NEAR (script)
Daftar Bagian
1. [1]
Gue sih bodoamat ya. Mau dia most wanted kek, paling cantik kek, tetep aja gue pacarin cuma seminggu
2. [2]
Gue tuh maunya first kiss gue buat suami gue kelak, bukan buat sahabat gue.
3. [3]
Gue mau kalau gue jadi yang pertama buat lo dan lo juga jadi yang pertama buat gue.
4. [4]
Lo habis donor buat siapa sih, Sa? Kok sampe bikin lo sakit kayak gini?
5. [5]
Gimana gue bisa move on kalau sikap lo semanis ini ke gue?
6. [6]
Gue akan berusaha dapetin lo, Sa.
7. [7]
sekeras apapun gue berusaha, kalau di dalam hati lo udah ada orang lain, ya bakal tetep susah.
8. [8]
Sstt! Lo nggak boleh ngomong gitu. Dokter bilang lo akan sembuh dengan bantuan terapi. Lo harus perc
9. [9]
Gue sama kayak yang lain, kecewa juga sama lo. Tapi gue mau ngomong sesuatu. Siap-siap, lo akan meny
10. [10]
Selalu aja bilang nggak papa padahal semua orang juga tau kalau lo lagi kenapa-napa.
11. [11]
Kita berpisah bukan karena keinginan kita, tapi demi meraih cita-cita kita. KEYSA
12. [12]
Sebenernya gue nyuruh kalian ke sini karena gue mau pamitan.
13. [13]
Lo goblok atau gimana sih? Raisa itu cinta sama lo. CINTA!!!
14. [14]
Nggak perlu nunggu suatu saat nanti, karena sekarang pun gue udah mencintai lo, Sa. Gue janji, gue b
15. [15]
Emang berat, tapi kita harus bisa ikhlas biar Raisa tenang di sana.
16. [16]
Gue nggak bercanda dan gue nggak halu. Kalau kalian nggak percaya, besok kita temuin dia di kantorny
17. [17]
Iya, gue Raisa sahabat kalian. Gue masih hidup dan gue juga nggak amnesia.
18. [18]
Aku juga seneng bisa ketemu sama Papa Mama lagi.
19. [19]
Aku sadar aku bodoh. Aku berusaha nyari kebahagiaan dengan cara gonta-ganti pacar. Tapi tanpa aku sa
20. [20]
Terima kasih Tuhan telah memberikan akhir yang indah untuk kisah cintaku bersama sahabatku.
16. [16]

EMPAT TAHUN KEMUDIAN.

105. INT. KANTOR – RUANG MEETING – SIANG

Sudah ada Fauzan, sekretarisnya, dan sekretaris dari rekan bisnisnya. Mereka masih menunggu CEO perusahaan yang tak kunjung datang.

Fauzan memilih memainkan handphone untuk mengusir rasa bosannya.

Tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka.

RAISA

Maaf, saya terlambat.

Fauzan mengalihkan pandangannya ke sumber suara dan dia terkejut saat melihat siapa sang CEO itu.

FAUZAN

Raisa!

Fauzan langsung berdiri dan menghampiri sang CEO. Dia lalu memeluknya dengan begitu erat.

FAUZAN

Aku tau kamu pasti masih hidup.

RAISA

Maaf Pak, tindakan Anda tidak sopan (mendorong tubuh Fauzan).

FAUZAN

Kamu ke mana aja? Aku kangen sama kamu (menangkup kedua pipi Raisa).

RAISA

Maaf, Anda siapa ya? Saya tidak kenal dengan Anda.

FAUZAN

Aku Ojan, Sa. Masa kamu lupa sama aku?

RAISA

Maaf Pak, saya harus memulai meetingnya.

FAUZAN

Ah iya, maaf.

Raisa bersama sekretarisnya memulai meeting.

Meeting berakhir. Fauzan langsung menghampiri Raisa.

FAUZAN

Hai.

Raisa hanya melirik Fauzan lalu dia kembali membereskan barang-barangnya.

FAUZAN (CONT’D)

Kamu apa kabar? Selama 4 tahun ini kamu ke mana aja?

RAISA

Maaf, Anda siapa ya? Apa sebelumnya kita pernah mengenal?

FAUZAN

Kamu beneran nggak kenal siapa aku?

Raisa menggelengkan kepalanya.

FAUZAN (CONT’D)

Aku Ojan, Sa. Kita bersahabat sejak kecil. Masa kamu lupa sama aku? Atau kamu amnesia? Pasti kecelakaan pesawat itu kan yang bikin kamu lupa? Ah iya, pasti karena itu. Nggak papa kamu lupa, yang penting aku bisa ketemu lagi sama kamu dan ngeliat kamu baik-baik aja. Aku seneng kita ketemu lagi.

Fauzan kembali memeluk Raisa tapi dengan cepat Raisa mendorongnya.

RAISA

Maaf Pak, saya harus pergi. Masih banyak kerjaan.

FAUZAN

Tunggu! Aku masih mau ngobrol sama kamu. Aku akan berusaha bikin kamu inget lagi sama aku.

RAISA

Sekali lagi maaf Pak, saya sibuk.

Raisa keluar dari ruang meeting.

106. INT. KAFE – MALAM

Fauzan baru saja memasuki kafe. Dia segera menuju ke meja para sahabat (Kevin, Zio, Akmal, Keysa, Paula, dan Ola). Ola adalah pacar Akmal.

FAUZAN

Sorry gue telat.

KEVIN

Nggak papa. Duduk, Zan!

AKMAL

Apa kabar lo, Zan?

FAUZAN

Baik.

KEYSA

Yaudah, kita pesen makan yuk!

Selesai makan, mereka bercerita mengenai banyak hal yang membuat mereka tertawa bersama. Tapi ada satu orang yang dari tadi diam dan tatapannya terlihat kosong. Ya, Fauzan.

KEVIN

Lo kenapa, Zan? Kok kayak banyak pikiran gitu?

FAUZAN

Raisa.

ZIO

Lo kangen sama Raisa?

PAULA

Kita semua juga kangen sama dia, Zan.

KEYSA

Kangen banget malah.

FAUZAN

Raisa masih hidup.

Para sahabat langsung terdiam dan saling lirik.

KEYSA

Maksud lo?

FAUZAN

Raisa belum meninggal. Dia masih hidup.

KEVIN

Kita tau lo masih belum bisa ngelupain Raisa. Tapi ini udah 4 tahun, Zan. Lo harus bisa ngikhlasin kepergian Raisa.

FAUZAN

Gue serius. Raisa emang masih hidup. Seminggu ini gue ketemu sama dia. Gue selalu nyamperin dia di kantornya.

ZIO

Lo nggak bercanda kan?

AKMAL

Lo nggak lagi halu kan?

FAUZAN

Gue nggak bercanda dan gue nggak halu. Kalau kalian nggak percaya, besok kita temuin dia di kantornya. Gue buktiin ke kalian kalau Raisa emang masih hidup.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar