Nanti 9 Tahun Lagi (Script)
10. #N9TL Scene 82 - 91

82.      EXT. RUMAH KANA - TERAS - DAY

Kana berdiri didepan pintu. Mengenakan baju formal ditutupi hoodie. Tangan kirinya memegang buku didepannnya ada notes "Kompetinsi = today". Kana melihat rumah Nares. Orang tua Nares. mengenakan pakaian formal. Nares mengenakan dress.

 

83.      EXT. DEPAN RUMAH NARES - DAY

Nares menahan kesal. Ayah Nares masuk kedalam mobil. Ibu Nares baru membuka pintu, ia melihat Nares yang masih berdiri. Ibu Nares menghampiri manarik kasar tangan Nares.

 

IBU NARES

Cepat. Jangan membuang waktu

 

NARES

Nares ada acara bu

 

IBU NARES

Tidak ada yang lebih penting dari ulang tahun perusahaan. Jangan memasang wajah seperti saat sampai disana

 

Nares masuk kedalam mobil hanya menunduk. mobil melaju melewati rumah Kana.

 

84.      EXT. DEPAN RUMAH KANA – DAY

ojek online melewati rumah Kana. Kana berlari menghentikan motor, dan menaikinya. Ojek itu tampak bingung.

 

KANA

Bang ikutin mobil didepan. Nanti saya bayar lebih

 

Motor itu melaju.

 

85.      INT. PERUSAHAAN - BALLROOM – DAY

Kana memakai kupluknya, ia mamasuki ball room. Ramai orang berpakaian formal. Kana duduk melihat sekitar mencari Nares. Membelakangi Kana, ada Nares dan Ibunya.

 

IBU NARES

Nares, jaga sikap kamu. Kalau ditanya kamu yang akan meneruskan perusahaan jawab iya sambil senyum. Acara dimulai sebentar lagi. Jangan kemana-mana.

 

KANA

(pelan) Nares?

 

Kana mengeluarkan handphone, Cala menelpon namun ditolak. Kana mengirim pesan "KE ALAMAT INI SEKRANG TEMUIN GUE DITANGGA DARURAT”

 

CUT TO:

 

86.      INT. RUANG KOMPETISI - DAY

Mereka semua kebingungan. Cala melepas telpon dari telinga.

 

CALA

Ditolak (berhenti) Sebentar. (membaca pesan) Ikut gue sekarang

 

Cala berlari diikuti Varell, Rafka, dan Haga.

 

CUT BACK TO:

 

87.      INT. PERUSAHAAN - BALLROOM - DAY

Nares berjalan ingin menghampiri sesorang. Kana datang mencekal tangan Nares membawanya keluar.

 

KANA

Ini gue Kana. Jangan takut

 

88.      INT. TANGGA DARURAT - DAY

Kana, Cala, Rafka, Haga, dan Varel berada ditangga darurat melihat Nares duduk menangis.

 

KANA

Kenapa baru jujur sekarang. Gue udah sering tanya ke lo. Tapi lo nahan itu sendirian

 

CALA

Terus sekarang gimana?

 

RAFKA

Telpon orang tua lo suruh kesini. Bilang lo bakal ngelakuin apa yang dia mau asal dia kesini

 

HAGA

lo mau ngapain?

 

VAREL

Kita harus ungkapin perasaan Nares. Kalau kita yang kesana acaranya akan kacau, jadi lebih baik kita suruh mereka kesini

 

Nares mengambil handphone menelpon ayahnya. (BEAT) Orang tua Kana membuka pintu tangga darurat.

 

IBU NARES

Anak itu, mauanya dia itu apa?

 

AYAH NARES

(emosi)

Nares dimana Kamu?

 

Kana datang dari berdiri di tangga menemui orang tua Nares.

 

KANA

Hai om tante

IBU NARES

Kana? kamu disini? Ibumu bilang dia tidak bisa datang

 

KANA

Ibu memang tidak datang tante. Kana datang sendiri

 

Tangan Kana bergetar sedikit,ia menggepalnya.

 

AYAH NARES

Dimana Nares?

 

KANA

Dia lagi ditenangin sama teman-temannya. Dia menderita Karena ulah orang tuanya. Tante sama om tahu jelas kalau nares tidak mau menjadi penerus perusahaan, lalu mengapa dipaksa?

 

IBU NARES

Kami tidak memaksa, kami hanya memberi jaminan masa depan yang baik untuk dia

 

KANA

Tante yakin hanya itu alasannya bukan untuk pencitraan kan? Lagipula untuk apa diberikan jaminan masa depan kalau kita tidak bisa mengerjakannya dengan hati. Apa om dan tante tahu apa yang Nares mau? (berhenti) Dia ingin menjadi produser film. Seharusnya orang tua itu mendukung bukan menantang. Kana tahu setiap orang tua pasti punya keinginan terhadap anaknya. Tapi bukan begini caranya. Orang tua bisa memberi pilihan, tapi kemduian biarkan dia yang memilih. Pada akhirnya dia akan menemukan mana yang harus ia jalankan. Mengikuti orang tuanya atau keinginannya sendiri. Apapun itu jalaninnya harus pakai hati.

 

Matanya orang tuanya berkaca-kaca.

 

IBU NARES

Nares dimana Na?

 

KANA

Disini tante

 

Kedua orang tuanya naik melewati Kana menemui Nares. Ibu Nares langsung memeluknya.

 

IBU NARES

Ibu minta maaf. Seharusnya ibu bisa ngerti setiap kali kamu melawan. Maafin ibu ya… Nanti ibu bisa cari orang lain atau buat adek baru? untuk meneruskan perushaan. Kejar mimpi mu saja.

 

NARES

Makasih bu… (berhenti) Bu nares boleh tidak hadir diacara ini? Nares hari ini ada lomba bareng teman-teman

 

Ibu nares melepas pelukannya, lalu tersenyum.

 

NARES (CONT'D)

Ayah?

 

AYAH NARES

Kamu harus hadir (beat) dilomba itu

 

Nares tersenyum. Ia bangun dan memeluk ayahnya.

 

NARES

Makasih ayah

 

VAREL

(melihat jam) Ayok mumpung masih ada waktu

 

NARES

Nares pamit ya

Mereka berlari turun kebawah keluar dari tangga darurat.

 

89.      INT. TEMPAT KOMPETISI - BACKSTAGE - DAY

Mereka berlari mendatangai staff yang menjaga di backstage.

 

VAREL

Ini nomor urut berapa pak?

 

STAFF

Yang sedang tampil no 6, kalian nomor berapa

 

VAREL

7

 

STAFF

Kalau begitu siap-siap. 2 menit lagi (berhenti) Silahkan naik

 

Semua menaiki tangga menuju panggung. Kana masih dibawah, ia membuka hoodie lalu memberikan kepada staff.

 

KANA

Nitip ya pak

 

90.     INT. TEMPAT KOMPETISI - PANGGUNG UTAMA - DAY

Mereka bersiap di posisinya masing-masing. Tirai dibuka. Varel maju satu langkah. Nares mengatur presentasi. Kana memeriksa materi.

 

CALA

Selamat siang semuanya. Sungguh bahagia bisa mendapat kesempatan mengikuti acara ini bersama teman-teman yang tentu memiliki rasa peduli terhadap bumi tercinta. Perubahan karena perkembangan itu pasti terjadi disetiap tahun ketahun. Pada awalnya semua ini hanyalah perubahan kecil, namun tanpa disadari perubahan itu kian membesar. Jika dijaman sekarang kita menengok ke masa sebelum merdeka. Jauh sangat berbeda. Begitu juga saya kira akan ada perubahan besar yang terjadi 9 tahun mendatang.

 

RAFKA

Ini bukan ramalan. Namun perkiraan. Sudah banyak alat yang diberitakan akan muncul ditahun-tahun mendatang. Dimana nanti akan tiba pada jaman serba modern, serba elektronik, serba online. e-money yang penggunaannya sudah ada namun belum total, e book, e-office. Ada juga beberapa barang yang sedang dirancang seperti AI, penerjemah realtime, electrical vibration, leap motion. Dan yang paling dekat akan muncul adalah 5g, jika jaringan itu sudah ada, semua dapat diakses dengan sangat cepat.

Sebagian besar orang tidak sabar menunggu masa itu tiba. Ingin menikmati inovasi yang tidak perlu merepotkan diri. Harapan ini hanya untuk mereka yang tinggal dikota-kota besar. Bukan mereka yang tinggal pelosok, bahkan sampai sekarang belum merasakan 3g. Tapi mereka yang berilmu tidak sedang menunggu, mereka sedang merancang untuk diunjukkan dimasa depan. Mereka sedang berpikir bagaimana caranya hal yang bisa kita dapatkan dengan mudah di kota bisa kita dapatkan juga dipelosok, seperti Pendidikan. Karena ini kuncinya.

 

VAREL

Kecanggihan teknologi datang dari mereka yang berilmu. Mereka yang kurang mendapat Pendidikan, seringnya bertindak tanpa berpikir. Padahal jika ditanya, “apa akibat dari membuang sampah sembarangan?” 99% mereka akan menjawab banjir. “Lalu apa akibat dari penebang hutan secara liar?” mereka menjawab pemanasan global, kurangnya oksigen, hilangnya habitat hewan. Selalu benar saat menjawab, tapi nol besar ketika praktek. Ini gambaran lain dari perubahan itu. Jika terus seperti ini bisa jadi 9 tahun kedepan kota ini penuh dengan air atau lahan luas yang gersang. Tergantung kalian mau berada di jaman yang mana?

 

HAGA

Intinya dari diri sendiri, kalian ingin mempersiapkannya atau tidak. Jangan sampai saat tiba dimasa itu kalian masih belum bisa membedakan mana yang negative dan positif. Karena kecanggihan dimata penjahat berbeda. Mereka bisa memanipulasi apapun yang merugikan orang lain. Hal ini kembali pada sikap seseorang. Jika ada yang salah, katakan salah. Jangan hal salah dibenarkan, itu pembohongan. Kita bisa bergerak bersama, saling membantu dan berkontibusi. Dengan begitu kita bisa menghadapi bersama ketakutan serta kesalahan di masa mendatang

 

Tiba-tiba ada masalah dengan presentasi yang ditampilkan. Haga berhenti. Mereka saling pandang. Disamping Kana bertanya kepada Nares.

 

KANA

Res, lanjut

 

NARES

Na kayaknya gue salah buka file deh. Coba pake laptop lu.

 

KANA

Di gue juga cuma segini

 

NARES

Jangan bilang nggak ke-save. Gimana nih?

 

Kana mengambil mic lalu berdiri di tengah-tengah.

 

KANA

(bisik)

Filenya nggak ke save. Biar gue yang lanjutin.

 

KANA (CONT'D)

Ide ini kami dapat dari seorang peneliti Alm. Prawijaya. Beliau ayah saya. Dari buku jurnalnya itu kemudian kami melakukan riset ulang dan menganalisisnya kembali. Dalam bukunya dia menuliskan kekhawatiran kepada saya yang akan mengalami dunia itu nantinya. Beliau sudah merasakan perubahan signifikan tahun 90-an dengan sekarang dan beliau bisa dibilang berhasil menempatkan diri dijaman sekarang. Berusahalah lakukan yang terbaik, tanpa kata menyerah. Tapi ingat, jika lelah istirahat sejenak. Bangkit dan ulangi. Kata penyesalan seperti salah jurusan atau “percuma gue belajar 3 tahun tapi ilmu nggak kepake” Bukan tidak, tapi belum. Ilmu itu bukan hal harus yang disesali justru harus terus digali. Percaya deh, ilmu yang kamu bilang tidak kepakai tadi justru akan menyelamatkanmu disituasi tertentu. Semangat!! Jika kita tidak memikirkannya dari sekarang, jika kita hanya ingin mengikuti arus waktu, jika tujuan kamu hidup hanya untuk menikah. Bersiaplah menjadi orang terbelakang. Mereka yang menang adalah mereka yang ingin bekerja keras dan mereka yang kalah adalah mereka yang malas

 

CUT TO:

91.     INT. TEMPAT KOMPETISI - DEPAN PANGGUNG - DAY

Kana dan teman-temannya tegang menunggu dibawah panggung bersama peserta yang lain. Mc berdiri dipangung bersama para juri.

 

MC

Baiklah tanpa perlu panjang lebar, langsung saja saya umumkan juara 3 jatuh kepada nomor 15. Juara 2 jatuh pada… nomor 8. Dan Juara satu yang berkesempatan melakukan kerjasama dengan perusahaan penyelenggara adalah nomor (beat) 7

 

Kana dan teman-temannya bersorak menaiki panggung, menerima hadiah dan piala sambil bersalaman dengan para juri.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar