Nge-Band! 102
4. Bagian 4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

36. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - SIANG

Hayley menggantungkan Strap Bass itu di bahunya. Ia melihat dirinya di cermin. Ia tersenyum.

Ia mengelus pelan Bass itu. Ia tertawa melihatnya.

Terdengar pintu di ketok. Haris dan Suci masuk ke dalam Kamar. Haris memegang Kamera, sedang merekam.

HARIS

Gimana?

HAYLEY

Bagus. Makasih Ayah, Ibu.

SUCI

Harganya juga bagus.

Mereka tertawa bersama.

HAYLEY

Hay pasti mainain Bass ini tiap hari.

Haris merekam Hayley yang tertawa dan Suci yang juga ikut tertawa.

37. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - MALAM - MASA SEKARANG

Hayley berbaring di Kasur, melihat langit-langit kamar, datar.

Ia melihat Bass di sudut kamarnya, datar. Ia bangun dan berjalan keluar.

38. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - MALAM

Lutfi membersihkan Bass Drumnya. Ia terlihat bersemangat, ia melakukannya sambil tersenyum.

Hayley keluar dari Kamarnya, ia duduk di Sofa. Melihat Lutfi melakukan urusannya.

Chiko di sebelah Lutfi, juga melakukan hal yang sama.

CHIKO

Kak Hay bantuin Iko juga.

HAYLEY

Kenapa gitu?

CHIKO

Besok Iko mau tanding Marching.

Hayley tersenyum mendengarnya.

CHIKO

Iya, kan, Bu?

Hayley melihat Suci yang membawa Seragam Marching Lutfi, berwarna Merah.

LUTFI

Awas kusut, Bu. Hati-hati.

Hayley melihat Suci yang juga melihat Hayley. Mengangkat alisnya.

LUTFI

Lihat aja besok. Pasti aku juara satu.

HAYLEY

Kenapa kamu yakin banget?

LUTFI

Karena aku udah jago mainnya.

HAYLEY

Tapi kamu sadar, kan kalau Marching itu Tim?

LUTFI

Kalau aku udah jago. Pasti menang, tenang aja.

HAYLEY

Kalau temen kamu ada yang main jelek, gimana?

LUTFI

Tenang aja. Pasti ketutup sama aku.

HAYLEY

Jangan yakin banget. Nanti kecewa.

LUTFI

Kak Hay diam aja. Gak usah ikut campur.

Hayley mengangkat Tangannya ke atas, ia bangun dan berjalan pergi ke kamarnya.

Suci hanya melihat Hayley, datar.

39. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - PAGI

Lutfi sudah siap dengan seragamnya. Ia terlihat gelisah, berjalan ke sana ke mari.

LUTFI

IBU! AYAH! KAK HAY! CEPETAAAN!

CHIKO

IBU! AYAH! KAK HAY! CEPETAAAAN!

Chiko berdiri di samping Lutfi, mengikuti semua yang di lakukan Lutfi.

Hayley keluar dari Kamanya dengan pakaian kasualnya. Haris keluar dari kamanya dan Suci berjalan dari Dapur membawa Kotak Bekal.

Haris mengangkat Bass Drum itu dan berjalan ke depan rumah.

HAYLEY

Kamu ngapain di sini. Cepet ke Mobil. Lama banget.

Hayley berjalan melewati Lutfi dan Chiko. Lutfi cemberut.

CHIKO

Ngapain masih di sini. Lama banget.

Chiko berjalan pergi menyusul Hayley. Lutfi berlari menyusul mereka.

40. EXT. TRIBUN PENONTON - PAGI

Hayley, Suci, Haris duduk di Tribun Penonton, Chiko di pangku Suci. Terlihat Haris yang menyiapkan Kamera di tangannya. Ia terlihat maju ke depan, bersama orang-orang.

SUCI

Ayah kamu dari semalam pastiin kameranya bisa di pakai. Berapa kali di cek Memorinya ada apa gak.

Hayley menghela nafas, panjang.

SUCI

Kamu masih belum bicara sama Ayah?

HAYLEY

Yang ada Hay marah tiap lihat Ayah.

SUCI

Ibu gak bisa salahin kamu. Tapi yang Ibu maksud bukan ini, yang lain.

Hayley tidak menjawab.

SUCI

Saran, Ibu bicara sama Ayah kamu. Dia sebenarnya takut bicara sama Kamu.

Bibir Hayley naik sedikit.

ANNOUNCER (O.S)

Mari kita sambut SD Negeri Empat Pagi.

Puluhan anak-anak naik ke dalam Panggung. Di antara mereka ada Lutfi. Ia terlihat tegang.

SUCI

Dia tegang.

HAYLEY

Besar omong doang.

Mereka mulai bermain. Hayley melihat mereka, serius.

CUT TO:

41. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - MALAM

Lutfi duduk di Sofa. Ia hanya diam, menunduk. Hayley duduk di seberang Sofa, melihatnya datar. Chiko tertidur di sebelah Hayley.

Suci di dapur hanya diam, melakukan urusannya. Haris keluar dari Kamar, berdiri di samping Suci.

HARIS

Ayah balikin Rental dulu.

Suci mengangguk. Haris berjalan keluar Mobil.

Hayley masih melihat Lutfi yang menunduk.

LUTFI

Semua salah Rizal.

Hayley hanya diam.

LUTFI

Kalau dia gak lupa nadanya. Aku pasti juara.

HAYLEY

Kalau dia gak lupa nadanya. Kamu pasti juga gak juara.

Lutfi mengangkat Kepalanya, melihat Hayley, marah.

HAYLEY

Kamu dengar kan apa yang kakak bilang?

LUTFI

GAK! AKU GAK SALAH! YANG SALAH RIZAL!

HAYLEY

Kamu sadar tadi kamu main kelebihan satu nada. Teman-teman kamu udah lihat ke arah kamu semua. Tapi kamu gak peduli, tetep aja pasang muka gak bersalah. Kamu main terus sampai selesai. Sampai-sampai guru kamu sendiri juga lihatin.

LUTFI

GAK! AKU MAINNYA BENER! MEREKA YANG SALAH!

KARINA

Karena kamu pikirin diri kamu sendiri. Teman-teman kamu jadi korbannya.

Lutfi tidak menjawab, ia hanya diam.

HAYLEY

Kakak bilang apa. Marching itu soal tim. Bukan masalah jago atau gak. Kamu kalah karena salah kamu sendiri. Jadi jangan salahin orang. Kamu belum jago main Bass Drum.

Lutfi menangis mendengar apa yang di bilang Hayley. Hayley berdiri --

HAYLEY

Dalam main musik itu perlu bakat. Kalau gak orang-orang cuma jadi kayak kamu. Salahin orang lain kalau kalah.

Hayley berjalan masuk ke dalam kamarnya. Lutfi masih menangis.

Suci hanya melihat Hayley dari Dapur.

42. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - PAGI

Hayley tertidur di Kasur dengan Headset di Telinganya.

Pintu kamar di buka, Lutfi bersama Chiko berjalan masuk ke dalam kamar. Mereka berjalan dengan berjinjit, pelan-pelan.

Lutfi meletakan jarinya di mulut, menyuruh Chiko diam. Chiko melakukan hal yang sama. Mereka melewati Hayley yang tidur dan menuju sudut kamar. Tempat Bass.

Lutfi mengangkat Bass itu, Chiko membantu Lutfi dan mereka membawa Bass itu keluar kamar. Mereka berjalan pelan-pelan menuju pintu --

BRAAAK!

Bass jatuh ke lantai. Lutfi dan Chiko saling melihat. Hanya diam di tempat mereka.

Mata Hayley terbuka, ia bangun dengan setengah sadar, ia melihat Bassnya di lantai dengan Chiko dan Lutfi yang masih di tempatnya, hanya diam.

43. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - PAGI

Bass itu di atas meja, terlihat Headstock yang retak.

Lutfi dan Chiko berdiri sambil menunduk di depan Haris dan Suci yang melihat mereka dengan serius.

Hayley duduk di Kursi sebelah Orang Tuanya. Hanya melihat Bassnya, datar.

Lutfi dan Chiko melirik Hayley. Haris dan Suci melihat Hayley.

SUCI

Kalian mau apa sama Bass Kakak kalian?

Chiko dan Lutfi tidak menjawab.

SUCI

Lutfi, jawab. Chiko gak mungkin ambil Bass Kak Hay kalau dia gak di suruh kamu.

CHIKO

Bang Lutfi mau rusakin Bass Kak Hay.

Suci dan Haris terkejut, mereka melihat Lutfi. Hayley hanya diam.

CHIKO

Dia gak suka Kak Hay jelekin dia main bass drum.

Suci dan Haris melihat Lutfi.

SUCI

Bener, Lutfi?

Lutfi tidak menjawab, ia hanya diam.

HARIS

Kamu mau cerita apa gak? Jangan bikin Ayah marah sama kamu.

LUTFI

...Iya. Lutfi cuma mau sembuyiin Bass Kak Hay tapi jatuh.

SUCI

Kenapa?

LUTFI

Lutfi gak suka Kak Hay.

HARIS

Gara-gara kalian berantem semalam?

Lutfi mengangguk.

HARIS

Kamu tahu itu salah, kan?

LUTFI

Kak Hay juga udah gak main bassnya lagi.

Suci dan Harsi melihat Hayley yang dari tadi diam. Hanya melihat Lutfi.

LUTFI

Kak Hay bilang Lutfi gak ada bakat. Padahal dia sendiri gak ada bakat main bass.

SUCI

Lutfi. Udah.

HAYLEY

Iya. Kamu bener. Karena Kak Hay gak ada bakat makanya berhenti main bass. Puas kamu?

SUCI

Hay. Udah.

HAYLEY

Emang bener, Bu. Hay gak ada bakat di bass makanya Hay berhenti.

SUCI

Kalian harus tanggung jawab. Bilang apa sama kak Hay.

LUTFI

Maaf, Kak Hay.

CHIKO

Iko minta maaf, Kak Hay.

SUCI

Uang jajan Lutfi Ibu potong buat perbaiki Bass Kak Hay.

HAYLEY

Kamu gak usah perbaiki Bass Kakak. Karena kamu Kakak jadi gak ada alasan lagi buat main Bass. Kamu kan bilang Kak Hay gak ada bakat.

Suci dan Haris melihat Hayley.

HAYLEY

Kakak gak ada waktu buat main Bass sekarang. Kakak harus belajar buat ujian. Jadi makasih udah rusakin Bass Kakak.

HARIS

Hayley.

HAYLEY

Itu bener Ayah. Hayley gak ada waktu buat perbaiki Bass.

Hayley bangun dan membawa Bass itu berjalan --

SUCI

Hayley, balik ke sini.

Hayley masih berjalan --

HARIS

Hayley, dengerin apa kata Ibu kamu.

Hayley berhenti. Ia melihat mereka.

SUCI

Balik ke sini. Sekarang.

Sesaat Hayley diam. Ia berjalan dan duduk kembali ke Kursinya.

SUCI

Adik-adik kamu udah mau tanggung jawab. Sekarang kamu kasih mereka contoh yang baik. Kamu bawa bass ke Toko Musik. Perbaiki.

Hayley melihat Haris dan Suci, datar.

SUCI

Jangan gara-gara kamu berhenti main musik bikin kamu kurang ajar sama Orang Tua kamu. Hargai barang yang kamu beli pakai uang kamu sendiri.

Hayley melihat Bass itu.

44. INT. KAMAR HAYLEY - RUMAH HAYLEY - PAGI

Hayley melihat Bass itu. Ia memegang bagian yang retak. Ia menghela nafas, panjang.

Pintu terbuka, Chiko dan Lutfi masuk ke dalam kamar.

Chiko berjalan menuju Hayley. Ia memberikan Hayley selembar uang. Seribu rupiah.

Lutfi memberikan Celengannya ke Hayley.

CHIKO

Iko cuma ada seribu.

lutfiIni celengan Lutfi. Buat perbaiki bass.

Chiko dan Lutfi meletakan Uang dan Celengan itu di atas meja. Mereka berjalan keluar kamar.

Hayley hanya melihat mereka, datar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar