu pagar yang mulai menutup.
ELANG
(Setengah berlari mencoba mencegah Ratih menutup pagar)
Ratih menghentikan gerakan menutup pagar dan memandang ke arah Elang yang mendekat dengan heran.
ELANG
(Sok akrab)
RATIH
ELANG
(Memukul kepalanya)
RATIH
ELANG
(Menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan)
Mendengar nama Ambar keluar dari mulut Elang wajah Ratih seketika berubah. Lalu alisnya mengerut dan wajahnya menjadi penasaran.
RATIH
ELANG
(Menggelengkan kepalanya)
RATIH
(Terlihat merengut dan tidak suka)
ELANG
(Berusaha mencegah agar pintu tidak ditutup, tapi gagal)
Elang kemudian berdiri di depan pintu celingak celinguk mencari sesuatu.
JUMP TO CUT :
Tiga puluh menit kemudian Elang mencoba melompat-lompat untuk mengintip dari pagar yang tinggi. Tapi kemudian sadar bahwa usahanya sia-sia. Lalu berkacak pinggang, kemudian berputar-putar di depan pintu.
JUMP TO CUT :
Dua jam kemudian Elang Berjongkok di depan pintu pagar dengan gelisah, lalu kemudian berdiri lagi menekuk tubuhnya.
ELANG (O.S.)
JUMP TO CUT :
Setelah menunggu selama empat jam, Elang mulai gelisah di salah satu sudut dekat rumah tersebut. Elang menghela napas dengan berat. lalu melihat ke arah kiri dan kanan, dan kemudian memutuskan untuk pergi. Elang kemudian berjalan menuju ke arah motornya yang diparkir tidak jauh, kemudian menaiki motor dan melajukannya meninggalkan rumah mewah tersebut.
26. EXT. JALANAN PERUMAHAN — SIANG
Dari arah berbeda di mana Elang berjalan, sebuah mobil milik Justin bergerak menuju rumahnya.
27. EXT. JALAN PERUMAHAN — SIANG
Elang yang melajukan motornya melihat mobil justin datang dari kaca spionnya dan kemudian berhenti dengan cepat.
ELANG (O.S.)
Elang kemudian berbalik lalu bergegas mendekat ke arah rumah Justin. Mobil Justin sudah masuk ke dalam pagar dan pintu pagar mulai menutup. Elang baru sampai di depan rumah Justin. Elang kemudian mulai memasang perangkat hapenya untuk memvideokan. Hape itu diposisikan sedemikian rupa agar bisa menyorot dirinya. Elang kemudian menghidupkan kamera Hapenya hingga gambarnya terekam jelas. lalu kemudian Elang berbicara.
ELANG
(Melambai ke arah kameranya sendiri)
Setelah memastikan bahwa kamera yang dipasangnya sudah oke. Elang kemudian mengetuk pintu pagar, lalu kemudian melihat sebuah tombol bel, kemudian memencetnya. Tidak beberapa lama Ratih membuka pintu dan memandang ke arah Elang dengan kaget.
RATIH
ELANG
(Tersenyum)
Ratih menghela napas. Lalu perempuan itu hilang di pintu pagar. Elang menunggu sambil merapihkan pakaiannya. Beberapa saat kemudian seorang lelaki setengah baya keluar dan pintu dan menatap ke arah Elang dengan wajah yang keras.
JUSTIN
(Suaranya terdengar tidak suka)
ELANG
Justin tidak menerima uluran tangan Elang yang hendak berjabat tangan. Malah dengan sikap angkuh Jastin melipat tangannya di dada. Elang hanya menggibaskan tangannya yang tadi terulur dengan sikap sedikit kikuk. Mata Justin menyorot tajam menunggu Elang menjelaskan maksudnya.
ELANG
Justin masih memandang ke arah Elang dengan wajah dingin, dengan tangan masih terlipat di dadanya. Lalu kemudian berkata dengan nada yang sangat dingin
JUSTIN
ELANG
Mendengar ucapan terakhir Elang, mendadak Justin langsung menarik kerah baju Elang secara tiba-tiba membuat Elang terkejut. Dengan amarah yang menggebu Justin pun berteriak di depan wajah Elang.
JUSTIN
ELANG
(Mencoba menenangkan)
Tiba-tiba justin langsung menonjok perut Elang. Elang pun mundur ke belakang dan terjatuh. Justin yang dipenuhi Amarah segera berteriak sambil menunjuk ke arah Elang.
JUSTIN
(Berteriak marah)
Justin lantas masuk kembali ke dalam pagar rumahnya. Elang tampak terduduk sambil mengusap sikunya yang lecet, lalu mengusap perutnya yang terasa sakit. latar belakang musik sedih.
ELANG (O.S.)
DISOLVE TO :