PARACOSM - Script
5. Chapter 5# SCENE 30 - 37

30. INT. DEPAN PINTU - MALAM

ESTABLISHING SHOT : Icha dengan bayangan hitam tinggi di belakangnya.

Rambut makhluk itu terjuntai di atas kepala Icha. Menyapu bahu dan bahkan juga wajah. Icha langsung berlari ke kamar mandi yang berada dekat dengannya.

31. INT. KAMAR MANDI - MALAM ( LAMPU BERKEDAP-KEDIP )

ICHA

Pergi! Pergi!

LONG SHOT : Gagang pintu yang bergerak sendiri.

CEKLEK

CEKLEK

CEKLEK CEKLEK CEKLEK

SFX : Suara gaduh di atas plafon rumahnya.

Ponsel Icha berdering. Tampak dilayar nama sang Mama sedang memanggil.

ICHA

MAMAAA!

32. INT. DALAM MOBIL - MALAM - HUJAN.

NAURA

Icha?

Halo? Cha? Kamu kenapa?

INTERCUT :

PAGE 10 :

33. INT. KAMAR MANDI – MALAM

ICHA (CONT'D)

Mama please Ma..pulang Ma!

34. INT. MOBIL - MALAM

ESTABLISH SHOT : Pembersih kaca mobil bergerak.

NAURA (CONT'D)

Kamu kenapa Icha?

Mama lagi jalan pulang. Tapi macet. Ada kecelekaan di depan.

35. INT. KAMAR MANDI – MALAM

SPLIT SCREEN

ICHA (CONT'D)

Ma pulang, Ma!

Icha takut! Tadi ada orang ketuk-ketuk rumah kita. Sekarang ada makhluk itu lagi –

NAURA (CONT'D)

Icha..ngomong pelan-pelan. Mama nggak dengar kamu bilang apa!

ICHA (CONT'D)

Mama cepat pulang! Icha takut, Ma!

NAURA ( CONT'D)

Nggak bisa. Mama kejebak macet. Dimas sama kamu, kan?

Gagang pintu berhenti bergerak. Lampu yang berkedap-kedip pun kini menyala dengan normal. Icha masih bisa mendengar suara kaki terseret dan itu mengarah ke arah kamarnya.

ESTABLISHING SHOT : Kaki menyeret berjalan di kegelapan lorong kamar.

NAURA (CONT'D)

Dimas mana?

Kamu pasti mengkhayal lagi!

ICHA ( CONT'D )

AKU NGGAK MENGKHAYAL MA!

DIMAS

KAK ICHAAA!

Icha keluar kamar mandi dan bergegas ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti saat makhluk itu muncul di atas kepalanya sambil merangkak di plafon rumah. Leher Icha tersangkut rambut hingga membuatnya mengambang di udara.

Icha bergerak sekuat tenaga untuk melepaskan diri hingga makhluk lain berwujud kepala botak dengan tangan dan kaki yang panjang menarik rambut tersebut hingga Icha bisa terlepas.

Icha terjatuh kemudian tersedak. Mulai merangkak perlahan menuju kamar dan mendapati Dimas menangis ketakutan.

ICHA

Dimas!

36. INT. LORONG RUMAH – MALAM

Icha menggendong Dimas kemudian berlari di tengah-tengah pertikaian dua makhluk tersebut.

Icha keluar rumah dan menuju tangga darurat. Suara kaki terseret masih terdengar hingga Icha menuruni tangga. Hingga ia menabrak seseorang dan membuat dirinya dan sang adik terjatuh.

AIPDA KARINA

Icha? Kamu nggak apa-apa?

ICHA DAN DIMAS

KAKAK!

CUT TO :

PAGE 11 :

37. EXT. OUTDOOR KAFE – MALAM

AIPDA KARINA

Jadi mama kamu belum pulang?

ICHA

( Geleng-geleng kepala )

AIPDA KARINA

Humm..

Dimas mau nambah lagi?

DIMAS

Eung!

AIPDA KARINA

Icha?

ICHA

Nggak kak. Terima kasih.

AIPDA KARINA

Sebenarnya tadi kalian mau ke mana? Kenapa lari ketakutan begitu? Bahaya.

ICHA

Percuma kalau Icha ceritain.

Kakak pasti nggak akan percaya.

AIPDA KARINA

Ya udah kalau begitu. Habiskan makanannya terus kita naik ke atas.

ICHA

Nggak!

Aku nunggu mama di sini.

AIPDA KARINA

Hum ok. Kakak temenin kalian di sini.

ICHA

Katanya kakak lagi patroli. Sebenarnya kakak lagi mengintai kan?

AIPDA KARINA

Kok kamu bisa bilang begitu?

ICHA

Gelagat kakak aneh. Gampang ketahuan.

AIPDA KARINA

Bukan begitu juga sih tapi ah sudahlah. Kalau kakak cerita kamu nggak akan percaya.

ICHA

Kenapa gitu? Karena memang ada yang kakak incar kan? Di sini.

Karina mendengarkan sambil mengamati keduanya dengan tajam.

AIPDA KARINA

Kapan-kapan kakak akan cerita. Jadi sebenarnya..kenapa kalian pindah kemari?

ICHA

Rumah papa dijual sama mama.

AIPDA KARINA

Kok bisa? Papa kalian kenapa?

DIMAS

Papa pergi.

AIPDA KARINA

Ke mana?

PAGE 12 :

MONTAGE :

DIMAS

Surga.

ICHA

Papa sama mama kecelakaan mobil. Tapi cuma papa yang meninggal di tempat. Mama selamat.

AIPDA KARINA

Humm.

ICHA

Mama bilang kami bangkrut. Dan setelah mendapat harta gono gini dan warisan, mama pakai semua untuk bayar utang. Karena itu kami pindah kemari.

AIPDA KARINA

Papa sama mama sebelumnya sudah bercerai?

ICHA

Iya.

AIPDA KARINA

Tapi kenapa –

NAURA

Icha!

Naura datang dengan tergopoh-gopoh. Hujan telah berhenti.

NAURA

Kalian nggak apa-apa kan?

ICHA

Nggak apa-apa.

Tapi mama terlambat.

NAURA

Icha! Kamu jangan suka mengarang cerita itu lagi! Itu buat mama khawatir tahu!

ICHA

Ngarang cerita apa sih, Ma! Aku sama Dimas benar-benar diserang sama makhluk itu!

NAURA

Itu cuma khayalan Icha! Kamu harus dengar dan minum obat yang dokter kasih ke kamu! Pasti kamu nggak minum obat itu kan? Halusinasi kamu jadi kelihatan nyata!

PAGE 13 :

ICHA

Kenapa sih mama masih berpikir aku ini sakit? Aku nggak sakit, Ma!

Pengunjung kafe tampak tengah berbisik-bisik.

AIPDA KARINA

Ehm tante. Sebaiknya bicara baik-baik di rumah saja. Di sini –

NAURA

Kamu jangat ikut campur! Ini urusanku dengan anakku!

Wajah Naura yang begitu marah dan gelap.

ICHA

Mama kenapa marahin kak Karina. Kalau nggak ada kak Karina tadi itu kami bisa –

NAURA

CUKUP ICHA CUKUP!

BERAPA KALI MAMA HARUS BILANG SAMA KAMU JANGAN BUAT KHAYALAN TENTANG MAKHLUK ITU.

DIMAS

Ma –

NAURA

KALAU KAMU TETAP SEPERTI INI, MAMA AKAN BAWA KAMU KE TERAPIS.

ICHA

Mama nggak ngerti!

Cuma papa yang ngertiin aku!

Icha beranjak dan hendak pergi. Tapi Naura menarik lengan Icha hingga gadis itu tak jadi beranjak. Naura mencengkram kedua bahu Icha kuat-kuat sambil memperlihatkan raut wajah orang yang tengah kerasukan.

NAURA

Kamu pikir itu bakat? Papa kamu cuma.mengarang cerita! Kamu itu kalau nggak diobati sedini mungkin bisa jadi sakit! Tahu!

ICHA

Nggak!

Aku nggak sakit!

Aku nggak mengkhayal!

AIPDA KARINA

Tante tenang dulu. Jangan –

NAURA

Berhenti ikut campur!

PAGE 14 :

Icha pergi meninggalkan Naura dan Dimas. Berlari sekuat tenaga hingga tak menyadari kedatangan sepeda motor.

ESTABLISHING SHOT : Sepeda motor yang melaju cepat.

Icha langsung tersungkur tak sadarkan diri.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar