nice to meet you! Bye..
6. 6

INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU - DAY

Dea, Risma, Agus, Babang dan Yudi bersembunyi di lorong rak buku sambil menatap Nadia yang membaca buku seperti biasanya.

Dea, Risma, Agus dan Babang yang menatap Yudi dan meminta tolong padanya.

YUDI

Kenapa gw sih?

DEA

Tolong dong Yud. Kita semua

penasaran dengan kelanjutan Ricky

dan Nadia.

YUDI

Emang kemaren ada kejadian apa sih?

Gw harus kerja nih.

AGUS

Emang akuntansi loe uda jago Yud?

Loe harusnya banyak-banyak belajar

sama Nadia.

YUDI

Lah, masalahnya pertanyaan yang

kalian minta gw tanya ke Nadia ngak

ada hubungannya dengan soal akuntansi.

DEA

Bawel banget sih loe...

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menghampiri Nadia dan memberikan sebuah roti.

Dea dan teman-teman yang masih bersembunyi melihat dengan sangat exicted dari kejauhan.

Nadia melihat Ricky dengan tanpa ekspresi.

RICKY

Jangan salah paham. Bunda yang

minta aku kasih ke kamu.

NADIA (MUDA)

Bunda?

RICKY

Iya, bunda kamu. Kalau mau tau

cerita selengkapnya sih tanya

bunda langsung. Intinya bunda minta

aku buat beliin dan anterin makanan

buat kamu. (jeda) satu lagi pesan bunda..

Ricky tiba-tiba mengelus kepala Nadia.

RICKY

Ingat makan yang teratur, belajar

memang penting, tapi ngak bole

lupa makan.

Nadia terkejut dan mengelakkan kepalanya yang di elus oleh Ricky.

INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU – DAY

Dea dan teman-teman yang masih bersembunyi melihat dengan sangat exicted. Mereka kaget tapi sangat senang melihat Ricky yang sangat berani mengelus kepala Nadia.

AGUS

Ini baru teman gw.

YUDI

Sebenarnya ini ada apa sih?

Cut back to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

NADIA (MUDA)

Apaan sih?

RICKY

Shuu.. Di perpustakaan ngak bole

jerit-jerit. Intinya aku hanya

lakuin apa yang bunda katakan.

Tugas aku selesai.

Nadia kelihatan sangat kesal dengan tingkah Ricky. Ricky meninggalkan Nadia dengan senyum nakal.

INT. RUMAH NADIA - NIGHT

Terlihat Fitri (ibunda Nadia) sedang mempersiapkan makan malam di dapur.

Nadia masuk ke dalam rumah dan menyapa bunda.

NADIA (MUDA)

Bun, aku pulang.

FITRI

Mandi dulu sana, habis mandi kita

makan ya.

NADIA (MUDA)

Bun..

FITRI

Apa?

NADIA (MUDA)

Bunda ada ketemu Ricky?

FITRI

Ada, beberapa hari lalu pas bunda

mau telepon ayah, bunda papasan

dengan Ricky di Wartel (warung telkom).

EXT. WARTEL - FLASHBACK - DAY

Fitri (ibunda Nadia) tersenyum melihat Ricky yang sedang nongkrong di warung di dekat Wartel (warung telkom). Fitri melambaikan tangan ke Ricky sambil tersenyum lebar.

Bunda memberikan Ricky rp.500,- dan meminta bantuannya.

FITRI

Bunda mau minta tolong sama kamu.

RICKY

Ini uang apa bunda?

Cut back to :

INT. RUMAH NADIA - NIGHT

FITRI

Bunda pinjemin uang rp.500,- ke Ricky.

NADIA (MUDA)

Terus?

FITRI

Bunda minta Ricky untuk beliin

makan setiap hari untuk kamu. Untuk

ganti uang rp.500,-.

NADIA (MUDA)

Kenapa sih bunda lakuin ini ke aku?

FITRI

Apanya?

NADIA (MUDA)

Kalau dia yang ngutang ke bunda,

kenapa utangnya harus balikin ke

aku. Harusnya kan ke bunda langsung.

FITRI

Kan kamu satu kampus dengan Ricky.

Lagian kasian kalau tiap kali mau

nyicil utang harus antar ke rumah.

Dari kampus kamu ke rumah kita kan

lumayan jaraknya.

NADIA

Emang harus nyicil berapa kali?

FITRI

Kalau itu tergantung Ricky.

Tergantung apa yang dia beli

buat kamu. Hari ini dia beli apa?

NADIA (MUDA)

Bunda... (kesal)

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Nadia sedang mengajari Yudi pelajaran akuntansi, mereka duduk bersebelahan.

Ricky datang mengahampiri Nadia dan meletakkan roti ayam di meja tempat Nadia duduk terus bergegas pergi.

Nadia memanggil Ricky dengan suara pelan.

NADIA (MUDA)

Ricky..

Ricky yang mendengar namanya di panggil langsung mendekati

Nadia.

Yudi yang duduk di sebelah Nadia berwajah binggung melihat kedua temannya.

RICKY

Ini untuk lunasi utang ke bunda,

jangan lupa di makan.

NADIA (MUDA)

Aku hanya mau nanya harga

roti nya berapaan.

RICKY

Rp.50,-

NADIA (MUDA)

Berarti kamu harus beliin aku roti

selama 10 kali dong.

RICKY

Ya mau gimana lagi. Kalau kamu mau

roti dengan rasa lain, aku bisa kok

beliin. Tapi roti ayam ini uda yang

paling mahal di toko roti seberang kampus.

NADIA (MUDA)

Ya udah beli yang ini aja kalau

gitu, biar cepat lunas.

Ricky hanya tesenyum melihat ekspresi Nadia yang terlihat kesal dan tak tau harus berkata apa.

Yudi masih terlihat kebinggungan melihat tingkah kedua teman mereka.

Cut to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan kali ini dia meninggalkan note di roti yang bertuliskan "jangan lupa makan, nanti rotinya nangis".

Nadia tersenyum membaca note yang ada di roti.

Fade in :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia. Kali ini dia juga meninggalkan note yang bertuliskan "coba tebak kenapa aku di panggil roti ayam? Ya karena aku di isi dengan daging ayam. Kalau isi serikaya namaku roti serikaya."

Nadia lagi-lagi tersenyum membaca note yang ada di roti.

INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU - DAY

Ricky, Agus, Dea dan Risma bersembunyi di lorong buku yang terletak tidak begitu jauh dari meja yang di duduki Nadia.

DEA

Senyum itu uda lama banget ngak

kita lihat, iya ngak Ris?

RISMA

Iya nih.

DEA

Bole juga loe.

Dea dan Risma melihat Ricky sambil tersenyum.

Cut to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan bergegas pergi setelahnya.

Nadia yang melihat Ricky pergi langsung bergegas mengambil roti dan membaca note yang tertempel di roti.

RICKY (O.S.)

"ramalan cuaca tv rumah aku bilang

kalau sore ini bakalan hujan.

Pulanglah sebelum hujan."

EXT. KAMPUS - SORE

Hujan mulai turun rintik-rintik kecil.

Nadia berdiri di depan gerbang kampus sambil mencari ojek. Tiba-tiba Ricky mendekati Nadia dengan motornya.

RICKY

Kan uda aku kabari bakalan hujan,

kenapa sore gini baru pulang. Mau

aku antar ngak?

NADIA (MUDA)

Ngak usah. Aku lagi nunggu ojek.

RICKY

Kalau uda mulai gerimis gini mah,

ojek uda ngak bakalan ada. Gimana

mau aku antar ngak?

Nadia hanya memandang Ricky dengan ragu dan bimbang.

RICKY (CONT'D)

Sebenarnya aku ngak enak sih kalau

minta bayaran untuk antar pulang.

Apalagi aku yang nawarin.

Kalau kamu ikut aku pulang,

ini bakalan aku kurangi dari

utang aku ke bunda.

NADIA (MUDA)

Berapa?

          RICKY

Seperti yang aku bilang tadi.

Aku mah ngak enak kalau terima

bayaran. (jeda) rp.50,- aja ya.

NADIA (MUDA)

Harusnya lebih mahal.

RICKY

Kalau lebih mahal dari itu mah aku ngak

mau. Nanti aku dianggap apa sama bunda.

EXT. JALANAN JAKARTA - SORE

Ricky membonceng Nadia dengan motornya. Tampak Nadia memegang jaket Ricky dengan erat.

Ricky terus tersenyum di sepanjang perjalanan sambil sesekali melirik Nadia dari kaca spion.

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan bergegas pergi.

Nadia membaca note yang ada di roti yang bertuliskan

RICKY (O.S.)

"anak ayam petok-petok, papa ayam

kukuruyuk, mama ayam?"

Terlihat Nadia tertawa kecil sambil membaca note yang ada di roti.

Cut to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky menaruh roti ayam lagi di meja Nadia seperti biasanya dan langsung bergegas pergi.

Nadia yang melihat Ricky bergegas pergi langsung memanggilnya dengan suara pelan.

NADIA (MUDA)

Ricky..

RICKY

Oh iya, utang aku sisa rp.150,-

NADIA (MUDA)

Bukan itu yang mau aku tanya.

RICKY

Terus?

NADIA (MUDA)

Besok-besok beliin roti coklat ya.

Aku bosen makan roti ayam mulu.

Terus bisa ngak sih note nya

jangan yang aneh-aneh gini?

RICKY

Masa note seperti ini di bilang aneh

sih. Ngak kreatif banget cara mikirnya.

Nadia dan Ricky tampak berbincang dengan senang sampai suara mereka agak melengking.

Orang-orang yang berada di dekat mereka menyerukan "sshh.." meminta mereka untuk tenang karena ada di dalam perpustakaan.

Ricky dan Nadia yang mendengar seruan "sshh.." tertawa tanpa suara berbarengan karena merasa malu dengan orang sekitar yang sedang belajar.

EXT. PERPUSTAKAAN – DAY

Terlihat Roti coklat sudah terletak di meja tempat biasa Nadia duduk. Nadia membaca note yang di tempelkan di roti yang bertuliskan..

RICKY (O.S.)

"karena note yang aku tulis sebelumnya

di anggap aneh, aku tulis yang ngak

di anggap aneh deh hari ini.

Semangat skripsinya, aku pasti

bakalan kangen kirimin kamu roti

setelah kamu lulus nanti".

Wajah Nadia datar setelah membaca note yang ada di roti.

Cut to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Terlihat Roti coklat sudah terletak di meja tempat biasa Nadia duduk.

Nadia melihat ke arah kiri dan kanan mencari keberadaan Ricky, tapi dia tak melihat sosok Ricky.

Nadia membaca note yang tertempel di roti

NADIA (MUDA)

"kamu tau kan kalau harga roti

coklat lebih murah? Tandanya aku

harus nyicil lebih dari 10 kali".

Di bagian kanan bawah note yang tertempel di roti ada bertuliskan lihat ke bagian belakang kertas.

Nadia membalik kertas note dan ada tulisan yang bertuliskan

RICKY (O.S.)

"Aku mungkin terlalu serakah. Aku

mungkin terlalu tergesa-gesa.

Menyukaimu walau tahu kau sudah ada

yang punya adalah sebuah kesalahan

yang terlalu benar untukku.

Pantaskah aku bahagia setelah

melihatmu tidak bersamanya lagi?

Tidak! Tidak! Senyum manis yang

selalu ku lihat dari kejauhan hanya

tersisa kepedihan. Akankah ku lihat

senyuman itu lagi? Sanggupkah aku

menggantikannya? Seperti benang dan

jarum yang menambal baju yang

berlubang agar bisa di pakai

kembali. Bisakah aku menjadi benang

dan jarum yang menyulam senyum

itu kembali?"

Ekspresi wajah Nadia sedih sambil memegang cincin pemberian Nando yang selalu di kalungkannya dengan erat.

Cut to :

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Ricky yang sedang memegang roti coklat melihat ke keseliling mencari Nadia yang sangat tidak biasanya tidak berada di perpustakaan.

Wajah Ricky terlihat sedih dan merasa bersalah atas apa yang sudah di tulisnya di note kemarin.

INT. CAFE - DAY

Nadia, Dea dan Risma duduk bersama sambil makan. Dea melihat skripsinya yang belum di setujui dosen pembimbing.

DEA

Dosen pembimbing loe bilang apa Nad

soal judul skripsi loe? Uda

keterima judulnya?

NADIA (MUDA)

Udah beres. gw cuma nunggu sidang

doang. (sambil minum)

RISMA

Kalau Nadia mah ngak di ragukan

lagi. (jeda) ngomong-ngomong Nad,

makasih banget uda buat janji kita

buat wisuda bareng terwujud. Gw

bangga banget sama loe, Nad.

Risma yang duduk di sebelah Nadia memeluknya dengan erat dan bahagia. Nadia juga membalas pelukan Risma dengan senyum.

Tiba-tiba Ricky, Agus dan Babang berdiri di samping meja tempat Nadia, Dea dan Risma duduk.

Nadia yang awalnya tersenyum sambil memeluk Risma berubah menjadi murung.

Dea menyambut Ricky dan teman-teman.

Terlihat Ricky menatap Nadia dengan perasaan bersalah.

DEA

Sini duduk -duduk, kok malah diri

aja sih.

Nadia tiba-tiba berdiri dan berpamitan.

NADIA (MUDA)

Maaf tapi gw harus balik ke perpus,

gw lupa ada barang ketinggalan.

DEA

Nad, Nadia..

Ricky yang melihat Nadia meninggalkan cafe mengejarnya dari belakang.

Dea, Risma, Agung dan Babang terlihat cemas melihat Nadia dan Ricky yang pergi.

EXT. CAFE - DAY

Ricky mengejar Nadia yang masih berada di dekat parkiran motor dan memegang lengannya sambil memanggil nama Nadia dengan keras.

RICKY

Nad.. Maaf kalau note yang aku

tulis ke kamu buat kamu marah.

Cut back to :

INT. CAFE - DAY

Dea, Risma, Agus dan Babang mengintip Nadia dan Ricky dari jendela cafe.

DEA

Note apa?

AGUS

Gw juga ngak tau.

EXT. CAFE - DAY

Terlihat Ricky dan Nadia berdiri berhadap-hadapan di dekat parkiran motor cafe.

NADIA (MUDA)

Note apa? Aku ngak baca note

apa-apa dari kamu.

RICKY

Nad, aku mohon maafin aku..

NADIA (MUDA)

Aku ngak ngerti dengan apa yang

kamu bilang sekarang.

RICKY

Aku yakin kamu udah baca. Kalau

ngak kenapa kamu berubah dalam

waktu sehari.

Nadia menghembuskan nafas dan berjalan pergi tapi langkahnya terhenti kembali setelah mendengar perkataan Ricky.

RICKY (CONT’D)

Apa ngak ada kesempatan isi hati

kamu yang udah kosong? aku hanya

perlu sedikit ruang dari kamu. Aku

uda suka kamu selama 3 tahun.

(jeda)dan orang itu juga uda pergi

hampir 2 tahun. Tak bisakah aku...

Nadia menoleh melihat Ricky dan meyela perkataan Ricky.

NADIA (MUDA)

Hati aku ngak pernah kosong.

Nadia pergi meninggalkan Ricky sambil memegang cincin yang di kalungkan.

Ricky terlihat sedih dan kecewa dan hanya berdiri dan tak berbuat apa-apa.

Cut back to :

INT. CAFE - DAY

Dea, Risma, Agus dan Babang terlihat saling berpandangan dan terkejut setelah mendegar percakapan Nadia dan Ricky.

INT. RUMAH NADIA - DAY

Terlihat Fitri(ibunda Nadia) sedang menyapu lantai. Nadia yang baru pulang langsung masuk ke rumah sambil menyapa Fitri.

NADIA (MUDA)

Bun, aku pulang.

Fitri(ibunda Nadia) melihat ke arah jam dan terheran-heran melihat Nadia yang pulang cepat.

FITRI

Tumben anak bunda uda pulang. Hari

ini ngak belajar?

NADIA (MUDA)

Aku cuma nunggu sidang kok Bun. Dan

sekarang aku bakalan lebih banyak

dirumah. (tersenyum)

INT. RUMAH NADIA - NIGHT

Terdengar telepon berbunyi dan Nadia yang sedang nonton tv di ruang tengah berdiri dan mengangkat telepon.

NADIA (MUDA)

Tadi gw memang ada barang yang

ketinggalan di perpus, maaf ya

De.., tiba-tiba pergi. (jeda) ya

udah, ketemu di hari sidang ya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar