PARACOSM - Script
2. Chapter 2 # SCENE 10 - 18

CAST : ICHA, DIMAS, NAURA, KARINA

10.     INT. MOBIL APV – MALAM

ESTABLISHING SHOT : BAN MOBIL YANG BERHENTI MELAJU.

Mobil mereka terparkir di sebuah rusun tua bertingkat lima. Dimas terbangun kemudian mengintip keluar jendela mobil. Rusun terlihat minim penerangan. Kita melihat lampu di pintu masuk berkedap kedip menyeramkan.

NAURA

Kalian mau di dalam mobil saja?

Icha melepas safetybeltnya dan keluar. Mengambil kopernya sendiri dan milik Dimas.

11.     EXT. PARKIRAN RUSUN – MALAM

Icha menggandeng Dimas dengan erat sambil memperhatikan area parkir yang minim penerangan. Suara jangkrik juga bersahutan dari segala arah. Icha menyalakan lampu ponselnya untuk menambah penerangan.

NAURA

Ayo masuk. Rumah kita ada di lantai lima –

ICHA

Mama bilang ini rumah?

NAURA

Ini hanya sementara Icha. Tolong ngertiin mama kali ini.

Icha berjalan mendahului Naura. Tak lama, suara kerincingan kembali berada di dekatnya. Icha dalam mode bersiaga. Takut menoleh ke kiri ataupun ke kanan.

SFX :  SUARA KERINCINGAN

Icha menarik tangan Dimas kuat lalu mulai berjalan dengan langkah cepat.

SFX : SUARA KERINCINGAN SEMAKIN TERDENGAR

Dimas mulai kesakitan namun Icha masih terus berjalan tanpa menoleh kemanapun. Sambil menarik koper ia melewati undakan tanah yang tak rata. Dimas terjatuh karena salah langkah.

ICHA

Dimas!

SFX : SUARA SEPEDA MOTOR MENDEKAT

Sepeda motormenghindari Dimas yang tersungkur. Naura berlari kecil menyusul keduanya.

NAURA

Dimas! Kamu nggak apa-apa kan, nak? Icha! Kenapa kamu lepas tangan Dimas?

ICHA

Dimas jatuh Ma –

NAURA

Iya..tapi kenapa kamu lari? Dimas mana mungkin bisa nyamain langkah kamu!

ICHA

Icha denger suara kerincingan, Ma. Itu suara dari –

NAURA

Kerincingan apa? itu suara dari mamang nasi goreng!

Icha melihat dengan seksama pedagang nasi goreng yang dengan perlahan mendorong gerobaknya sambil membunyikan lonceng kecil.

Icha terdiam. Ia masih memperhatikan pedagang tersebut bertingkah aneh. Dimatanya ia terlihat berjalan tertatih dengan kaki yang terseret. Serta menatapnya dengan wajah yang menyeramkan.

INSERT : PEDAGANG NASI GORENG TERLIHAT NORMAL

NAURA

Kamu lihat kan? Tidak ada yang aneh.

ICHA

( Diam mengamati )

Naura membawa Dimas meninggalkan Icha yang diam di tempatnya.

CUT TO.

FADE IN :

PAGE 4 :

12.     INT. KORIDOR RUSUN – MALAM

ESTABLISHING SHOT : PENCAHAYAAN KURANG. KONDISI PINTU SETIAP KAMAR TAMPAK RUSAK DAN KOTOR.

Naura mengamati puteri sulungnya yang berjalan dengan sangat lesu. Sedangkan putera bungsunya terlihat menggenggam erat kotak pencil warnanya.

FLASHBACK

13.     INT. RUANG PSIKOLOG – SIANG

DR. FIRMAN

Anak ibu mengalami skizofrenia paranoid. Mungkin disebabkan oleh meninggalnya pak Wira yang mengguncang dirinya

NAURA

Apa karena itu dia suka berhalusinasi?

DR. FIRMAN

Benar. Sementara ini Icha masih diresepkan obat penenang dengan dosis kecil terlebih dahulu sembari melihat perkembangan halusinasinya. Jika ibu merasa Icha kondisinya kian memburuk, kita akan lakukan terapi dan beberapa metode penyembuhannya.

Naura keluar dari ruangan Dr. Firman lalu melihat Icha yang duduk dengan pandangan kosong.

CUT BACK TO

14.     INT. KORIDOR RUSUN – MALAM

ESTABLISHING SHOT : LAMPU BERKEDAP-KEDIP KURANG ARUS. LORONG YANG PANJANG DENGAN PINTU SETIAP RUMAH YANG TERLIHAT KOSONG DAN KUMUH.

Icha mengamati semua kondisi tersebut sambil menahan napas.

SFX : Suara tetesan air dari mesin pendingin.

Icha berhenti melangkah di depan lift. Suara benda terjatuh terdengar tak jauh dari lorong masuk tadi.

NAURA

Icha..masuk.

ICHA

( Terdiam )

NAURA

Icha..cepat masuk!

Icha masuk ke dalam lift lalu menekan tombol angka lima.

15.     INT. LIFT - MALAM

NAURA

Icha..mama tahu kamu lelah.

ICHA

(Terdiam)

NAURA

Mama pun lelah, sayang –

ICHA

Icha masih menunggu penjelasan mama kenapa kita pindah –

NAURA

Rumah itu bukan lagi punya kita –

ICHA

Iya..tapi kenapa bohongi Icha?

NAURA

Karena mama tahu pasti kamu nggak akan setuju

ICHA

Mama tega. Padahal itu rumah kenangan kita sama papa!

NAURA

Mama juga punya hak atas rumah itu kok. Semua ini demi kebaikan kita juga.

Icha terus menekan tombol agar pintu lift menutup rapat. Tapi pintu tak kunjung menutup.

ICHA

Lama banget sih!

Icha melihat ke bawah dan ada sesuatu yang mengganjal pintu lift menutup. Sebuah pencil warna milik adiknya yang berada tepat di tengah-tengah pintu.

Icha mengutipnya lalu mencoba menekan tombol lift lagi. Pintu tetap urung menutup. Icha kembali memeriksa bawah pintu dan ada lagi pencil yang menggelinding ke tempat yang sama. Icha mengutipnya sambil mendongak.

Wujud menyeramkan muncul sambil nyengir ke arahnya –

ICHA

ARRGG!

NAURA

Icha! Kamu kenapa?

ICHA

Itu..disitu ma! Ada perempuan –

NAURA

Perempuan apa?

Naura menjauhkan Icha dari pintu. Tak lama pintu menutup dan lift pun beranjak naik.

NAURA

Icha..kamu jangan mulai lagi seperti itu. Kamu nggak lihat Dimas ketakutan?

ICHA

Aku beneran lihat Ma. Aku nggak bohong.

NAURA

Cukup Icha –

ICHA

Ma!

NAURA

Cukup Icha! Cukup!

SFX : SUARA BISIKAN MIRIP SUARA ICHA BICARA )

NAURA

ICHA! MAMA BILANG CUKUP!

ICHA

Mama kenapa sih? Aku nggak ada ngomong apa-apa.

NAURA

( Terdiam )

DIMAS

Ma…Dimas ngantuk

NAURA

Sini sayang..mama gendong kamu.

CUT TO.

PAGE 5 :

16.     INT. LIFT – MALAM

Ketiganya terdiam sambil menunggu pintu lift terbuka. Saat sampai di lantai lima, ketiganya keluar dengan hati-hati.

17.     INT. LORONG APARTEMEN – MALAM

ESTABLISHING SHOT : LORONG DENGAN PENCAHAYAAN YANG MINIM.

NAURA

Mama buka pintu dulu

Icha menggendong Dimas yang tertidur pulas. Sedikit balik badan ke belakang, Icha melihat pintu rumah tetangganya terlihat tertutup dan terbuka dengan sendirinya.

JDAAAR!

KREEEK KEK KEEEK KEK

JDAAARR!!

KREEEKK KEEK KEEK KEK

ICHA

Ma..pintunya kenapa?

NAURA

….

Naura berhenti untuk membuka pintu. Ia mulai berjalan menghampiri pintu tersebut.

JDAAR !

KRIEK

Tiba-tiba … pintu terbuka lebar.

NAURA

HOAHH!

WANITA DEWASA

Eh! Tante kenapa?

Naura terjatuh hingga terduduk di lantai. Wanita yang ikut terkejut langsung menolong Naura untuk bangkit dari lantai.

WANITA DEWASA

Maaf. Tante nggak apa-apa?

NAURA

Iya..nggak apa-apa.

WANITA DEWASA

Maaf..saya nggak tahu kalau ada orang di depan rumah –

NAURA

Iya. Nggak apa-apa. saya pikir nggak ada orang di dalam rumah. Karena pintunya terbuka dan tertutup sendiri –

WANITA DEWASA

Ahh..itu. iya..maaf sekali lagi. Pintu rumah saya rusak. Suka terbuka dan tertutup sendiri. Jadi orang-orang juga takut. Besok saya usahakan untuk perbaiki.

NAURA

Ehmm..iya.

WANITA DEWASA

Oh iya..kenalkan. Nama saya Karina.

NAURA

Naura. Dan itu kedua anak saya. Icha juga Dimas yang lagi tidur.

AIPDA KARINA

Oh hai..Icha!

ICHA

( Memalingkan wajah )

NAURA

Icha kalau dipanggil orang nyahut dong!

AIPDA KARINA

(Kikuk) Ah..nggak apa-apa tante. Icha sama Dimas pasti kecapean. Tante yang sewa rumah itu yah?

NAURA

Iya. Kami baru pindah hari ini.

AIPDA KARINA

Oh gitu. Pasti melelahkan. Mau saya tolong?

NAURA

Ah nggak usah. Nanti ngerepotin kamu. Lagian kamu mau keluar kan?

AIPDA KARINA

Iya sih tapi Cuma mau buang sampah saja. Kalau begitu tante lekas masuk saja istirahat.

NAURA

Iya..terima kasih sudah menyambut kami jadi tetangga kamu.

AIPDA KARINA

Iya tante sama-sama. Kalau butuh sesuatu panggil saja saya. Maklum, wilayah ini cukup rawan.

ICHA

Rawan apa?

AIPDA KARINA

Oh itu –

Bunyi deringan ponsel milik Karina. Petugas wanita itu segera mengangkatnya dengan sedikit menjauhkan diri dari Naura dan anak-anaknya.

AIPDA KARINA

Ya..halo?

AIPDA KARINA

Ada penculikan lagi? Oke..saya ke sana.

Naura mendengarkan dengan seksama. Icha juga ikut mengamati pinggang petugas wanita itu yang terlihat seperti ada pistol di sana.

NAURA

Tunggu! Tadi saya dengar ada penculikan?

ICHA

Lencana? Kakak polisi?

AIPDA KARINA

Humm iya. Kalau begitu saya pamit dulu.

NAURA

Ya.

AIPDA KARINA

Oke. Selamat malam tante, Icha.

Naura dan Icha mengamati kepergian Karina yang pergi melalui tangga darurat.

ESTABLISHING SHOT : KARINA YANG SAMPAI DI PARKIRAN

Pintu kembali membuat gerakan seperti semula. Tertutup dan terbuka sendiri.

ICHA

Ma..pintunya –

NAURA

Iya..tadi kan Karina bilang sendiri kalau pintunya rusak.

ICHA

Iya sih tapi kan..

JDAAR

KREEKK KEEK KEEEKK KEEK

ICHA ( CONT’D)

Tapi kan..kakak itu udah ngunci pintu itu, Ma?

Naura mempercepat kegiatannya untuk membuka pintu. Setelah terbuka, Naura segera masuk memanggil Icha.

NAURA

Masuk Cha! Cepat!

18.     TALKING HEAD ICHA

ICHA ( POV)

Imajinasiku atau aku hanya mengkhayal? Di pintu itu..ada tangan seseorang –

CUT TO

FADE OUT :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
wah gila parah keren banget
3 tahun 8 bulan lalu