Pergilah Puan Tanah ini telah Bertuan (Script Version)
5. Scene 19 - 24

19.     EXT. SEKOLAH – PAGI

 

Kirana melepas helm kemudian ia berikan kepada Dirga.

 

INSERT: Binar yang melihat Interaksi Kirana dan Dirga dari kelas tersenyum jahil.

 

KIRANA;

Makasih ya, Ga. (Tesenyum lalu berjalan ke kelas)

 

DIRGA:

Eh, An!

 

Kirana kembali menoleh ke arah Dirga.

 

KIRANA:

Iya?

 

DIRGA:

Boleh ngomong satu hal, nggak?

 

KIRANA:

(Tersenyum) Ya boleh, atuh! Mau ngomong apa?

 

DIRGA:

(Menggaruk kepala bagian belakang, gugup)

Enggg ... nggak jadi.

Cuma mau bilang makasih doang, mau berangkat bareng.

 

KIRANA:

(Tersenyum) Iya, sama-sama. Ya udah, aku ke kelas dulu ya.

 

Kirana kembali melanjutkan langkah ke kelas.

 

CUT TO:

 

20.     INT. RUANG MUSIK – WAKTU ISTIRAHAT SEKOLAH

 

Close up jari-jari Irgi yang memainkan piano, move to wajah Irgi yang begitu serius dan menghayati nada-nada yang ia mainkan. Binar masuk ke ruangan, duduk di salah satu kursi di belakang Irgi, diam dan tersenyum sambil mendengarkan Irgi bermain piano. Irgi berhenti menekan tuts piano, menoleh ke arah Binar. Irgi bangkit dari duduknya dan menghampiri Binar, kemudian duduk di damping Binar.

 

BINAR:

Kok berhenti?

 

IRGI:

(Mengangkat bahu sambil menahan tawa) Ada orang aneh yang dengerin.

 

BINAR:

(Memukul lengan Irgi) Enak aja!

 

IRGI:

(Tertawa lepas) Bercanda, elaah.

 

Binar mengalihkan tatapan ke depan, diam sejenak, kemudian senyum-senyum sendiri.

 

IRGI:

(Mengangkat alis) Dih, senyum-senyum sendiri.

 

BINAR:

(Menoleh, kikuk, kemudian bersikap biasa) Apaan sih?! Enggak, siapa yang senyum-senyum sendiri?

 

IRGI:

Biasanya sih, kalo senyum-senyum gitu lagi jatuh cinta.

 

Binar diam sejenak sambil menggigit bibir bawahnya, tampak berpikir.

 

BINAR:

Emang ... rasanya jatuh cinta gimana?

 

Irgi terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, menatap Binar kemudian tersenyum lagi. Binar terlihat bingung.

 

CUT TO:

 

21.     EXT. DERMAGA – SIANG

 

Close up wajah Najandra dengan alis bertaut. Najandra menempelkan punggung tangannya ke dahi Binar.

 

NAJANDRA:

Demam, Bi?

 

BINAR:

(Menepis tangan Naj) Apaan, sih? Aku nanya serius, nih.

 

NAJANDRA:

(Terkekeh) Abis, aneh pertanyaannya.

 

BINAR:

Jawab aja kenapa, sih? Pernah nggak kamu jatuh cinta?!

 

Najandra berhenti terkekeh, ia menatap ke depan dan mulai menampilkan ekspresi serius.

 

CUT BACK TO:

 

Di ruang musik. Binar mulai mengerti penjelasan dari Irgi.

 

IRGI:

Gue udah lupa rasanya jatuh cinta.

Tapi, kalau gue diberi satu kesempatan untuk ngerasain itu lagi ... gue pengen orang itu tahu perasaan gue.

 

BINAR:

Tapi, kan itu nggak berlaku buat perempuan. Ya kali perempuan ngungkapin perasaan duluan?

 

IRGI:

Kenapa? Salah?

Kan perempuan juga punya pilihan saat jatuh cinta.

Jadi Khadijah yang memilih ngungkapin perasaannya, atau Fatimah yang memilih mencintai dalam diam.

Tinggal lo mau pilih jadi Khadijah ... atau Fatimah.

 

Binar menggigit bibir bawahnya, bimbang.

 

CUT TO:

 

Binar dan Najandra yang duduk di dermaga.

Binar menoleh, menatap Najandra yang masih memandang lurus ke depan dan tampak berpikir. Najandra menghembuskan napas pelan, kemudian menoleh ke arah Binar sambil tersenyum tipis.

 

NAJANDRA:

Mungkin pernah. (Nada sedikit bercanda)

 

BINAR:

Naj, serius.

 

Raut wajah Najandra perlahan berubah datar, ia sedikit mengerutkan alis dan kembali membuang pandangan ke depan.

 

NAJANDRA:

Aku nggak tahu, Bi.

Tapi, ada satu perempuan yang buat aku ngerasa tenang saat bersama dia, saat lihat senyum dan matanya.

 

BINAR:

Siapa dia?

 

NAJANDRA:

(Diam sejenak) Kirana.

 

Wajah Binar berubah pias.

 

BINAR:

Kirana?!

 

NAJANDRA:

(Mengangguk) Iya, Bi. Kirana, Kirana Wirastri.

 

Binar membuang pandangan ke lain arah, berusaha menghindari wajah Najandra. Ia menggigit bibir bawahnya karena merasa dadanya sesak. Close up wajah Binar yang kecewa, namun masih berusaha tersenyum.

 

FADE OUT:

 

22.     INT. APARTEMEN BINAR – MALAM (KEMBALI KE 5 TAHUN KEMUDIAN)

 

Malam hari, pukul dua tepat, Binar belum tertidur. Ia masih sibuk mengetik di laptopnya. Binar kemudian melepas kacamatanya dan memijat pelipis. Ia kemudian membuka folder di Cloud yang berisi catatan-catatan kecilnya dahulu. Didalam folder itu ada sebuah foto, Binar yang lupa langsung melihat foto itu. Ternyata fotonya bersama Najandra yang sedang tertawa, satu tahun sebelum Kirana datang ke panti asuhan. Binar diam sesaat memandangi foto di layar laptopnya itu. Kemudian perlahan Binar kembali mengingat kenangannya dulu.

 

BINAR (22): (VO)

Semua terasa lucu, Naj, saat aku tersadar bahwa dulu perhatianmu tak berarti lebih dari sekedar ekspektasiku yang berlebih. Kau ada, tapi hanya menjelma sebagai ilusi. Dan meski kutahu bahwa jatuh cinta kepadamu adalah patah hati terhebat, kau tetap membuatku menikmati kisah ini sampai bagaimana Tuhan mengakhirinya nanti.

 

 

 

DISOLVED TO:

 

23.     INT. KAMAR BINAR DAN KIRANA – MALAM (KEMBALI KE LIMA TAHUN LALU LAGI)

 

Binar (17) tidur miring ke kanan, membelakangi kamar Kirana dan pintu, air mata mengalir membasahi bantalnya. Binar kemudian membalik posisi tubuhnya miring ke kiri, menghadap Kirana yang sedang tertidur di tempat tidurnya. Binar bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk bersandar pada dipan. Binar kembali memandangi Kirana yang tertidur lelap sambil menghapus air mata yang mengalir perlahan di pipinya. Binar menghela napas, turun dari tempat tidur kemudian keluar kamar. Camera blurry.

 

CUT TO:

 

24.     EXT. SEKOLAH – SIANG

 

BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS

-         Binar berpapasan dengan Kirana di koridor, Binar lewat begitu saja dengan cuek tanpa menyapa Kirana. Kirana menatap punggung Binar dan merasa heran.

-         Binar duduk di kursi perpustakaan sambil membaca buku dan mendengarkan musik dengan earphone. Kirana datang dan duduk di seberang meja Binar, tersenyum ke arah Binar. Binar langsung berdiri dan meninggalkan Kirana begitu saja.

-         Pulang sekolah, Binar melihat Najandra bermain futsal di lapangan dari koridor dengan ekspresi datar. Lalu ia menleh ke kiri dan mendapati Kirana berjalan ke arahnya. Binar langsung berlalu menuju gerbang sekolah dengan sedikit berlari.

END MONTAGE

Close up wajah Kirana yang bingung kenapa Binar terlihat menghindarinya. Move to Dirga yang melihat Kirana berdiri di koridor, camera follow Dirga dari belakang.

DIRGA:

An?!

Kirana menoleh, kemudian tersenyum menyapa Dirga.

DIRGA:

Pulang bareng, yuk.

KIRANA:

(Mengembangkan senyum sedikit tak enak)

Aku pulang naik angkot aja, Ga. Nanti mau mampir ke toko beli kancing dan benang jahit.

DIRGA:

(Mengangguk, sedikit canggung tapi tetap mengembangkan senyum)

Emm, ya udah jalan ke gerbang bareng hehe.

 

Kirana mengangguk sambil tertawa.

 

NAJANDRA’S POV:

Shot Najandra yang sedang bermain futsal, kemudian melihat Kirana mengobrol bersama Dirga di koridor sambil tertawa. Close up wajah Najandra yang terlihat tidak suka dengan Dirga.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar