14.EXT. PINGGIR JALAN, DIPENUHI HIRUK PIKUK KOTA - SIANG.
Ringgggg...
suara ponsel itu kagetkan Benjamin yang masih memikirkan beberapa pertanyaan yang sedari tadi mengusiknya.
"PENERBIT BINTANG UTAMA"
"terimaksih sudah daftarkan naskah anda, naskah ini belum dapat kami terima. Terus semangat, bertemu lagi nanti."
Pesan itu buat Bahu Benjamin semakin turun, semangatnya semakin hari semakin habis. Tak lama dari itu, beberapa pesan kembali masuk.
"ANISAAA"
"Ben, maafin aku yang cuma bisa bilang ini lewat pesan. Tapi mungkin kalo gak lewat ini aku gak akan bisa bilang ini. Kita harus selesai disini, Ben. Maafin aku yang ambil keputusan ini sendirian. Tapi semakin lama kita bertahan dihubungan yang bahkan kita sendiri gak sepenuhnya punya perasaan yang sama. Kamu sibuk dengan duniamu, aku juga sama seperti itu. Terimakasih untuk waktunya selama ini, Ben. Sudah temani aku, aku harap kita bisa dapati kehidupan seperti apa yang kita mau.sekarang aku sadar tujuan kita memang gak sama, dan bertahan bakalan sakitin kita berdua, aku rasa sekarang waktu yang tepat buat akhiri semua ini sebelum akhirnya kita jalan lebih jauh tanpa tujuan. Maafin aku , Ben. -Nisaa
Bahu Ben yang sudah turun semakin turun, langkahnya terhenti. Mebaca pesan perpisahan itu buat jantungnya berhenti sejenak. Dan diakhiri senyuman miring.
BENJAMIN
Hidupmu kacau, Ben. Gak ada satu hal pun yang berjalan sesuai yang kamu mau.(dengan frustasi Benjamin terduduk disalah satu kursi istirahat)
15.INT. STASIUN RADIO, RUANGAN PENYIAR - MALAM HARI
LYSIA
Oke, aku akan baca satu pesan pendengar malam ini, halo, saya rasa hari ini semuanya kacau, saya gak tau harus cerita kesiapa. Lagilagi saya gagal hari ini, lagi-lagi hidup menampar saya dengan banyak hal gak bisa saya duga, saya selalu gagal dalam segala hal, semuanya memaksa saya untuk berhenti dari hal yang sedang saya perjuangkan. Bahkan hari ini, seorang yang saya sayang memilih pergi. Saya gak tau harus apa sekarang, semua orang gak ada yang memihak saya, dan berhenti bukan hal yang Mudah dilakukan.
Lysia menatap Milla sebentar dan Milla yang mengertipun mengangguk, suara alunan musik mulai menyala.
LYSIA (CONT'D)
Jika berhenti bukan hal yang kamu inginkan, kenapa berhenti? Selagi kamu bisa, mengapa harus memilih berhenti? Mungkin kegagalankegagalan yang sudah kamu alami adalah waktu yang Tuhan beri untuk kamu mempersiapkan diri pada rencananya yang lebih besar dari yang kamu harapkan. Langkah kamu sudah sejauh ini, kamu sudah berlari dan terjatuh berulang kali, tapi apa pernah terlintas dikepalamu untuk berhenti? Jika tidak maka lanjutkan, larilah, dakilah, walau terjatuh lagi, kamu masih percaya akan kemampuanmu kan?aku yakin kamu percaya sama dirimu sendiri, bahwa kamu mampu.
LYSIA (CONT'D)
Aku harap kamu tidak berhenti disini, aku harap kamu masih lanjutkan apa yang kamu perjuangkan, kamu tidak sendirian ada dirimu dan Tuhan bersamamu, maka jangan berhenti jikapun seseorang itu pergi, kamu masih memiliki dirimu sendiri. Kamu hebat, selalu hebat untuk terus memilih maju.
Melihat kearah Milla yang menadakan durasi sudah hampir selesai, maka Lysia langsung mengangguk. Melihat lagu apa yang akan diputar.
LYSIA (CONT'D)
Tenangkan diri, dan lanjutkan langkah diesok hari, aku yakin kamu bisa. lagu selanjutnya, Manusia Kuat oleh Tulus.
Lysia terdiam sejenak membaca kembali pesan yang jarang sekali ia temui.
16.INT. MOBIL BENJAMIN, DITEPI JALAN - MALAM HARI
Dengan kepala tertunduk, Benjamin akhirnya mengangguk. Suara penyiar radio itu telah hilang digantikan lagu yang diputar.
BENJAMIN
Entah kenapa, cuma dengerin siaran radio tiap malam rasanya buat tenang. Semua yang dia bilang selalu benar, Ben. Kamu punya dirimu dan gak pernah sekalipun ada kata berhenti dipikiranmu. Terimakasih untuk siapapun kamu. Kamu selalu jadi penenang buat saya.
17.INT. KANTOR PENERBIT PARALAYA - SIANG HARI
PIMPINAN REDAKSI
gimana, Ben. Perkembangan autobiografi Pak Kuswan. kalao semisal ada kendala kamu bisa tanyakan ke saya. Mungkin saya bisa bantu sedikit.
BENJAMIN
Alhamdullilah, sampai sekarang masih belum ada kendala, Bu.
BENJAMIN (CONT'D)
Saya usahakan semua berjalan lancar, mungkin beberapa minggu ini saya harus observasi ke keluarga beliau.
PIMPINAN REDAKSI
Kamu selalu seperti ini. Tapi saya percaya, saya denger-denger dari Wira. Kamu lagi-lagi gugur seleksi terbit, Ben?
BENJAMIN
(mengangguk lesu) Iya, mungkin naskah saya belum terlalu menarik. bukan rezeki saya, Bu.
PIMPINAN REDAKSI
Bagaimana kalau naskahnya kita saja yang terbitkan, Ben. Kamu sudah lama jadi penulis disini.
BENJAMIN
Saya masih ingin berusaha dengan kemampuan saya, Bu. Sekarang memang marak persaiangan dari kaum muda yang mulai menulis. Saya cuma gak mau instan mencapai kemauan saya, Bu.
PIMPINAN REDAKSI
liat, lagi-lagi jawaban kaya gini. Saya tau kemampuan kamu, Ben. Semua yang ada disini juga tau seberapa baik kamu dalam menulis. Tapi, jika itu mau kamu, saya percaya juga sama kemampuan kamu. Nanti pasti ada waktunya dimana kamu ada dipuncak.
BENJAMIN
Terimakasih, Bu. Terimakasih atas aspirasinya.
18.EXT. HALAM RUMAH KUSWAN RAJENDRA - SIANG HARI
SEKERTARIS KUSWAN
Saya Mendapat kabar bahwa anda hari ini datang. Pak Kuswan juga menyarankan untuk menyambut anda, Pak Benjamin.
BENJAMIN
Terimakasih, Ibu. Apa semua anggota keluarga Bapak Kuswan dapat ditemui hari ini?
SEKERTARIS KUSWAN
Ya, istri serta anak beliau kebetulan sedang berada dirumah. Begitu juga Ibu Prastya juga ada jika anda ingin menanyakan beberapa hal.
BENJAMIN
Ibu Prastya?
SEKERTARIS KUSWAN
Ah...saya lupa, Ibu Prastya itu Ibu dari Bapak Kuswan. Memang tidak banyak yang tau tentang beliau, karena privasi yang dipegang oleh Pak Kuswan sendiri.