Paket Honeymoon
7. ADEGAN 17 - 21

17. EXT. JALAN MENUJU KAMAR DIANA — NIGHT

DIANA

Tersenyum

Terimakasih telah menemaniku dan menjadi suami yang baik dan romantis hari ini

Raihan terseyum

RAIHAN

Kamu tahu, aku yang menciptakan semua ide untuk tur honeymoon ini, tapi aku tidak pernah sekalipun menjalani setiap detail acara didalamnya secara langsung

DIANA

Dan bagaimana rasanya?

Raihan hanya tersenyum

DIANA

Penasaran

Apa?

RAIHAN

Jangan tanyakan itu sekarang, nanti.

DIANA

Aku tidak tahu maksudmu

RAIHAN

Lupakan, mari berbicara tentang dirimu yang tampak bahagia saat berdansa dengan Rizal tadi

DIANA

Menggoda

Aduh ...
Suamiku cemburu

Raihan menatap Diana kesal

RAIHAN

Lupakan

Diana tertawa dan mengejar Raihan yang mendahuluinya

CUT TO


18. DIDEPAN PINTU KAMAR DIANA — NIGHT

Diana dan Raihan berdiri didepan pintu kamar Diana

DIANA

Sekali lagi terimakasih mas

RAIHAN

Tersenyum

Selamat malam Di, istirahatlah, besok padat acaranya

Diana tersenyum dan mengangguk

Raihan berbalik dan hendak meninggalkan Diana

DIANA

Dia menyusulku ke Jepang ...

Raihan berhenti dan berbalik pada Diana

DIANA

Mas Rizal sempat pergi ke Jepang dan hendak menemuiku

RAIHAN

Lalu apa yang menahannya sesampainya disana?

Diana terdiam

RAIHAN

Dan apakah hal itu penting sekarang? Disaat dia sudah melabuhkan hatinya
Jangan bermain api, kalau kamu tidak ingin terbakar
Selamat malam

Raihan tersenyum lalu meninggalkan Diana

Diana hanya terdiam berdiri menatap kepergian Raihan

CUT TO

19. EXT. LOBY HOTEL — DAY

SUASANA LOBY HOTEL MENJELANG SUBUH

Para peserta tur sedang bersiap mengikuti tur jeep merapi

Rini menghampiri Raihan yang berdiri agak jauh dari rombongan

RINI

Maaf pak, lima menit lagi kita akan berangkat.
Apa perlu saya ke kamar ibu Diana?

Raihan menghela nafas

RAIHAN

Biar saya telpon dulu

Diana tiba tiba muncul

DIANA

Aku sudah siap

Rini dan Raihan menoleh terkejut

Rini meninggalkan Raihan dan Diana

RAIHAN

Semua baik-baik saja?

DIANA

Tersenyum dan mengangguk

Ayuk mas, nanti kita terlambat

Diana menggandeng tangan Raihan

Raihan hanya keheranan dengan sikap Diana

CUT TO


20. EXT. TUR JEEP MERAPI /LERENG MERAPI — DAY

Diiringi alunan musik, para peserta tur mengikuti rangkaian tur merapi

Raihan dan Diana satu jeep dengan Tasya dan Rizal

Sepanjang tur, Diana bersikap sangat mesra dengan Raihan dan mengacuhkan Rizal

Raihan sedikit heran dengan sikap Diana

Rizal terlihat sesekali mencuri pandang pada Diana dan Raihan

CUT TO

21. EXT. PANTAI DRINI — DAY

SUASANA PANTAI DRINI YANG RAMAI

PARA PESERTA TUR SEDANG NAIK KANO BERPASANGAN MENYUSURI BIBIR PANTAI DRINI

DIANA SEDANG BERUSAHA MENGIMBANGI KETENANGAN RAIHAN DI BELAKANG DALAM MENGENDALIKAN KANO DAN KAYAKNYA

DIANA

Protes sambil sibuk dengan kayaknya

Kenapa kita harus bersusah payah melakukan aktivitas seperti ini? Ditempat lain kita hanya bersenang-senang dan melakukan banyak hal romantis
RAIHAN

Tersenyum sambil dengan tenang mengayuh kayaknya

Karena sejatinya berumah-tangga bukan hanya sekedar bersenang-senang dan selalu romantis

Diana terdiam sesaat dan berhenti mendayung, berpikir sejenak lalu menoleh pada Raihan di belakangnya.

DIANA

Aku duga, setiap aktivitas yang telah dan akan kita lakukan ada pesan yang ingin mas sampaikan pada para pasangan.

Raihan tersenyum dan mengangguk

Diana kembali melanjutkan aktivitasnya


RAIHAN

Saat kita berada di bukit Paralayang, dengan pemandangan Sunset yang indah tentu akan menimbulkan suasana yang romantis bagi para pasangan, dan akan menjadi moment yang akan selalu mereka ingat dan mungkin mereka akan kembali lagi dan lagi ke sana untuk mengenangnya.
Dalam berumah-tangga, akan banyak petualangan yang akan mereka temui, hal yang indah atau sedih akan menjadi santapan mereka setiap hari, makanya mereka aku bawa berpetualangan di lereng Gunung Merapi

DIANA

Menirukan cara bicara Raihan

Dan disini, kita akan selalu diingatkan bahwa kerjasama dengan pasangan akan menjadi pondasi kuat bagi mereka dalam mengarungi lautan kehidupan berumah tangga.


Raihan tertawa dan mengusap kepala Diana dengan lembut.

Diana Protes dan memukul pelan bahu raihan dengan kayaknya..

Tiba-tiba kano mereka bergoyang.

Diana Panik.

Raihan memegang bahu Diana dengan lembut untuk menenangkannya.

RAIHAN

Tenang ... Jangan panik, biar aku yang menenangkan kembali kano-nya

Diana mengikuti arahan dari Raihan dan beberapa saat kemudian mereka kembali mengayunkan kayaknya

DIANA

Lalu kemana kita selanjutnya ?

RAIHAN

Kamu tidak membaca rangkaian acaranya?

Diana menoleh pada Raihan dan tersenyum manja

DIANA

Aku lupa

RAIHAN

Menghela nafas

Sendra Tari Ramayana di Prambanan

DIANA

Hmmmm ... Simbol tentang kebaikan melawan kejahatan

RAIHAN

Dan jangan lupa, Kesetiaan dalam cinta dan pengabdian

Diana berhenti mendayung

Raihan menoleh kearah pandangan Diana yaitu Rizal dan Tasya

RAIHAN

Kelihatannya mereka lolos tes dalam hal mengarungi lautan kehidupan berumah tangga.

Diana menoleh menatap Raihan sinis lalu memercikkan air laut ke arah Raihan.

Raihan membalas perlakuan Diana padanya.

Raihan dan Diana tertawa bersama

Tasya berteriak kesakitan saat turun dari kanonya

Raihan dan Diana terkejut dan menghampiri Tasya dan Rizal

Raihan dan Diana turun dari Kano

Diana menghampiri Tasya

DIANA

Khawatir

Ada Apa?

Tasya Menggeleng lalu merintih kesakitan

RAIHAN

Kelihatannya terkena sengatan ubur-ubur.
Zal, kamu bawa Tasya ke atas, ada tim kesehatan disana.

Rizal mengangguk lalu mengangkat tubuh Tasya dan membawanya ketas

Diana hanya terdiam menatap kepergian Raihan dan Tasya

Raihan yang berjalan di belakang Rizal berhenti dan menoleh pada Diana

RAIHAN

Kamu tidak ikut?

Diana hanya tersenyum kecut lalu menggeleng pada Raihan

DIANA

Nanti aku menyusul.

Raihan terdiam sejenak menatap Diana lalu mengangguk dan kemudian pergi menyusul Rizal.


CUT TO

21. EXT. CAFE DI BUKIT PANTAI DRINI — DAY

Diana dan Tasya sedang duduk di sebuah cafe diatas bukit Pantai Drini.

DIANA

Melepas kacamata hitamnya

Bagaimana keadaanmu ?

TASYA

Masih terasa panas, tapi sudah berkurang.

Diana menyodorkan sebuah kelapa muda pada Tasya

DIANA

Minumlah

Tasya mengangguk dan meminum air kelapa didepannya.

Diana menatap menerawang kearah lautan.

TASYA

Tersenyum menatap Diana

Kalian pasangan yang serasi, pasangan yang sangat romantis.
Kalau aku lihat, Mas Raihan seperti orang yang sedang jatuh cinta,
kamu tahukan seperti ....?

Tasya berhenti dan berfikir sejenak.

Diana menatapnya dan menggelengkan kepala.

TASYA

Seperti di drama-drama korea yang sering aku lihat.

Diana tersenyum, masih menatap lautan.

TASYA

Aku iri denganmu?

DIANA

Menatap Tasya dengan antusias

Maksudmu?

TASYA

Andaikan Mas Rizal bisa seperti Mas Raihan yang Romantis dengan spontan.

DIANA

Memangnya ... Mas Rizal tidak romantis?

TASYA

Mas Rizal itu seperti ... Emmmm Bapak-bapak, tidak mencerminkan umurnya.

DIANA

Menyindir halus

Mungkin karena usia kalian terpaut agak jauh, jadi kamu merasanya dia sudah terlalu tua.
Yang penting dia mencintaimukan ?

Hening

Diana berpaling pada Tasya dan menatapnya heran

DIANA

Penasaran

Dia mencintaimukan?

TASYA

Menatap Lautan

Mas Rizal pernah hampir menikah, namun batal beberapa minggu menjelang pesta pernikahannya. Dia hanya bilang alasan pernikahan itu batal karena ego mereka yang tidak bisa disatukan. Mas Rizal tidak setuju dengan rencana calon pengantinnya yang hendak pindah kantor di luar negeri, dan memintanya untuk menolak tawaran dari kantornya.

Hening

TASYA

Menatap Diana dan tersenyum

Dan kamu tahu akhirnya bagaimana.

Tasya menghela nafas panjang

TASYA

Aku merasa, Mas Rizal belum selesai dengan masa lalunya.

DIANA

Maksudmu?

TASYA

Kami sempat bertengkar hebat, atau sebenarnya aku yang marah padanya. Mas Rizal begitu sabar padaku, jarang dia marah atau malah tidak pernah seingatku.

Hening

TASYA

Aku memintanya pergi ke Jepang untuk menyelesaikan apapun dengan mantannya, tapi dia menolaknya.

DIANA

Terkejut

Jepang?

TASYA

Mengangguk

Disanalah mantan tunangannya berada, dan aku ingin Mas Rizal menyelesaikan semuanya.

DIANA

Lalu ...?

TASYA

Saat aku tahu dia akhirnya berada di Jepang untuk mencari mantan tunangannya, aku malah panik. Perasaan takut akan kehilangannya membuatku nekat menyusulnya ke Jepang.

DIANA

Kamu ....?

TASYA

Tersenyum kecil menatapnke lautan

Berkali-kali aku ke Jepang, tapi baru kali ini aku seorang diri disana. Masih bisa kurasakan ketakutanku karena tersesat di tengah-tengah sibuk dan ramainya Shibuya. Tapi rasa takut akan kehilangan mas Rizal yang begitu besar mengalahkan semuanya. Dan akhirnya aku sadar, ternyata sebesar itu pula rasa cintaku padanya.

Tasya berpaling pada Diana yang sedang menatapnya lalu tersenyum.

Tasya mengangkat tangannya dan menunjukkan cicin pernikahannya.

TASYA

Dia melamarku disana.

CUT






Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar