Nge-Band! 103
4. Bagian 4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Pia berjalan di Koridor. Ia terlihat bersemangat.

PIA (V.O)

Aku pasti ngeband bareng Kak Bunga. Aku gak pemalu lagi --

INT. RENTAL BAND - SORE - MASA SEKARANG

PIA (V.O)

Itu yang aku pikirin selama ini. Tapi udah dua tahun. Dan aku masih jadi pemalu yang gak berguna ini. Sial.

Pia duduk sambil bermain satu dua senar gitar. Pia menghela nafas panjang.

PIA (V.O)

Aku harus bilang. Kalau gak dia pasti nemuiin anggota terus mereka bener-bener ngeband tanpa aku.

Pia mengangguk, semangat.

PIA

Oke. Aku harus bicara langsung sama Kak Bunga. Bilang aku mau ngeband.

Pia meletakan Gitarnya.

INT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI - MIMPI

Pia berjalan ke arah Bunga dan Hayley yang sedang bicara. Mereka menyadari Pia.

Pia melihat Bunga serius.

PIA

Kak aku mau ngeband bareng.

Bunga terkejut. Ia melihat Hayley yang juga terkejut.

PIA

AYO KITA NGEBAND BARENG!

BUNGA

SERIUS?!

Pia mengangguk, tersenyum.

HAYLEY

PIAAA!

Hayley memeluk Pia. Pia tertawa. Bunga menangis dan memeluk Pia. Pia melihat ke atas sambil tersenyum lebar.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - PAGI

Pia terbangun. Ia berada di kasur.

PIA (V.O)

Sial.

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Pia berjalan di Koridor Sekolah. Ia terlihat berpikir.

PIA (V.O)

Oke. Aku harus bilang.

Hayley dan Bunga berjalan di depannya. Pia yang melihatnya terkejut. Ia berjalan sambil menunduk dengan cepat. Mereka berpapasan begitu saja.

Pia berhenti, melihat Mereka berdua.

PIA (V.O)

Besok pasti aku bilang. Dan --

MONTAGE BEGIN:

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Pia berjalan di Koridor. Bunga berjalan sendirian di depannya. Pia terkejut, ia masih berjalan dengan cepat sambil menunduk.

Ia melewati Bunga begitu saja.

PIA (V.O)

Lagi. Aku gak bisa bilang.

EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI

Pia sedang Makan bersama Teman-Teman Kelasnya. Bunga dan Hayley berjalan masuk ke Kantin.

Pia melihatnya dan dengan cepat ia menghindar dan melihat ke arah lain.

Mereka berdua melewati Pia begitu saja. Pia masih melihat ke arah lain.

PIA (V.O)

Dan lagi. Aku gak bisa bilang. Besok pasti aku bisa. Dan --

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Pia berdiri di Koridor. Ia melihat ke arah depannya.

Ia melihat Bunga dan Hayley yang tertawa bersama.

PIA (V.O)

Sumpah. Aku benci diri aku sendiri. Dasar penakut.

PIA

Besok pasti aku bilang --

EXT. DEPAN KELAS - SEKOLAH - PAGI

Pia hanya diam. Ia terkejut melihat ke arah depannya.

Bunga dan Hayley berjalan di depan Kelasnya --

BUNGA

WIDY! CEPETAN!

WINDY DIANY, 17 berlari mengejar mereka berdua. Terlihat mereka bertiga berbicara dan tertawa bersama. Mereka berjalan menjauhi Pia.

PIA (V.O)

Itu beneran? Kak Bunga udah nemu anggota?

Pia masih diam.

PIA (V.O)

Dia main gitar? drum? Ahhhh....

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Pia berhenti. Ia terkejut melihat yang ada di depannya.

PIA (V.O)

Ya. Karena sifat aku. Aku sendiri yang rugi.

Pia melihat Bunga, Hayley, Widy dan MONIKA MAULINA, 17, berjalan bersama-sama di Koridor. Mereka terlihat mengobrol sambil tertawa bersama.

PIA (V.O)

Gak mungkin orang kayak aku bisa main band. Bener apa yang Kak Sivia bilang. Orang gak akan tahu kalau aku bisa main gitar kalau aku gak bilang.

Mereka melewati Pia begitu saja yang masih melihat mereka. Pia masih diam di tempatnya.

PIA (V.O)

Sumpah. Aku mau berubah. Tapi kenapa gak bisa-bisa juga. Apa yang salah sama aku. Sial. Sial. Siaaaaaaallll...

Pia berjalan di Koridor.

Bunga menoleh ke belakang sambil berjalan, melihat Pia. Datar.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - SORE

Pia berbaring di kamarnya. Ia melihat langit-langit kamarnya, datar.

Ia menagis, tanpa suara. Ia menutup mulutnya dengan tangan. Terdengar suara tangisannya, pelan.

PIA (V.O)

Ya, ya, ya. Aku cuma bisa nangis. Padahal salah aku sendiri.

Tangisannya Pia makin kencang, ia berusaha menahan suaranya.

INT. RENTAL BAND - SORE

Mereka selesai bermain. Mereka saling melihat satu sama lain.

BUNGA

Menurut kalian gimana?

HAYLEY

Kayak ada yang kurang.

BUNGA

Widy?

WIDY

Iya. Udah bagus. Tapi kayak ada yang kurang.

Mereka melihat Momo.

MOMO

Ada yang kurang.

BUNGA

Dimana?

Mereka melihat Bunga. Bunga tersadar. Ia menunjuk dirinya sendiri. Mereka semua mengangguk.

HAYLEY

Aku tahu kamu kamu bagus. Tapi karena kamu vokal juga. Gitar kamu jadi...

MOMO

Kurang.

Bunga melihat Momo. Momo mengangkat Bahu. Bunga melihat Hayley. Hayley mengangkat Bahu. Bunga cemberut.

WIDY

Bukan berarti kamu jelek. Cuma kita perlu lead gitar.

HAYLEY

Kalau kita ketemu lead gitar. Bunga jadi ritem.

MOMO

Kenapa gak sekalian Bunga gak usah main gitar.

Bunga terkejut mendengarnya. Hayley berpikir. Ia mengangguk.

BUNGA

Kenapaaa?

MOMO

Kita udah ada Widy. Kalau kita ada dua gitar di tambah Keyboard. Kelihatan keroyokan gak sih jadinya?

HAYLEY

Iya juga sih. Di tambah musik yang kita bawa juga gak terlalu banyak gitar.

BUNGA

Tapi kan lebih banyak lebih bagus. Biar lagunya lebih banyak layer.

MOMO

Keyboard juga bisa nambahin layer lebih banyak dari kita semua. Sendiri aja juga bisa.

BUNGA

Kok kamu dukung Hay, sih?

MOMO

Kebalik. Hayley yang dukung aku.

Bunga tersadar, mereka tersenyum.

BUNGA

Iya juga. Oke kita cari lead. Tapi kita pastiin dulu sekarang. Yang isi vokal siapa?

Mereka saling melihat. Bunga mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Mereka tersadar --

HAYLEY

Iya juga ya. Siapa ya --

Hayley melihat Bunga yang masih mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ia melirik Momo --

MOMO

Iya, ya. Siapa ya --

Momo melirik Widy --

WIDY

Kayaknya aku bisa --

Widy melihat Bunga yang masih mengangkat tangannya tingi-tinggi. Ia tersenyum lebar --

Mereka saling melihat, mereka menghela nafas, panjang, bersamaan.

HAYLEY

(menunjuk Bunga)
Dia?

Momo mengangguk. Widy juga mengangguk.

HAYLEY

Iya kamu jadi vokal.

Bunga tersenyum lebar mendengarnya. Ia tersadar --

BUNGA

KENAPA KALIAN KEPAKSA GITU?! HA?! KENAPA?!

Mereka tertawa bersama.

BUNGA

SUARA AKU KAN YANG PALING BAGUS! JADI AKULAH! MASALAHNYA APA!?

HAYLEY

Masalahnya orang pasti malu-malu kalau di suruh jadi vokalis, gak usahlah, ini lah itu lah. Tapi kamu yakin banget jadi vokalis.

BUNGA

Hay. Udah berapa kali aku bilang gak usah pake acara nolak-nolak gak jelas. Kalau iya bilang iya, kalau gak bilang gak. Siapa yang gak mau ngaku mau ngeband padahal mau ngeband?

Hayley hanya diam, ia melihat ke arah lain. Bunga tersenyum sinis.

BUNGA

Jadi mulai sekarang. Gak ada malu-malu kucing di antara kita. Kalau iya bilang iya. Kalau gak bilang gak. Betul apa betul?

HAYLEY

Betul.

BUNGA

Betul apa betul?

WIDY

Betuuuul.

Bunga tersenyum. Hayley menghela nafas, panjang. Momo tersenyum melihat mereka.

EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE

Mereka berkumpul di Depan Toko Musik. Sivia dan Luna berdiri di belakang Mereka, melihat mereka.

LUNA

Mereka ngapain?

SIVIA

Mereka mau cari lead. Bunga fix jadi vokal.

Luna mengangguk. Luna melihat Momo yang melihat dirinya. Dengan cepat ia melihat ke arah lain. Luna melihatnya, datar.

HAYLEY

Jadi gimana kita mau cari lead? siapa ada ide?

WIDY

Karena ini bukan ekskul. Jadi kita gak bisa nempel poster di sekolah.

Mereka hanya diam.

HAYLEY

Kalau kita pasang iklan?

MOMO

Aku yakin gak banyak yang lihat. Kita band bukan cover dance.

Mereka mengangguk.

BUNGA

Aku ada satu orang dalam pikiran aku.

Mereka melihat Bunga, kemudian mereka saling melihat.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - MALAM

Pia masih terbaring di Kasurnya, masih melihat langit-langit.

Matanya sembab, ia tak menangis lagi. Terdengar bunyi dari perutnya.

PIA (V.O)

Kenapa aku masih bisa lapar? padahal kalau orang-orang biasanya gak makan kalau ada masalah. Tapi aku kenapa lapar sekarang?

Terdengar bunyi dari Perut Pia. Ia bangun dengan cepat.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH PIA - MALAM

Pia sedang memakan nasi. Ia makan dengan Lahapnya. Mulutnya penuh dengan nasi dan lauk.

PIA (V.O)

Sial. Masakan Ibu memang enak. Aku gak bisa nolak.

Ia makan dengan Lahap.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - MALAM

Ia bersandar di dinding kamarnya. Ia memegang perutnya.

PIA (V.O)

Nangis bikin aku lapar. Mana lauknya enak lagi. Makan lagi lah nanti. Sial. Bisa-bisanya aku mikirin makan lagi padahal jelas-jelas aku ada masalah sekarang.

Ia berbaring di Kasurnya. Terlentang.

Mata Pia menutup perlahan-lahan. Ia tertidur.

INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Pia melamun di Kursinya di tengah Anak-anak yang berbicara dan bercanda satu sama lain.

TEMAN SEKELAS DUA

Mau ke Kantin, gak?

Pia menggeleng.

TEMAN SEKELAS SATU

Kenapa?

PIA

Nanti aja. Aku nyusul.

Mereka pergi. Pia menghela nafas, panjang.

PIA (V.O)

Dahlah. Memang salah aku.

Pia berdiri, ia berjalan keluar kelas.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar