Nge-Band! 103
2. Bagian 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - MALAM

Pia berbaring di Kasurnya, melihat langit-langit kamar. Ia melamun.

PIA (V.O)

Iya aku juga benci jadi pemalu. Tapi gak ada yang bisa aku lakuin sama sifat aku sendiri, oke.

Pia menghela nafas, panjang.

PIA (V.O)

Dia pikir aku gak pernah coba buat berubah? pernah. Walau sampai sekarang aku masih pemalu juga.

Pia melihat ke arah pintu.

PIA

Kalau gak tahu hidup orang jangan ikut campur, kesel. Eh! kenapa aku marah-marah. Satu lagi. aku juga punya temen. Walau ya gitu, temen kelas... aja.

Pia membalikan Tubuhnya, melihat jendela.

PIA (V.O)

Kata-kata Ibu. Itu serius? gak harapin apa-apa dari aku? gak usah jauh-jauh. Bedanya apa aku sama mereka?

Pia tersadar.

PIA

Sial.

Pia melihat jendela kamarnya, datar.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH PIA - PAGI

Pia duduk di Meja Makan, sedang sarapan. Supriyadi juga sarapan. Mereka hanya diam.

Deni keluar dari Kamarnya dan berjalan cepat --

DENI

Kamu pergi bareng Ayah. Aku ada urusan.

Pia hanya diam, melihat Deni yang pergi ke depan rumah. Ia melihat Supiryadi yang juga melihatnya.

Ria berjalan dari Dapur membawa Nasi Goreng dengan porsi besar dan meletakan di depan Pia.

PIA (V.O)

Ini yang bikin badan aku gendut, Bagas. Ibu kamu sendiri.

RIA

Kamu harus banyak makan. Kamu juga udah lama gak di antar Ayah.

Pia hanya mengangguk, ia memakan Nasi Goreng itu.

INT. MOBIL - BERJALAN - PAGI

Supriyadi sedang menyetir, Pia melihat ke jendela Mobil, datar. Mereka hanya diam.

SUPRIYADI

Sekolah kamu gimana?

PIA

Biasa aja.

Suasana hening.

SUPRIYADI

Uang jajan kamu cukup?

PIA

Cukup.

Suasana hening, lagi.

PIA (V.O)

Sial. Beda dari tiga orang keluarga aku yang cerewet itu. Ayah sama aku orang-orang yang seperlunya bicara. Tapi aku lupa kalau aku udah lama gak bicara sama Ayah. Ahh... udahlah.

Pia sesekali melirik Ayah. Ia terlihat gelisah.

PIA (V.O)

Cepet sampai...cepet sampai --

SUPIRYADI

Kamu mau lanjutin ke mana?

Pia terkejut mendengrnya. Supiryadi melihat Pia.

SUPRIYADI

Kamu memang baru kelas satu. Tapi Ayah mau tahu kamu mau ngapain habis SMA.

PIA (V.O)

Jangankan habis SMA. Sekarang aja aku tahu mau ngapain. Ngeband.

PIA

...Pia belum tahu.

PIA (V.O)

Gak mungkin aku bilang mau ngeband. Bisa-bisa aku sidang di tempat. Belum lagi kalau tiga orang itu tahu. Jangan pikir aku bisa bela diri lagi.

SUPRIYADI

Tapi Ayah berharap kamu kuliah. Nilai kamu juga bagus di banding abang-abang kamu.

PIA

Pia gak tahu bisa masuk kampus kayak Bang Bagas. Paling-paling cuma sekitar sini.

SUPRIYADI

Kamu memang mau di sini? sama kami?

PIA (V.O)

Aku mau ngeband bareng Band Kak Bunga. Buktiin kalau aku bisa juga. Tapi gak mungkin aku biang gitu.

PIA

Ibu bilang aku gak usah jauh-jauh, kan?

PIA (V.O)

Sial. Dasar aku. Pemalu dan penakutnya udah gak ketolong.

Ada jeda di antara mereka.

SUPRIYADI

Kalau itu mau kamu. Yaudah.

Mobil berhenti. Pia bersiap turun dari Mobil --

SUPRIYADI

Tunggu.

Supriyadi mengambil Dompetnya dan memberikan selembar uang Limapuluh Ribu. Pia melihatnya.

SUPRIYADI

Buat kamu kalau mau beli apa-apa.

Pia mengambilnya dan menyalami Supriyadi dan keluar. Supiryadi melihat, Pia, datar.

EXT. PINTU MASUK SEKOLAH - PAGI

Pia berjalan masuk ke dalam Sekolah. Ia melihat Uang Lima Puluh Ribu itu.

PIA (V.O)

Tumben. Biasanya gak pernah kasih aku uang. Selalu Ibu. Gak mungkin juga Ayah bilang kamu bebas lakuin apa yang kamu suka. Ayah yang kaku dan keluarga aku yang begitu. Di tambah aku yang gini. Lengkap udah.

Pia berjalan sambil menghela nafas, panjang.

Bunga yang mengendarai Motornya melewati Pia yang melihatnya.

PIA (V.O)

Oh, ya aku sampai lupa soal band kak Bunga. Gimana mereka habis berantem kemarin.

Pia berjalan masuk ke Kelasnya.

INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Pia duduk sendirian di belakang Kelas. Terlihat teman-temannya yang berbicara satu sama lain. Pia melamun.

TEMAN SEKELAS SATU dan TEMAN SEKELAS DUA mendekati Pia.

TEMAN SEKELAS SATU

Ngapain ngelamun?

Pia tersadar, ia melihat Orang itu.

TEMAN SEKELAS DUA

Mau ke kantin bareng, gak?

Pia mengangguk. Mereka berjalan keluar kantin.

EXT. KORIDOR SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI

Mereka bertiga berjalan di Koridor Sekolah.

TEMAN SEKELAS DUA

Eh, kamu udah lihat MV baru STB?

TEMAN SEKELAS SATU

Udaaaaaah. Mana Beng Kok ganteng banget lagi. Gemes lihatnya.

Pia yang mendengarnya hanya tersenyum.

PIA (V.O)

Ahh. Aku gak tahu lagi mereka ngomong apa.

TEMAN SEKELAS SATU

Kamu udah lihat MV nya, Pia?

PIA (V.O)

BILANG UDAH! BILANG UDAH!

PIA

Iya. Udah. Beng Kok memang ganteng ya.

TEMAN SEKELAS SATU

Kaaan. Mana X gantengnya gak ngotak lagi.

PIA (V.O)

Aku juga gak ngotak sangking gak tahu mereka ngomongin apa.

Pia melihat Bunga dan Hayley di pinggir Lapangan.

PIA (V.O)

Gak mungkin mereka berantem beneran.

Pia dan Teman-teman sekelasnya berjalan pergi.

INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - SORE

Terdengar Bunyi Bel Sekolah.

Pia memasukan Buku dan Alat Tulisnya ke dalam Tas dan bersiap pulang. Ia tersenyum.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - SORE

Pia berjalan masuk ke dalam Kamar.

MINI MONTAGE: 1)Pia mengganti Pakaiannya. 2)Pia memasukan Buku Tulis dan Botol Air ke dalam Tasnya. 3)Pia masukan Uang Limapuluh Ribu ke dalam Dompetnya.

Pia berjalan keluar Kamar.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH PIA - SORE

Pia berjalan ke depan rumah. Ria di ruang tengah sedang menonton.

RIA

Mau Les?

PIA

Iya. Pergi dulu, Bu.

Pia tersenyum sambil berjalan.

INT. JALAN - BERJALAN - SORE

Pia berjalan di pinggir jalan. Telinga memakai headset dan sebelahnya lagi tidak.

PIA (V.O)

Ya. Selama ini aku bohongin keluarga aku. Aku bilang pergi les padahal aku rental band. Jadwal aku senin rabu jumat. Kalau aku lagi kepengen main lagi. Bisa empat atau gak lima kali seminggu. Alasan yang aku pakai? cari barang.

Pia berhenti, ia melihat ke depan, datar.

PIA (V.O)

Aku tahu gak bisa kayak gini terus. Cepat atau lambat aku harus bilang sama mereka aku ngeband. Tapi aku harus masuk band Kak Bunga dulu sebelum aku bilang ke keluarga aku.

Pia berjalan lagi sambil menggerakan jarinya.

INT. RENTAL BAND - SORE

Sivia duduk di Meja Kasir, sedang bermain Handphone.

Pia masuk ke dalam, berdiri di depan Sivia. Sivia tersadar, melihat Pia. Mereka tersenyum.

SIVIA

Biasa?

Pia mengangguk. Ia mencari-cari. Sivia menyadarinya.

SIVIA

Bunga lagi di Studio. Bantuiin Luna. Nanti dia ke sini.

Pia tersenyum.

SIVIA

Udah.

PIA

Makasih, Kak.

Pia berjalan masuk ke dalam Ruangan. Sivia tersenyum melihatnya.

INT. RUANG RENTAL BAND - SORE

Pia berdiri, sesaat ia menarik nafas, dalam.

PIA (V.O)

Ini dia. Panggung aku.

Pia tersenyum, ia melepaskan Tasnya dan melatakannya di Lantai.

Pia berjalan ke arah Gitar, ia melihat Gitar itu, tersenyum.

PIA

Ketemu lagi.

MINI MONTAGE: 1)Pia menggantungkan Gitar di bahunya. 2)Pia membersarkan Volume Amplifier. 3)Pia menginjak Pedal Efek.

Pia bersiap-siap --

Terdengar Intro Canon Rock --

Pia memetik satu dua senar gitar sebagai pembukaan --

Ketika Lagu memasuki Verse --

Dengan cepat tangan Pia bermain dengan senarnya --

Ia menikmatinya sekali --

Ketika Lagu masuk ke dalam Bridge --

Pia memaikan Kunci gitar sesuai keinginananya sendiri --

Lagu memasuki Reff --

Tangan Pia semakin lincah mengikuti alur musik yang semakin keras --

Pia mengubah kunci menjadi cipataanya sendiri.

Pia meinginjak Pedal Efek dengan cepat --

Suara Gitar Pia terdistorsi --

Pia berhenti sejenak. Ia memetik satu dua senar pelan ketika Lagu mencapai Interlude --

Tempo lagu menjadi Overtune --

Pia mengikutinya dengan menginjak Pedal Efek dengan cepat sambil memaikan gitarnya dengan gayanya sendiri --

Pia melakukan Tapping mengikuti lagu itu --

Ketika lagu mendekati Outro, Pia bermain pelan --

Pia berhenti bermain gitar bersamaan dengan Lagunya berhenti.

Pia menghela nafas, panjang. Ia tersenyum.

PIA

Untuk pembukaan segitu dulu.

Ia mengeluarkan Botol Air dari dalam Tas dan meminumnya.

PIA

Kita mulai lagi.

Terdengar suara Gitar yang di genjreng dengan cepat.

INT. KAMAR PIA - RUMAH PIA - SORE - MASA LALU

PIA (V.O)

Buat orang kayak aku yang lakuin apa-apa cuma setengah-setengah. Apa yang Abang aku bilang itu bener. Tapi aku serius soal ngeband sekarang. Dua tiga lima rius malah.

Pia, 10 berbaring di kasur, cemberut. Ria di sebelahnya.

RIA

Ayo dong, pergi les Piano.

PIA

Pia gak suka piano lagi, Bu.

RIA

Padahal baru sebulan les masa udah berhenti.

PIA

Pia mau les yang lain.

RIA

Apa?

PIA

Matematika.

Ria melihat Pia. Pia serius.

PIA (V.O)

Dah hal yang sama terjadi lagi.

CUT TO:

Pia duduk di atas kasurnya, Cemberut.

RIA

Sekarang apa lagi?

PIA

Pia gak mau les lagi.

RIA

Lagi? kamu udah banyak Ibu lesin. Gak ada satupun yang bener. Semuanya berhenti. Kamu mau les apa lagi sekarang?

PIA

Pia gak mau les apa-apa.

Ria melihat Pia. Pia serius.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar