Perjalanan Dinas (Bagian 3: Persinggahan Terakhir)
6. PURWOREJO - (YOGYAKARTA) KULONPROGO

39. (PURWOREJO) EXT./INT. JALAN RAYA – DAY


ESTABLISH suasana jalan menuju Yogyakarta. Mobil sedan putih yang dikendarai Gya tampak menyusuri jalan yang terdiri dari dua lajur itu. Tampak pula kereta api yang lewat melalui rel yang berada di sebelah kanan jalan yang dilalui mobil sedan putih.


GYA
Tuduhan ke Fitra itu gawat. Kalo aku nggak bawa orang “kuat”, aku takut Fitra nggak bakal dilepas. (melirik Fitra) Aku telpon Pak Ferdi karena aku pikir dia punya kenalan. Jaringannya, kan, luas. Tapi dia nggak angkat telponku. Tapi untung juga, sih. Jadi….


Gya berhenti bicara sebentar karena ingin menyalip sepeda motor di depannya. Tampak mobil akhirnya menyalip sepeda motor tersebut.


GYA (CONT’D)
…aku mau nggak mau scrolling phonebook-mu lagi. (melirik Christie) Dan nemu nomor telepon Dirjen Perencanaan Wilayah. (kembali melirik Christie) Untung kamu masih simpan nomornya.


Christie tidak menanggapi. Matanya sibuk melihat keluar.


GYA (CONT’D)
Aku salut sama Pak Menteri kita. Benar kata orang-orang. Dia itu membumi. Buktinya, (melirik Fitra) dia mau datang malam-malam dari Yogya ke Kutoarjo.


Fitra tampak bergeming.


CHRISTIE
Sosok pimpinan yang sangat memperhatikan bawahannya.

FITRA
(memotong) Lalu kenapa dia nggak bisa mempertahankan kita untuk tetap di Kementerian Infrastruktur?


Christie terdiam. Sedangkan Gya menoleh sekilas.


CUT TO


40. (PURWOREJO) EXT./INT. JALAN RAYA – DAY


Mobil masih menyusuri sepanjang jalan negara di Purworejo yang menghubungkan dengan Yogyakarta. Sebuah rumah makan tampak di kanan jalan dengan halaman parkirnya dipenuhi truk-truk besar.

Gya memegang kemudi dengan raut wajah seperti memikirkan sesuatu.


GYA
Chris? Kalau aku nggak salah dengar, Pak Menteri kita sebenernya nggak mau kalian keluar dari Kementerian Infrastruktur, kan?

CHRISTIE
Iya.

GYA
Lalu … kenapa pembahasan reorganisasinya tetap berjalan? (melirik spion)


Christie diam saja. Ia menghela napas.


GYA
Sebenernya … kamu dan tim kamu itu bekerja atas perintah siapa?


Christie tidak menjawab. Ia hanya menyandarkan punggungnya.


CUT TO


41. (YOGYAKARTA – KULONPROGO) INT. JALAN RAYA - DAY


ESTABLISH jalan di antara pegunungan menuju Kulonprogo.

Terlihat Gapura bertuliskan “Selamat Jalan” dengan tulisan Provinsi Jawa Tengah dibawahnya.

ESTABLISH suasana jalanan yang melebar dari dua lajur menjadi empat lajur.

LS sebuah papan ucapan selamat datang bergambar Sultan Hamengkubuwono X dan Pakualam IX dengan tulisan: SUGENG RAWUH.


CHRISTIE
Ada banyak hal yang berada di luar kekuasaan kita. Hal paling absurd sekalipun.

GYA
Aku ngerti, Chris.


Gya tampak berkonsentrasi dengan jalan di depannya. Sebuah truk tampak menghalangi jalan. Gya tampak melongok-longok ke kanan. Namun akhirnya malah menyalakan lampu sign kiri dan menyusul melalui lajur kiri.

Tampak lajur kiri yang lebarnya lebih sempit ketimbang lajur sebelah kanannya, dipisahkan hanya oleh garis cat berwarna putih.


GYA
Hanya saja, aku merasa seperti ada plothole. Ibarat cerita, itu kayak ada cacat logika. Nggak masuk.

CHRISTIE
Tapi nyatanya terjadi, kan? (menyandarkan punggung, kemudian melihat keluar) Situasinya memang chaos. Presiden terpilih benar-benar baru. Semua semangat baru, sekaligus pengalaman baru. Pak Menteri pun baru.

FITRA
(menyambar) Lalu ada yang ambil kesempatan, kan?


Christie terdiam


FITRA
PNS tanpa induk, itu sama nggak masuk akalnya dengan PNS dua induk, kan?


Christie lagi-lagi terdiam.


CUT TO


42. (YOGYAKARTA – KULONPROGO) EXT./INT. JALAN RAYA – DAY


ESTABLISH suasana jalan besar di Kulonprogo yang terdiri dari empat lajur. Pohon-pohon rindang berdiri di kiri dan kanan jalan, membuat suasana terasa sejuk. Beberapa truk tampak melintas, kadang menghalangi jalan sedan putih yang dikendarai Gya.



FITRA (CONT’D)
Saya muak.


Sebuah truk besar tampak menghadang di depan.

Gya dengan sigap menyalakan lampu sign kanan dan menyusulnya.


FITRA
Luar biasa sekali. Ada gitu, ya? Orang-orang tertentu yang karena punya kuasa, kekuatan, modal, jaringan … lalu mereka seenaknya bikin keputusan sendiri, mengatur-atur nasib orang lain seenak udelnya. Atas dasar apa kelompok manusia yang satu merasa berhak mendikte kelompok manusia yang lain? (mendengkus) Demi apa mereka melakukannya? Demi bangsa dan negara? (menoleh ke Gya) Bullshit!


Christie hanya terdiam dengan mata sibuk melihat pemandangan di luar.


FITRA
Ini tidak adil!


Gya lagi-lagi menoleh, meski pandangannya kembali konsentrasi ke depan.


CUT TO


43. (YOGYAKARTA - KULONPROGO) EXT./INT. JALAN RAYA – DAY


ESTABLISH jalan raya di Kulonprogo. Tampak jalan empat lajur yang cukup ramai tetapi lancar dengan pepohonan rindang di kiri dan kanannya.

Sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Al Quran di kejauhan.


GYA
Kamu mau cari keadilan di mana?


Fitra kembali menoleh.


GYA
Memangnya di dunia ini ada yang adil?


Fitra masih menatap Gya, kali ini agak mengernyit.


GYA
Kemarin kamu, (menoleh ke belakang sekilas) kalian … tahu-tahu ditangkap dan ditahan semalaman. Kalian dituduh macam-macam. Kalian diperlakukan seperti penjahat, apakah itu adil?


Fitra kembali menoleh keluar da terdiam.


GYA
Kamu pikir aku nggak terenyuh melihat kalian? (menghela napas, suara bergetar) Dua teman baikku, yang aku tahu kalian orang baik-baik. (kembali menghela napas) Tahu-tahu ditangkap, diborgol, diseret … tanpa aku bisa berbuat apa-apa … (lagi-lagi menghela napas) bukan kalian yang harusnya mendapat perlakukan seperti itu.


Gya kembali menyusul kendaraan di depannya.


GYA
Kalian masih mending ada yang bela. Coba baca berita, ada berapa banyak orang jadi korban salah tangkap? Siapa yang membela mereka?


Fitra masih bergeming dengan tatapan keluar jendela.


GYA
Adil itu hanya milik Tuhan, Fit. Adil itu cuma ada ketika kamu sudah di surga. Sekarang kamu masih di dunia. Kamu bisa apa? (PAUSE) Aku juga nggak bisa apa-apa, kan?


CUT TO


44. (YOGYAKARTA - KULONPROGO) EXT./INT. JALAN RAYA – DAY


ESTABLISH suasana jalan raya di Kulonprogo.


MONTAGE:

- Sebuah masjid besar di kiri jalan, tampak beberapa orang beraktivitas mempersiapkan untuk salat Jumat. Tampak pula bus-bus besar yang parkir di halamannya. Beberapa penumpangnya ada yang turun dan berjalan menuju masjid, beberapa lainnya hanya duduk-duduk, dan sisanya keluar membeli jajanan yang di jual di luar masjid.

- Mobil berhenti di sebuah persimpangan besar, tampak sebuah papan reklame besar di pinggir jalan

- CU papan reklame tersebut, terlihat gambar sepasang suami istri dengan posisi saling memunggungi dan tulisan “ROKOK DAPAT MENURUNKAN GAIRAH DAN KESUBURAN”



Fitra menoleh melihat papan reklame tersebut.


FITRA
Saya kehilangan gairah jadi PNS.

GYA
(menoleh, terbelalak) Hah?


CU lampu lalu lintas berganti hijau.

Mobil kembali melaju, hingga tiba di sebuah pertigaan yang arahnya menyerong; satu menyerong ke kiri, dan satu lagi menyerong ke kanan. Di tengahnya terdapat tugu dengan bentuk seperti pensil raksasa. 


FITRA
Ke kiri aja, Mbak. Kalo ke kanan itu ke arah Bantul kota, ke selatan. Lebih jauh.

GYA
Oke. (menyalakan lampu sign ke kiri)


Mobil bergerak ke arah kiri.


CUT TO



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar