Cut to :
SCENE 39 : EXT. JALAN KAMPUNG SUKAMAJU — SIANG
CAST : NAJELINA, LASTRI DAN ANGGARA
Najelina mendatangi perkampungan Jey. Ia berjalan-jalan mengelilingi kampungnya mencari petunjuk tentang Jey. Saat melewati sebuah rumah kecil dengan barang-barang bekas di depannya, Najelina memberhentikan motornya. Najelina melihat sarung batik yang dijemur.
Dissolve to flash back : Anggara memakai sarung batik.
Cut back to SCENE 39 :
NAJELINA
Itu kan sarung batik yang dipakai Jey malam itu? Apa itu rumahnya Jey?
Najelina kemudian membelokkan motornya ke depan teras rumah itu. Ia kemudian turun dari atas motor dan berjalan ke arah pintu rumah tersebut.
Tok, tok, tok. (Mengetuk pintu)
Lastri membuka pintu.
NAJELINA
Assalamualaikum, Nek.
Najelina bersalaman dengan Lastri.
LASTRI
Wa'alaikumsalam. Siapa ya?
Lastri melihat Najelina dari atas sampai bawah.
NAJELINA
Nama saya Najelina, Nek. Nenek namanya siapa?
LASTRI
Nenek namanya Lastri. Ada apa ya, Nak cantik?
NAJELINA
Oh, begini Nek. Sarung itu punyanya siapa ya, Nek?
Najelina menunjuk ke arah sarung yang dijemur.
LASTRI
Oh, itu sarungnya cucu saya namanya Jaka.
NAJELINA
Oh, Jakaaa. (Tersenyum mengangguk)
LASTRI
Ada apa ya, Nak? Nak cantik kenal sama cucu saya?
NAJELINA
Em, iya, Nek. Saya temennya Jaka.
LASTRI
Oh, silahkan duduk, Nak.
Kemudian Najelina masuk dan duduk di ruang tamu.
NAJELINA
Begini, Nek. Saya ingin tau rumahnya Jaka. Pengen kenal gitu sama keluarganya Jaka. Soalnya Jaka anaknya baik, Nek.
LASTRI
Jaka memang cucu saya yang baik, Nak. Dia selalu menghormati Nenek. Dia kerja banting tulang buat Nenek dan buat biaya kuliah dia.
NAJELINA
Jaka kuliah, Nek? Kuliah di mana?
LASTRI
Nenek lupa nama kampusnya.
NAJELINA
Em, Jaka kerja di mana, Nek?
LASTRI
Kerja di pencucian mobil deket pertigaan sana. Kadang juga di bengkel. Kadang-kadang juga bantuin Nenek nyari botol bekas.
MONTAGE : Ang mencuci mobil, kerja di bengkel, ikut mencari botol bekas dan dimasukkan ke karung lalu Ang membonceng karung tersebut dengan sepeda ontel dan disetor ke pabrik.
NAJELINA
Orang tua Jaka ke mana, Nek?
LASTRI
Jaka dari kecil udah ditinggal orang tuanya. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
NAJELINA
Ya Allah. Maaf, Nek.
Cut to :
SCENE 40 : EXT. TERAS RUMAH ANGGARA — SORE
CAST : ANGGARA
Pada saat Najelina berbincang-bincang bersama Lastri, Ang datang dan terkejut saat tahu Najelina berada di rumahnya.
VO ANGGARA
Gawat! Najelina datang ke rumah gue. Gue belum siap ketemu dia. Gue takut dia nggak bisa nerima gue sebagai Jaka. Gue harus sembunyi.
Ang kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah. Ia berlari menjauhi rumahnya.
Cut back to SCENE 39 :
NAJELINA
Kalau boleh tau, nama lengkap Jaka, siapa Nek?
LASTRI
Jaka itu nama panggilannya dari kecil. Kalau nama lengkapnya A--- (Terpotong telepon)
Kringg (Nada dering ponsel)
NAJELINA
Bentar ya, Nek. Ada telfon.
Najelina kemudian mengangkat telepon dari Fariz yang sedang di rumah menunggu Najelina.
INTERCUT TELEPON
NAJELINA
Ada apa, Kak?
FARIZ
Kamu kemana aja. Jam segini belum pulang!
NAJELINA
Aku lagi di rumah temen, Kak.
FARIZ
Cepet pulang!
NAJELINA
Iya, iya.
Najelina mendecak kesal seraya menutup teleponnya.
NAJELINA
Najelina pamit pulang dulu ya, Nek. Kapan-kapan Najelina ke sini lagi. (Sambil berdiri)
LASTRI
Iya, Nak. Hati-hati.
Najelina bersalaman.
NAJELINA
Assalamualaikum.
LASTRI
Wa'alaikumsalam.
Kemudian Najelina keluar bergegas menaiki motornya dan cepat-cepat melaju ke arah pulang.
Cut to :
SCENE 41 : EXT. JALAN KAMPUNG — SORE
CAST : NAJELINA, ANGGARA DAN 3 PREMAN
Pada saat berada di jalan keluar kampung, Najelina dihadang tiga geng motor brutal dan berputar mengitari Najelina yang berhenti di tengah jalan. Mereka bertiga mengeraskan suara knalpotnya. Najelina ketakutan.
PRIA 1
Hai cantik. Mau ke mana? (Menggoda)
PRIA 2
Anak kota ya. Cantik banget kayak barbie yang di film-film.
PRIA 3
Kita nggak apa-apain kamu kok. Kita cuma pengen minta nomor hape kamu. Siapa tahu malem-malem kita bisa telponan.
Najelina semakin takut.
VO NAJELINA
Gimana nih. Gue takut kejadian malam itu terulang lagi. Mana orangnya tiga lagi. Gue nggak bisa lewat. Ya Allah, semoga Engkau datangkan Jaka. Semoga Engkau beri pertolongan hamba.
Niu, niu, niu. (Suara sirine mobil polisi itu membuat para geng motor panik)
PRIA 1
Ada polisi!
PRIA 2
Ada polisi!
Satu persatu geng motor itu kemudian kabur. Dan Najelina tampak kebingungan di mana ada mobil polisi.
Insert : Ang bersembunyi di balik pohon sambil membawa Toa (pengeras suara). Ang membunyikan suara sirine itu dari ponselnya.
Setelah Najelina melihat kanan kiri mencari sumber suara, kemudian ia melanjutkan perjalanannya lagi.