INT. KANTOR, BU LASTRI — MORNING
MELAMUN, INGIN MEMBUKA HANDPHONE TIDAK JADI. LOCK SCREEN FOTONYA DENGAN ZAHRA, TIA, DAN PAK MUJI MENCAMPUR RASA HATINYA. RINDU DENGAN SUASANA HANGAT NAMUN BENCI JUGA DENGAN LICIK BAPAK MEREKA.
Rekan Kantor (40)
Las. Ini ada titipan entah dari siapa
Bu Lastri (38)
Hah ?
Rekan Kantor (40)
yang ngirim serem orangnya. badanya keker-keker.
Bu Lastri (38)
lah yang ngirim orang berapa? kan cuma kertas secuil gini, masa ngirimnya kroyokan?
Rekan Kantor (40)
banyak. kalau gak salah 5. ya coba kamu baca aja dulu isinya
Bu Lastri (38)
ah palingan anu...
DILETAKKAN LANGSUNG DI MEJA. IA SEGERA KELUAR ISTIRAHAT MENCARI UDARA SEGAR. IA MENUJU KANTIN KANTOR. BU LASTRI DIKEJUTKAN DENGAN KEDATANGAN ZAHRA DAN TIA. TERNYATA YANG MEMBAWA SURAT ITU BODYGUARD YANG DIBAWA ZAHRA DAN TIA.
Bu Lastri (38)
Kenapa kalian di sini? kalian kan seharusya sekolah?
Zahra (12)
Tia tidak mau berangkat sekolah kalau tidak di antar Ibu. Kami minta tolong Bapak untuk nelfon Ibu, tapi Bapak takut kalau Ibu masih marah. lalu kami kesini mengajakk mas-mas(bodyguard)
Bu Lastri (38)
haduhhh Tia... Ibu tidak marah kok. Cuma lagi capek saja. Besuk Ibu antar ke sekolah ya. sekarang kalian pulang ya
EXT. RUMAH GEDHEK, BU LASTRI & PAK MUJI — MORNING
KEDATANGANNYA DI GANG DISAMBUT DENGAN TUNDUKAN KEPALA DAN SAPA. SEPANJANG JALAN MASUK GANG, ORANG YANG BERLALU LALANG MENUNDUKKAN KEPALA DAN MENYAPA "BU"
Bu Lastri (38)
Kulanuwun...
PAK MUJI KELUAR DARI PINTU RUMAH
Bapak (50)
aku minta maaf ya Bu. aku tidak bermaksud memberdayakan anak untuk kepentingan pribadi. (Bu Lastri tidak menggubris apa yang diucapkan, Ia hanya melihat dari luar pintu di mana Zahra dan Tia). Serius Bu, aku hanya takut terulang lagi kedekatanku dengan wanita yang hanya ngiler harta. Anak-anak malah ditelantarkan. jika melihat hubungan sampeyan dan anak-anak saya mohon maaf jika sudah meragukan ketulusan Ibu.
Bu Lastri (38)
(menarik nafas panjang) Tia di mana Pak? katanya tidak mau sekolah jika tidak saya antar?
Bapak (50)
hah? memang iya? sejak kapan Bu? sejak kapan Tia bilang kepada Ibu. kemarin-kemarin Ibu kan tidak kesini
Bu Lastri (38)
Tia dan Zahra datang kekantor itu termasuk strategi Bapak lagi untuk merayu saya kan?
Bapak (50)
Hah? ke kantor Ibu?
Zahra (12)
Pak... Tia badanya panas baru saja batuk dan keluar darah.
MEREKA SEMUA MASUK RUMAH GEDHEK, BU LASTRI SEGERA MENGGENDONG TIA LARI KELUAR RUMAH DAN KELUAR GANG MENUJU MOBILNYA. IA TERUS BATUK DAN MENGELUARKAN DARAH DI GENDONGAN BU LASTRI.
INT. LORONG RUMAH SAKIT, BU LASTRI, ZAHRA, PAK MUJI — AFTERNOON
PAK MUJI TERMENUNG DI KURSI LUAR RUANGAN, ZAHRA MASIH MENENGOK ADIKNYA DARI LUAR KACA PINTU. BU LASTRI MENDEKATI PAK MUJI. MENENANGKAN KEPANIKANNYA. DIELUS PUNDAKNYA, DIGENGGAM TANGANYA.
Bu Lastri (38)
Sudah Pak tenang. Dokter pasti bisa kok
Bapak (50)
Maaf ya Bu, Aku dan anak-anak selalu merepotan Ibu.
BU LASTRI MENGUSAP MULUT DAN HIDUNGNYA. (shoot fokus tangannya).
INT. KAMAR RUMAH ASLI PAK MUJI, BU LASTRI, PAK MUJI, ZAHRA, TIA — NIGHT
TIA YANG MASIH TERBARING DI TEMPAT TIDUR. IA MERASA SEHAT DAN SELALU MERONTA INGIN BERMAIN. KARENA KEJENUHANNYA TAK DAPAT TERLAMPIASKAN DENGAN BERMAIN. TIA MALAH RESE DENGAN PERTANYAAN-PERTANYAANNYA KEPADA BAPAK DAN BU LASTRI.
Tia (6)
Wah Ibu sudah tidak marah lagi ? (dengan senyum yang merekah)
Bu Lastri (38)
Hisss kapan Ibu marah, Ibu kan baik hati dan pemaaf. hehehe
Zahra (12)
Berarti Bapak dan Ibu jadi nikah dong?...
Tia (6)
yeeeee Tia punya Ibu...
Bapak (50)
Heh heh heh kaliyan itu ngawur ya, jangan nakal
Bu Lastri (38)
iya-iya Ibu mau kok
Zahra (12) & Tia (6)
Yeeeeeeee !
Bapak (50)
Hah serius Bu?
PERNIKAHAN DIMULAI, DENGAN KONSEP SEDERHANA NAMUN ELEGAN. PAK MUJI DAN BU LASTRI MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN DI BUKIT DENGAN BACKGROUND GUNUNG LAWU.