PARACOSM - Script
9. Chapter 9 # SCENE 62 - 76

CAST : ICHA, DIMAS, KARINA , PENEROR

SLOW MOTION

62. INT. RUANG TV - MALAM

Icha tersungkur, lalu rambutnya tertarik oleh sesuatu. Pria tersebut siap mengarahkan pisaunya ke leher icha. Dan …

Grep.

ICHA

MAMA!

ESTABLISHING SHOT : Ruangan yang temaram

Icha terbangun dari sofa. Terengah sambil duduk mengusap wajah.

ICHA

Mimpi?

Icha berjalan menuju wastafel. Membasuh wajah lalu berbalik melihat Dimas yang tertidur di single chair. Berjalan lagi menuju dispenser.

ONLY SOUND : suara tegukan air.

SFX : Suara detik jam

ICHA

Jam sepuluh?

Icha berjalan kembali ke sofa lalu membangunkan Dimas.

ICHA

Dek..dek. pindah yuk.

Dimas terbangun. Mengucek mata lalu beranjak memeluk Icha.

Icha melintasi lorong menuju pintu masuk dan ia memperhatikan pintu depan rumahnya.

ONLY SOUND : Suara angin

63. INT. LORONG DEKAT PINTU - MALAM

Icha memeluk erat Dimas lalu melangkah perlahan ke arah pintu.

ONLY SOUND : Suara angin dari arah jendela

Icha jalan dengan perlahan lalu menoleh ke arah jendela. Dari pantulan jendela kaca ia melihat seseorang di belakang lemari sepatu.

Icha jalan mundur dengan cepat. Dimas terbangun lalu melihat kakaknya berkeringat.

DIMAS

Kakak kenapa?

Icha menggeleng.

PAGE 25

64. TALKING HEAD ICHA

ICHA

Ini Cuma mimpi. Anggap itu Cuma bayangan. Iya..bayangan –

65. INT. RUANG TV – MALAM

SFX : Suara besi

ICHA

Nggak apa-apa. Bentar lagi mama pulang. Kita masuk kamar saja yah.

Icha jalan mundur dengan cepat lalu mengambil ponselnya yang tertinggal di atas meja. Suara langkah kaki menuju ke arahnya.

ONLY SOUND : suara pintu dibanting

66. INT.KAMAR – MALAM

ICHA

Masuk ke bawah kolong!

DIMAS

Kenapa kak?

ESTABLISHING SHOT : Kolong tempat tidur

ICHA

Cepat dek!

Icha mengunci pintu lalu pegangan pintu bergerak. Icha mundur perlahan kemudian masuk ke dalam kolong tempat tidur.

DIMAS

Kita ngapain kak?

Icha menunjuk untuk diam lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya.

ICHA

Main petak umpet. Kamu suka kan?

Dimas mengangguk, Icha berubah cemas. Tangannya gemetaran menekan tombol panggil ke mamanya.

SFX : Suara gagang pintu dipaksa terbuka

ICHA

Ma…mama kemana? Angkat dong.

PAGE 26

SPLIT SCREEN

67. INT. MOBIL – MALAM

ESTABLISHING SHOT : Jalanan gelap

SFX : Dering ponsel pertama

Naura terlihat mengacuhkan panggilan

SFX : Dering ponsel kedua

Naura mencoba merogoh tas untuk mengambil ponsel.

SFX : Dering ponsel ketiga kalinya

Mobil melalui jalan berlubang, ponsel terjatuh ke sudut bawah mobil.

NAURA

Haduh. Pake jatuh segala.

68. INT. KAMAR ICHA – MALAM

Icha meringis ketakutan. Pintu dipaksa untuk terbuka.

ICHA

Mama –

DIMAS

Kak..pintunya –

ICHA

Kamu diem saja, yah.

Icha memantau situasi, lalu buru-buru menekan tombol panggilan ke Karina.

69. INT. DEPAN PINTU KAMAR – MALAM

Seorang pria berdiri mematung. Kemudian ia berbalik kembali ke pintu depan rumah. Membuka tas yang ia bawa lalu mengeluarkan kapak.

70. INT. KAMAR ICHA – MALAM

SFX : Suara panggilan telepon

Terangkat.

ICHA

Halo..kak!

PAGE 27

INTERCUT

71. EXT. PARKIR - MALAM

AIPDA KARINA

Iya Icha? Ada apa?

72. INT. KAMAR ICHA - MALAM

ICHA

Kak –

AIPDA KARINA

Icha? Kamu nangis?

ICHA

Tolongin Icha kak!

SFX : SUARA PINTU DIPUKUL DENGAN BENDA TAJAM

AIPDA KARINA

Kamu di mana? Suara apa itu?

DIMAS

Kak..Dimas takut.

AIPDA KARINA

Bertahanlah Icha! Kakak segera sampai!

Pintu selesai dikapak. Pria tersebut berjalan mengitari kamar. Icha dan Dimas menahan mulut mereka untuk tak mengeluarkan suara.

CLOSE UP : Sepatu peneror di bawah kolong tempat tidur.

73. EXT. TANGGA DARURAT – MALAM

Karina berlari naik ke lantai lima

74. INT. KAMAR ICHA – MALAM

ONLY SOUND : Suara siulan

Icha meringkuk memeluk Dimas. Sepatu tak bergerak dari tempatnya.

Krik..krik..krik

Mata Icha terbelalak. Wajah peneror mengintip ke bawah kolong.

ICHA

JANGAAAN!

Kaki Dimas ditarik keluar dari kolong tempat tidur. Icha merayap untuk merebut tangan adiknya tersebut. Sebuah kapak mendarat di lantai.

ICHA

DIMAS! DIMAS! JANGAN SAKITI ADIK SAYA OM! JANGAN SAKITI DIA!

DIMAS

KAKKAAAK!

ICHA

Jangan cekik adik saya om!

PAGE 28 :

MONTAGE :

75. EXT. TANGGA DARURAT – MALAM

Karina masih berlari menjangkau pintu lantai lima.

76. INT. KAMAR ICHA – MALAM

Icha merangkak memegangi kaki pria tersebut. Wajah Icha terkena tendangan.

DIMAS

Kakaaaak

PENEROR

Harusnya mama kamu lihat ini –

Icha mendapatkan beberapa tendangan lagi. Icha berdiri lalu mengigit lengan pria tersebut. Tapi dia lagi-lagi tersungkur mendapatkan pukulan keras.

SLOW MOTION

Icha terjatuh ke lantai.

PENEROR

Giliranmu..nanti.

SLOW MOTION

ONLY SOUND : Kaki yang terseret.

ESTABLISHING SHOT : Karina berlari.

Pria peneror mengambil kapaknya. Dimas pingsan di tangan pria tersebut. Kapak siap terarahkan ke Dimas dan –

FREEZE

Darah mengalir di lantai. Icha terbelalak.

AIPDA KARINA

BANGSAT!

Karina mencoba meraih kapak. Perebutan sengit terjadi. Dimas dilepaskan dan jatuh ke lantai dengan keras. Icha merangkak lagi mendekati Dimas.

PAGE 29 :

MONTAGE :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar