47. EXT. WARUNG KOPI - MALAM
Haga duduk membaca novel, sambal meminum kopi.
IBU WARUNG KOPI
Nong. Gue nitip warung ya (Pergi)
HAGA
Siap bu
Kana datang berlari, nafasnya tersenggal-senggal.
HAGA (CONT'D)
Lo lari na? nggak naik ojek?
KANA
Nggak usah banyak nanya! Air
Haga mengambilkan air gelas kemasan, namun dirampas oleh Kana. Haga memberi sedotan, tapi Kana memukul bagian atasnya lebih dulu dan meminumnya.
HAGA
Gue turut berduka cita ya Na… Rencananya besok gue baru mau ke rumah lo, tapi lo duluan yang nyamperin gue malam-malam gini. ada apa?
Kana mengeluarkan kertas yang disobek dari jurnal ayahnya. Haga mengambil kertas itu dan membacanya.
KANA
Soal hari itu sorry Ga. Sejak lama gue sadar kalau gue tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin kecuali untuk diri sendiri. Lo suka baca, gue harap lo langsung ngerti alasan gue setelah baca itu. Gue butuh bantuan lo, kalau lo mau?
mata Haga berkaca-kaca, ia melipat lalu mendorong kertas itu mendekati kana.
KANA (CONT'D)
Gimana Ga? Lo takut Nares nggak ikut ya?
HAGA
(menggeleng)
Tanpa diapun gue siap ngebantuin lo
KANA
Thanks banget Ga. Gue minta alamat Cala dong, pasti nggak diangkat kalau gue nelpon dia
HAGA
Nanti gue sms. Lo mau langsung kesana? gue temenin ya?
Kana mengambil kertas itu memasukan dalam kantung. Memakai kupluk hoodienya lagi.
KANA
Gue duluan Ga (berlari kencang)
48. EXT. DEPAN RUMAH CALA - NIGHT
Kana mengontrol nafas sambil memastikan alamat dari handphone. Ada motor Varel terpakir didepan. Kana melihat Cala duduk bersama laki-laki yang tidak bisa ia lihat jelas.
KANA
Permisi… Cala…
Cala sedang menyuapi camilan ke Varel. Keduanya berbalik badan melihat kana. Tangan Kana gemetar namun ia mengepal untuk menahan.
CALA
Kana?
KANA
gue ganggu ya?
VAREL
Nggak Kan, sini masuk aja
CALA
(menyiku Varel) Heh gue tuan rumahnya
VAREL
Terus lo mau ngusir dia?
CALA
Ya enggak sih. Cuma…
VAREL
Udah sini Na
Kana berjalan mendekati mereka dengan kepala tertunduk.
KANA
Sorry gue datang tiba-tiba. La gue tahu lo kesel sama gue, tapi seharusnya orang lain yang ngertiin gue karena phobia ini bukan hal mudah untuk dihilangkan
VAREL
(melirik Cala)
La, harus berapa ribu chat untuk ingetin ke lo sih?
KANA
Gue nggak mau perdalam masalah ini lagi. Gue kesini karena ini (memberikan kertas)
Cala mengambilnya dan membaca Bersama Varel.
KANA (CONT'D)
Gue udah punya alasan yang kuat untuk memohon sama kalian ngebantuin gue lagi. Mustahil gue melakukan semua itu sendiri. Kalian sudah tahu kekurangan gue yang paling parah apa, jadi gue bakal ngerti kalau kalian nolak gue.
VAREL
alasan lo kuat, gue juga nggak punya alasan untuk nolak
Cala menengok ke Varel, Varel juga menatap balik cala memberi isyarat.
CALA
Na gue itu orang asal jeplak, tapi memang itu diri gue. Apapun yang keluar dari mulut gue saat gue marah, gue nggak pernah nyesel. Gue nggak pernah narik perkataan gue. Kalau lo masih inget gue pernah bilang, "Panggil gue kalau ada misi yang jelas" Gue turutin perkataan gue
Dibalik tudung hoodienya Kana menteskan air matanya.
KANA
Nares memang jago rekrut orang, tapi sekarang dia menjadi yang paling susah untuk gue ajak. Makasih ya
Cala bangun memeluk Kana, mengusap rambutnya. Kana membalas pelukan Cala. Varel tersenyum sambil makan.
CALA
Nanti biar gue yang bicara sama dia. Semangat Na… Lo bisa buat ayah lo bangga. Dia pasti lihat lo kok
Mereka melepas pelukannya, Kana mengelap air mata.
KANA
Rafka lagi nggak dirumah lo ya?
CALA
Dia ada les tambahan, jam segini sih harusnya udah pulang. Mau gue anterin ke rumahnya?
KANA
Gue minta alamatnya aja. Lo lanjutin gih pacaranya
CALA
Gue nggak pacaran
VAREL
(melempar bungkus snack) Otw na
Varel memberikan kembali kertas itu ke Kana. Kana mengambilnya, lalu pergi berlari.
49. EXT. DEPAN RUMAH RAFKA - NIGHT
Kana berdiri didepan rumah mewah.
KANA
Benar ini rumahnya. (melihat jam 00.15) Sopan nggak ya? Apa gue tunggu disini aja sampai besok pagi?
Kana mondar-mandir didepan rumah. Setelah itu ia berbalik berjalan pulang. Langkahnya terhenti saat sorot lampu mobil menyinari jalannya. Kana berbalik badan. Rafka turun dari mobil membuka gerbang. Kana tersenyum.
KANA (CONT'D)
Rafka
Rafka menghentikan kegiatanya dan melihat Kana. Kana memajukan langkahnya.
RAFKA
sedih sama Gila beda tipis
KANA
Ha?
Rafka menyodorkan handphone menunjukan jam di lockscreen.
KANA (CONT'D)
Gue punya (menunjukkan jam tangannya) Ada yang mau gue bicarain, tapi kalau lo butuh istirahat gue kesini lagi besok
Rafka menutup gerbang yang sudah ia buka setengah tadi.
RAFKA
Masuk
Rafka memasuki mobilnya lagi diikuti Kana.
50. EXT/INT. JALAN RAYA - DALAM MOBIL - MALAM
Rafka fokus menyetir. Kana menghadap kaca melihat jalan.
BEGIN MONTAGE:
- Mobil berhenti. Kana panik, ia menghadap kursi disebelahnya, tidak ada Rafka disana.
- Kana menoleh ke belakang, terlihat Rafka memasuki mini market. Kana menghembuskan nafas lega.
- Kana melihat tas dan banyak buku tebal dikursi belakang. Kana mengambil satu buku membahas seputar kedokteraan, lalu mengambil buku yang lain tentang specialis jantung.
END MONTAGE
KANA
Sudah tidak ada harapan untuk ini
Rafka membuka pintu mobil membawa belanjaan. Kana mengembalikan buku ketempat semula. Rafka duduk dan menaruh plastik itu dipangkuan Kana.
RAFKA
Kalau nggak mau dimakan, setidaknya diminum
Kana melirik Rafka. Ia mengambil air mineral dari dalam, ingin membuka namun tidak bisa. Rafka mengambil botol itu dan membukanya.
KANA
Lo aja yang minum (mengambil air mineral lagi dan membukanya) Ini gue
Kana meneguk air itu. Rafka tidak meminumnya ia kembali menutup botol mineral itu.
KANA (CONT'D)
Jangan mentang-mentang calon dokter, yang utama selalu orang lain tapi lupa sama diri sendiri. Minum. Tubuh juga butuh cairan apalagi buat orang yang nekat bimbel sampai tengah malam. (memberi camilan) Dokter selalu bilang jangan sampai kelelahan, jam makan harus teratur. Tapi yang sedang berjuang keras tidak menerapkan itu dalam hidupnya. Terserah kalau pengen jadi yang dirawat bukan yang merawat
Rafka diam memperhatikan Kana. Kana menunduk.
KANA (CONT'D)
Sorry, gue nggak maksud
RAFKA
Waktu lo 5 menit
KANA
Ha? (kaget)
RAFKA
Mulai dari sekarang (melihat jam di handphonenya)
KANA
A..a Apaan? Aduhh ribet banget banget ngomong sama orang yang kenal nggak hari esok
RAFKA
1 menit
KANA
Nih nih (memberi kertas)
Rafka menerima kertas itu, membuka dan membaca isinya.
KANA (CONT'D)
Itu cukup untuk jadi clue? Bokap gue terlalu sayang sama keluarganya, apalagi sama putrinya. Dia tidak pernah bilang ke gue soal keingannya itu, mungkin cara tuhan memberi tahu gue ya lewat mimpi ini. Gue pengen lo ngebantuin gue, walaupun harus sabar-sabar ngadepin orang kayak lo. Tapi Gue butuh otak lo, cara berpikir lo. Kalau lo nggak keberatan. Persiapan jadi dokter juga panjang kan?
Kana diam. Rafka yang masih memandangi kertas itu.
KANA (CONT'D)
Nggak sampai lima menit kan? Kalau lo emang mau ngebantuin, lo bisa dateng kapan aja ke ruangan itu. Inget ya ngebantuin bukan untuk sembunyi
Kana membuka pintu mobil, satu kakinya menginjak tanah. Lalu Rafka menahan tangannya.
RAFKA
Gue anter
KANA
Lo juga harus pulang, nanti orang tua lo khawatir
RAFKA
Mereka lagi diluar kota. Naik
KANA
Gue bisa sen…
Rafka memasukkan kaki kiri Kana, menutup pintu dan menguncinya. Kana terkejut. Rafka menyalakan mesin dan melaju.
Kana tertidur, Rafka melihatnya dengan senyuman tipis.
51. INT. KELAS 12 IPA 1 - DAY
Didalam kelas baru Kana sendiri. Ia membaca buku sesekali menguap. Varel baru tiba langsung menghampiri Kana.
VAREL
Lah kok lo udah masuk Na. Bukannya lo ijin tiga hari?
KANA
(menguap)
kalau gue dirumah keinget bokap mulu. Sedangkan ada keinganan dia yang harus gue selesain bareng kalian disini. Nares!
Nares baru tiba, ia mempercepat langkah ketempat duduk dan langsung sibuk dengan handphone. Kana mendekati Nares.
KANA (CONT'D)
Lo nggak kenapa-kenapa?
NARES
(jutek)
Nggak sok peduli sama gue
KANA
Yang gak mau peduli sama gue kan lo. Gue nggak pernah bilang kalau gue nggak akan peduli lagi sama lo. Semalam gue kerumah lo, gue denger kalian bertengkar. Soal perusahaan?
NARES
(bentak, emosi)
Bisa diam gak. semalam gue denger ocehan mereka, subuh gue denger ocehan mereka lagi dan sekarang lo. Iya gue tahu Na lo pinter, belajar sekali langsung ngerti. Nggak kayak gue yang harus dibentak, bahkan disindir orang tua sendiri. Gue dipaksa hanya untuk nutupin rasa malu mereka. Sakit Na, lo nggak pernah ngerasain
KANA
Itu yang gue rasain. Lo emang pernah tahu rasanya punya glossophobia. Mau coba? biar gue juga bisa tahu rasanya direpotin sama lo. Gue ungkit lagi hal-hal yang gue lakuin untuk lo, Terus gue ngebentak lo, gue nggak peduli lagi sama lo bahkan disaat orang tua lo meninggal gue nggak datenG
VAREL
Na
KANA
Tadinya cara gue pengen lebih sopan. Cuma ular sudah menyerang jadi harus diserang balik. Kenapa diam? Ohh soal bokap gue? Santai aja dia orangnya pemaaf. sayangnya telat, maaf lo tidak akan berbalas, kecuali lo mati dulu
VAREL
Na! (bentak)
Tangan Kana gemetar. Kana membalikan badan. Sudah banyak siswa kelasnya yang melihat dari depan. Kana melihat tangannya yang semakin gemetar. Kana menunduk menerobos kerumunan keluar kelas. Varel melihat kepergian Kana dan menatap Nares yang menangis tertunduk. Siswa yang menonton kembali ke tempat duduk masing-masing.
52. INT. DEPAN KELAS 12 IPA 1 – DAY
Sekujur tubuh Kana gemetar. Ia memaksa berjalan. Matanya sayup-sayup. Dari arah depan Cala datang bersama Rafka. Mata cala melihat Kana yang berjalan sempoyongan.
CALA
Ka. Itu Kana kan? Dia kenapa sempoyongan gitu? Mabok?
Kana jatuh pingsan. Rafka berlari menahan Kana. Cala berlari menghampiri mereka. Cala melihat kedalam kelas lewat kaca.
CALA (CONT'D)
Lo bawa Kana ke UKS
Cala memasuki kelas 12 IPA 1. Rafka mengendong Kana ke UKS.
53. INT. KELAS 12 IPA 1 - DAY
Cala menghampiri Nares dan Varel. Nares masih menunduk.
CALA
(in Korea: Lo gila ya)(marah)
NEO MINCHYEOSSEO. Lo ngapain Kana sampai dia pingsan?
VAREL
Kana pingsan?
CALA
Iya. Pasti gara-gara lo kan? (menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Nares)
VAREL
(menarik Cala)
La tenang dulu. Lo nggak tahu kronologinya dan lo nggak boleh main hakim sendiri.
CALA
Terus apakabar lo? Lo tahu kronologinya kan. Kenapa lo nggak nahan? Kemana Varel yang dulu, berani speak-up setiap ada kesalahan
Cala mendekat ke Nares.
CALA (CONT'D)
Ini janji gue sama Kana. Gue rasa dia belum sempat ngomong sama lo. Asal lo tahu, usaha yang lo anggap sia-sia untuk ngebantuin kana sebenarnya adalah keinginan bokapnya. Kana tahu dari jurnal yang ditulis bokapnya diam-diam. Dia pengen kita semua balik ngebantu dia termasuk lo. Kalau waktu itu lo bisa maksa gue, gue juga bisa maksa lo kan? Kalau waktu itu gue terima, artinya lo juga harus terima untuk balik bantuin Kana
SFX: bel sekolah
Cala meninggalkan kelas 12 IPA 1.