75. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANGAN KEPEGAWAIAN - DAY
Christie tengah berada di dalam ruangan Kepala Bagian Kepegawaian. Pintunya ditutup, tetapi suara-suara dari luar masih terdengar. Hari ini, para pegawai banyak yang sibuk membereskan berkas-berkas di ruangan masing-masing, tak terkecuali ruangan Bagian Kepegawaian. Di ruang Christie sendiri terdapat beberapa kardus berisi barang dan berkas.
Christie tampak termenung sambil matanya menyapu ke seisi ruangannya yang berantakan. Lalu, matanya tertumbuk pada sebuah benda di dalam salah satu kardus.
CU sebuah tas kamera.
Christie mengambil tas tersebut dan mengeluarkan isinya, yaitu sebuah kamera semi otomatis dengan ukuran agak besar.
DISSOLVE TO
76. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANGAN KEPEGAWAIAN - DAY
FLASHBACK
Text: 2012
Fitra tampak mengamati kamera yang baru saja dibeli oleh Alfi untuk inventaris kantor.
FITRA
Ini kamera apaan, sih? Nanggung amat? Kalo mau, mending sekalian yang DSLR.
ALFI
Emangnya di sini ada yang bener-bener bisa motret? Kamera DSLR itu buat yang beneran profesional. Kalo nggak ada yang bisa motret malah mubazir. Lagian juga emangnya mau motret apaan? Kegiatan kita nggak jauh-jauh dari pembinaan pegawai.
FITRA
Kalo gitu mending kamera pocket aja yang lebih praktis.
ALFI
Resolusinya kurang. Nanti gambarnya malah pecah.
FITRA
Cari yang lensanya Zeiss atau Leica, dong.
ALFI
Kemahalan harganya. Nggak masuk SBU. Nanti bisa-bisa malah jadi temuan, ngapain beli kamera pocket mahal-mahal.
CHRISTIE
(mendorong pundak Fitra) Bawel amat, sih? Gini aja, deh! Kamu bisa motret apa enggak? Kalo enggak, kasih ke yang bisa motret. Biar dia aja yang jadi fotografernya.
FITRA
Nantangin saya, nih? (tersenyum tengil, kemudian membidik Christie dengan kamera tersebut)
CHRISTIE
(panik) Eh, kamu ngapain? Jangan motret sembarangan!
Fitra menjauh, tetapi tangannya kembali membidik kamera ke arah Christie. Christie yang panik berusaha melindungi wajahnya dari bidikan Fitra. Fitra akhirnya malah kabur menjauh sambil membawa kamera tersebut. Alfi tampak tertawa melihat tingkah Fitra.
FLASHBACK OFF
CUT TO
77. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANGAN KEPEGAWAIAN - DAY
Christie tampak duduk di atas meja sambil menunduk melihat kamera. Segurat senyum menghiasi bibirnya. Ia lalu membuka layarnya dan menekan-nekan tombol untuk melihat-lihat gambar di dalamnya.
CU slide foto-foto yang ada di dalam kamera.
Christie tampak tersenyum sendiri. Sesekali ia tampak tertawa. Dan wajahnya berubah sendu ketika mengamati salah satu slide.
CU slide foto pada layar kamera, terpampang foto Fitra yang tengah memanggul tas ransel besar bersama dengan beberapa pegawai lain dengan latar belakang bentang alam.
DISSOLVE TO
78. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANGAN KEPEGAWAIAN - DAY
FLASHBACK
Text: Februari 2013
Para pegawai di Bagian Kepegawaian tengah berkumpul untuk membahas rencana kegiatan outbond. Tampak Bu Ning (perempuan, 56 tahun, Kepala Bagian Kepegawaian) yang memimpin rapat.
BU NING
Pak Dirjen yang baru tidak ingin kegiatan outbond yang seperti tahun-tahun kemarin. Beliau ingin outbond yang benar-benar outbond.
CHRISTIE (KEPALA SUB BAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI)
Yang kayak gimana itu, Bu?
BU NING
Yang jelas bukan yang konsepnya fun dan main-main. Tapi yang benar-benar melatih mental dan fisik. Jadi, durasinya nanti kurang lebih dua minggu.
PAK IWAN
Wah, lama bener itu.
BU NING
Rencananya, seminggu pertama, para peserta digojlok di barak militer. Habis itu, tinggal di rumah penduduk di desa dan kerja bakti. Lalu, setelah itu naik gunung. Dua hari pertama camping beregu, satu hari terakhir camping solo. Nah, setelah itu semua, baru outbond yang fun.
PAK IWAN
Wah, seru juga itu. Kalau saya masih muda, saya mau ikutan juga.
ALFI
Tapi, kok, ada penggojlokan di barak militer segala? Apa bakal kayak OSPEK?
BU NING
Sepertinya. Soalnya, Pak Dirjen maunya yang agak keras. Karena dia melihat selama ini pegawai muda banyak yang lembek, manja, nggak disiplin juga.
IQBAL
Dih! Kata siapa?
BU NING
Kecanduan handphone juga. Nah, nanti selama kegiatan nggak boleh ada yang bawa handphone. Handphone-nya disita.
IQBAL
Yah….
Bu Ning tertawa melihat respons Iqbal.
ANDRI (LAKI-LAKI, 35 TAHUN, KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA)
Berarti nanti yang diprioritaskan itu pegawai-pegawai yang punya catatan jelek dari atasannya, ya?
BU NING
Ya tidak juga. Tapi ini memang bisa untuk melatih kedisiplinan. Siapa yang akan dikirim nanti kita serahkan ke unit masing-masing. Rencananya tahun ini akan ada dua batch. Semua yang berusia di bawah 35 tahun akan dapat giliran.
Christie melirik Fitra yang sedari tadi hanya diam. Fitra tampak menunduk.
CUT TO
79. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANGAN KEPEGAWAIAN - DAY
Christie tengah berada di kubikelnya ketika Fitra muncul untuk menghadap.
CHRISTIE
Eh, Fitra. Ada apa? Duduk, Fit.
Fitra tersenyum, lalu duduk di hadapan Christie.
FITRA
Mmm … begini, Bu. (menunduk, nada suara agak ragu) Tahun ini saya, kan, akan berangkat tugas belajar.
CHRISTIE
Oh, iya. Sampai lupa saya. Kapan itu, ya?
FITRA
Sekitar pertengahan tahun nanti. Juli atau Agustus mulai kuliahnya.
CHRISTIE
Udah keluar, ya, pengumumannya?
Fitra mengangguk.
CHRISTIE
(tersenyum melihat Fitra) Jadi?
FITRA
Ini terkait soal rencana outbond yang waktu itu, Bu. (PAUSE) (menunduk, nada suara agak ragu) Kalau bisa … nama saya dimasukkan saja ke batch pertama.
CHRISTIE
Owh. (menaikkan alisnya) Oke. (tersenyum) Saya kira kamu tidak berminat. (PAUSE) (menatap Fitra) Dan mau menghindar.
FITRA
Ha? (terbelalak, kemudian tersipu dan menggeleng) Enggak, Bu. (menunduk) Justru karena saya kemungkinan besar bakal off dari kantor pertengahan tahun nanti, mending saya masuk batch pertama saja.
Christie kembali tersenyum. Diam-diam ia melirik kertas yang sedari tadi ada di depannya.
CU kertas bertuliskan “Daftar Pegawai Peserta Outbond”, salah satunya tertulis nama “Adhya Fitra Kirani, S.Sos”.
FLASHBACK OFF
CUT BACK TO
80. (JAKARTA) INT. KANTOR-RUANG RAPAT DIRJEN - DAY
Di ruangan Kepala Kepegawaian, Christie masih termenung sambil melihat slide foto pada layar kamera.
PAK DIRJEN/MENTERI INFRASTRUKTUR (OS)
Hebat juga dia langsung mengajukan diri.
CHRISTIE (OS)
Iya, Pak. Padahal tadinya saya kira bakal adu debat. Jujur saja. Saya memang ingin mendisiplinkan dia. Capek juga lama-lama ngadepin staf ngeyelan kayak dia.
INTERCUT TO
FLASHBACK
Tampak Christie bersama Bu Ning, Andri, Pak Iwan, dan Pak Dirjen/Menteri Infrastruktur berada di ruang rapat dan tengah membahas rencana kegiatan outbond.
PAK DIRJEN/MENTERI INFRASTRUKTUR
Hahaha… (tertawa) Mungkin dia sadar udah banyak bikin salah.
CHRISTIE
Iya kali, ya? Makanya dia jadi kayak menyerahkan diri untuk dihukum. (tertawa)
PAK DIRJEN/MENTERI INFRASTRUKTUR
Nggak apa-apa. Itu tandanya dia jujur. Nakal-nakal sedikit nggak apa-apalah. Asalkan integritasnya tetap terjaga. (kembali tertawa)
FLASHBACK OFF
INTERCUT BACK TO ruang kepala bagian kepegawaian. Tampak Christie tengah duduk di meja sambil melihat isi kamera sambil sesekali tersenyum sendiri.
SFX: suara pintu dibuka
Christie menengadah.
BU NING
Sendirian aja, Chris? (tersenyum)
CHRISTIE
Eh, Ibu. (buru-buru turun dari meja dengan raut wajah tidak enak)
Christie menyalami Bu Ning.
BU NING
Keluar sebentar, yuk. Cari tempat yang enak. Saya pengen ngobrol-ngobrol. (tersenyum, lalu menepuk lengan Christie)
Christie tersenyum, lalu mengangguk.
DISSOLVE TO