Perfect Husband to My Sister
1. SCENE 1-6

1. INT. RUANG TUNGGU PENGANTIN WANITA-KORIDOR-AULA PERNIKAHAN-SORE HARI

CAST: THALIA(27), TYAS(30)

Thalia berusaha menenangkan Tyas yang gugup bukan main.

THALIA
Grogi yah, Mbak??
TYAS
He eh.
(menarik napas)
Jantungku rasanya mau loncat keluar!
THALIA
(tertawa kecil)
Salah Mbak sendiri pilih suami kayak gitu!!
Akhirnya tamu undangannya banyak sekali kan!
TYAS
Aku sedikit nyesel sekarang!
Harusnya aku nggak nikah aja!
THALIA
(kaget)
Eh??
TYAS
Ber-bercanda.

Tangan Tyas terus gemetar hebat.

THALIA
(terkekeh)
Kirain beneran nyesel, Mbak.
TYAS
Kalo kamu di posisi aku sekarang, kamu pasti bakalan mikir sama kayak aku, Lia!
THALIA
(terkekeh)
He he he, mungkin gitu. 

Tyas menggenggam erat tangan Thalia.

TYAS
Tenang aja. Nanti kalo kamu nikah, Mbak bakalan nemenin kamu kayak sekarang ini.
THALIA
(tersenyum)
Ya, Mbak.  

SFX: PINTU RUANG TUNGGU TERBUKA

Tyas dan Thalia berjalan menuju ke aula pernikahan.  

THALIA (VO)
Sampai tiga bulan lalu, aku percaya jika jodoh itu harus dicari dan dijemput.
Jodoh nggak bakal datang, kalo nggak ada usaha!

Thalia melihat ke arah Tyas.

THALIA (VO/CONT’D)
Itu yang aku percaya. Tapi Mbakku nggak gitu!
Cara Mbakku lebih terkesan pasrah pada Allah dan nyaris buat aku kehilangan kepercayaan pada Allah.

Tyas menggenggam erat tangan Thalia karena gugup.

THALIA (VO/CONT’D)
Aku sempat khawatir Mbakku tercinta ini nggak akan punya jodoh dan berakhir jadi perawan tua yang kesepian.
Tapi (PAUSE)
Allah punya cara-Nya sendiri.

Tyas dan Thalia berhenti di depan pintu aula.

THALIA
(Senyum)
Mbak, siap??
TYAS
(menarik napas, berusaha mengatur rasa gugupnya)
Y-ya.
THALIA
Tenang aja, Mbak.
Jangan gugup.
TYAS
(mengatur napas lagi)
Ya.

Thalia menggenggam erat tangan Tyas.

SFX: PINTU AULA DIBUKA.

CAMERA PAN TO: CAHAYA PUTIH MENYILAUKAN.

THALIA (VO/CONT’D)
Keajaiban kecil dari Allah itu datang dengan lewat tanganku ini.
Dan aku beruntung karena bisa melihatnya dengan mataku sendiri.

CU: TANGAN THALIA YANG MENGGENGGAM TANGAN TYAS.  

FADE IN

2. INT. KLUB MALAM-MALAM HARI

CAST: THALIA, ANISA(29), RARA(26), DESI(27), PENGUNJUNG KLUB(EXTRA)

TITLE: ENAM BULAN YANG LALU.

SFX: MUSIK KLUB BERDENTUM

Anisa, Desi dan Rara kembali duduk setelah puas menari.

ANISA
Tha, kenapa nggak ikut turun??
Nggak mood??
THALIA
(mengangguk)
Gitu deh, Mbak.
DESI
Kenapa lagi??
Berantem sama Damar lagi??
THALIA
(ragu)
Berantem nggak berantem sih.
ANISA
(heran, bingung)
Kok nggak jelas gitu??
DESI
(menepuk bahu Thalia)
Udah lupain itu dulu, Tha!
Kita ke sini kan buat pesta kecil karena Rara tiga hari lagi mau nikah!!
THALIA
(pada Rara)
Sory, Ra!!
RARA
Aku maafin kalo kamu ikut nari sama aku.
Sekarang lupain dulu masalahmu, kita hepi bareng dulu aja!!

Rara menarik tangan Thalia.

THALIA
(kaget)
Eh, Ra!!

SFX: MUSIK KLUB BERDENTUM.

Anisa dan Desi menyusul Rara dan Thalia untuk ikut menari.

FADE OUT

3. EXT/INT. DEPAN KLUB-TAKSI-JALANAN KOTA-MALAM HARI

CAST: THALIA, ANISA, RARA, DESI, ARSYA(CALON SUAMI RARA/28), SOPIR TAKSI(EXTRA)

Thalia berpisah dengan teman-temannya. Pertama, Rara dijemput oleh Arsya.

ARSYA
Rara minum banyak, Tha??
THALIA
(menyesal)
Sory, Mas.
Aku nggak bisa nahan Rara tadi.
ARSYA
Kalo udah gini, Rara emang nggak ada yang bisa nahan.
Kalian pulang naik apa?
Apa aku anter sekalian??
THALIA
Nggak usah, Mas.
Kami naik taksi aja.
ARSYA
Ya udah kalo gitu.
Hati-hati yah.
Kalo ada apa-apa sama kamu, aku bisa-bisa dimarahi Damar.
THALIA
(senyum kecut)
Y-ya, Mas.

CAMERA PAN TO: MOBIL ARSYA YANG MEMBAWA RARA MELAJU PERGI. TAKSI DATANG DI BELAKANG MOBIL ARSYA, THALIA MENYETOP TAKSI ITU.

THALIA

Taksi!!

SFX: PINTU TAKSI DIBUKA.

Thalia memasukkan Anisa dan Desi.

SOPIR TAKSI

Mau ke mana, Neng?

Thalia mengeluarkan ponselnya yang mencatat tiga alamat rumah.

THALIA

Tiga alamat ini, Pak.

SOPIR TAKSI

Oke, Neng.

CAMERA PAN TO: TAKSI THALIA MELAJU.

ANISA

(melantur)

Rehan, mama bentar lagi pulang sayang.

Thalia menghela napas melihat temannya.

THALIA
(gumam)
Nikah yah??

CAMERA PAN TO: JALANAN KOTA DARI BALIK JENDELA TAKSI.

DISSOLVE TO

ESTABLISH: CAFE DAN RESTO DI KOTA.  

4. INT. CAFE DI KOTA-MALAM HARI

CAST: THALIA, DAMAR(28), PENGUNJUNG RESTO(EXTRA), PELAYAN RESTO(EXTRA)

TITLE: DUA HARI YANG LALU.

Thalia makan bersama dengan Damar setelah pulang kerja.

CAMERA PAN TO: SENDOK YANG MENGAMBIL MAKANAN.

THALIA
(Sambil mengunyah makanan)
Katanya ke sini mau ngomong.
 Mau ngomong apa, Mas??

Damar meletakkan sendok dan garpunya, memandang Thalia serius.

THALIA (CONT’D)
Kok tiba-tiba serius gitu??
(heran)
Ada apa, Mas??
DAMAR
Kita kan pacaran udah tiga tahun.
THALIA
(mengangguk)
Ya, udah tiga tahun emang.
Trus kenapa??
DAMAR (CONT’D)
(berputar-putar)
Kamu juga tahu kan aku ini anak tunggal??
THALIA
(mengangguk, bingung)
Ya, tahu.
Trus??
DAMAR
Mama minta aku cepet-cepet nikah.
Umurku tahun ini kan udah 28 dan temen-temen aku udah banyak yang nikah dan punya anak. Jadi Mama minta aku-

Thalia masih makan dengan tenang.  

THALIA
(sela)
Mas mau lamar dan nikah sama aku?
DAMAR
(gugup)
Y-ya sapa lagi kalo bukan kamu.
Kamu kan pacar aku, Tha!
THALIA
Trus rencana nikahnya, kapan??
DAMAR
(berpikir)
Secepatnya kalo bisa.
Tapi paling cepet paling tiga bulan.  
Thalia meletakkan sendok dan garpu makannya.
DAMAR(CONT’D)
Kenapa?
Kamu nggak mau??
THALIA
Bukannya nggak mau.
(PAUSE)
 Mas kan tahu Mbakku belum nikah.
Aku nggak mau nikah kalo Mbakku belum nikah!
DAMAR
Mas tahu.
Tapi Mama maksa Mas buat cepet-cepet nikah!
Apalagi kita pacaran kan emang udah lama.
Apa kita nggak bisa dahuluin Mbak Tyas, Tha??
THALIA
Nggak!!
(tegas)
Masalah nikah, aku nggak bisa langkahin Mbak Tyas!
DAMAR
Sudah kuduga akan begini.
(menghela napas)
Karena gini keadaannya, kita berdua mau nggak mau kudu ngomong masalah ini, Tha!
Bisa??
THALIA
Bisa, Mas.

CUT TO

ESTABLISH: RUMAH DAMAR

5. INT. RUMAH DAMAR-RUANG KELUARGA-SORE HARI

CAST: THALIA, DAMAR, YULI/IBU DAMAR(50), HADI/AYAH DAMAR(60)

TITLE: KEESOKAN HARINYA.

Thalia dan Damar bicara dengan keluarga Damar mengenai rencana pernikahan mereka.

YULI
(desak)
Jadi kamu nggak mau nikah, Thalia sayang??
THALIA
Mau, Te.
Thalia mau-mau aja nikah.
Tapi Thalia nggak bisa langkahi Mbak Tyas.  
YULI
Trus Tyas punya pacar nggak?
Kapan dia nikah supaya kamu sama Damar bisa cepet nikah??
THALIA
(gugup)
Mbak Tyas nggak punya pacar, Te.
YULI
Loh?? Loh, loh???
(kaget)
Trus sampe kapan Tante harus nunggu Tyas nikah dulu, Thalia sayang??

Yuli melirik Hadi.

YULI (CONT’D)
Tante sama Om ini udah tua dan lagi anak Tante kan cuma satu: Damar aja. Sampe kapan kami harus nunggu supaya cepet dapet cucu??
Hadi
Ma, tenang dulu!!
Kok malah marahin Thalia sih??
Kita di sini kan buat diskusi, Ma!
DAMAR
Ya, Ma.
Aku ngajak Thalia ke sini buat diskusi bukan buat Mama marahin Thalia.
YULI
(pada Damar)
Mama nggak marah!
Mama cuma kesel aja!!
Mama kan pengen gendong cucu kayak temen-temen Mama!!
Di antara temen Mama, cuma Mama aja yang anaknya belum nikah dan belum punya cucu!!

CUT BACK TO

SFX: KLAKSON MOBIL.

CAMERA PAN TO: KERAMAIAN JALAN MALAM DI KOTA.

THALIA
(gumam)
Gimana caranya supaya aku bisa nikah tanpa ngelangkahi Mbak Tyas???
ANISA
(setengah sadar)
Kamu nggak mood tadi gara-gara itu??
THALIA
(kaget)
Eh?? Mbak udah sadar??

Anisa memegang kepalanya yang pusing.

ANISA
Ehm.
(mengangguk)
Apa Damar ngajak kamu nikah, Tha??
THALIA
(mengangguk)
Keluarganya yang desek aku buat nikah.
Aku sih mau-mau aja nikah, tapi Mbakku, aku nggak bisa langkahin dia, Mbak.
ANISA
(senyum kecil)
Kalo gitu gampang.
THALIA
Gampang?
(bingung)
Apanya yang gampang?  

Anisa mendekat ke Thalia.

ANISA
(berbisik)
THALIA
(mendengar, kaget)
Ehh??
ANISA
(senyum)
Mbak Tyas itu kan jarang keluar rumah. Jadi satu-satunya cara yah cuma itu.
THALIA
(Sedikit ragu)
Kalo dipikir lagi emang gitu.
Tapi calonnya apa bisa dipercaya??
Mbak Tyas juga, apa dia mau??  
ANISA
Aku bantuin cari.
Ntar kamu yang pilih sesuai selera Mbakmu.
Tugas kamu cuma bujuk Mbak Tyas aja supaya mau.
Gimana?
THALIA
(Senyum)
Aku coba deh.

FADE OUT

ESTABLISH: MALAM BERGANTI PAGI HARI

6. INT. RUMAH THALIA-RUANG MAKAN-PAGI

CAST: THALIA, TYAS, ARION(22)

Thalia duduk di meja makan dengan kepala yang masih setengah mengantuk. Sementara Tyas duduk di depan meja kerjanya sibuk membungkus paket pesanannya.

TYAS
Tadi malam, pulang jam berapa?
THALIA
Jam 12, Mbak.

Thalia meminum madu hangat buatan Tyas.

TYAS
Pestanya Rara??

SFX: THALIA MENGGIGIT ROTI PANGGANGNYA.

THALIA
(mengangguk sambil makan)
Ya, Mbak.
Dua hari lagi Rara kan mau nikah.
Mbak diundang kan??
TYAS
(mengangguk)
Ya.  

SFX: LAKBAN DIBUKA, DITEMPEL.

THALIA
Dateng, Mbak??
TYAS
Dateng kok.

Rara kan temen kamu, nggak enak kalo nggak dateng.

Thalia melirik Tyas.

THALIA
Mbak??
TYAS
Ehm, kenapa lagi?
THALIA
(agak ragu)
Mbak nggak pengen nikah??
Sekarang kan umur Mbak udah 30.
TYAS
(datar)
Apa nikah ada hubungannya dengan umur??
THALIA
Yah kan temen-temen Mbak rata-rata udah pada nikah.
Mbak nggak pengen nikah juga??
Atau paling nggak punya pacar lah.
TYAS
Kalo gitu, anggep aja aku di luar rata-rata.
Nggak usah repot-repot mikiran apa kata orang, Lia.
Aku nggak nyindir kamu.
(PAUSE)
Kamu dan aku punya pemikiran sendiri! Tapi menurutku pacaran itu cuma buang-buang tenaga dan waktu!
THALIA
Aku tahu Mbak nggak maksud nyindir aku, tapi
(sedikit khawatir)
Mbak cuma kerja di rumah aja, jarang keluar!
Apa Mbak nggak takut, Mbak nggak ketemu jodoh Mbak dan akhirnya nggak nikah-nikah??

Tyas menghentikan kerjaannya dan menoleh ke arah Thalia.

TYAS
Jodoh udah ada yang ngatur, Tha!
Cukup perczya itu aja!
Mau diem di rumah atau di gunung sekalipun, kalo waktunya ketemu yah ketemu!
THALIA
(ngeyel)
Tapi Mbak, jodoh nggak akan ketemu kalo nggak dicari!!

Arion muncul, langsung duduk di depan Thalia dan memakan sarapannya.

ARION
(senyum)
Mbak Liaku tersayang!!
Percuma bilang gitu ke Mbak Tyas.
THALIA
(bingung)
Kok percuma sih??
ARION
(Sambil makan)
Cara Mbak dan Mbak Tyas mikir udah beda.
Mbak Tyas kan percaya jodoh udah ada yang ngatur sementara Mbak sendiri mikir jodoh nggak bakal dateng kalo nggak dijemput.
Mau dilihat dari sisi mana pun, pikiran kalian itu beda.
THALIA
Kamu sendiri gimana, Rion??
ARION
Aku??
Ehm
(mikir)
Aku setuju sama kalian berdua. Jodoh emang udah ada yang ngatur dan sebagai laki-laki emang aku harus cari jodohku.
THALIA
(geram)
Lah aku kan perempuan, jadi nggak boleh cari jodohku??
ARION
Kalo itu, bukannya itu pilihan Mbak sendiri??
Mbak milih buat nyari, sementara Mbak Tyas milih untuk nunggu.
Sebagai cewek, dua cara kalian nggak ada yang salah.
THALIA
(bersikeras)
Tapi kan kalo nggak usaha-
ARION
Mbak Lia!!
THALIA
Apa??
ARION
Siapa yang bilang Mbak Tyas nggak usaha??
THALIA
Bukannya nunggu itu nggak usaha?
ARION
(senyum)
Mbak Tyas usahanya lewat doa, Mbak.
Doa sama Tuhan, itu juga usaha, Mbak!

INTERCUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar