EXT. KOTA - AIRPORT - DAY
Suasana pagi yang cerah, dari kejauhan terlihat sebuah pesawat akan melakukan take off.
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - TERAS - DAY
Tetesan air hujan yang jatuh dari atap rumah, terlihat Nada yang mengenakan selendang hitam bersandar pada tiang pondasi rumah, tatapan matanya begitu kosong, ia begitu kehilangan sosok ayahnya.
Gadis mendekati Nada dan memeluk Nada dari belakang, tampak air mata jatuh di pelipis mata Nada, ia menggenggam erat pelukan ibunya.
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - DEPAN TELEVISI - DAY
Nada memakai selendang hitam di leher, ia sedang merebahkan tubuhnya di sofa yang tampak sudah tua, ia kembali menangis memejamkan kedua matanya mengingat masa lalunya saat bersama ayahnya.
FLASH BACK
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - KAMAR NADA - NIGHT
Nada kecil terbangun, ia menggigil karena demam. Rudi memasangkan handuk kompres.
RUDI
Rudi memasangkan handuk kompres untuk Rani.
RUDI
Rudi meraih makanan yang sudah ada di meja, mengambil makanan dalam mangkok, mulai menyuapi Nada dan Rani.
RUDI
Rani dan Nada kecil makan perlahan.
BACK TO SCENE
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG TAMU - DAY
Nada berjalan perlahan melihat sekitar ruang tamu.
Nada melihat suasana ruangan yang sederhana, ruangan yang memberi banyak arti kenangan baginya.
Frame foto masa kecilnya yang terpasang di dinding ruangan. Nada berhenti pada sebuah foto semasa kecil, ia meraih foto itu dan menatap penuh arti.
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI- HALAMAN BELAKANG RUMAH - DAY
Sinar matahari menyinari. Rudi menyapu daun kering yang berjatuhan di halaman belakang rumah. Dari sisi lain tampak Gadis dan Rani menjemur pakaian.
Nada kecil datang dengan berlarian mengejar induk ayam dan para anak ayam sambil tertawa.
Rudi berhenti menyapu dan memanggil Nada kecil.
RUDI
Rani bersorak dari jauh.
RANI
Nada kecil yang berkeringat menghampiri ayah Rudi.
RUDI
Nada kecil dan Ayah Rudi duduk di rumah gubuk.
RUDI
NADA
RUDI
NADA
Rudi mengelus kepala Nada.
RUDI
NADA
Rudi menatap Nada dengan penuh haru.
NADA
RUDI
KRAAKK! Dahan batang pisang terjatuh tepat di belakang punggung Rudi.
Rudi kaget.
RUDI
NADA
Nada dan Rudi menatap ke arah atas gubuk.
RUDI
Nada kecil dan Rudi saling tos.
BEGIN MONTAGE:
- Nada menyodorkan palu ke Rudi.
- Rudi meraih palu.
- Nada membawa pelepah daun pisang.
- Rudi menggeleng dan memberikan atap daun rumbia
- Nada dan Rudi sama-sama melihat gubuk yang selesai dibangun.
END MONTAGE.
BACK TO SCENE
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG TAMU - DAY
Gadis datang membawakan dua gelas teh hangat, kemudian meletakkan gelas itu di meja yang tidak jauh dari Nada.
Nada memeluk foto dirinya dan Rudi.
GADIS
Nada menoleh. Meletakkan foto itu kembali ke dinding.
NADA
Nada menghampiri Gadis, lalu duduk.
Gadis meneguk teh hangat dengan perlahan.
NADA
Gadis meletakkan gelasnya kembali ke meja.
GADIS
Gadis meneteskan air mata. Nada mendekat merangkul Gadis.
GADIS
Gadis menangis, hatinya remuk.
GADIS
Hujan masih turun membasahi bumi, suasananya menyampaikan akan kesedihan Nada dan Gadis.
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - KAMAR NADA - NIGHT
Nada membuka tirai pintu kamarnya, berjalan melangkah melihat seisi kamar.
Suasana kamar yang mengingatkan akan masa kecilnya. Boneka-boneka lama, terpajang rapi di meja belajarnya, beberapa tumpukan buku dongeng, foto semasa duduk dibangku sekolah dasar, foto semasa Nada menjadi siswi SMP, foto bersama Rani kakaknya.
Nada duduk jongkok, ia mencoba meraih kotak kardus yang ada di bawah kolong tempat tidurnya.
Nada berhasil meraih kotak kardus yang sangat berdebu. Ia mencoba membersihkan debu-debu yang menempel, duduk di tepian tempat tidur, meletakkan kotak kardus disebelahnya.
Perlahan ia membuka kotak tersebut, mengeluarkan beberapa isian kardus, ada kotak pensil. Potongan majalah berisikan cerpen-cerpen.
Nada pegang kertas, isinya cerita pendek yang menang sebagai cerita terbaik. Nada pegang piagam menang lomba membuat puisi saat duduk dibangku sekolah dasar. Piala menang lomba mewarnai. Nada memandang sebuah diari dan begitu erat memeluknya.
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - PASAR - TOKO BUKU - DAY
Di depan toko buku, Rudi memberikan diari yang baru saja ia beli untuk Nada, diari itu berwarna merah muda dengan gambar kartun anak perempuan memegang bunga.
RUDI
Nada begitu senang, ia melompat-lompat kegirangan setelah mengambil diari yang diberikan Rudi.
NADA
Nada peluk Rudi.
BACK TO SCENE
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - KAMAR NADA - NIGHT
Kedua mata Nada sembab, air matanya kembali jatuh, memeluk erat diari pemberian Rudi.
Gadis datang ke kamar menghampiri dan menyentuh pundak Nada.
GADIS
Gadis meletakkan selimut yang ia bawa diatas tempat tidur, dan duduk berhadapan dengan Nada.
Sambil mengusap air mata Nada, Gadis memegang erat tangan Nada dan menatap Nada penuh hangat.
GADIS
Gadis bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati jendela.
GADIS
Nada hanya duduk diam sambil mendengarkan perkataan Gadis.
GADIS
Kedua mata melihat sekeliling kamar.
GADIS
Nada tersenyum kearah Gadis, mereka saling berpandangan dari jauh.
Gadis menutup kain gorden jendela karena hari mulai gelap, dan kembali duduk disebelah Gadis.
GADIS
Tetesan air mata Nada mulai bercucuran deras, ia merebahkan tubuhnya kepangkuan Gadis.
Nada berbicara terbata-bata. Ia tidak sanggup menahan kesedihan.
NADA
Gadis mengusap bahu lengan Nada, penuh kasih sayang.
GADIS
NADA
Gadis mengusap kepala Nada.
NADA (V.O.)
EXT. DESA RUKUN - KUBURAN - DAY
Hamparan kuburan yang tidak jauh dari perkebunan warga desa. Nada dan Gadis selesai berdoa diatas tanah pusara Rudi.
Nada memegang batu nisan makam Rudi.
NADA
Nada menangis tersedu-sedu, Gadis mengelus pundak Nada.
NADA
Nada memeluk erat batu nisan makam Rudi, ia begitu sedih atas kepergian ayahnya.
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - HALAMAN BELAKANG RUMAH - DAY
Nada yang memakai baju sederhana dengan selendang di lehernya tampak berjalan menuju halaman belakang rumahnya, begitu banyak kenangan yang membekas dihatinya.
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - HALAMAN BELAKANG RUMAH - DAY
Nada kecil berlari dari halaman depan rumah menuju halaman belakang rumahnya.
NADA KECIL
Rudi memegang rumput untuk makanan sapi menoleh kesumber suara.
RUDI
Nada kecil mengulurkan tangan kanannya.
RUDI
Rudi menaruh rumput di kandang sapi.
NADA KECIL
Rudi tertawa sambil mengulurkan tangannya.
RUDI
NADA KECIL
RUDI
Rudi mencium kening Nada kecil.
RUDI
NADA KECIL
Rudi tertawa meledek Nada kecil.
RUDI
Nada kecil memberikan kantong plastik hitam.
NADA KECIL
RUDI
Nada kecil mengangguk dan tersenyum.
BACK TO:
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - HALAMAN BELAKANG RUMAH - DAY
Nada menyodorkan rumput untuk makan para sapi Rudi.
NADA
Nada membersihkan tangannya, sebelum kembali berjalan mengelilingi halaman belakang.
Pandangan Nada teralihkan oleh sebuah pondok usang yang sudah dijadikan pondok untuk meletakkan kayu bakar oleh Rudi.
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - PONDOK KAYU - DAY
Langkah kaki Nada terhenti dan menatap penuh arti ke pondok kayu, yang dahulunya adalah tempat ia bermain.
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - PONDOK KAYU - DAY
Pondok kayu beratapkan pelepah pisang, yang berdekatan dengan kandang sapi milik Rudi. Gubuk yang sering dijadikan tempat bermain oleh Nada.
Nada kecil berada di dalam gubuk, tangan kanannya memegang pulpen sambil menulis dibuku, dan tangan kirinya memegang buah rambutan.
NADA KECIL
Awan tampak gelap, perlahan hujan mulai turun.
Buku Nada kecil terkena tetesan air hujan.
NADA KECIL
Dari kejauhan Rudi mengendarai sepeda motor, membonceng Gadis, ia menghentikan sepeda motornya tepat di depan gubuk Nada kecil.
Rudi TERIAK.
RUDI
Nada kecil memegang bukunya dan bergegas keluar dari gubuk dan memakai sendal jepitnya.
NADA KECIL
BACK TO:
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - PONDOK KAYU - DAY
Nada sedang berdiri di depan pondok yang penuh dengan tumpukan kayu bakar.
Nada menghamburkan beras untuk makan para ayam, satu persatu ayam berdatangan.
NADA
Terlintas di hayalan Nada, Rudi juga ikut menghamburkan beras untuk memberikan makan ikan, perlahan hayalan itu memudar dan menghilang. Nada kembali tersadar saat seorang wanita berdiri tepat dihadapannya.
NADA
Ayu (P/27) Wanita berbadan tinggi dengan rambut yang terurai panjang, tersenyum pada Nada. Dia adalah sahabat semasa kecil Nada.
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - RUMAH AYU - HALAMAN - DAY
Dibawah pohon yang rindang, Nada kecil, dan Ayu kecil memakai jilbab sederhana, ia adalah sahabat Nada, mereka tampak duduk berdampingan.
Ayu kecil membuka bungkusan dari daun pisang yang berisi bakwan goreng dan membagi menjadi dua bagian kemudian memberikannya kepada Nada kecil.
AYU KECIL
Nada kecil melihat heran.
NADA KECIL
Ayu kecil tertawa sambil melahap bakwan goreng miliknya.
AYU KECIL
Ayu kecil merebut bakwan dari tangan Nada kecil.
NADA KECIL
AYU KECIL
Ayu kecil dan Nada kecil tertawa sambil mengunyah bakwan.
AYU KECIL
NADA KECIL
AYU KECIL
Nada kecil meledek, menjulurkan lidahnya.
AYU KECIL
NADA KECIL
Nada kecil memperagakan menari tarian Jawa, namun tubuhnya sangat kaku.
AYU KECIL
Ayu menari dengan kemayu mengikuti irama, diikuti oleh Nada kecil.
CUT TO:
EXT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - PONDOK KAYU - DAY
Nada dan Ayu saling duduk bersampingan pada kursi panjang berbahan rotan.
Mereka saling berdiam, sambil melihat para ayam sedang mematuk beras yang bertaburan di tanah.
AYU
NADA
AYU
Nada bingung.
AYU
Nada menoleh melihat wajah Ayu.
NADA
AYU
Nada tersenyum kepada Ayu.
EXT. DESA RUKUN - SEKOLAH DASAR - HALAMAN - DAY
Cuaca tampak mulai mendung, Nada dan Ayu menatap plang sekolah. Mereka ingin kembali mengingat kenangan semasa duduk di bangku Sekolah.
Nada berhenti, ia memberi isyarat kepada Ayu.
NADA
AYU
FLASH BACK
EXT. DESA RUKUN - RUANG GURU - HALAMAN - DAY
Nada dan Ayu jongkok sambil menggambar bunga di tanah menggunakan ranting.
AYU
NADA
AYU
Gadis memakai baju dinas guru, datang menghampiri dari belakang dan mencolek bahu Nada.
GADIS
NADA
Nada bersalaman dengan Gadis.
NADA
Assalamualaikum bu.
Gadis memberikan bungkusan dalam kantong plastik hitam.
GADIS
Nada mengangguk, mengambil bungkusan kantong plastik hitam.
AYU
GADIS
Nada dan Ayu melambaikan tangan untuk pamit.
Ayu meledek Nada.
AYU
Nada mencubit Ayu.
AYU
BACK TO SCENE
EXT. DESA RUKUN - SEKOLAH DASAR - HALAMAN - DAY
Nada dan Ayu duduk di tanah. Mereka saling menulis gambar di tanah menggunakan ranting, mereka tampak bergembira tertawa lepas, seakan tidak ada beban seperti menjadi anak kecil.
Tak lama kemudian hujan mulai turun. Perlahan menghapus gambar mereka yang ada di tanah. Mereka berlarian menuju teras sekolah untuk berteduh.
EXT. DESA RUKUN - SEKOLAH DASAR - TERAS SEKOLAH - DAY
Tangan Nada menampung hujan yang turun dari atap Sekolah. Ayu datang menyodorkan bakwan goreng yang sudah dibagi dua.
AYU
FLASH BACK
INT. DESA RUKUN - SEKOLAH DASAR - RUANG KELAS - DAY
Suara murid di kelas riuh, ada yang saling berbincang dan ada yang melempar temannya dengan gulungan kertas.
Ibu Guru yang sedang duduk merapikan buku di meja dan kemudian berdiri.
IBU GURU
Ibu Guru berjalan menuju pintu.
Nada kecil menutup bukunya, dan memasukkannya kedalam tas.
Terdengar suara lonceng tanda untuk istirahat berbunyi. Ayu kecil menarik tangan Nada kecil.
AYU KECIL
NADA KECIL
Nada kecil dan Ayu kecil bergegas berjalan menuju pintu keluar.
BACK TO:
EXT. DESA RUKUN - SEKOLAH DASAR - TERAS - DAY
Nada dan Ayu tampak mengintip dari jendela ruangan kelas mereka semasa bersekolah.
Ayu menunjuk sebuah kursi yang berada paling depan.
AYU
Nada menunjuk sebuah kursi disamping sisi kanan barisan kedua.
NADA
AYU
Nada merangkul Ayu.
AYU
NADA
AYU
Nada mencubit lengan Ayu.
AYU
Nada tersenyum sambil mengejek Ayu.
NADA
Ayu merangkul Nada.
NADA (V.O.)
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG MAKAN - DAY
Ruangan sederhana, dengan rak dan televisi saling berhadapan dengan meja makan. Tak lama Nada membuka tirai pintu kamar, keluar dari kamar sambil mengeringkan rambut.
Nada melihat di samping televisi ada sebuah handphone jadul milik Rudi, kemudian ia mengambilnya.
Nada duduk di kursi meja makan sambil melihat daftar panggilan terakhir Rudi tertuliskan Nada Asmaraku.
Dari balik pintu dapur, Gadis datang membawakan sepiring nasi dengan lauk semur ayam.
GADIS
Nada menaruh handphone Rudi di meja makan.
NADA
Gadis menyuapi Nada dengan tangannya.
GADIS
Nada melahap makanan dengan wajah gembira.
NADA
GADIS
NADA
Gadis mengangguk sambil kembali menyuapi Nada.
NADA
GADIS
Nada mengangguk dan tersenyum.
EXT. KOTA - RUMAH NADA - TERAS - DAY
Nada yang sedang memegang koper disambut hangat oleh Bagus, Billa, Manna dan Surti.
MANNA
Nada memeluk Manna.
NADA
MANNA
NADA
Bu Surti memberikan pelukan pada Nada.
SURTI
NADA
SURTI
Surti menggendong Billa dan Manna masuk ke dalam rumah.
Bagus kemudian memeluk erat Nada.
Bagus dan Nada saling bersedih dan meneteskan air mata.
BAGUS
Bagus mencium kening Nada.
NADA
BAGUS
Bagus memberikan semangat dan menggendong Nada.
NADA
BAGUS
Bagus menutup pintu dari dalam rumah.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - NIGHT
Jam dinding terus berputar menunjukan perubahan waktu dari sore, malam hingga dini hari. Nada yang duduk fokus menyelesaikan skenarionya.
Saat jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, Nada tertidur di meja kerjanya.
INT. KOTA - GEDUNG - PANGGUNG - NIGHT
Suasana panggung malam "ANUGERAH MEREBUT MIMPI" yang sangat ramai. Para sineas serta penulis berkumpul menghadiri undangan.
Sorotan lampu panggung ada memenuhi ruangan itu.
Nada dan Bagus memakai pakaian rapi, Nada terlihat anggun dengan gaun berwarna hitam. Nada terlihat gugup, dia tidak mengenal siapapun yang ada disana.
NADA
BAGUS
Nada memukul Bagus dengan dompet.
NADA
Bagus meledek.
BAGUS
Bagus cengengesan.
Hiburan dari penyanyi. Nada dan Bagus menikmati lagu yang dinyanyikan.
PENYANYI
Nada bersitatap dengan Bagus.
PENYANYI
Nada nyender sama Bagus, ia meneteskan air mata.
Semua bertepuk tangan.
Lampu sorot ke Host.
Nada gugup.
HOST
Lampu sorot ke Nada.
Nada bengong, tidak percaya.
Bagus memeluk dan mencium Nada.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR NADA - NIGHT
Nada terbangun dari mimpi. Ia masih duduk di kursi depan laptop, Air mata dipelipis.
NADA
Nada mondar- mandir cari anak-anak.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Bagus duduk di sofa depan televisi. Manna tertidur di sofa. Billa dipangkuannya.
Bagus memberi isyarat untuk diam. Nada berjalan pelan-pelan.
NADA
Bicara berbisik.
BAGUS
Nada memeluk Bagus dari sisi kanan.
NADA
BAGUS
NADA
Bagus mengelus rambut Nada.
BAGUS
Nada memeluk erat Bagus.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG KERJA NADA - NIGHT
Nada melihat semua oretan di papan tulis.
Nada duduk. Meraih foto. Foto Nada dengan Rudi.
Nada mengetik di dialog skenarionya. Layar laptop "AKU SALAH, TERNYATA DIA PERGI TANPA ADA PESAN, JIWA KAMI SEKETIKA RUNTUH. LAKI-LAKI ITU SUDAH SANGAT BERJASA. IA MAKNA HIDUP KAMI SESUNGGUHNYA. KUSANGKA JIWA KU TAK MEMBUTUHKAN DIA. NAMUN SEPARUH DIRIKU PADANYA. AYAH...
Nada memeluk foto dia dengan Rudi.
Nada menangis.
NADA
Bagus meneteskan air mata, mengintip dari balik pintu, merasakan kesedihan Nada.
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - KAMAR RUDI - NIGHT
Gadis duduk di sisi tempat tidur. Ia tidur menghadap kanan. meraba bantal tidur yang biasa dipakai Rudi. Gadis memejamkan matanya, meneteskan air mata.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG KERJA - DAY
Bagus, Nada menatap laptop.
BAGUS
Nada mengangguk.
"KURSOR LAPTOP MENGARAH PADA TULISAN SEND".
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG TENGAH - NIGHT
Gadis menekan tombol on pada remot.
INT. GEDUNG - PANGGUNG MALAM ANUGERAH - NIGHT
Suasana panggung malam "ANUGERAH MEREBUT MIMPI", sangat ramai. Para penulis berkumpul menghadiri undangan.
Lampu flash kamera nyala, fotoin Larisa yang baru datang jalan di karpet merah, berlanjut fotoin sutrada-sutrada ternama.
Sorotan lampu warna-warni di panggung. Nada dan Bagus mencari bangku untuk mereka duduk.
BAGUS
NADA
Nada terlihat anggun dengan gaun berwarna hitam.
Nada terlihat gugup, dia tidak mengenal siapapun yang ada disana.
Bagus memberi isyarat mengenal orang di bangku depan.
BAGUS
Nada clingak-clinguk.
NADA
BAGUS
NADA
Suara tepuk tangan.
Host masuk berdiri di panggung.
HOST
Nada gelisah.
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
Musik gemuruh. Semua para undangan gelisah.
HOST
Musik gemuruh lagi.
HOST
Para undangan tepuk tangan.
Nuli bangkit dari kursi, jalan menuju panggung.
Larisa memberikan piala kepada Nuli.
Bagus melihat Nada, memegang erat tangan Nada.
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG TENGAH - NIGHT
Gadis mengetik di handphone " Nada anakku, selamat ya, kamu sudah berjuang, Ibu bangga dan tetaplah menjadi Nada untuk kehidupan Ibu dan Ayah".
Gadis tersenyum.
INT. KOTA - GEDUNG - TOILET - NIGHT
Nada keluar dari deretan pintu toilet.
Nada membuka pesan dari Gadis. Ia tersenyum
Larisa lagi ngaca, pake lipstik.
LARISA
Nada kaget.
NADA
LARISA
Nada bisikin ke kuping Larisa.
NADA
Nada pergi. Larisa remes lipstik, kesal.
EXT. KOTA - JALANAN - NIGHT
Bagus mengemudikan motor, Nada meluk Bagus dengan erat.
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada cubit Bagus.
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada tersenyum, merangkul erat Bagus.
Bagus TERIAK.
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
Ih apasih gajelas kamu!
Bagus tertawa.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - DAY
Nada bermain kejar-kejaran sama Manna, Billa, Bagus.
NADA (V.O.)
Nada mengangangkat telfon. Raut bahagia terpancar di wajahnya.
INT. KOTA - KANTOR - RUANG TUNGGU - DAY
Nada duduk, ia memainkan jarinya, gugup.
HRD
Nada Asmara..? Silahkan.
Nada beranjak masuk ruangan.
INT. KOTA - KANTOR - RUANG KANTOR - DAY
Nada berjabat tangan dengan seorang penulis ternama, serta sutradara ternama.
NADA
FLASH BACK
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR TIDUR - NIGHT
Nada ketiduran sambil nyusuin Billa.
Layar laptop, Bagus mengirim E-mail ke penulis skenario.
BAGUS
Bagus menatap ke kamera. Menggerakkan alis mata.
THE END