7. (KUTOARJO) INT. HALAMAN KANTOR POLISI - NIGHT
Gya (perempuan, 36 tahun) tampak berada di dalam mobil yang berhenti di halaman parkir kantor polisi. Ia masih belum keluar juga dari mobil. Tangannya memegang sebuah ponsel. Jempolnya bergerak-gerak seolah mencari sesuatu di dalamnya. Wajah Gya tampak panik dan cemas. Beberapa kali ia juga melirik ke depan.
Terlihat beberapa mobil polisi terparkir di depan sebuah bangunan.
CUT TO
8. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT
Di salah satu meja depan ballroom yang dekat jendela, Ferdi duduk sambil menatap tajam Rudi yang duduk di hadapannya.
Ferdi dan Rudi duduk berhadap-hadapan. Sesekali, satu-dua orang berjalan melewati tempat duduk mereka.
CUT TO
9. (KUTOARJO) INT. SEL TAHANAN- NIGHT
Christie menatap Fitra yang tertunduk. Fitra memeluk lutut dan membenamkan kepalanya. Sekilas terlihat punggungnya sedikit berguncang. Christie menyentuh dan menepuk-nepuk punggung Fitra.
Fitra bergeming. Ia masih sesenggukan.
Christie menatap Fitra sambil tersenyum. Tangannya kembali menepuk-nepuk punggung Fitra.
CUT TO
10. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT
Suasana di luar ballroom masih ramai. Tampak meja-meja dan kursi-kursi yang tersusun rapi. Sebagian besar terlihat ada penghuninya kecuali yang letaknya agak jauh dari ballroom.
Di salah satu sisi yang menempel pada jendela, Ferdi masih duduk berhadap-hadapan dengan Rudi.
Ponsel Ferdi terdengar berdering. Ia pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melihatnya, kemudian mematikan deringnya dan meletakkannya di atas meja.
Rudi menaikkan alisnya, kemudian tertawa.
Beberapa orang tampak melirik ke keduanya meski setelah itu mereka kembali cuek.
Perhatian Ferdi kembali teralihkan ketika ponselnya berdering. Dan lagi-lagi ia mematikan deringnya.
Kembali terdengar dering ponsel Ferdi. Ia pun mengambilnya dan mengamatinya.
CU layar ponsel Ferdi, tertera ada panggilan masuk dari kontak bertuliskan “CHRISTIE-DJPW”.
Ferdi berpura-pura tidak mendengar. Matanya sibuk menatap ponsel.
Ferdi kembali tampak bergeming. Namun, jempolnya kemudian bergerak menggeser ke atas bulatan berwarna merah pada ponselnya. Tertera tulisan di layar: “CALL REJECT”.
CUT TO
11. (KUTOARJO) INT./EXT. HALAMAN KANTOR POLISI - NIGHT
Gya menatap ponsel dengan gusar. Wajahnya kian panik. Ia pun mengumpat.
SFX: TOK … TOK!
Gya tersentak ketika pintu mobil diketuk. Ia pun membuka jendela.
CU layar ponsel di tangan Gya, tampak nama-nama di daftar kontak yang bergeser ke bawah, lalu ke atas.
Gya akhirnys keluar dari mobil. Polisi itu tampak berjalan duluan. Gya mengikuti dengan langkah perlahan di belakangnya dengan kepala menunduk sambil tetap menatap layar ponsel. Tangannya tetap memainkan ponsel di tangannya.
CU layar ponsel yang bergulir ke atas, lalu ke bawah, dan akhirnya berhenti di sebuah nama: Direktur Jenderal Perencanaan Wilayah.
Gya tampak tercenung sesaat. Sekilas, raut wajahnya tampak ragu. Beberapa kali ia mendongkak, hingga akhirnya tangannya menempelkan telepon ke telinganya.
CUT TO
12. (KUTOARJO) INT. SEL TAHANAN - NIGHT
Christie tampak merangkul Fitra di sel tahanan. Fitra beberapa kali tampak mengusap matanya.
Fitra tidak menjawab.
Fitra menoleh dan menatap Christie.
CHRISTIE
Tapi waktu itu semua selesai, kan?
Fitra kembali menunduk. Sorot matanya tampak memikirkan sesuatu.
CUT TO
13. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT
Menteri Infrastruktur tampak tengah berbincang dengan beberapa koleganya. Sesekali ia tertawa. Lalu, ia mengambil sesuatu dari sakunya. Sebuah ponsel. Ia mengamatinya dan dahinya mengernyit. Ia pun segera menyingkir sambil menempelkan ponsel tersebut ke telinganya. Meninggalkan para menteri dan pejabat tinggi yang masih saling mengobrol di ballroom.
CUT TO
14. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT
Ferdi menatap tajam Rudi. Keduanya masih duduk di kursi luar ballroom hotel.
CUT TO
15. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL – NIGHT
Menteri Infrastruktur tampak menghampiri Presiden Republik Indonesia di ruang ballroom dan kemudian berbicara sebentar. Tak lama, ia pergi dengan langkah terburu-buru.
INTERCUT TO luar ballroom. Tampak Menteri Infrastruktur seperti mencari sesuatu. Kepalanya terlihat celingukan. Meski tetap saja ia balas menyapa ketika didekati orang lain. Ia terlihat tersenyum, kemudian mengatupkan tangan tanda berpamitan, dan pergi.
CUT TO
16. (KUTOARJO) INT. SEL TAHANAN - NIGHT
Di dalam sel tahanan. Fitra tampak menunduk sambil memeluk lutut.
Christie menatap Fitra dengan iba.
Fitra menengadah dan menatap Christie.
Fitra semakin tampak bingung.
CUT TO