Pernikahan Dini
Daftar Bagian
1. Chapter 1 ... Kericuhan di aula basket
** Chapter 1 ** INT.sekolah SMA . Aula basket . Da
2. Chapter 2 ....Ketahuan
** Chapter 2 ** INT . Sekolah . Ruang musik . Day
3. Chapter 3 ..... Anna si pecinta manis
** chapter 3 ** INT . Sekolah . Aula basket . Day
4. Chapter 4 ..... Permainan piano
** Chapter 4 ** INT . Sekolah . Kelas . Day Bel te
5. Chapter 5...... Ruangan khusus
** Chapter 5 ** INT . Cafe Cofee sisil . Night Sep
6. Chapter 6 ....... Putri bibliophile
** Chapter 6 ** INT . Cafe Cofee sisil . Toilet .
7. Chapter 7 ....... Sesuatu yang disembunyikan
** Chapter 7 ** INT . Cafe Cofee sisil . Night kak
8. Chapter 8 .... Galah sang koki
** Chapter 8 ** EKT . Rumah Anna . Night Anna Ra ,
9. Chapter 9...... Toko kue
** Chapter 9 ** INT . Mobil Alvin . Day Alvin Kita
10. Chapter 10 .... Kunjungan ke rumah orangtua Rara
** Chapter 10 ** INT . Rumah orangtua Rara . Me
11. Chapter 11......Alvin sakit
** Chapter 11 **INT . Toko kue . Day .Rian ( Cangg
12. Chapter 12 ..... Kekhawatiran galah
** Chapter 12 ** INT . Rumah Rara Alvin . Depan P
13. Chapter 13 .... Sebuah awal
** chapter 13 **INT . Sekolah . Kelas . Day .Bel j
14. Chapter 14 .... Kembali masuk sekolah
** Chapter 14 ** INT . Rumah Rara Alvin . Meja mak
15. Chapter 15 .... Mencari alasan
** Chapter 15 ** INT . Sekolah . UKS . Waktu istir
16. Chapter 16......Rapael ponakan rara
** Chapter 16 ** INT . Rumah galah . Day .FADE
17. Chapter 17 .... Masa lalu alvin
** Chapter 17 **INT . Rumah galah . Kamar rapael .
18. Chapter 18..... kebahagiaan yang kembali
** Chapter 18 ** INT . Sekolah . Kantin . Day Rara
19. Chapter 19... Sebuah izin yang membawa kebahagiaan
** Chapter 19 ** INT . Rumah Rara Alvin . Ruang te
19. Chapter 19... Sebuah izin yang membawa kebahagiaan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

** Chapter 19 **



INT . Rumah Rara Alvin . Ruang tengah . Day .


Beberapa hari setelah peristiwa permainan piano Rara yang membuat terkejut ...


Karna libur panjang sekolah Rara dan alvin terkadang hanya tinggal di rumah .

Rara dan alvin duduk di sofa sambil menonton televisi .


Alvin

Kau terlihat senang akhir akhir ini .

Rara

Tentu saja . Aku merasa seakan hidupku yang dulu sudah kembali .

alvin

Apa segitunya kau menyukai piano ?

Rara

Ya . Aku bermain piano sejak kecil . Bagiku piano adalah segalanya bagiku .

alvin

Tapi sepertinya aku tidak tahu tentang itu , kau juga tidak pernah bermain sebelumnya .

Rara

Karna papahmu membecinya .

Alvin

Om Andre , kenapa ?

Rara

Kakak pertama ku meninggal karna sebuah insiden yang berhubungan dengan piano . Dia mengalami stress berat karna karir musiknya saat itu menurun . Di tambah banyak cacian dan hinaan yang terus tertuju padanya bahkan ia terkadang diikuti seseorang yang membuatnya selalu cemas . Karna nya kakakku melakukan hal yang tidak pernah kami duga .... Itu sebabnya ayahku benci ketika aku bermain piano .

Alvin

Maaf , seharusnya aku tidak bertanya .

Rara

Bukan masalah , kejadiannya juga sudah sangat lama . Ngomong - ngomong aku pengen bikin bakpao deh , beliin bahannya dong .

Alvin

Bikin segala , tinggal beli ajah kali di luar juga banyak yang jual .

Rara

Bakpao buatanku itu beda , kau pasti juga bakal ketagihan kalo udah nyoba .

Alvin

Bakpao ya bakpao apa bedanya .

Rara

Jadi kau gak mau nih , yaudah kalo gitu aku bisa keluar sendiri walau kakiku masih sakit .

Alvin

Tetap disini , aku yang akan keluar .

Rara

( Tersenyum puas )

Gitu dong . Jangan lupa beli coklat batang sama keju buat isiannya .

Alvin

Pergi ke mini market .




Kaki Rara terluka sebab terjatuh karna Raka yang tidak sengaja menjatuhkan sabun di kamar mandi dan lupa membersihkannya yang membuat lantainya menjadi licin akibatnya Rara terjatuh menyebabkan kakinya terkilir .


Rara

Rara bermain permainan di hp nya sambil menunggu Alvin yang masih belum kembali . Lalu tiba tiba ponselnya berdering memperlihatkan Sisil yang menelpon .

Rara

Halo kak , ada apa tumben kakak nelpon .

sisil

Jangan ada di rumah hari ini , ajak Alvin pergilah kemanapun kalian mau .

Rara

Ada apa kak ? Kakak terdengar cemas .

Sisil

Apa kau belum melihatnya ? Vidiomu viral di internet .

Rara

Vidio apa kak ?

Sisil

Lihatlah sendiri . mamah sama papah tadi nelpon kakak , mereka juga melihatnya , mungkin mereka sedang menuju kesana sekarang .

Rara

Tunggu sebentar kak aku akan memeriksanya .

Rara mencari kabar terbaru di hp nya dan ternyata itu adalah Vidionya saat bermain piano waktu itu .

Apa ini ? Apa seseorang merekam dan mempostingnya ?

Sisil

Itu tidak penting , sekarang keluar dan menjauh dulu dari rumah . Kakak benar benar khawatir, kau tahu sendiri sifat papah saat kau berhubungan lagi dengan piano kan .

Rara

Tapi Alvin mungkin masih di mini market sekarang .

Sisil

Kalo gitu susul dia sekarang .

Rara

Tidak kak , aku akan tetap di sini .

Sisil

Apa yang kau katakan ? Cepat keluar dan turuti kakak .

Rara

Aku sudah lelah hidup seperti ini kak , biarkan saja papah kesini aku akan menghadapinya . Aku hanya ingin bermain piano seperti keinginanku aku tidak ingin lagi terkekang dengan ucapannya .

Sisil

Kita bisa memikirkan hal itu lagi nanti .


... Bel pintu berbunyi ...

Rara

Sepertinya mereka sudah datang kak . Sampai nanti aku akan menghubungi kakak lagi nanti .

Sisil

Tunggu , dengarkan aku dulu....



Rara mengakhiri dan menutup telponnya . Ia berjalan untuk membukakan pintu .

Begitu Rara membuka pintu ia melihat Andre dengan wajah penuh amarah dengan dara di sebelahnya yang berusaha menenangkannya .

Andre langsung menarik tangan Rara agar masuk lebih jauh dan menutup pintunya .


Rara

( Sedikit takut )

Pah .

Andre

( Marah )

( Menampar Rara )

Pah ? Apa kau masih bisa menyebutku papah . Sudah ku bilang jauhi piano . Kenapa kau tidak menurutiku dan malah masih bermain .

Rara

Aku sangat suka piano pah , tolong jangan menyuruhku berhenti . Aku tidak bisa melakukannya .

Andre

Apa kau tidak ingat apa yang terjadi pada kakakmu . Apa kau ingin sepertinya .

Rara

Tolonglah mengerti pah , aku bukanlah kak willi . Aku tidak akan sepertinya .

Andre

Willi juga mengatakan itu dulu , tapi apa .. apa yang ia lakukan . Dia malah meninggalkan kita semua .


Dara terus menangis mengingat putranya willi yang sudah meninggal .

Andre terus memarahi Rara habis - habisan walaupun Rara berusaha membela dirinya sendiri .


INT . Mini market . Day .


Telpon Alvin tiba - tiba berdering saat ia sedang berbelanja yang memperlihatkan Sisil yang menelpon .

Alvin

Halo kak . Aku sedang di luar kak , kalo kakak cari Rara dia ada di____

Sisil

( Nada panik )

Kembali kerumah sekarang juga .

Alvin

Kakak terdengar panik , ada apa kak?

Sisil

Kembalilah dulu kakak akan segera menyusul .

Alvin

Tapi ada apa kak ?

Sisil

Ayah mertuamu ada disana sekarang , dia pasti sedang memarahi Rara .

Alvin

Alvin langsung sadar apa yang di maksud Sisil . Ia tak peduli lagi dengan belanjaanya dan langsung berlari menuju rumahnya .


INT . Rumah Rara Alvin . Day .


Rara dan ayahnya masih terus bertengkar . Kedua pipi Rara bahkan sudah merah karna tamparan ayahnya .


Alvin akhirnya tiba di pintu dengan nafas ter engah - engah dan melihat Rara yang sudah menangis dengan pipi merah . Ia langsung berlari ke depan Rara saat Andre hendak menamparnya lagi .


Andre

( Terkejut )

Kau ...

Alvin

( Menatap Rara )

Kau baik - baik saja ?

Rara

Bagaimana kau bisa____

Alvin

Tetap di belakangku , aku yang akan bicara pada om Andre .

Rara

Tapi..

Alvin

( Tersenyum )

Jangan khawatir , aku akan mencoba bicara padanya .

Andre

Minggir , om harus menasehati anak om yang tidak mau menurut itu .

Alvin

( Memasang wajah serius )

Sudah cukup om .

Andre

Om bilang minggir.

Alvin

Apa om memarahinya sampai seperti ini hanya karna dia bermain piano ?

Andre

Kau tidak tahu apa apa tentang ini Jadi minggirlah .

Alvin

Apa salahnya dengan bermain piano ? Apa om takut Rara akan sama seperti kakaknya dulu ?

Andre

Dari mana kau mengetahui nya ? Pasti anak itu yang mengatakannya ya ..

Alvin

Benar om Rara sudah mengatakan semuanya padaku . Dan apa salahnya jika dia ingin bermain piano ? Itu adalah kebebasannya kita tidak bisa melarangnya melakukan apa yang dia inginkan .

Andre

Aku adalah ayahnya aku berhak atas dirinya .

Alvin

( Alvin mulai kesal )

Jika om menyangkutkan hal itu berarti aku lebih berhak atas dirinya saat ini karna aku adalah suaminya .

Andre

Diam tidak bisa membalas perkataan Alvin .

Alvin

Rara lebih berani dan lebih kuat dari yang om kira .

Andre

( Emosi Andre mulai mereda )

Apa kau bisa menjamin kalau ia tidak akan jatuh ? Apa kau bisa menjamin kalau ia akan sukses ? Tidak kan !

Alvin

Mungkin ia akan terjatuh lalu bangkit lagi terjatuh lagi , namun satu hal om yang akan saya janjikan . Saya akan selalu di sisinya , saya akan membantunya bangkit ketika ia terjatuh , saya akan selalu di sisinya ketika ia terpuruk , ketika ia lelah , ketika ia membutuhkan seseorang di sisinya . Saya tidak akan membiarkan dia melakukan hal hal yang akan ia sesali nantinya .


Andre terdiam mendengar kata kata Alvin .

Andre

( Menatap Rara )

Apa kau sungguh ingin tetap bermain walau banyak rintangan yang menantimu di depan sana ?

Rara

( Jawabnya tegas )

Iya pah .

Andre

Baiklah , papah akan membiarkanmu bermain untuk saat ini . Tapi ingatlah ... Ini bukanlah izin tapi peringatan . Jika kau sampai jatuh dan berpikir untuk tidak bangkit lagi , kau benar benar tidak akan papah izinkan bermain lagi .

Rara

Aku mengerti pah .

Andre

Dan kau Alvin . Kau harus menepati janjimu .

Alvin

Pasti om .


Andre dan dara pulang setelah mengizinkan Rara bermain piano mulai hari ini . Dara tersenyum pada Rara saat mereka hendak keluar .


Sisil datang tepat setelah Andre dan dara keluar , namun mereka tidak bicara apapun dan langsung pergi setelah melirik Sisil sebentar .


Sisil masuk ke rumah dan melihat Rara yang sudah duduk di sofa sambil mengompres wajahnya dengan es batu .


Sisil

Kau baik baik saja ? Apa yang papah lakukan padamu ? Wajahmu merah , berapa kali dia menamparmu ?

Rara

Bukannya sedih atau kesal Rara malah tersenyum senang membuat Sisil heran .

Sisil

Ada apa ? Kenapa kau malah tersenyum setelah semua yang terjadi .

Alvin

Om Andre mengizinkannya bermain piano mulai sekarang kak .

Sisil

Benarkah ? Bagaimana bisa ?

Rara

Rara hanya tersenyum terlihat sangat senang .

Sisil

Yaudah , syukurlah jika itu yang terjadi , aku juga ikut senang .

Rara

( Rara sedikit cengengesan)

Apa kak Sisil buru buru kesini sampe pake sendal beda gitu ?


Sisil melihat ke bawah memperlihatkan kakinya yang memakai sendal yang berbeda membuatnya sedikit malu .


Sisil mengobrol beberapa lama di sana namun karna hari mulai gelap ia pamit untuk pulang .

Sisil

Istirahatlah,kakak harus pamit sekarang .

Rara

Ya . Terimakasih Karna sudah datang kak .














Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)