Perfect Husband to My Sister
7. SCENE 22-26

22. INT. RUMAH THALIA-RUANG KELUARGA-SIANG HARI

CAST: TYAS, ARION, AMRAN (OS)

Tyas membongkar tasnya, mencari ponselnya.

TYAS
(panik)
Loh kok nggak ada??
Hp ku, mana??

SFX: PINTU TERBUKA.

ARION
Mbak, aku pulang!!
TYAS
(panik)
Oh, ho oh!
Selamat datang.

Tyas masih membongkar tasnya.

ARION
(bingung)
Nyari apa, Mbak?
Panik gitu, sampe bongkar tas segala.
TYAS
Hp.
(PAUSE)
Hpku nggak ada.
ARION
Eh??
Kok bisa??

CU: TAS TYAS.

ARION (CONT’D)
Ketinggalan mungkin.
Mbak habis dari mana?

Tyas diam sejenak, menenangkan diri dan berpikir.

TYAS
(menghela napas)
Rion, pinjam hpmu!

Arion memberikan ponselnya.

ARION
Mau panggil nomor Mbak sendiri?

Tyas menekan tombol panggil untuk nomor ponselnya sendiri.

TYAS
Ehm.
(mengangguk)
Moga orang yang nemu baik hati.

SFX: NADA TUNGGU, PANGGILAN MASUK.

TYAS
Halo.
Saya Tyas pemilik hp ini.

INTERCUT TO

23. INT. KANTOR THALIA-KANTIN-SIANG HARI

CAST: THALIA, DAMAR, ANISA, DESI, RARA, KARYAWAN LAIN(EXTRA)

Thalia sedang makan siang bareng Damar, Anisa, Desi dan Rara.

ANISA
(Senyum, goda)
Gini donk baikan, kan enak dilihatnya!
DESI
(ikutan menggoda)
He eh.
Auranya beda yah kalo lagi baikan.
Coba kalo lagi berantem, rasanya kayak ada listrik yang siap nyengat!
THALIA
(malu)
Kalian ini!
RARA
(setuju)
Bener itu!!
Kalian kalo lagi berantem, dua departemen kayak ikutan berantem, Tha!!
DAMAR
(senyum)
Maaf ngerepotin.
Lain kali nggak bakal gitu lagi.
ANISA
(nyindir)
Lain kali??
(tertawa kecil)
Ini sudah ketiga kalinya tahun ini, Damar!!
THALIA
(tersedak)
Uhuk! Mbak ingat??
ANISA
Ya iyalah.
(bangga)
Yang paling susah kalo kalian lagi berantem kan aku yang berhubungan dengan departemen kalian berdua!!
THALIA
Maaf, Mbak.

SFX: PIRING DAN SENDOK.

JUMP CUT TO

CAMERA PAN TO: PIRING KOSONG.

SFX: NADA NOTIFIKASI PESAN DI PONSEL ANISA.

Anisa membuka pesan masuk di ponselnya.

Damar bangkit dari duduknya.

DAMAR
Aku duluan yah.
THALIA
Kok udah mau balik??
DAMAR
Masih ada kerjaan.
THALIA
Ya udah kalo gitu.

Damar kembali ke kantornya.

Anisa menyikut Thalia.

THALIA

(kaget)

Kenapa, Mbak?

ANISA

Lihat ini.

Anisa menunjukkan pesan masuk di ponselnya.

DESI & RARA

(penasaran)

Kenapa, kenapa??

SFX: THALIA MEMUKUL MEJA.

THALIA
(kesal)
Mbak Tyas kayaknya emang niat buat nggak nikah!
DESI & RARA
Eh??
(kaget)
Maksudnya??

Anisa menunjukkan pesan yang masuk di ponselnya.

DESI & RARA (CONT’D)
Ditolak semua?
Lagi?
ANISA
(mengangguk)
He eh.  

Thalia mengambil ponselnya, menghubungi Tyas.

SFX: NADA TUNGGU.

THALIA
(kesal)
Kok nggak diangkat sih??

CUT BACK TO

AMRAN (OS)
Ya??
TYAS
Sebelumnya makasih banget udah nemuin hp saya.
Sekarang Mas ada di mana?
Saya ke sana buat ambil hp saya.
AMRAN (OS)
Setelah ini saya ada acara penting.
Mbak kirim alamat rumah Mbak saja, nanti setelah acara selesai, saya antar ke sana.
TYAS
(sungkan)
Apa nggak ngerepotin, Mas?
Padahal Mas udah nemuin hp saya.
AMRAN (OS)
Nggak papa, Mbak.
TYAS
Kalo gitu lewat nomor ini,
saya akan kirimkan alamat rumah saya.
AMRAN (OS)
Ya, Mbak.
Nanti sore saya ke sana.
TYAS
Ah satu lagi, Mas.
AMRAN (OS)
Ya, Mbak?
TYAS
Selain nomor ini, kalo ada telepon masuk tolong jangan diangkat ya Mas.
AMRAN (OS)
Oke, Mbak.

SFX: PANGGILAN DITUTUP.

CUT TO

24. EXT/INT. MOBIL DAMAR-DEPAN RUMAH THALIA-SORE HARI

CAST: THALIA, DAMAR

CAMERA PAN TO: MOBIL DAMAR TIBA DI DEPAN RUMAH THALIA.

Thalia melepas safety beltnya.

SFX: PINTU MOBIL TERBUKA.

DAMAR
Tha??
THALIA
Ehm?
DAMAR
Kalo emang Mbak Tyas nggak mau nikah,
jangan maksa dia lagi.
Kasihan, Mbak Tyas!
Nikah itu butuh persiapan mental juga, Tha!!
THALIA
(ngotot)
Nggak bisa!
Mbak Tyas harus nikah dulu, baru aku bisa nikah sama kamu!
DAMAR
Tapi
(berusaha jelasin)
cari jodoh kurang dari satu bulan itu nggak mungkin, Tha!!
THALIA
Bukan nggak mungkin!!
(ngotot)
Tapi emang Mbak Tyas aja yang nggak niat buat nikah!

Thalia turun dari mobil Damar.

DAMAR

(teriak)

Tha, tunggu dulu!

Aku belum selesai!

THALIA

Apa lagi??

(geram)
DAMAR
(berusaha sabar)
Tenang dulu, Tha!
Marah-marah nggak akan nyelesain masalah!

Thalia mengembuskan napas beberapa kali.

THALIA
Sudah.
Puas?
DAMAR
Ingat, Tha!
Kalo emang Mbak Tyas nggak cocok dan nggak mau, nggak usah maksa!
Kita bisa nikah duluan seperti kata Mbak Tyas.
THALIA
(dingin)
Aku nggak akan nikah sebelum Mbak Tyas!
DAMAR
Kamu ini!
Kenapa ngeyel sekali??

SFX: PINTU DITUTUP.

CUT TO

25. EXT/INT. RUMAH THALIA-RUANG KELUARGA-RUANG TAMU-TERAS RUMAH

CAST: THALIA, TYAS, RAHAYU(OS)

CAMERA PAN TO: TYAS YANG SEDANG MEMBUNGKUS PAKETNYA.

THALIA
(dingin, kesal)
Mbak, aku pulang.

Thalia melepas sepatunya.

TYAS
(Senyum)
Tumben kok udah pulang??
Nggak lembur?

Thalia menghampiri Tyas.

THALIA
(dingin)
Nggak, Mbak.
Kok aku telepon nggak diangkat??
TYAS
Hp ku hilang.
Nanti baru dianter sama yang nemuin.
Kenapa telepon?
THALIA
Rion udah pulang belum, Mbak?
TYAS
Tidur di kamarnya.
THALIA
(serius)
Mbak, aku mau bicara.

Tyas menghentikan pekerjaannya dan melihat ke arah Thalia.

TYAS
Soal apa??
THALIA
Mbak jujur sama aku, mbak nggak mau nikah kan??
TYAS
Jadi ini masalah kencan buta itu.

Tyas menatap serius Thalia.

TYAS (CONT’D)
Dari sepuluh cowok yang kamu pilih, semuanya nggak ada yang cocok buat aku jadikan pasangan dan teman hidup!
THALIA
(geram)
Bukannya nggak cocok,
(PAUSE)
 Mbak aja dari awal nggak mau nikah kan??
Bener kan??
TYAS
(menghela napas)
Sejak awal aku udah bilang kamu bisa nikah duluan.
(berusaha tenang)
Pernikahanku, kamu langkahi, aku nggak marah.
Kamu aja yang buat rumit kayak gini!!

Tyas memijat kepalanya.

THALIA
Kalo bisa, aku nggak ingin bicarakan masalah ini.
Tapi Mbak terus nolak buat nikah,
aku terpaksa bicara.
TYAS
Maksud kamu apa??  

DISSOLVE TO

26. INT. RUMAH THALIA-RUANG KELUARGA-MALAM HARI

CAST: THALIA(21), RAHAYU (54/IBU THALIA/EXTRA)

SFX: PINTU TERBUKA

TAHUN: 2017.

Thalia keluar dari kamarnya dan melihat Rahayu belum tidur.

CAMERA PAN TO: JAM DINDING MENUNJUKKAN PUKUL 11 MALAM.

Thalia menghampiri Rahayu.

THALIA
Bu, kok belum tidur?
RAHAYU
Nunggu Mbakmu pulang, Lia.

Thalia duduk di samping Rahayu.

THALIA
Mbak mungkin lembur, Bu.
Ibu tidur aja.
Nanti kalo ada apa-apa Mbak biasanya telepon Lia kok.

Rahayu menggenggam tangan Thalia.

RAHAYU
Mbakmu itu-
THALIA
Kenapa sama Mbak?
RAHAYU (CONT’D)
Sejak dulu nggak pernah ngeluh.
Apapun keadaannya, dia selalu terima.  
THALIA
(senyum)
Gara-gara sikapnya itu, Bu, aku sempet ngira Mbak itu aneh.
Kadang aku juga penasaran, apa Mbak itu bisa marah??

Rahayu menggenggam erat tangan Thalia.

RAHAYU
Tyas marah tapi cuma di dalam hati aja.
Tyas udah tahu masalah ayahmu sejak lama.
Bahkan Ibu tahu kesalahan ayahmu juga dari Tyas.
THALIA
(kaget)
Loh kok??
Sejak kapan Mbak tahu?
RAHAYU
Lama sekali.
THALIA
Kalo Ibu tahu udah lama, kenapa Ibu-
RAHAYU
Ibu biarin ayahmu karena janji yang kami buat dulu.
THALIA
Tapi Bu-

Rahayu menepuk tangan Thalia.

RAHAYU
Biarin itu berlalu, Lia.
Ibu sudah relain Ayahmu sejak lama.
Sekarang yang ibu takutkan cuma Tyas.  
THALIA
(bingung)
Mbak Tyas?
Kenapa sama Mbak Tyas?  
RAHAYU
Beda sama kamu, Tyas yang tahu gimana buruknya Ayah kamu dulu buat Ibu takut.
THALIA
Takut soal apa?
RAHAYU
Ibu takut,
Mbakmu nggak akan pernah percaya sama pria lain dan nantinya malah nggak mau nikah.

CUT BACK TO

ESTABLISH: AWAN MENDUNG TERLIHAT DI JENDELA.

THALIA
Waktu Damar ngajak nikah,
aku ingat omongan Ibu waktu itu, Mbak!!
TYAS
(nggak percaya)
Jadi kamu maksa aku buat nikah karena omongan Ibu waktu itu??
THALIA
(menunduk)
Y-ya, Mbak.
(mengangguk)
Aku takut kalo aku nikah duluan, trus Mbak lihat pernikahanku yang mungkin nantinya bermasalah, Mbak malah tambah nggak mau nikah!
TYAS
Huft!
(menghela napas)
Kalo gitu, aku janji sama kamu, aku bakalan nikah.
Tapi nggak sekarang dan nggak dalam waktu dekat!!
Kamu bisa nikah duluan sama Damar.
THALIA
(ngeyel)
Nggak!!
Aku nggak percaya!!
Kalo aku nggak lihat Mbak nikah duluan,
aku nggak mau nikah, Mbak!!
TYAS
(nggak habis pikir)
Koko ngeyel lagi sih??
Kenapa kamu gini??
Kamu biasanya nggak gini!!
THALIA
(ngotot)
Aku ngeyel karena ngerasa Mbak nggak punya rencana nikah sama sekali!!
Mbak sekarang udah umur 30 tahun dan malah milih kerja di rumah! Siapa yang nggak ngeyel liat Mbak kayak gini??
TYAS
(berusaha untuk tetap tenang)
Kamu nggak percaya sama Allah dan jodoh yang udah diatur??
THALIA
Percaya, Mbak!!
Tapi lihat Mbak kayak gini,
Aku meragukan kepeercayaan itu, Mbak!!

Tyas menundukkan kepalanya dan menggeleng beberapa kali.

TYAS
Huft!
(menghela napas)
Kayaknya aku nggak bisa buat alasan lagi.
Dari pada kamu nyalahin Tuhan, lebih baik aku jujur!
THALIA
Mbak beneran nggak mau nikah,
(menduga)
Aku bener kan?
TYAS
Ehm.
(mengangguk)
Aku emang nggak mau nikah!

SFX: JANTUNG THALIA BERDETAK LEBIH KENCANG.

THALIA (VO)
Sudah kuduga.
Feeling ku bener.
Tapi kenapa?
Apa alasannya?
Apa karena apa yang terjadi sama Ibu?
Apa Mbak trauma dengan perceraian Ayah dan Ibu?  
THALIA
Ke-kenapa Mbak nggak nikah?
(desak)
Apa ini ada kaitannya sama Ibu?
TYAS
(senyum pahit)
Sebagian, ya.
THALIA
Sebagian??
(bingung)
alasan lainnya, apa??
TYAS
Karena itu
(senyum pahit)
satu-satunya cara membalas orang itu.
THALIA
Orang itu??
(bingung)
Siapa yang Mbak maksud??  

SFX: GUNTUR MENGGELEGAR.

TYAS

(Datar)

Orang yang kita panggil Ayah.

THALIA

(nggak ngerti)

Ayah?

Mbak nggak mau nikah karena ingin ngebalas Ayah??

SFX: GUNTUR MENGGELEGAR.

TYAS
Ya.
THALIA
(menggelengkan kepalanya)
Aku nggak ngerti, Mbak.
TYAS
(senyum pahit)
Kita lahir sebagai perempuan yang mana kalo kita nikah, kita harus di dampingi wali.
Siapa wali itu kalo bukan Ayah, Lia?

SFX: JANTUNG THALIA BERDETAK LEBIH KENCANG LAGI.

THALIA
(membeku)
i-itu
THALIA (VO)
I-itu,
 aku nggak pernah mikir sampai sana!
TYAS (CONT’D)
Ibu pergi lima tahun lalu dan nggak akan bisa lihat kita nikah!
Tapi gimana sama Ayah??
Sebagai wali, Ayah harus datang dan itu adalah pemandangan yang nggak ingin aku lihat seumur hidupku!!

CU: AIR MATA TYAS YANG JATUH DI WAJAHNYA.

THALIA (VO/CONT’D)
A-aku bener-bener-
THALIA
TYAS (CONT’D)
Setelah apa yang Ayah lakuin ke kita dan Ibu, aku nggak bisa biarin Ayah dapat kebanggannya sebagai Ayah dengan nikahin kita!
(PAUSE)
Membayangkan hal itu, rasanya seperti ngekhianatin Ibu!

CU: AIR MATA THALIA JATUH DI WAJAHNYA.

SFXC: HUJAN TURUN DERAS.

Tyas menghapus air matanya.

TYAS (CONT’D)

Maaf, Lia.
Tadinya aku nggak ingin kamu denger ini.
(PAUSE)
Aku nggak keberatan kamu nikah dan dului aku, tapi aku nggak mau lihat orang itu di pernikahanku!
Aku nggak mau lihat dia datang sementara Ibu nggak akan pernah bisa lihat penrikahanku!!
THALIA (VO)
Aku ini-

Thalia memandang Tyas.

THALIA (VO/CONT’D)
Anak dan adik macam apa??
Aku sama sekali nggak duga alasan Mbak Tyas nggak mau nikah!!
TYAS (CONT’D)
Mbak minta maaf, Lia!
CAMERA PAN TO: TYAS BERLARI KELUAR RUMAH.
Thalia ingin mengejar Tyas, tapi kakinya tak bergerak.
THALIA (VO/CONT’D)
Kenapa aku ini bodoh sekali???

INTERCUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar