Nanti 9 Tahun Lagi (Script)
8. #N9TL Scene 62 - 70

62.        INT. RUANG RAHASIA – DAY

BEGIN MONTAGE AND FASTMOTION:

-  Kana membaca jurnal ayahnya. Haga berbaring membaca buku. Varel mencari informasi di laptop. Rafka berdiskusi dengan Varel sambal mencatat. Cala dan Nares berdiskusi lewat video yang ditonton tentang perubahan.

-  Rafka menghampiri Kana. Cala memanggil Varel. Haga mmenghampiri Nares. Rafka dan Kana menghampiri mereka.

-  Kembali pada posisi awal. Mereka sambal memakan camilan.

-  Sampah berserakan. Haga tertidur mukanya ditutup buku, Cala dan Nares tidur saling tindih. Varel masih menulis sambal menguap.

END MONTAGE AND END FASTMOTION

Kana tampak pucat, ia memegang kepala menahan pusing. Rafka menghampirinya.

 

RAFKA

Istirahat

 

KANA

Gue baik-baik aja

 

RAFKA

Justru karena lo baik-baik aja

 

KANA

Pak dokter ini peduli sekal. Kalau nanti udah jadi dr. Rafka jangan lupa berterimakasih sama gue yang udah jadi pasien uji coba ya

 

VAREL

(teriak)

Woy… udah jam tiga. Bangun-bangun (memukul meja)

 

Cala dan Nares kaget, mereka bangun bersamaan, kepala mereka saling bertubrukan. Haga tiba-tiba loncat.

Mereka berkumpul dimeja yag disusun 3 baris berhadapan. Kana mengenakan kupluknya menunduk. Diatas meja ada laptop, camilan, dan kertas. Fastmotion: Mereka saling berdiskusi. End Fastmotion.  

 

VAREL (CONT'D)

Ok berarti dari semua ini kita bisa menyimpulkan bahwa kurangnya persiapan untuk menyambut masa depan yang terlihat istimewa tapi sebenarnya juga membunuh. Generasi sekarang terlalu nyaman hingga tidak sadar nanti zaman berganti dan kitalah yang akan menjadi tongak negara.

 

HAGA

Bokap lo benar juga sih Na. Gue ngak pernah kepikiran sampai itu

 

VAREL

Nah bahaya juga kan kalau semua penerus generasinya kayak Haga

 

HAGA

Eh gue udah sadar sebelum terlambat

 

Kana menarik kertas dan pulpen didepannya.

 

KANA

Dasar permasalahannya ada di sini (menulis kata pendidikan sebesar kertas)

 

CALA

(membaca)Pendidikan?

 

RAFKA

Sistem pendidikan yang baik bisa membawa perubahan lebih baik. Sistem yang kita pakai sekarang membuat kita terbebani. Meski guru sadar setiap anak berbeda tapi, tanpa sadar mereka menuntut kita untuk jadi juara. Karena jika kita tidak berhasil, dia merasa gagal sebegai guru. 12 mata pelajaran haruskah kita kuasai semua?

 

HAGA

Iya juga. Lo aja yang pinter, pas ualangan bahasa sunda masih suka nyontek ke gue

 

KANA

Bagaimana cara membuat anak tersebut minat terhadap sebuah pelajaran. Sekarang gini, Nares dan Cala penggila drakor. Dia bisa mengetahui semua nama-nama pemeran korea yang Namanya belibet. Diajarin disekolah tidak? Tidak, tapi kenapa itu jauh lebih mudah diingat ketimbang sebuah pelajaran. Kalian berdua ingin menjadi artis dan sutradara tapi tidak ada pelajaran itu disekolah. Haga, dia bisa betahan berjam-jam baca novel, tapi tidak sampai 15 menit membaca buku pelajaran. Terbukti tidak pernah masuk sepuluh besar. cita-citanya mau jadi penulis, ia cukup fokus saat pelajaran bahasa indonesia dan sisanya hanya perlu banyak baca.

 

CALA

Padi tidak pernah bisa jadi janggung dan janggung tidak pernah bisa menjadi padi. Sekolah itu hanya bisa menjelaskan apa bukan kenapa? mereka memberi sebuah pelajaran tanpa tahu alasanya mengapa kita mengerjakan itu?

 

NARES

Tapi sudah banyak pelajar bahkan mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar negeri dan mereka kembali dengan kontribusi mereka untuk negeri ini. Artinya banyak orang pintar negeri ini

 

HAGA

Kalau itu sangat mudah ditemukan. Tapi sulit menemukan orang yang jujur. Pantas saja banyak uang negara yang dikorupsi. Tidak ada ilmu yang cukup mengenai sikap jujur yang diajarkan disekolah. Dan karena lemahnya pendidikan tidak ada sanski yang tegas untuk membuat tikus berdasi terjerat, jadi tidak menutup kemungkinan hal itu akan terus berlanjut

 

NARES

Banyaknya sampah, banjir, kebakaran, lapisan ozon yang mulai menipis, kebiasaan baik yang kian menghilang, itu semua bisa terjadi karena kurangnya pendidikan. Tapi mereka yang berpendidika membuat dunia cepat berubah

 

VAREL

“Kunci kemajuan negara adalah Pembangunan, kunci pembangunan adalah pendidikan, kunci pendidikan adalah guru. Guru yang cerdas akan menghasilkan penerus bangsa yang gemilang” Ayok! (bangun)

 

CUT TO:

 

63.      EXT. GERBANG SEKOLAH - DAY

Kepala sekolah menjalankan mobil menuju gerbang. Tiba-tiba Kana, Varel, Haga, Rafka, Cala, dan Nares saling bergandengan menghalang mobil. Mobil berhenti dan kepala sekolah keluar dari mobil.

 

KEPALA SEKOLAH

Kalian ngapain berdiri disitu?

 

VAREL

Pak ada yang mau kita bicarain, boleh minta waktunya agak lama?

 

Mereka melepas pegangannya. Varel dan Rafka berjalan mendekati kepala sekolah, lalu berbicara. Sisanya menunggu dari kejauhan.

 

VAREL (CONT'D)

Gimana pak? Boleh ya… (memohon)

 

Kana, Nares, Cala dan Haga berjalan mendekati Varel.

 

KEPALA SEKOLAH

Kalian pikir itu mudah?

 

VAREL

Tapi ini sekolah swasta pak. Bahkan sekolah ini juga punya bapak. Ayolah pak, bapak masa tidak merasakan ada janggal dengan sistem pendidikan ini.

 

KEPALA SEKOLAH

Bapak sudah merasakannya lebih lama dari kalian

 

VAREL

Lalu bapak ingin meneruskan itu hingga ke cucu bapak? Sekolah itu membunuh kekreativitasan murid, Karena murid disuruh untuk terus-menerus melakukan hal yang sama, diajari persis hal yang sama, dan untuk punya standar yang sama. Kapan mereka harus belajar, berhenti belajar, dapat nilai, dan dievaluasi dengan cara yang sama.

 

RAFKA

Karena waktu terus berjalan artinya tahun juga terus berganti. Mereka yang sekarang pelajar akan berubah menjadi pengajar. Mereka sekarang menyukai mainan akan berubah menyukai perabotan. Umur mereka sudah bertambah dan saat itulah mereka yang akan memimpin dunia. Bapak ingin membiarkan kita bertarung dengan dunia yang lebih ganas tanpa persiapan?

 

NARES

Bapak pernah berpikir tidak, mengapa semua pelajar dinegara ini ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri dan orang tuanya mendukung. Mungkin mereka sama-sama sadar bahwa ada kesalahan sistem dinegara ini. Terus mengapa kita tidak pernah mencoba menjadikan kampus-kampus di negeri ini menjadi inacaran pelajar negeri lain?

 

KEPALA SEKOLAH

Lalu rencana kalian apa?

HAGA

Dari yang saya baca pak, sebagian besar pelajar negeri ini ingin bekerja menjadi dokter, arsitek, artis, dan jarang yang ingin menjadi guru. Seolah cita-cita menjadi guru itu dipandang rendah padahal semua pekerjaan itu lahir karena adanya seorang guru. Alasan mereka ingin menjadi dokter, arsitek dan artis adalah penghasilannya. Mungkin bapak bisa mulai dari situ. Menaikkan gaji guru

 

KANA

Sekolah menegah akhir. Sudah ditahap terakhir tapi masih banyak yang bingung ingin bergerak ke arah mana? Tujuan mereka hidup mereka saja tidak tahu. Itu juga pr pak

 

RAFKA

Ada lagi. Bagaimana caranya agar siswa bisa bertahan menghadapi perubahan di masa depan? artinya harus menyeleraskan dunia pendidikan dengan industri. Lalu apakah mereka bisa menggunakan analisis dan logikanya dengan baik? dan setelah lulus apakah mereka punya kapasitas untuk terus belajar?

 

CALA

Ada tambahan lagi pak. Pembelajaran tentang sikap, dan itu harus diterapkan penuh disekolah. Sampai itu menjadi kebiasaan bahkan jika sudah lulus.

 

VAREL

Satu lagi pak, cuma mau ingatkan. Guru berperan besar jadi jangan sampai memperkerjakan guru yang tidak punya kualitas yang hanya bisa menindas muridnya. Seperti pak Han, untung saja dia sudah pindah. Dan semua ini dilakukan dengan kerjasama penuh semua pihak sekolah, baik pengurus, guru dan siswa.

 

Bapak kepala sekolah diam memikir dan tiba-tiba Haga berlutut memohon

 

HAGA

Pak kami mohon pak. Bisa ya…

 

Nares melirik Haga, lalu ikut berlutut.

 

KEPALA SEKOLAH

Masih ada juga murid yang nekat menghadang kepala sekolah, sampai memohon seperti ini. Tapi saya bangga. Bapak juga butuh persiapan untuk itu semua. Akan bapak pikirkan lebih lanjut. Lebih baik kalian fokus, 5 hari lagi ujian kelulusan

 

Nares dan Haga bangun terkejut.

 

HAGA

Serius pak?

 

KEPALA SEKOLAH

Iya. Kalau begitu bapak permisi dulu. Kalian juga pulang suda sore

 

Kepala sekolah kembali masuk kedalam mobil dan menjalan mobilnya. Mereka semua loncat gembira. Rafka tersenyum melirik Kana yang masih mengenakan kupluk.

 

HAGA

Sumpah gue nggak mimpi sekolah kita bakal beda sendiri?

 

NARES

Bisa jadi, tapi lo tahun ini lulus jadi nggak bisa ngerasain

 

64.      INT. KELAS 12 IPA 1 - DAY

Hari terakhir ujian nasional.

Seluruh murid mengerjakan ujian dengan serius. Didepan ada dua guru yang mengawas.

 

65.      INT. KELAS 12 IPA 2 - DAY

Seluruh murid mengerjakan ujian dengan serius. Didepan ada dua guru yang mengawas.

 

66.      EXT. LAPANGAN SEKOLAH - DAY

Murid kelas 12 berkeliaran memakai baju wisuda. Dipinggir lepangan Kana, Nares, dan Cala sedang berbincang. Dari belakang datang Rafka, Haga dan Varel. Haga mengagetkan Nares.

HAGA

Dor

NARES

sayang oppa (latah)

 

VAREL

Waduh oppa yang mana nih?

 

KANA

Ue… (mual)

 

Semua memalingkan pandangan mereka. Rafka memberikan air kepada kana.

 

KANA (CONT'D)

Makasih dokter

 

VAREL

Oh iya btw, gue nemu event soal Gerakan perubahan gitu mau ikut nggak?

 

HAGA

Acaranya kapan?

 

VAREL

4 hari lagi

 

NARES

Kayaknya nggak mungkin deh. Kana mau ke Jogja. Almarhum bokapnya beliin tiket ke korea, tapi dia nggak mau pergi, milihnya ke jogja. Biarin Kana refreshing dulu

 

CALA

Nggak mau? mending buat gue

Kana

Kita ikut aja. Biar gue yang siapin materinya nanti gue kasih ke Varel. Sebenarnya gue juga ngerasa nggak enak harus ningalin ini. Tapi demi gue sama bunda biar bisa tenangin diri. Mau bagaimanapun ini amanat bokap gue. Jadi biar gue aja ya

 

VAREL

Serius nggak apa-apa

 

KANA

Santai aja. Gue minta tolong sama kalia n untuk bantu mengajar anak-anak daerah pinggiran yang tidak bisa sekolah

 

Bunda Kana menghampiri mereka.

 

CALA

Na ada bunda lo. Hallo tante

 

BUNDA KANA

Selamat ya sudah pada lulus

 

KANA

Kalau gitu gue duluan

 

RAFKA

(berbisik) Jangan lupa makan

KANA

(berbisik) jangan lupa minum

 

CALA

Ekhm saya mencium bau kapal baru nih

 

BUNDA KANA

Ayok kana. Semuanya tante duluan ya…

 

NARES

Hati-hati bunda

 

67.      INT. JOGJAKARTA - HOTEL - DAY

Kana membuka laptopnya menulis materi. Disampingnya ada kertas dan pulpen sebagai core-coretannya. Bundanya baru selesai berdandan lalu mengambil tas diatas kasur.

 

BUNDA KANA

Bunda mau ketemu teman bunda. Kamu tidak mau ikut atau jalan-jalan sendiri?

 

KANA

Tidak bun, Kana tunggu disini saja

 

BUNDA KANA

Yasudah kalau lapar nanti pesan saja ya uangnya bunda diatas kasur. Bunda jalan dulu (mencium kening kana, lalu pergi)

 

KANA

Senang lihat bunda senang

 

Kana focus kembali dengan laptopnya.

 

CUT TO:

 

68. EXT. PINGGIR KOTA - DAY

Ditempat kumuh duduk rapi anak-anak memperhatikan Nares, Cala, Rafka, Varel, dan Haga mengajar.

 

VAREL

Empat tambah lima

 

ANAK - ANAK

SEMBILAN…

 

VAREL

Pinter

 

Mereka semua bertepuk tangan.

 

SPLIT SCREEN:

 

69. INT. JOGJAKARTA – HOTEL – SIANG

Kana serius berkutat pada laptop, kertas dan pulpen. Sambil sesekali menyendok makanan disampingnya.

 

70. EXT. PINGGIR KOTA – DAY

Haga membacakan cerita dongeng. Varel mengajar menulis. Cala dan Nares beracting bersama anak-anak. Rafka minum.

 

END SPLIT SCREEN

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar