Nge-Band! 102
6. Bagian 6
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

53.INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - MALAM

Hayley berjalan menuju Kamarnya, ia berhenti. Melihat Pintu Ruang Musik yang terbuka. Ia mendekat, melihat ke dalam --

54. INT. RUANG MUSIK - RUMAH HAYLEY - MALAM

Lutfi duduk di sana, sedang bermain handphone.

Hayley masuk ke dalam, ia berdiri di samping Lutfi. Lutfi tersadar, ia melihat Hayley.

LUTFI

Tumben Kak Hay di sini.

HAYLEY

Tumben kamu di sini.

LUTFI

Bisa gak, gak usah balik nanya lagi.

Hayley tersenyum mendengarnya. Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikan ke Lutfi. Lutfi terkejut.

Celengan.

Lutfi mengambil Celengan itu dan menggoyangkannya, terdengar berat.

HAYLEY

Kak Hay gak bilang Ayah sama Ibu.

Lutfi tersenyum mendengarnya. Ia berjalan pergi --

LUTFI

Kak Hay.

Hayley berhenti.

LUTFI

Tadi aku chat Rizal. Minta maaf.

HAYLEY

Dia bilang apa?

LUTFI

Dia juga minta maaf karena udah salah nada.

Hayley tersenyum mendengarnya.

LUTFI

Aku masih mau main Marching sampai SMA.

Hayley mengangguk.

LUTFI

Kata Guru Lutfi. Bakat itu memang perlu tapi kerja keras yang penting.

Hayley hanya diam.

LUTFI

Percuma ada bakat kalau malas. Orang malas bakal kalah sama 8orang yang kerja keras. Kata Guru Lutfi gitu.

HAYLEY

Kamu percaya apa yang Guru kamu bilang?

LUTFI

Iya. Karena itu Kakak berhenti ngeband? karena gak punya bakat?

Hayley tidak menjawab.

LUTFI

Kakak tinggal latihan sampai bisa, kan?

HAYLEY

Iya.

LUTFI

Gimana kalau kita latihan bareng. Biar kita bisa bareng-bareng. Aku Marching. Kakak ngeband lagi.

Terdengar suara Handphone. Hayley mengambil Handphonenya dari Saku Celana dan melihatnya.

55. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - MALAM

Hayley melihat Handphonenya di atas meja, serius.

Terlihat Chat di Handphone Hayley, bertuliskan:

"Aku tertartik sama Bass kamu. Kira-kira kamu lepas berapa?"

Hayley mengambil Handphonenya, ia mengetik, tapi ia menghapus lagi. Ia mengetik lagi dan di hapus lagi.

Ia meletakan Handphonenya di atas Meja. Ia berjalan ke Tempat Tidur dan merebahkan dirinya.

HAYLEY

Apa yang aku pikirin lagi.

Hayley mengetik di Handphonenya dan meletakannya di atas Kasur.

Terlihat chat, bertuliskan:

"Aku lepas harga segitu. Bisa nego"

Muncul chat balasan, bertuliskan:

"Oke. Deal"

56. INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - SORE

Hayley bersiap untuk pulang, ia memakai Tas. Bunga juga melakukan hal yang sama.

BUNGA

Bareng?

Hayley menggeleng.

HAYLEY

Bunga. Aku bener-bener berhenti ngeband.

Bunga berhenti, ia melihat Hayley. Serius.

HAYLEY

Aku serius.

Ia mengeluarkan Handphone dan memberikannya ke Bunga. Bunga mengambilnya dan membacanya. Bunga terkejut.

BUNGA

Kamu jangan bercanda.

HAYLEY

Aku serius.

BUNGA

Omongan kita yang kemarin itu?

HAYLEY

Aku cuma bilang jangan berharap.

BUNGA

Tapi kamu janji sama aku buat pikirin lagi.

HAYLEY

Dan ini keputusan aku.

BUNGA

Bohong. Kamu bohong, Hay. Aku tahu kamu.

HAYLEY

Karena kamu tahu aku orangnya serius.

BUNGA

Aku tahu ini cuma masalah kamu mau ngeband lagi atau gak. Tapi waktu kamu bilang gak. Hati aku sakit dengernya. Kayak aku di bohongin selama ini.

Hayley ingin bicara --

BUNGA

Jangan bicara. Jangan bicara. Aku tahu aku gak boleh marah. Tapi aku marah sama kamu sekarang, Hay. Banget.

Bunga berjalan pergi keluar kelas. Hayley masih di tempatnya, melihat pintu kelas, datar.

57. INT. TOKO MUSIK - SORE

Bunga hanya melihat Hayley yang mengambil Bassnya, marah. Sivia melihat mereka berdua.

SIVIA

Kalian berantem?

HAYLEY

Aku bisa bayar setengah nanti, gak Kak? aku mau ambil uangnya dulu.

Sivia mengangguk. Hayley membawa Bass itu pergi. Bunga hanya diam. Sivia mendekatinya --

SIVIA

Kalian berantem?

BUNGA

Bodoh amat.

Bunga berjalan pergi ke dalam Toko Musik.

SIVIA

Ni anak makin lama makin kurang ajar sama Bosnya.

BUNGA (O.S)

Bos. Kenapa di berantakin lagi. Kan aku udah rapiin.

SIVIA

Maaf...

Sivia berjalan ke dalam Toko Musik.

58. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - SORE

Hayley membuka Tas Bassnya dan melihatnya sekali lagi. Ia mengangguk. Ia menutup Tass Bass itu dan membawanya keluar.

59. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - SORE

Haris dan Suci duduk di Sofa.

Hayley keluar dari Kamarnya dan berjalan menuju depan Rumah --

HAYLEY

Hay keluar bentar.

HARIS

Hay. Tunggu. Kami mau bicara sama kamu.

Hayley melihat Haris dan Suci bergantian. Hayley duduk di depan mereka.

HARIS

Kamu mau ngeband lagi?

HAYLEY

Bukan urusan Ayah.

Haris dan Suci saling melihat. Hayley melihat ke sembarangan arah.

HARIS

Ayah tahu kamu marah sama Ayah karena banyak hal, karena kamu lagi puber. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu. Masalah keluarga kita, ini gak ada hubungannya sama kamu.

HAYLEY

Hayley udah pernah bilang. Ini gak ada hubungannya --

HARIS

Iya. Ini ada. Dan kamu pikir kalau kamu berhenti ngeband bisa bantu masalah keluarga kita, kan?

SUCI

Ayah sama Ibu pasti bersyukur kalau kamu mau masuk univ negeri pakai beasiswa. Tapi bukan itu masalahnya sekarang.

HARIS

Apa yang kamu lakuin itu sebenarnya gak ada pengaruhnya sama masalah keluarga kita. Ayah dan Ibu kamu masih ada simpanan buat kamu kuliah nanti. Tergantung kamu mau apa gak. Masalah Ayah di tipu dua miliar. Itu bukan uang Ayah semuanya. Lima orang juga kena tipu. Jadi selama ini kamu salah paham.

Ada jeda di antara mereka.

HARIS

Ayah tahu dari Ibu kamu berhenti ngeband karena kepikiran masalah kita. Tapi sebenarnya gak masalah kamu mau ngeband. Ayah minta maaf. Harusnya Ayah bicara sama kamu.

HAYLEY

Kenapa Ayah gak bicara sama Hay?

HARIS

Kamu kalau lihat Ayah kaya benci. Ayah tahu kamu SMA dan Anak SMA gak mau lihat orang tua mereka. Ayah juga gitu. Di tambah kamu jaga jarak dari kami. Makanya Ayah juga jaga jarak dari kamu.

Hayley menghela nafas.

HARIS

Ayah minta maaf.

HAYLEY

Hay juga pasti berhenti ngeband. Hay gak ada bakat di musik.

HARIS

Siapa bilang kamu gak ada bakat di Musik. Kamu bisa lakuin apa yang Ayah gak bisa.

Hayley tidak menjawab.

HARIS

Kamu bikin band bareng Bunga biar bisa jadi pro, kan? Ayah yakin kamu bisa.

HAYLEY

Jangan kasih harapan sama Anak sendiri, Yah. Gak gampang.

HARIS

Memang gak gampang. Buktinya Ayah juga gak bisa sampai sekarang. Band Ayah cuma jadi Band Bapak-bapak kerja kantoran. Tapi itu karena Ayah takut ambil keputusan. Padahal waktu itu band-band bukan ngejar label. Label ngejar band. Ayah tinggal bilang oke. Tapi Ayah tolak.

Ada jeda di antara mereka.

SUCI

Yang Ayah kamu bilang itu bener. Ibu lihat sendiri Ayah kamu nolak label.

HARIS

Kalau gak sekarang Ayah jadi Haris Pioner.

HAYLEY

Kenapa Ayah nolak?

HARIS

Karena Ayah mikir Ayah gak punya bakat di Musik. Itu penyesalan Ayah sampai sekarang. Kalau gak kamu bisa jadi kayak Bunga.

HAYLEY

Bunga gak suka di bilang David Pioner. Hay juga gak suka jadi Anak Haris Pioner. Gak banget.

Haris terkejut mendengarnya. Suci tersenyum.

HARIS

Maaf. Jadi intinya kamu jangan mikir gak ada bakat musik. Banyak orang yang pengen negband tapi gak bisa. Tapi kamu? bisa ngeband dan kamu punya bakat.

HAYLEY

Walaupun mainnya ampas kayak Hay?

HARIS

Gak ada orang yang langsung bisa.

SUCI

Kamu ingat waktu kita foto di Konser kecil-kecilan Band Ayah?

Hayley mengangguk.

SUCI

Kamu ingat bilang apa sama kami?

HAYLEY

Hay pengen ngeband.

SUCI

Ibu gak tahu musik sama sekali. Tapi menurut Ibu kamu ada bakat di musik.

HARIS

Jadi kamu jangan pikir lagi soal masalah uang. Oke.

Haris berdiri dan merentangkan tangannya --

HAYLEY

Ayah mau ngapain?

Haris hanya diam.

HAYLEY

Ayah. Panas. Jangan.

Haris tersadar, ia langsung duduk lagi. Hayley berdiri.

HAYLEY

Ayah, Ibu. Hayley minta maaf udah kurang ajar belakangan ini. Maaf karena udah salah paham sama masalah keluarga kita.

Haris dan Suci tersenyum.

HAYLEY

Hayley tahu belum bisa banggain Ayah sama Ibu. Tapi Hayley janji gak akan kecewaiin kalian.

Haris dan Suci tersenyum.

60. INT. RUANG TENGAH - RUMAH BUNGA- MALAM

Bunga bersantai di Ruang Tengah, ia terlihat serius. Lukita melihat Bunga.

LUKITA

Kamu kenapa? ada masalah?

BUNGA

Hay. Dia beneran gak mau ngeband.

LUKITA

Terus kamu nyerah gitu aja?

BUNGA

Ibu gak tahu Hay. Dia kalau udah serius --

LUKITA

Apa bedanya sama kamu. Kalian kalau berantem siapa yang minta maaf duluan?

BUNGA

Hay. Tapi kali ini beda, Bu.

Lukita tersenyum, ia berjalan menuju kamarnya. Bunga masih cemberut.

Terdengar suara handphone. Bunga melihatnya, terlihat di Layar Handphone, bertuliskan:

"Hay"

Dengan cepat Bunga mengangkatnya.

BUNGA

Halo.

61. EXT. JALAN - BERJALAN - MALAM

Hayley berlari di Gang, melewati rumah-rumah dengan cepat.

Ia mengeluarkan Handphone dan memencetnya, ia menempelkan ke telinga.

HAYLEY

Halo... Bu..nga... aku... aku kehabisan.... nafas.

BUNGA (V.O)

HAY! KAMU KENAPA? HAY?! HAY?! KAMU KENAPA?

HAYLEY

Aku mau bicara...

Hayley mematikan telepon. Ia terlihat bersemangat, sambil tersenyum ia terus berlari. Padangannya terus ke depan.

62. INT. RUANG TENGAH - RUMAH BUNGA - MALAM

Bunga masih memegang Handphonenya. Ia berpikir, ia tersadar.

Dengan cepat ia bangun dan berjalan cepat keluar rumah.

63. EXT. DEPAN RUMAH BUNGA - MALAM

Hayley berbelok, ia masih berlari menuju Rumah Bunga. Ia berhenti di depan Rumah Bunga --

Bunga membuka Pintu Rumah dan berjalan cepat ke luar Rumah.

Ia melihat Hayley yang tersengal-sengal, kehabisan nafas, terbungkuk, berusaha mengatur nafasnya.

BUNGA

Kamu kenapa?

Hayley ingin bicara, tapi tidak bisa. Ia berusaha mencari nafasnya kembali.

Ia berdiri tegak. Nafasnya masih tersengal-sengal.

HAYLEY

Kita... ngeband...

BUNGA

Aku ambil air dulu.

HAYLEY

Jangan...

Hayley mengatur nafasnya, ia tersenyum lebar. Bunga menunggu, juga tersenyum lebar.

Terdengar suara handphone. Hayley mengambilnya dari saku celana --

HAYLEY

Halo.
(mendengarkan)
Iya. Maaf, Mas. Saya gak jadi jual Bass saya. Teman saya bakal marah kalau saya berhenti ngeband.
(mendengarkan)
Iya. Maaf, Mas.

Sambungan di matikan.

HAYLEY

Aku mau ngeband lagi.

Ada jeda di antara mereka.

HAYLEY

KITA HARUS NGEBAND! BUNGA! KITA HARUS NGEBAND!

Bunga tersadar, ia tersenyum.

HAYLEY

KITA HARUS NGEBAND!

BUNGA

KITA HARUS NGEBAND!

Mereka berdua tersenyum bersama.

HAYLEY

Walaupun aku gak bisa jadi Hayley yang ada di sana. Tapi aku bisa jadi Hayley Waluyo, diri aku sendiri. Karena aku punya temen yang percaya aku punya bakat dan serius soal musik.

Bunga tersenyum mendengarnya.

HAYLEY (V.O)

Aku gak peduli lagi sama bakat. Aku pasti kerja keras buat wujudin mimpi aku. Karena aku gak sendirian.

Mereka berdua tertawa bersama.

FADE OUT.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar