PARACOSM - Script
12. Chapter 12 # SCENE 90 - 95

90. EXT. HALAMAN PARKIR – MALAM

VOICE OVER : WARGA BERKERUMUN MELIHAT KEJADIAN

Kita melihat banyak petugas hilir mudik menangani kasus. Icha duduk disalah satu mobil ambulans untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Karina dibawa menggunakan tandu. Kemudian mayat pelaku yang juga dibawa menggunakan tandu ke ambulans yang berbeda.

Dimas bangun dan menyusul duduk di samping Icha.

ICHA

Dimas. Kamu nggak apa-apa?

DIMAS

Dimas takut kak.

ICHA

Semua udah berakhir dek.

Naura datang dengan mobil ringseknya.Keluar dari mobil lalu berlari menuju Icha dan Dimas.

NAURA

Icha! Dimas !

DIMAS

Mama!

NAURA

Kalian nggak apa-apa, kan?

DIMAS

Kening mama kenapa?

NAURA

Mama..tadi ada kecelakaan kecil.

Naura menuju ke Icha. Gadis itu hanya bisa duduk karena mengalami patah kaki.

NAURA memeluk Icha erat.

NAURA

Maafin mama datang terlambat. Maafin mama atas semuanya. Ini gara-gara mama.

Icha membalas pelukan Naura. Lalu keduanya menangis.

FADE TO

PAGE 39

SEMINGGU KEMUDIAN

OFF SCREEN : PENYIDIK KEPOLISIAN

Setelah melakukan penyeledikan. Saudari Naura Ismerelda, ditetapkan sebagai terduga pelaku atas kasus penggelapan dana asuransi nasabah dan pelaku perencanaan pembunuhan, atas mantan suaminya – Wira Adikusuma.

91. INT. RUMAH – SIANG

NAURA

Kak..aku minta maaf. Tapi selama aku menjalani semua proses penyelidikan dan persidangan, tolong jaga anak-anakku.

Naura bersimpuh kepada seorang wanita. Icha dan Karina serta beberapa satuan polisi lain mengawasi Naura yang akan segera dibawa ke kantor polisi.

Dimas menangis dipelukan Icha.

DIMAS

Jangan pergi ma –

Naura menghampiri Dimas lalu memeluknya.

NAURA

Mama Cuma pergi sebentar sayang. Kamu jangan nakal dan nurut kata kakak yah.

Icha diam mengamati. Menahan tangis lalu ikut merasakan pelukan Naura.

NAURA

Maafin mama, Cha.

92. EXT. HALAMAN RUMAH – SIANG

ESTABLISHING SHOT : Naura dibawa masuk ke mobil polisi.

Icha diam mengamati lalu menangis.

AIPDA KARINA

Cha..kamu yang kuat yah.

Icha mengangguk.

ICHA

Iya kak. Kakak baik-baik saja?

Icha melihat tangan dan leher Karina yang di gips.

AIPDA KARINA

Kakak baik. Cuma nggak bisa geleng-geleng kepala aja.

Icha terkekeh.

ICHA

Kak..bisa anter Icha ke rusun?

AIPDA KARINA

Mau ngapain?

CUT TO

PAGE 40

93. EXT. DEPAN RUMAH – MENJELANG SENJA

Icha berdiri sambil membawakan sebuah bunga krisan putih. Lalu berdiam diri untuk berdoa.

INSERT SCENE

Pelaku terror yang akan menggorok Dimas

Perkelahian sengit Karina dengan pelaku

Makhluk imajiner yang menyerang

Pelaku terjatuh dari lantai lima

ICHA

Amin.

AIPDA KARINA

Kamu berdoa untuk rumah ini?

ICHA

Aku berdoa untuk keselamatanku. Dan juga berdoa pada mereka yang sudah menolongku.

AIPDA KARINA

Mereka?

ICHA

Kalau aku certain, pasti kakak nggak akan percaya.

Karina menghendikkan bahu lalu tersenyum pada Icha.

AIPDA KARINA

Waktunya ke psikiater, Cha. Kamu nggak akan lari kan?

ICHA

Enggak kak. Icha mau berobat. Icha akan buktiin kalau Icha nggak sakit lagi.

AIPDA KARINA

Oke. Ayok.

94. EXT. LORONG RUSUN – SORE

Icha berjalan meninggalkan rumah. Kemudian menoleh setelah mendengarkan suara.

95. TALKING HEAD ICHA

SFX : SUARA KAKI TERSERET DAN KERINCINGAN

ICHA

Terima kasih untuk semua. Kalian selama ini telah menjagaku, Kus, Ma dan Ing.

OFF CAMERA

FADE OUT

TAMAT

###

PARACOSM

Written by

Nonakwon

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar