Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Daftar Bagian
1. Memeras rupiah dari malam yang basah#1
INTROEXT. TUGU PETORAN SURAKARTA ZAHRA NIGHTPA
2. Menyusun Rumah#2
INT. RUMAH GEDHEK ZAHRA, BAPAK, TIA NIGTZAHRA
3. Rasa yang tersemai
EXT. RUMAH GEDHEK ZAHRA, TIA, BU LASTRI, PAK MUJI
4. Pugar Tunas
SETIAP HARI STEVE DATANG UNTUK MEMASTIKAN PAK MUJI
5. Mengupas
EXT. DEPAN GERBANG RUMAH BU LASTRI, PAK MUJI, BU L
6. Merajut yang Terkelupas
INT. KANTOR, BU LASTRI MORNINGMELAMUN, INGIN M
7. Persimpangan Rasa
INT. DAPUR, BU LASTRI MORNING3 TAHUN SETELAH P
4. Pugar Tunas
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator
SETIAP HARI STEVE DATANG UNTUK MEMASTIKAN PAK MUJI SEHAT, TERKADANG STEVE MEMBERIKAN OBAT CUMA-CUMA. SEMAKIN HARI PAK MUJI JAUH DARI KATA KUMAT APA LAGI NGAMUK. BERKAT KEBAIKAN YANG TAK TERHINGGA DARI BU LASTRI, PAK MUJI MEMILIKI PERTANYAAN.
EXT. WATERBOOM ZAHRA, TIA, PAK MUJI, BU LASTRI — MORNING
Bapak (50)
Terimakasih ya Bu. Semenjak kedatangan sampeyan, hidupku dan anak lebih tertolong. Aku masih bingung bagaimana cara membalasnya.
Bu Lastri (38)
Jangan seperti itu Pak. Saya ikhlas lahir batin menolong, saya prihatin dengan nasib anak-anak Pak. Zahra dan Tia sudah saya anggap seperti anak sendiri.
Bapak (50)
Bu saya boleh tanya?
Bu Lastri (38)
Tanya tinggal tanya to Pak. Santai saja
Bapak (50)
Sebenarnya apa to yang Ibu cari dari saya? Saya ini orang kere lho Bu, bahkan Ibu tahu sendiri kalo saya ini setengah gila. Kenapa Ibu tak henti-hentinya memberi apa saja kepada kami?
(Bu Lastri terdiam dan menundukkan kepala)
Bu Lastri (38)
Tidak Pak, kula boten pados punapa-punapa, saestu. Saya ikhlas, saya senang ketemu Zahra dan Tia. Dengan cara seperti ini saya bisa merasa senang. Setiap hari saya di rumah sendiri kesepian, tidak memiliki seorang pun yang dapat menghibur. Namun jika dekat dengan anak-anak dan bapak saya merasa senang dan nyaman. (Bu Lastri menangis)
Pak Muji berhenti bertanya dan mengambilkan tisu
Bu Lastri (38)
Pak... jika saya boleh jujur mengenai perasaan saya apakah boleh?
Bapak (50)
Loh silahkan Bu. mau jujur bab apa Bu? sumangga
Bu Lastri (38)
dari pertama kali kita jalan bareng dulu. Saya bisa merasakan rasa yang tak bisa diutarakan Pak, saya tidak tahu Pak apa yang membuat hati saya deg-degan ketika dekat dengan sampeyan. Selain itu, ketika saya sudah sampai rumah. Bayangan wajah Bapak masih tergambar jelas berlalu-lalang di benak. jika sudah seperti iu,saya merasa gelisah. Apakah Bapak mau? mewujudkan bayangan tadi jadi kenyataan, agar ketika saya kangen, tidak perlu jauh-jauh dari Palur ke Jebres. Saya jujur Pak, tapi jika perkataan saya hanya menyebabkan rasa kecewa mohon maaf. Apakah Bapak bersedia hidup bersama dengan saya?
PAK MUJI BENGONG, DIA TERDIAM MENDENGARKAN KATA YANG MUSTAHIL TERUCAP ITU.
Bapak (50)
Waduh Bu? sampeyan tidak masuk angin kan? aku orang kere seperti ini apakah pantas bersanding dengan orang yang seperti sampeyan? bukanya malah memalukan sampeyan?
Bu Lastri (38)
Serius Pak. Saya sayang Bapak, cinta tidak tumbuh dari harta Pak. Cinta itu masalah hati dan kuasa tuhan.
PAK MUJI TERDIAM DAN TERLIHAT MEMIKIRKAN SESUATU
Bapak (50)
Baiklah jika memang seperti itu. Besuk jam 9 pagi ikut aku ya Bu, ada hal penting yang harus aku sampaikan Bu.
Apakah kamu akan menghapus komentar ini?