INTRO
EXT. TUGU PETORAN SURAKARTA ZAHRA — NIGHT
PANTULAN LAMPU MERAH PADA ASPAL BASAH DI MALAM HARI DENGAN HUJAN YANG MULAI REDA
SUARA KENTRUNG DENGAN LAGU "PANCOBANING URIP" DINYAYIKAN GADIS KECIL zahra(12).
SATU DUA KENDARAAN SAJA YANG BERHENTI DI MUSIM HUJAN MASA PANDEMI.
EXT. JALAN ARAH GAPURA KAMPUS ISI SURAKARTA — NIGHT
MENGETAHUI LAMPU MERAH YANG SEMAKIN SEPI. IA BERALIH KE GAPURA KAMPUS ISI SURAKARTA DENGAN HARAP BANYAK ORANG BERJUALAN SERTA PEMBELINYA. BUKU PENUH PR IA MASUKKAN KE DALAM TAS SELEMPANGNYA YANG LUSUH.
SATU PERSATU PENJUAL DAN ORANG NONGRKONG IA DATANGI. LAGU YANG SAMA TERUS IA NYANYIKAN.
ZAHRA SEMAKIN MENGGIGIL DAN LAPAR. JARI TANGANNYA LEKAS MENGERIPUT, RAMBUTNYA BASAH, DAN BIBIRNYA TERUS BERGETAR.
SAMA SAJA SEPI. HUJAN DAN PANDEMI MENJADI MOMOK BAGI MEREKA YANG BERJUALAN DAN MEREKA YANG MENGAIS PUNDI RUPIAH DARI KERAMAIAN.
GERIMIS MULAI REDA. NAMUN KEPALANYA MASIH SAJA BASAH
UCAPAN YANG SELALU IA SAMPAIKAN SETELAH MENERIMA UANG KOIN ATAUPUN KERTAS DARI SETIAP ORANG.
TANGANNYA MEMEGANG PERUT YANG TERUS BERSUARA. RAUT MUKANYA BERUBAH PILU DAN SEDIKIT MENYINGSINGKAN SENYUM. IA TERINGAT SUARA IBUNYA KETIKA MENJELANG LAPAR
EXT. ANGKRINGAN, ZAHRA,ORANG NONGKRONG, MAS BOY(ANGKRINGMAN) — NIGHT
PENJUAL ANGKRINGAN YANG MENGIZINKAN WALAUPUN DENGAN WAJAH SINIS. WAJAH SINIS YANG SANGAT MEMBENCI ANAK KECIL MENGAMEN MEMANG SUDAH JADI PEMANDANGAN LUMRAH BAGINYA.
PERTANYAAN YANG TIDAK PERNAH BERUBAH DARINYA.
ZAHRA BERUSAHA MENGALIHKAN PEMBICARAAN. MAS BOY SEDIKIT GERAM DENGAN WAJAH LUCUNYA SAMBIL MENUJU RAK GELAS.
DI SELA-SELA IA MENUNGGU. ADA MOBIL MERAH YANG DATANG. KELUAR WANITA (38 TAHUN) DENGAN JAKET DAN MASKERNYA MENUJU ANGKRINGAN MAS BOY. BELUM USAI ZAHRA MELIHAT MATA WANITA ITU KETIKA BERADA SI SAMPINGNYA, PESANAN TEH HANGAT SUDAH JADI.
UANG YANG DIBERIKAN KEPADA MAS BOY TIDAK SEGERA LEPAS DARI TANGAN ZAHRA. PANDANGANNYA MASIH TERPAKU PADA MATA CANTIK IBU ITU.
ZAHRA LARI DARI ANGKRINGAN KARENA PERASAANNYA CAMPUR ADUK. IA MELAMUN DI SEPANJANG JALAN DENGAN MENGGENGGAM PLASTIK YANG BERISI LAUK UNTUK MAKAN BAPAK DAN ADIKNYA DI RUMAH. KENTRUNG (GITAR KECIL) DISELEMPANGKAN DENGAN TALI PUTIH. SEMAKIN LARUT MALAM, JALAN MENUJU RUMAHNYA SEMAKIN SEPI. HANYA SATU PENGENDARA SEPEDA MOTOR BERJAKET KULIT MELINTAS.
NAMUN TIDAK DENGAN GANG MENUJU RUMAHNYA. GANG BERUKURAN SATU DEPA YANG HANYA BISA DILEWATI MOTOR, MASIH RAMAI TERDENGAR SUARA CANDA GURAU WARGA YANG SEDANG RONDA. DI DALAM GANG SEMPIT ITU ADA SATU POS YANG SEBENARNYA TIDAK LAYAK DIKATAKAN POS. KARENA HANYA CUILAN EMPER RUMAH SALAH SATU WARGA YANG DIGUNAKAN UNTUK BERKUMPUL BAPAK-BAKAK ATAUPUN PEMUDA SETEMPAT.
ZAHRA(12) MELANJUTKAN LANGKAHNYA CEPAT. MUNCUL RASA PANIK YANG SELALU HADIR KETIKA BAPAKNYA MENCARI SOSOKNYA.
IA MEMASUKI RUMAH GEDHEK(RUMAH BERDINDING ANYAMAN BAMBU) YANG KETIKA MASUK HARUS MENUNDUKKAN KEPALA.
*Kamera keep Roll dari awal
FOKUS PADA MUKA ZAHRA DAN PANDANGAN MATA ZAHRA DARI AWAL
Transisi halus lewat POV Zahra ketika masuk rumah dengan kondisi lampu yang belum menyala