Perjalanan Dinas (Bagian 3: Persinggahan Terakhir)
1. KUTOARJO - 1

1. (LUAR NEGERI) INT. BANDARA — DAY


FLASHBACK

Suasana di sebuah bandara. Para calon penumpang satu per satu melewati pintu metal detector.

Fitra (perempuan, berjilbab, sekitar 28-32 tahun) tampak melewati pintu metal detector tersebut. Alarm tidak berbunyi. Tetapi salah seorang petugas bandara menyuruhnya untuk menepi.


PETUGAS BANDARA 1 (LAKI-LAKI, 30 TAHUNAN)
Would you step aside, please?

FITRA
(bingung) Why? What did I do?


Seorang petugas bandara wanita menghampiri Fitra.


PETUGAS BANDARA 2 (PEREMPUAN, 25-30 TAHUNAN)
Please step aside, Young Lady.


Fitra yang kebingungan kemudian digiring menyingkir dari barisan.

Dua orang petugas laki-laki tampak mengambil koper Fitra dan membongkarnya. Beberapa barang dikeluarkan. Termasuk beberapa berkas dan buku. Kemudian, salah seorang petugas mengambil sebuah buku dan menunjukkannya ke petugas satu lagi. Petugas yang satu tampak mengamatinya sebentar, kemudian menunjukkannya ke Fitra


PETUGAS BANDARA 1
What is this? Could you explain what is this?


CU sebuah buku tentang Palestina, dengan cover seorang anak laki-laki yang tengah duduk termenung berlatar belakang retuntuhan gedung, tertulis judulnya: JALUR GAZA, TANAH TERJANJI, INTIFADA, DAN PEMBERSIHAN ETNIS.


PETUGAS BANDARA 1
Are you supporting a group of terror?

FITRA
(terkejut) What? What do you mean? It's just a book. It’s a book of journalism reports.

PETUGAS BANDARA 2
(memotong) Put your hands on your head!


Fitra semakin kebingungan. Toh, ia tetap mengangkat juga kedua tangannya dan meletakkannya di kepala.

Seorang petugas wanita menggeledah tubuh Fitra, sementara seorang petugas lainnya (3-laki-laki, 30-an tahun) memeriksa seluruh tubuh Fitra dengan tongkat metal detector.

Petugas yang menggeledah Fitra kemudian mengeluarkan borgol, menelikung kedua tangan Fitra ke belakang dan mengikatnya.

Fitra mulai panik dan ketakutan.

Orang-orang yang lewat tampak memelankan langkah dan menoleh ke arah Fitra.


FITRA
Sir … what do you want from me? What have I done? (ketakutan, nada bergetar)

PETUGAS BANDARA 2
Let’s go! (menarik Fitra)

FITRA
Please, Sir … I didn’t do anything. (tatapan memelas, hampir menangis)

PETUGAS BANDARA 1
You may remain silent!


Kedua petugas itu (2&3) kemudian membawa Fitra pergi.

FLASHBACK OFF


CUT BACK TO


2. (KUTOARJO) INT. TAHANAN - NIGHT


Sub Title: Purworejo-Yogyakarta


Fitra (perempuan, 32 tahun) tersentak. Ia menengadahkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk. Ia sendiri masih duduk meringkuk di sel tahanan. Punggungnya menyandar pada dinding. Lututnya ditekuk hingga merapat ke dada. Kedua tangannya tampak memeluk lutut.

Suara beberapa langkah kaki membuat Fitra menajamkan pandangannya ke depan.

Tak lama, tampak Christie (perempuan, 39 tahun) digiring dua orang petugas yang mengapitnya. Matanya ditutup kain dan kedua tangannya terikat di belakang. Mereka kemudian berhenti di depan sel.

Salah satu petugas membuka pintu sel, sedangkan yang satu lagi membuka tutup mata yang membebat Christie dan ikatan di tangannya.

Begitu pintu terbuka, Christie didorong pelan masuk ke dalam sel. Kemudian pintu kembali ditutup.

Christie tampak canggung ketika melihat Fitra. Begitu juga dengan Fitra yang tampak canggung melihat Christie. Tampak wajah Christie yang sedikit lecet dan merah karena lebam.

Christie kemudian duduk di samping kiri Fitra. Keduanya terdiam.

Terlihat suasana di dalam sel, tampak Christie dan Fitra berada di balik jeruji sambil duduk menyandar pada dinding.


Main title: “PERJALANAN DINAS (3)”


CUT TO


3. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT


Text: Yogyakarta


MONTAGE:

- ESTABLISH suasana ballroom sebuah hotel mewah. Tampak banyak tamu berpakaian parlente. 

- Para tamu terlihat saling mengobrol. Mereka mengenakan pakaian rapi dengan kemeja putih. Sebagian kecil mengenakan jas dan batik.

- Kemudian, tampak Menteri Infrastruktur (laki-laki, 61 tahun) di antara para tamu. Wajahnya terlihat berwibawa, berambut putih, berkumis, agak gempal tetapi tegap dengan tinggi sekitar 170 cm, mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia tampak tengah berbicara dengan Presiden Republik Indonesia yang hanya terlihat punggungnya, juga mengenakan baju putih dan celana hitam.

- Di sisi yang lain, seorang pria dengan kemeja putih yang tampak mahal juga terlihat di antara para tamu. Ia adalah Ferdi (laki-laki, 50 tahun), Direktur Pengembangan Kota, Direktorat Jenderal Perencanaan Wilayah, Kementerian Infrastruktur. Tinggi tubuhnya sedang untuk ukuran lelaki dewasa, sekitar 165 cm. Rambutnya putih, penanda ia sudah cukup berumur. Namun, raut wajahnya masih menunjukkan kharisma. Sedikit tampan, tetapi sorot matanya terkesan licik.

- Ferdi tampak diam-diam menyingkir menuju luar ballroom.


CUT TO


4. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT


Suasana di depan ruang ballroom. Tampak beberapa kursi dan meja kecil, disusun seperti meja dan kursi di kafe dengan posisi meja di tengah. Beberapa tampak duduk sambil mengudap snack, sementara di atas meja tampak cangkir-cangkir berisi kopi atau teh.

Ferdi melangkah menuju ke salah satu sudut yang sepi. Tampak meja dan kursi lowong tanpa ada yang menduduki. Ia menuju ke salah satu kursi yang menempel pada jendela.

Terlihat pemandangan depan hotel dari lantai atas. Jalan melintang dari barat ke timur. Kerlip kendaraan tampak berkilauan. Di seberang hotel tampak beberapa ruko,terlihat dari lampu-lampunya yang menyala.

Ferdi tengah menatap kosong keluar jendela ketika sebuah suara menegurnya.


RUDI (LAKI-LAKI, 50 TAHUN)
Selamat, Pak Ferdi.


Ferdi menoleh ke arah suara.


CUT TO



5. (KUTOARJO) INT. SEL TAHANAN - NIGHT


Di dalam sel tahanan. Christie tampak canggung. Begitu juga Fitra. Fitra mencoba tersenyum, dan Christie balas tersenyum juga. 

Keduanya terdiam. Suasana sunyi. Sesekali terdengar deru kendaraan di kejauhan dan suara jangkrik.

Fitra akhirnya mulai bersuara.


FITRA
(pelan) Maafkan saya, Bu. (menunduk)

CHRISTIE
(menoleh) Justru saya yang harusnya minta maaf sama kamu.


Fitra menoleh.


CHRISTIE
Saya yang melibatkan kamu ke dalam perjalanan dinas saya.


Fitra menatap lekat Christie. Christie pun salah tingkah.


CHRISTIE
Ini udah yang ke berapa kali, ya, saya bilang begini? (menoleh dan mencoba tersenyum) Keluar dari sini, kamu dapat piring cantik. (bercanda)


Fitra tak urung geli juga. Terdengar tawanya yang seperti tertahan meski hanya sebentar, kemudian terdengar helaan napas.


FITRA
Saya minta maaf … karena selama ini saya sudah banyak menyusahkan. 


Christie ganti menatap Fitra.


FITRA
Mungkin ini adalah hukuman buat saya juga. (kembali menunduk)


Tampak jeruji tahanan dari luar sel, Christie dan Fitra berada di dalamnya, dan keduanya terlihat terduduk.


CUT TO


6. (YOGYAKARTA) INT. HOTEL - NIGHT


Rudi, Direktur Perencanaan Wilayah Nasional, mendekati Ferdi, kemudian duduk di hadapannya. Ia seusia Ferdi, tetapi rambutnya masih dominan hitam, meski tampak juga beberapa helai rambut putih. Raut wajahnya tampak keras dengan kumis tebal. Sorot matanya terlihat licik, sama liciknya dengan Ferdi. 

Ferdi tampak terkejut melihatnya.


FERDI
Anda? (terbelalak)


Tampak pemandangan di luar jendela dengan gemerlap lampu di malam hari.


RUDI
Kok kaget? (tersenyum sinis)


INTERCUT TO Menteri Infrastruktur yang masih berbicara dengan Presiden Republik Indonesia. Tampak punggung Presiden yang membelakangi kamera.


CUT TO



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar