PARACOSM - Script
11. Chapter 11# SCENE 83 - 89

FADE IN :

PAGE 32 :

83. INT. MOBIL – MALAM

ESTABLISHING SHOT : CAHAYA LAMPU DARI MOBIL LAIN

Naura terbangun dari pingsannya. Membuka pintu mobil lalu keluar dengan perlahan.

SFX : DERING PONSEL

Naura mengeluarkan ponselnya lalu menggeram.

NAURA

Ini semua perbuatanmu kan? Itu orang-orang kamu!

84. EXT. SEBUAH AREA LUAS – MALAM

PRIA ASING

Berikan uangku atau anak-anakmu akan mati.

INTERCUT

85. EXT. PINGGIR JALAN – MALAM

NAURA

Apa? uangmu? Kapan itu pernah menjadi uangmu? Itu bagianku!

PRIA ASING

Aku tahu semua yang kau rencanakan. Termasuk kematian suamimu. Itu semua adalah rencanamu dan aku. Jika kubongkar..apa selanjutnya yang terjadi?

Naura menggeram. Berteriak.

PARALEL CUT TO

FLASHBACK

85. INT. RUANG TAMU – MALAM

Kita melihat lampu di rumah tersebut minim penerangan. Tampak Naura berbincang serius dengan pria botak yang memiliki brewok tebal di wajahnya.

PRIA ASING

Ini sudah jatuh tempo.

NAURA

Beri saya waktu lagi bang. Minggu depan akan saya bayar bunganya.

PRIA ASING

Itu janjimu bulan lalu. Bukannya mantan suamimu kaya.

NAURA

Itu..

PRIA ASING

Kenapa? Apa dia pelit?

NAURA

Ini utangku, bukan urusannya.

PRIA ASING

Padahal sudah banyak yang kau gelapkan uang nasabahmu. Tapi kau menghambur-hamburkannya.

NAURA

Itu…bang tolong, beri waktu sedikit lagi.

PRIA ASING

Aku butuh uang dan kembalikan padaku cepat. Atau mau cara tercepat untuk mendapatkan uang dari mantan suamimu?

NAURA

Apa?

PRIA ASING

Asuransi. Dia punya asuransi kejiwaan, kan?

FADE TO

PAGE 33 :

86. INT. MOBIL – SIANG

Kita melihat Naura tengah menyuntikkan sesuatu ke dalam minuman kaleng. Wira menuju ke mobil.

ONLY SOUND : SUARA PINTU MOBIL TERTUTUP

WIRA

Maaf terlambat. Ada apa mencariku?

NAURA

Ini tentang Icha –

WIRA

Kenapa dengan Icha?

NAURA

Keadaan mentalnya semakin buruk.

WIRA

Mental? Sudah kubilang berapa kali, Icha itu –

NAURA

Aku tidak ingin berdebat mas. Kalau kamu nggak percaya ayo kita ke rumah dan kamu lihat sendiri.

Naura melajukan mobilnya lalu menawarkan Wira minum minuman kaleng yang ia bawa.

WIRA

Tidak usah. Aku tidak haus.

NAURA

Kamu pasti ngantuk karena banyak kerjaan kan?

Wira akhirnya membuka kaleng lalu meneguknya. Naura juga melakukan hal yang sama.

Tak sampai lima menit, Wira mulai mengantuk. Pandangannya mulai mengabur. Kemudian tak sadarkan diri.

LONG SHOT : jalanan kosong dan ada sebuah terowongan.

Naura menginjak pedal gas lalu bersiap menabrakkan diri ke dinding kiri terowongan.

SFX : benturan keras dan decitan ban.

Mobil ringsek dan menewaskan Wira yang terjepit di sisi kiri mobil.

PAGE 34 :

FADE TO

87. EXT. JALAN RAYA – TKP – SIANG

VOICE OVER : Orang yang berkerumun di tempat kecelakaan.

ESTABLISHING SHOT : Ambulan yang membawa jasad Wira

Naura meraung-raung di lokasi.

SLOW MOTION

NAURA

Mas Wira! Nggak..nggak mungkin! Mas Wira!

FADE OUT :

PAGE 35

88. INT. KANTOR – PAGI

VOICE OVER : suasana kantor yang sibuk

KARYAWAN WANITA

Ini buk, berkasnya.

Kita melihat kertas yang berisikan jumlah uang claim asuransi kematian Wira.

NAURA

Lima ratus juta?

KARYAWAN WANITA

Iya buk. Sisanya untuk asuransi pendidikan kedua anak ibu.

NAURA

Hum..terima kasih.

PAGE 36

FADE OUT

CUT BACK TO :

NAURA Mengacak rambutnya lalu kembali menyambung pembicaraan.

NAURA

Itu ideku. Dan uang itu milikku.

PRIA ASING

Kau memang hanya memikirkan uang Naura. Tidak peduli dengan anak-anakmu?

NAURA

Aku tahu kau Cuma mengancamku!

PRIA ASING

Aku tidak pernah main-main –

ONLY SOUND : SUARA TERIAKAN ICHA ( REKAMAN )

PAGE 37 :

ICHA

Mamaa! Tolong Icha!

NAURA

Icha! Kau apakan anak-anakku!

PRIA ASING

Sedang kupermainkan. Masih kaki kiri yang patah. Kemungkinan kaki yang lain akan segera menyusul.

NAURA

TIDAAAKK! JANGAN! JANGAAN!

Naura kembali masuk ke dalam mobil dan berusaha untuk menyalakannya. Setelah berhasil, ia melajukannya dengan kecepatan tinggi.

CUT TO

89. EXT. LORONG RUSUN – MALAM

Kita melihat Karina tergeletak dengan darah yang mengalir deras dari kepala.

Kedua makhluk imajiner Icha membawa tubuh pelaku naik dengan cepat ke atas tangga.

Icha mendekati Karina. Membangunkannya dengan perlahan.

ICHA

Kak…bangun kak.

Icha merogoh kantung Karina untuk mencari ponsel. Ia menemukannya, lalu segera menghubungi polisi.

SFX : SUARA KAKI TERSERET DENGAN KERINCINGAN

Icha menoleh ke arah balkon luar. Tampak tubuh pria tersebut jatuh dari atas.

ONLY SOUNDS : SUARA BENDA JATUH DARI KETINGGIAN

Icha berlari dan melihat ke lantai bawah. Pria tersebut mati dengan otak terburai.

SFX : SUARA KAKI TERSERET DAN KEKEHAN

Icha mendongak ke lantai di atasnya. Makhluk imajiner Icha menurunkan tangan panjangnya.

Icha mundur lalu jatuh terduduk. Menutup mulutnya lalu panggilan daruratnya tersambung.

ICHA

Pak..pak polisi. Tolong. Tolong di sini ada polisi yang terluka parah pak!

PAGE 38 :

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar