PARACOSM - Script
7. Chapter 7 # SCENE 43 - 50

PAGE 16 :

Cast : Icha, Naura , Dimas

43. INT. DAPUR - PAGI

SFX : SUARA SESEORANG MEMOTONG SESUATU DI ATAS TELENAN

Dapur hanya mendapatkan pencahayaan dari jendela depan wastafel.

LONG SHOT : Icha keluar dari kamar

SFX : Pintu dibanting keras

Icha berjalan menuju dapur dan berhenti memperhatikan Dimas yang tengah duduk minum susu.

NAURA

Kamu mau ke mana?

ICHA

Sekolah

NAURA

Jadwal sekolah kamu belum dikabari.

Naura meletakkan dua roti panggang ke atas meja.

ICHA

Kinara sudah masuk sekolah hari ini.

Naura berhenti memotong sayur.

NAURA

Kamu sekolah didekat sini saja. Mama sudah daftarkan.

ICHA

Kenapa mama baru bilang ke aku? Kenapa mama buat aku pindah sekolah?

NAURA

Sekolah kamu yang lama jauh. Makan waktu. Makan biaya. Di sini lebih dekat. Bahkan kamu bisa masuk sekolah negeri.

Icha membanting sendoknya.

ICHA

Mama selalu sesuka hati! Aku benci mama!

Icha berjalan cepat kembali menuju kamarnya. Dimas menyusul sambil membawa botol susunya.

SFX : SUARA GERAMAN NAURA

PAGE 17

CUT TO :

44. TALKING HEAD ICHA

ICHA

Sejak hari itu..sekarang aku berani menatap makhluk itu. Dan setelah aku kesal dengan semua keadaan, makhluk itu juga tiba-tiba tak muncul beberapa hari ini. Apa karena belakangan ada mama di rumah?

SFX : SUARA LANGKAH KAKI DI LUAR KAMAR

ICHA

Tapi mama juga berubah menjadi aneh. Mama melarangku keluar rumah belakangan ini. Dan juga nggak boleh ketemu dengan kak Karina juga.

SFX : KETUKAN PINTU TIGA KALI

45. INT. DEPAN PINTU KAMAR ICHA - PAGI

NAURA

Icha. Hari ini mama pulang agak lambat. Kamu jaga diri baik-baik di rumah yah.

46. INT. KAMAR ICHA - PAGI

Icha turun dari tempat tidur berjalan perlahan menuju pintu kamar.

ICHA

Iya.

INTERSCREEN

NAURA

Mama sudah masak untuk kalian sampai malam nanti. Panaskan saja ke microwave kalau sudah dingin.

ICHA

Iya.

Naura berdiri mematung beberapa detik. Kemudian ia mulai beranjak dari tempatnya.

Namun tak lama, ia balik badan lagi.

NAURA

Mama punya paket yang akan diantar hari ini. Kamu terima yah.

ICHA

Iya, Ma.

NAURA

Mungkin sampainya malam. Kamu ambil paketnya setelah dia pergi dan suruh dia letakkan di depan pintu. Jangan buka pintu sembarangan. Kalau ada apa-apa hubungi mama.

ICHA

Memangnya mama bisa datang tepat waktu?

NAURA

( Terdiam )

Akan mama usahakan tepat waktu.

ICHA

Hum.

NAURA

Mama pergi. Dimas...kamu jangan nakal yah.

Icha masih diam di tempatnya lalu melihat ke bawah pintu. Bayangan mamanya menghilang.

Naura telahpun pergi.

Icha kembali berbaring ke tempat tidur sambil memperhatikan Dimas bermain.

ICHA

Dek. Kamu nggak bosen di rumah terus?

DIMAS

Bosen kak. Tapi nanti mama marah kalau keluar main.

Icha diam lalu tak lama ia memejamkan matanya, tertidur.

PAGE 18 :

CUT TO

46. INT. RUANG TV - MALAM

SFX : SUARA DETIK JAM

LONG SHOT : JAM PUTIH PUKUL 21.30

Icha duduk di single sofa sambil menonton tv. Dimas bermain dan berlarian puas ke sana dan kemari.

DIMAS

Kak..mama mana?

ICHA

Belum pulang. Bentar lagi.

Kita melihat adegan cepat keduanya beraktifitas. Makan, tidur, bercanda dan bermain.

LONG SHOT : JAM DINDING MENUNJUKKAN PUKUL 22.00

Ponsel Icha berdering.

DIMAS

Mama kak?

ICHA

Bukan. Teman kakak. Kok belum tidur?

DIMAS

Belum ngantuk.

Kak --

ICHA

Hum?

DIMAS

Kakak lumpia, mana?

ICHA

Hah?

Oh..kak Karina?

DIMAS

*Manggut-manggut*

ICHA

Nggak tahu.

Mungkin di rumah.

DIMAS

Main.

ICHA

Ke sana?

DIMAS

*manggut-manggut*

ICHA

Udah malam. Nanti mama marah.

DIMAS

Dimas atut --

ICHA

Takut apa?

SFX : SUARA KAKI TERSERET-SERET

Icha menoleh ke arah lorong rumahnya. Bayangan hitam muncul.

Icha mengepalkan tangannya lalu menutup mata.

47. TALKING HEAD ICHA

ICHA

Enyah!Kamu cuma bayangan!

Icha membuka mata. Bayangan hitam menghilang.

SFX : DENTINGAN PONSEL. PESAN MASUK

PAGE 19 :

MONTAGE :

*BALON CHAT MUNCUL*

AIPDA KARINA

Icha. Kamu di rumah?

ICHA

Kak Karina? Kok tahu nomor aku?

KARINA SEDANG MENGETIK...

AIPDA KARINA

Loh..kamu lupa? Kemarin kakak minta nomor telepon kamu.

ICHA

Oh iya. Icha lupa.

Aku di rumah. Kenapa kak?

AIPDA KARINA

Mama kamu?

ICHA

Belum pulang.

AIPDA KARINA

Pantesan. Kakak lihat rumah kamu sepi.

ICHA

Kakak di rumah?

AIPDA KARINA

Tadi pulang sebentar. Sekarang sudah keluar lagi.

ICHA

Malam-malam begini?

AIPDA KARINA

Polisi lapangan memang begitu tugasnya. Malam-malam.

ICHA

Oh. Gitu.

Oh iya kak. Aku minta maaf soal kemarin.

PAGE 20

MONTAGE

KARINA SEDANG MENGETIK...

AIPDA KARINA

Minta maaf kenapa?

ICHA

Kemarin..mama bentak-bentak kakak.

AIPDA KARINA

Nggak usah dipikirin. Kakak ngerti kok. Mama kamu pasti khawatir.

ICHA

Iya. Dia khawatir tentang aku. Mama ngira..aku tukang ngayal alias schizoprenia.

AIPDA KARINA

Kenapa begitu? Kamu kelihatan normal.

ICHA

Kakak nggak tahu. Lain hari, aku cerita.

SFX : SUARA BEL

DIMAS

Kak! Mama!

Icha berjalan dengan santai menuju depan pintu.

Icha mendekatkan telinga ke pintu.

ICHA

Siapa?

ORANG ASING

Paket.

48. EXT. PINTU DEPAN - MALAM

Seorang pria berbaju hitam dengan logo pengirim paket, berdiri di depan pintu.

49. INT. PINTU RUMAH - MALAM

Icha mengintip dari lubang pintu. Pria yang kena mengenakan topi hitam menghalangi pandangan Icha.

ICHA

Paketnya tinggalkan di depan pintu saja, mas.

Tidak ada jawaban.

50. EXT. PINTU DEPAN - MALAM

Paket ia letakkan ke lantai. Namun kemudian diangkatnya kembali.

KURIR

Saya butuh tanda tangannya, dek.

Icha mengintip kembali ke lubang pintu. Mengamati gerak-gerik kurir paket yang masih menutupi lubang pintu dengan topinya.

DIMAS

Siapa kak?

KURIR

Dek?

ICHA

I--Iya. Sebentar.

Icha membuka kunci ganda. Lalu menekan gagang pintu.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar