Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Daftar Bagian
1. CIREBON - 1
1. (CIREBON) EXT. REST AREA NIGHTESTABLISH sua
2. CIREBON - 2
9. (CIREBON) EXT. REST AREA NIGHTMekanik itu b
3. CIREBON - 3
17. (CIREBON) INT. REST AREA DAYFade in.Tampak
4. CIREBON - 4
27. (CIREBON) EXT. JALAN RAYA DAYMobil tampak
5. CIREBON - 5
36. (CIREBON) INT. BENGKEL DAYTelevisi menyala
6. CIREBON-KANCI-PEJAGAN
44. (CIREBON) INT. BENGKEL DAYChristie dan Fit
7. PEJAGAN-KETANGGUNGAN
54. (PEJAGAN) EXT./INT. JALAN RAYA DAYMobil me
8. KETANGGUNGAN-SONGGOM-PRUPUK-TONJONG
63. (KETANGGUNGAN) EXT./INT. JALAN RAYA DAYEST
9. TONJONG-BUMIAYU
70. (TONJONG) EXT./INT. JALAN RAYA DAYMobil se
10. BUMIAYU-PAGUYANGAN-AJIBARANG
77. (BUMIAYU) EXT./INT. JALAN RAYA DAYESTABLIS
11. AJIBARANG
84. (AJIBARANG) EXT./INT. JALAN RAYA DAYMobil
12. AJIBARANG-PURWOKERTO
90. (AJIBARANG-PURWOKERTO) INT. JALAN RAYA DAY
13. PURWOKERTO - 1
101. (PURWOKERTO) INT. RUMAH-RUANG TENGAH DAYW
14. PURWOKERTO - 2
111. (PURWOKERTO) INT./EXT. JALAN RAYA DAYChri
15. PURWOKERTO - 3
117. (PURWOKERTO) INT. KEDAI KOPI NIGHTSuasana
16. PURWOKERTO-SOKARAJA-BANYUMAS
124. (PURWOKERTO) INT. KEDAI KOPI NIGHTPemuda
17. KROYA-BINANGUN-NUSAWUNGU
135. (KROYA) EXT./INT. JALAN RAYA DAYMobil tib
18. AYAH-KARANGBOLONG
144. (AYAH) EXT./INT. JALAN RAYA DAYESTABLISH
19. KARANGBOLONG-JALUR LINTAS SELATAN SELATAN
153. (KARANGBOLONG) EXT. PINGGIR JALAN-PEGUNUNGAN
20. JALUR LINTAS SELATAN SELATAN - 1
165. (JLSS) INT. JALANAN NIGHTChristie kembali
21. JALUR LINTAS SELATAN SELATAN - 2
173. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN
11. AJIBARANG

84. (AJIBARANG) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


Mobil tampak melaju mengikuti lajur utama. Jalan tampak membelok ke kiri setelah melewati SPBU.

Fitra menatap keluar jendela di kirinya. Air mukanya sedikit ditekuk.

CU: tangan kanan Fitra yang tampak memutar-mutar ponsel.


CHRISTIE
Kalau boleh jujur, saya pun kecewa dengan yang terjadi di kantor. Tapi … saya bisa apa? (PAUSE) Sebagai PNS, saya mau tidak mau harus menerimanya. Ini adalah pengabdian. Pengabdian itu tanggung jawab. Saya dibayar negara untuk ini.


Tampak papan penunjuk jalan. Tertera tanda panah lurus ke Purwokerto, dan tanda panah ke kanan ke Yogyakarta.

Christie menyalakan lampu sign ke kanan.


FITRA
Lurus aja.

CHRISTIE
Eh? (mematikan lampu sign)

FITRA
Lurus aja.

CHRISTIE
Tapi itu petunjuknya Yogya ke kanan.

FITRA
(nada suara dingin, tetapi agak menyentak) Udah, lurus aja. Kalo kita ke kanan, itu jalannya agak menyerong ke barat. Malah jadi agak muter. Mending lurus aja lewat Purwokerto. (menaruh ponsel di dashboard)


Christie menoleh.


FITRA
Percaya ajalah sama saya. Kalo udah di Purwokerto, selanjutnya saya hafal. Saya pernah beberapa kali belok ke Purwokerto dulu.


INTERCUT pertigaan Ajibarang. Beberapa kendaraan dari arah barat tampak berhenti. 

CU: lampu lalu lintas menyala merah, kemudian berganti hijau

Kendaraan-kendaraan kemudian kembali melaju. Sebagian berbelok ke kanan. Yang berbelok ke kanan kebanyakan kendaraan besar seperti truk dan bus. Sebagian lainnya, kebanyakan kendaraan kecil, bergerak lurus ke arah timur. Ada juga bus-bus tujuan Purwokerto yang bergerak lurus.

Christie melajukan kendaraan lurus juga ke arah timur.


CUT TO


85. (AJIBARANG) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


ESTABLISH jalan raya Ajibarang-Purwokerto. Kendaraan-kendaraan melaju lancar, didominasi kendaraan kecil.

Mobil sedan putih tampak melaju di lajur yang cukup luas. Pemandangan di kiri dan kanan tampak hijau dengan pepohonan yang tinggi dan rindang, dengan sesekali diseling dengan bangunan rumah atau tempat usaha, dengan jarak agak jauh antara satu dengan lain.

Suasana di dalam mobil tampak hening. Christie tampak berkonsentrasi memegang kemudi dan memperhatikan jalan di depannya. Fitra tampak melihat ke luar jendela di samping kirinya. Tangan kirinya tampak menopang dagu. Gya yang duduk di belakang juga melihat pemandangan di luar melalui kaca jendela di sebelah kirinya.


FITRA
(nada suara dingin dan melempar tatapan keluar, tidak menatap Christie, sekilas seperi membuang muka) Kalo Bu Christie ingin meyakinkan saya lagi untuk bersedia pindah kementerian, lupakan saja!


Christie melirik sekilas ke Fitra.


FITRA
Kasusnya beda. Mengabdi pada masyarakat, bukan berarti bisa dipindah seenaknya. Ketika saya memilih mendaftar di Kementerian Infrastruktur, itu artinya saya ingin mengabdi dengan cara yang saya pilih sendiri. Sesuai passion dan kemampuan saya.


Christie kembali menatap ke depan dan berkonsentrasi dengan jalanan di depannya. Beberapa mobil tampak melaju dari arah sebaliknya.


FITRA
Yang saya sampaikan dulu itu bukan bercanda.


Mobil tampak melaju. Tampak sebuah mobil lain berada di depan dengan jarak cukup jauh untuk disalip. Tampak pula beberapa kendaraan yang melaju dari arah sebaliknya.


FITRA (CONT’D)
Kalau sampai surat pemindahan saya keluar, saat itu juga surat pengunduran diri saya melayang.


CUT TO


86. (AJIBARANG) INT./EXT. JALAN RAYA — DAY


Suasana di dalam mobil menjadi tidak enak. Christie tidak menanggapi ucapan Fitra. Fitra pun tidak bersuara lagi.

Gya melihat bergantian kedua teman yang duduk di depannya itu.


GYA
Guys … bisa nggak bahasan ini ditunda dulu? Ini masih di jalan.


Mobil terus melaju. Fitra dan Christie sama-sama masih terdiam. Gya pun salah tingkah. Ia kembali mengalihkan perhatiannya keluar. Hingga kemudian ia menangkap sebuah logo ATM bank pada reklame di depan sebuah minimarket.


GYA
Eh … itu ada ATM. Katanya tadi mau ambil duit? Aku juga mau ambil duit.


Christie melihat ke arah kiri.

CU: sebuah papan reklame bergambarkan logo bank, berdiri di depan sebuah minimarket.

Christie pun menyalakan lampu sign kiri.

Mobil memelan dan akhirnya berhenti di depan minimarket.


CUT TO


87. (AJIBARANG) EXT. HALAMAN MINIMARKET — DAY


Fitra, Christie, dan Gya tampak keluar dari sebuah minimarket. Fitra tampak membawa sebotol air mineral. Ia berjalan paling depan. Di belakang, Gya dan Christie mengikuti. Gya tampak membawa sebuah plastik ukuran sedang berisi beberapa barang belanjaan.

Tampak sebuah mobil jenis MPV berhenti di pinggir jalan sebelum minimarket dengan posisi searah dengan jalan. Kapnya tampak terbuka dan seorang pria berusia 30-an tengah berdiri di sampingnya sambil mengamati mesin di dalamnya. Sementara, di kursi penumpang tampak seorang wanita berjilbab yang mengamati pria tersebut dengan tatapan cemas. Di kursi belakang, seorang anak laki-laki berusia lima tahunan tampak bergerak-gerak dengan gelisah.

Mobil tersebut menarik perhatian Fitra yang akan membuka pintu mobilnya. Ia malah berdiri mematung dan mengamati mobil yang kapnya terbuka tersebut. 


GYA
(baru akan membuka pintu) Kenapa, Fit? (kemudian menoleh ke arah yang dilihat Fitra)


Fitra tidak menjawab. Ia malah berjalan mendekati mobil tersebut.


CUT TO


88. (AJIBARANG) EXT. PINGGIR JALAN — DAY


Seorang pria tampak berdiri di samping sebuah mobil MPV yang kapnya terbuka. Sesekali ia membungkuk untuk menyentuh salah satu komponen mesin di situ, tetapi kemudian kembali berdiri tegak lagi dengan raut wajah kebingungan.

Fitra tampak berjalan mendekati pria tersebut.


FITRA
Mobilnya kenapa, Mas?

PRIA PENGENDARA MPV (33 TAHUN)
(menoleh) Ini, Mbak. Mogok. (mengusap keringat)


Pria itu mengedarkan pandangan ke sekeliling dengan tatapan panik.


FITRA
Ada bengkel yang bisa ditelpon?

PRIA PENGENDARA MPV
Udah. Cuma … nggak tahu ini mekaniknya udah di mana….

ANAK LAKI-LAKI (5 TAHUN)
Bu … mau pulang…. (merengek)

WANITA BERJILBAB (31 TAHUN)
Iya … sabar … mobilnya lagi dibetulin.

ANAK LAKI-LAKI
Aaaahhhh…. (mulai merajuk)

FITRA
(melihat sekilas wanita dan anak laki-laki itu) Mas-nya mau ke mana, ya?

PRIA PENGENDARA MPV
Ke Purwokerto.


CUT TO


89. (AJIBARANG) EXT. PINGGIR JALAN — DAY


Christie menghampiri Fitra.


CHRISTIE
Ada apa, Fit?

FITRA
(menoleh) Ini. Mobilnya mogok.


Christie melihat mobil MPV tersebut. 

Tampak di dalamnya anak laki-laki yang duduk di belakang bergerak-gerak semakin gelisah.


FITRA
Mmm … itu mbak-nya … sama adeknya … apa mau kita antar dulu saja ke rumah?


Pria itu menatap Fitra dengan raut wajah sungkan.


PRIA PENGENDARA MPV
Wah … nggak usah, Mbak. Malah ngerepotin.

FITRA
Nggak, kok. Kebetulan kami juga mau ke arah Purwokerto. Kan bisa sekalian.


Fitra menoleh ke Christie, tatapannya meminta persetujuan.


CHRISTIE
Nggak apa-apa, Mas. Kami juga mau ke arah Purwokerto, kok. (tersenyum)


Pria itu semakin menunjukkan air muka perasaan tidak enak.


PRIA PENGENDARA MPV
Mbak-Mbak ini mau ke mana, tho?

FITRA
Mau ke Yogya, Mas. Kami dari Bandung. (menoleh ke arah wanita berjilbab dan anak laki-laki itu). Ikut mobil kami saja, Mbak. Kami antar saja. Kasihan itu si adek.

WANITA BERJILBAB
Wah … saya jadi nggak enak, Mbak….

PRIA PENGENDARA MPV
Maaf, ya. Jadi ngerepotin.

FITRA
Nggak apa-apa, Mas.


Wanita berjilbab dan anak laki-laki itu kemudian turun dari mobil. Keduanya kemudian berjalan menuju mobil sedan putih Fitra.


DISSOLVE TO



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar