5 TAHUN KEMUDIAN
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Nada (P/29) berdiri. Saat Nada akan melangkah, ia menginjak mainan yang berserakan di lantai. Nada seorang ibu rumah tangga, kumal, rambut yang selalu kusut, selalu marah karena stress kelelahan.
Suasana ruang tamu yang sederhana, terdapat satu sofa panjang dengan meja dan televisi yang saling berdekatan.
NADA
Nada menaruh wajah kesal sambil meremas mainan, menghentakan langkah kaki dan berTERIAK.
NADA (V.O.)
Nada memasukan beberapa mainan yang berserakan di lantai ke dalam kotak mainan.
NADA (V.O.)
Nada nyalain kran air cuci piring. Air kran muncrat keluar, kena wajah Nada.
NADA
Dialog Nada terhenti karena ada suara ngomong.
BAGUS (O.S.)
Nada dengan wajah dan baju yang basah, menghentikan langkah kakinya, dan mengambil boneka dari kotak yang ia pegang.
Nada melemparkan boneka tersebut kearah BAGUS (L/35) suaminya yang sedang tidur di sofa.
NADA
Bagus tetep tidur meluk guling, garuk-garuk pantat.
NADA (V.O.)
Nada menaruh box mainan anak, kemudian berlari kearah ranjang tempat tidur, dan menghempaskan tubuhnya pada Bagus.
SLOW MOTION :
NADA
Bagus berteriak kesakitan.
BAGUS
NADA (V.O.)
INT. KOTA - RUMAH NADA - DAPUR - DAY
Nada memegang pisau, memotong wortel dan bahan masakan lainnya untuk membuat sayur sup. Kemudian Nada memasukan bahan-bahan seperti wortel, kentang, daging kedalam panci yang berisi air mendidih.
Bagus menggendong Billa (L/1) anak kedua Bagus dan Nada. Bagus terlihat serius benerin kran.
Handphone Bagus berdering.
Bagus mengangkat panggilan telfon.
BAGUS
Nada clingak-clinguk liat Bagus nelfon, sambil mengaduk sop yang ada di panci.
NADA
Bagus duduk di kursi meja makan.
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada mengaduk sup dengan cepat. Raut wajahnya kesal.
NADA
Bagus berpindah tempat duduk ke sofa depan televisi, sambil memangku Billa.
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada melotot pada Bagus.
MANNA (P/3) keluar dari pintu kamar sambil merengek menangis. Manna berambut ikal yang manis, ia anak sulung dari Bagus dan Nada.
NADA
Nada mencium kening Manna.
NADA
Bagus berdiri di hadapan Nada.
Bagus menyodorkan Billa tepat diwajah Nada.
BAGUS
Nada bengong.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG MAKAN - PAGI
Nada, Bagus, Billa, Manna duduk bersama di kursi meja makan.
Di meja sudah terhidang sup ayam, mangkok berisi bubur bayi, gelas berisikan susu, dan dua gelas berisi teh hangat.
Nada menyuapi bubur ke Billa sambil terus menatap Bagus yang duduk berhadapan dengannya.
NADA (V.O.)
Bagus dengan tampang lusuh melahap sayur sop dengan cepat.
NADA (V.O.)
Manna berlari.
NADA
Manna menyenggol frame foto pernikahan Nada dan Bagus, frame foto terjatuh ke lantai karpet.
FLASH BACK
2 TAHUN SEBELUMNYA
EXT. KOTA - TAMAN - DAY
Seseorang mengambil foto pernikahan Nada dan Bagus yang terjatuh di lantai, dan meletakkannya kembali di stand foto.
Suasana pernikahan Nada dan Bagus yang sederhana dengan rangkaian bunga minimalis, para tamu berdatangan bersalaman mengucapkan selamat kepada Nada dan Bagus.
Rudi dan Gadis tersenyum, terlihat bahagia melihat putrinya menikah.
RIKA (P/25) cantik, suka pamer memakai style serba branded.
RIKA
Nada dan Bagus bersitatap, risih mendengar pembicaran Rika, kemudian Nada mendorong bahu Rika.
NADA
Rika melirik sewot dan pergi.
Tamu lain clingak-clinguk menunggu antrian untuk bersalam-salaman dengan mempelai.
SARI (P/26) sepupu dari Nada berlarian mengejar anak laki-laki sambil menggendong bayi.
Sari berTERIAK.
SARI
Para tamu melihat sinis ke Sari.
SARI
Angga mencubit Sari, berbicara pelan pada Sari.
ANGGA
SARI
Sari memberikan anak yang digendongnya kepada Angga, dan mengeluarkan amplop berwarna putih dari dompet.
Sari memberikan amplop putih ke tangan Nada.
SARI
Bayi perempuan menangis.
SARI
Muncul dihayalan Nada dirinya menjadi monster di antara beberapa gedung tinggi.
Sari terus berbicara tanpa jeda.
SARI
Salah seorang tim wedding organizer pernikahan memberikan isyarat untuk meminta Sari turun dari panggung pelaminan.
SARI
ANGGA
NADA
Sari turun panggung sambil ngedumel.
Fotografer mengabadikan foto kemesraan Nada dengan Bagus.
BACK TO SCENE
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Nada mengambil frame foto pernikahannya yang terjatuh di karpet, meletakkannya kembali pada meja bersebelahan dengan frame foto keluarga kecil, foto itu tak lain dirinya dengan Bagus, Manna, Billa.
Nada mengejar Manna.
NADA
EXT. KOTA - RUMAH NADA - TERAS RUMAH - DAY
Rumah minimalis sederhana satu lantai, Nada keluar mengejar Manna.
NADA
Rumah Nada bersampingan dengan rumah desain minimalis mewah.
Dalam waktu yang bersamaan muncul pasangan suami istri dengan pakaian modis ingin berangkat kerja.
Pasangan itu menaiki mobil dan melambaikan tangan pada orang tuanya juga putri kecilnya, seorang babysitter berdiri di sebelah anaknya.
Nada menggendong Manna, sambil ngomong-ngomong sendiri.
NADA
Manna melihat Nada.
NADA
MANNA
NADA
Manna berlari, Nada berteriak memanggil Bagus.
NADA
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Nada merapikan pakaian yang berserakan di sofa. Manna dan Billa saling merebut mainan hingga keduanya menangis.
NADA
Manna menangis dan berlari mencari Bagus.
MANNA
NADA
Bagus datang dengan membawa laptop, menggendong Manna.
BAGUS
NADA
Nada sedang mengganti pakaian Billa.
BAGUS
Terdengar suara dari siaran televisi,
Nada segera merebut remot televisi dan menekan tombol volume up.
HOST TELEVISI
DUAARRR!! gemuruh petir .
Nada dan Bagus kaget.
NADA
Siaran televisi, host memberikan piala penghargaan kepada Larisa.
Suara hujan terdengar hingga ke dalam rumah.
Nada menaruh wajah bingung, tidak percaya.
NADA
LARISA (O.S.)
BAGUS
Nada geleng-geleng.
HOST TELEVISI
Nada terpana menatap televisi. Bagus mendekat pada televisi.
BAGUS
Bagus melompat kegirangan.
NADA
BAGUS
Billa menangis. Nada menggendong Billa menuju kamar.
NADA
BAGUS
Nada berteriak dari kamar.
NADA (O.S.)
Nanti aja aku pikirin lagi.
INT. KOTA - RUMAH NADA - TEMPAT TIDUR - NIGHT
Semua sudah berada di kamar sederhana. Nada berada di sisi kiri kasur, Billa dan Manna sudah tertidur berada di tengah, Sedangkan Bagus tidur di kasur lantai.
Nada menghadap ke arah Bagus.
NADA
Bagus menatap Nada dengan wajah mesum, Ia dengan spontan membuka celananya.
NADA
BAGUS
NADA
Bagus memasang kembali celananya dan bangkit dari kasur, dengan segera menggendong Nada.
Nada berteriak.
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada mengangguk. Nada memeluk erat Bagus. Tak lama Billa menangis, bergegas Nada melompat.
INT. KOTA - RUMAH NADA - GUDANG - DAY
BEGIN MONTAGE :
- Nada, Bagus, Manna dan Billa melihat ke dalam kamar yang selama ini dijadikan gudang barang-barang.
- Manna dan Bagus membawa sapu serta alat pembersih ruangan lainnya.
- Bagus mengeluarkan beberapa kardus besar.
- Manna dan Billa bolak-balik ke dalam kamar untuk mengganggu Bagus.
- Nada memberikan Bagus es teh manis.
- Bagus mengangkat meja dan meletakkannya di pojok kamar.
- Nada menggendong Billa sambil menghias meja kerja.
- Manna dan Bagus membentangkan karpet di lantai.
- Nada, Bagus, Manna dan Billa bertepuk tangan melihat meja kerja untuk Nada sudah tertata rapi.
END MONTAGE.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG KERJA - NIGHT
Nada duduk di depan laptop, rambut acak kadul, pakaian lusuh. ia bengong.
NADA
Ia menatap laptop sambil menggarukkan kepala, sesekali geram.
Nada melihat pada dinding, banyak tulisan yang ada sticky note.
NADA
Saat ingin mengetik deskripsi adegan pada scene empat. PRENGGGG!!! Suara panci yang terjatuh.
NADA
Bagus TERIAK dari dapur.
BAGUS (O.S.)
Nada menaruh wajah kesal, dan kembali memulai untuk mengetik.
NADA
Di layar laptop tertulis deskripsi dari action adegan scene "BAYI MENANGIS".
Dari balik kamar terdengar suara TANGISAN Billa.
Nada menghela nafas.
NADA
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Nada cetak-cetik ngetik laptop, duduk di sofa yang berhadapan dengan televisi.
Nada bengong, ambil cutton bud di laci dekat duduknya, ngorek kuping.
NADA
Bagus memberikan mangkuk berisi mie goreng kepada Nada.
BAGUS
Nada ciumin cutton bud yang udah dipake.
NADA
BAGUS
Bagus menekan tombol pada remot untuk menyalakan televisi.
BAGUS
Nada nutup laptop.
NADA
Bagus menatap Nada, sambil mengangkat mangkuk mie.
BAGUS
NADA
BAGUS
FLASH BACK
INT. KANTOR - RUANG RAPAT - DAY
Kertas skenario dilempar di meja yang berhadapan dengan Nada.
LARISA
Beberapa orang yang berada di ruang itu, saling mencuri pandang dan menggelengkan kepala.
Nada mengambil kertas skenario dengan wajah sedih.
LARISA
BACK TO SCENE
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Slurrrpp, Bagus melahap makanannya, mengangguk-angguk. Ia mendengarkan Nada dengan seksama.
Nada bercerita sambil berdiri menirukan adegan saat ia di pecat dari pekerjaan sebelumnya.
NADA
Bagus memotong pembicaraan Nada.
BAGUS
NADA
Bagus meletakkan mangkuk makanannya, kemudian meneguk air minum pada gelas.
BAGUS
Bagus menatap Nada.
BAGUS
Nada memeluk Bagus dan meneteskan air mata.
Bagus mencium kepala Nada.
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada menatap Bagus.
NADA
BAGUS
Nada geleng-geleng.
BAGUS
Nada mencubit Bagus.
BAGUS
Nada memeluk Bagus.
NADA
Nada melepas pelukan.
BAGUS
Nada kayak mikir.
NADA
BAGUS
Nada nimpuk Bagus sama bantal sofa.
NADA
Bagus garuk-garuk pantat.
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
Bagus mengacungkan jempol.
Sambil makan Nada melihat handphone miliknya, ada tulisan panggilan tidak terjawab.
NADA
BAGUS
Nada mencoba menelfon ayah, tapi saat ingin menekan tombol call, terdengar suara Manna menangis.
Nada menaruh handphonenya.
NADA
Bagus meneguk minumnya, dan mengangguk. Nada mempercepat langkahnya menuju kamar.
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - KAMAR TIDUR - NIGHT
Rudi duduk di sisi tempat tidur, raut wajahnya terlihat murung sambil melihat layar handphone jadul miliknya.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Bagus dan Nada saling berhadapan memberikan tatapan penuh ambisi dan semangat.
BAGUS
BEGIN MONTAGE:
- Nada dan Bagus mulai berlari Slow motion mengejar Anak.
- Bagus mengatur aba-aba kepada Nada untuk bersembunyi dibalik lemari.
- Nada mengangguk.
- Nada memegang popok dengan gaya seperti memegang pistol.
- Anak- anak berlari mengelilingi sofa dan tertawa.
- Nada menangkap Billa.
- Bagus menangkap Manna.
- Nada dan Bagus tepuk tangan dan berteriak senang.
END MONTAGE.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - DAY
Tampak Nada sedang berhias di depan cermin, ia bergegas memakai lipstik.
KRINGGG! Nada telfon berbunyi, tertulis nama Ayah Rudi sedang menelfon. Handphone Nada berada di sebelah Bagus.
Bagus mengambil handphone.
BAGUS
NADA
Nada mengambil handphone dan memasukannya kedalam tas.
Bagus duduk dilantai sembari menemani kedua anaknya bermain.
BAGUS
Nada mencium pipi Bagus dan kedua anaknya.
NADA
INT. DESA RUKUN - RUMAH RUDI - RUANG TAMU - DAY
Rudi masukin handphone jadul ke saku celana.
Rudi megangin foto dia sama Nada waktu kecil, tersenyum.
GADIS (O.S.)
Rudi taruh foto.
RUDI
Rudi bergegas ambil helm di meja, dan memakainya.
EXT. KOTA - TOKO BUKU - DAY
Nada berjalan diantara lorong rak buku. Langkah kaki Nada terhenti pada rak binder dan diari.
Nada memegang buku dan tersenyum. Tak lama seorang bapak dan anak perempuan mengambil sebuah diari yang ada disebelah Nada.
ANAK PEREMPUAN
BAPAK
Nada ikut tersenyum, merasakan kebahagiaan anak perempuan itu.
Handphone Nada berdering.
NADA
Nada menaruh diari yang sebelumnya ia pegang. Kemudian ia pergi keluar dari toko buku tersebut.
EXT. KOTA - COFFE SHOP - DAY
Coffe shop minimalis dengan taman dan pepohonan di depannya. Beberapa orang lalu lalang, ada yang membawa binatang peliharaan, dan ada juga anak-anak bermain skateboard. Nada berjalan kearah coffe shop kemudian ia masuk ke coffe shop.
INT. KOTA - COFFE SHOP - DAY
Nada berdiri dan memesan kopi, seorang barista menghampiri dan tersenyum
BARISTA
Barista mengarahkan tangan dan pandangannya kearah tempat duduk sisi kiri.
Nada mengangguk.
NADA
Nada melihat buku menu.
NADA
BARISTA
NADA
BARISTA
Nada berdiri sembari melihat ada kerumunan orang ramai.
Beberapa menit kemudian, Barista memanggil Nada.
BARISTA
Nada meraih kopi.
NADA
BARISTA
NADA
BARISTA
Nada berjalan mencari spot, untuk duduk yang tidak jauh dari event.
Nada clingak-clinguk.
NADA
Dari sisi kanan para media wartawan, penggemar tampak antusias memotret LARISA (P/25) sang juara penulis.
Larisa tersenyum dan melambaikan tangan. Seorang wartawan memberi pertanyaan.
WARTAWAN 1
LARISA
Nada sedang mengetik di laptopnya, namun gerak-geriknya ingin mendengarkan pembicaraan Larisa dengan para wartawan.
WARTAWAN 2
Semua wartawan tampak kaget, dengan segera Larisa membantah.
LARISA
Larisa bangkit dari tempat duduknya dan pergi. Para wartawan berlari mengejar Larisa.
Nada seperti pura-pura tidak mengetahui, tetep kepo, ia menyaksikan gerak gerik kejadian tersebut.
Nada ngoceh sendiri.
NADA
Nada nyeruput kopi.
NADA
Nada mengacak-ngacak rambutnya.
NADA
INT. KOTA - BAR - NIGHT
SISKA (P/28) bekerja sebagai pebisnis, MISYA (P/28) bekerja sebagai influencer, AMEL (P/27) bekerja sebagai model. Mereka duduk duluan. Mereka berpakaian selayaknya wanita kaya dan sukses, berbeda dengan Nada yang berpakaian sederhana.
Nada dateng, mereka bisik-bisik.
AMEL
Siska, Misya, Amel, liatin Nada dari unjung kaki hingga kepala.
SISKA
NADA
Semua tertawa meledek Nada.
SISKA
Nada clingak-clinguk.
AMEL
Nada melahap kentang dengan cepat.
NADA
SISKA
Nada tertawa meledek.
AMEL
MISYA
NADA
SISKA
NADA
Amel mengusap punggung Nada.
SISKA
AMEL
NADA
SISKA
NADA
Siska, Amel bersorak meledek Nada.
SISKA,AMEL
Nada menaruh wajah kesal, namun ia berusaha sabar.
NADA
SISKA
Siska, Amel, Misya tertawa sambil meneguk minuman. Tak lama pandangan mereka teralihkan oleh penari yang ada di Bar tersebut.
Ayu, sahabat Nada. Ia bekerja sebagai penari bar. Ayu memakai pakaian tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya. Semua pengunjung bersorak dan berjoget mengikuti musik DJ.
MISYA
Semua berdiri dan berjoget. Tatapan Nada tajam namun ia bingung, ia seperti mengenal penari tersebut.
SISKA
AMEL
Nada melihat mereka sinis.
NADA (V.O.)
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - NIGHT
Nada membuka pintu dan masuk ke rumah, suasana rumah sudah sunyi tidak ada suara anak-anak. Nada melihat Bagus tidur di sofa dengan televisi yang menyala.
Nada mendekati Bagus dan menyelimutinya. Nada melihat mainan anak-anak berserakan, segera ia membereskan satu persatu yang berserakan diruang tamu, kemudian ia membersihkan debu yang ada di meja, menyapu, dan mengepel ruangan.
Nada duduk di sofa, lihat media sosial, Siska upload foto saat di Bar.
NADA
Nada mematikan handphone.
NADA
INT. RUMAH NADA - KAMAR MANDI - DAY
Nada yang berantakan, wajah lusuh, ia duduk di toilet.
Terdengar dari luar pintu kamar mandi, Billa dan Manna mengetuk pintu sambil menangis, dan Bagus ikut berteriak bertanya.
BAGUS (O.S.)
Nada TERIAK sambil mengacak rambutnya.
NADA
Bagus terdiam, pura-pura beresin piring.
EXT. KOTA - RUMAH NADA - TERAS RUMAH - DAY
Nada mengibaskan pakaian yang akan dijemur, sambil gendong Billa, ia tampak kerepotan. Tak lama kemudian, Manna datang ngacakin pakaian dari ember.
NADA
Manna kembali berlari kedalam rumah. Tak lama Bagus keluar dengan memakai baju kaos, celana pendek dan sneakers.
BAGUS
NADA
Bagus memakai helm dan menyalakan motor vespa miliknya.
Bagus melambaikan tangan.
BAGUS
Nada mengacungkan jempol.
NADA
Bagus dadah-dadah.
INT. RUANG TAMU - DAY
Nada mandangin Manna dan Billa.
NADA
BEGIN MONTAGE
- Nada menyuapi anak-anak makan.
- Nada menemani anak-anak bermain.
- Nada lagi ngetik di laptop, digangguin Manna.
- Nada memisahkan anak-anak yang sedang bertengkar merebut mainan
- Nada membersihkan tumpahan minuman anak-anak dilantai.
- Manna dan Billa nonton youtube di laptop.
- Nada memberi anak-anak susu.
- Nada menidurkan anak-anak.
- Anak-anak tertidur.
- Nada mengendap, duduk menjauh dari anak-anak.
- Nada buka laptop sambil senderan.
END MONTAGE.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - NIGHT
Nada mendekati kalender dan melingkari.
NADA
Nada duduk disofa yang berhadapan dengan televisi.
NADA
Nada beranjak, nyalain kipas angin.
NADA
Nada CETAK CETIKKK kipas angin, tapi ga nyala.
NADA
Nada memangku laptopnya dan sesekali ia merebahkan tubuhnya.
Nada nangis tapi geram.
NADA
Nada memejamkan mata.
INT. EVERYWHERE - NIGHT
Flash foto nyala sana-sini. Nada berjabat tangan dengan sutrada ternama. Nada memegang piala kemenangan.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - NIGHT
Bagus mengetuk pintu rumah, Nada kaget terbangun dari mimpi.
BAGUS (O.S.)
NADA
Nada berjalan sempoyongan kearah pintu.
Bagus mengagetkan saat Nada membuka pintu.
BAGUS
Nada hanya diam dan segera memukul pundak Bagus.
BAGUS
INT. KOTA - RUMAH NADA - MEJA MAKAN - NIGHT
Bagus dengan handuk dilehernya, tampak selesai mandi, ia duduk dan menikmati sepiring nasi goreng.
Nada menghampiri dengan memberi segelas air putih hangat.
NADA
Nada duduk berhadapan dengan Bagus, ia sembari mengetik skenarionya di laptop.
BAGUS
NADA
BAGUS
Bagus meneguk minum. Nada terdiam menatap Bagus.
Nada nyerocos ngoceh.
NADA
Nada menangis. Bagus menjadi gugup dan salah tingkah.
BAGUS
NADA
Bagus nunjuk sambil ngomel.
BAGUS
Bagus buang handuk.
Bagus garuk-garuk kepala dan mencoba mendekati Nada.
NADA
BAGUS
Bagus mendekat dan memeluk erat Nada.
NADA
BAGUS
Apasih tadi nangis kok tiba-tiba riang, aku kaget bener deh yang.
Nada mengusap mata.
NADA
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
Bagus mendekati Nada dan mencubit kedua pipi Nada.
BAGUS
NADA
Bagus melepaskan cubitan dan duduk disebelah Nada.
BAGUS
NADA
Layar handphone mencari kontak nama Ayahku, kemudian saat ingin menekan tanda call, terdengar suara Manna menangis dan diiringi dengan Billa yang juga menangis.
NADA
Handphone Nada ditinggal diatas meja makan.
Nada dan Bagus bergegas ke kamar.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Nada TERIAK melihat ruangan yang berantakan, mainan anak-anak bertebaran dimana-mana, sisa makanan anak-anak bertaburan.
NADA
Nada beres-beres ruangan.
Manna dan Billa dateng berantakin mainan lagi.
Nada ngambek, ngasih sapu ke Manna.
NADA
Manna girang mainin sapu.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - DAY
Nada dan Bagus bersembunyi di dalam selimut bedcover,
Selimut bedcover bergerak dari dalam.
NADA
BAGUS
Tampak pintu kamar yang sedikit terbuka, Billa dan Manna bermain lari-larian.
NADA
Bagus kaget dan menatap Nada.
BAGUS
NADA
BAGUS
NADA
Bagus dengan cepat menaruh jari telunjuk dibibir Nada.
BAGUS
NADA
BAGUS
Belum sempat Bagus dan Nada ngobrol, Billa dan Manna berlari ke dalam kamar dan naik ke tempat tidur, menghimpit tubuh Nada dan Bagus.
Bagus dan Nada berteriak.
NADA
BAGUS
Nada dan Bagus membuka selimut, mengagetkan kedua anaknya.
BAGUS, NADA
Billa dan Manna tertawa.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DAPUR - NIGHT
Ruang dapur redup cahaya, hanya ada lampu dari lampu kulkas yang sedang terbuka.
Bagus berdiri berhadapan dengan kulkas yang terbuka. Ia sedang makan ice cream.
BAGUS
Nada datang, menenteng laptop dan handphone, ia menepuk pundak Bagus.
BAGUS
NADA
Nada duduk di kursi meja makan, Bagus mencium rambut Nada.
BAGUS
Jadi gimana sayang? Udah dapet?
Nada makan ice cream sambil memperlihatkan foto dan biodata para calon baby sitter.
NADA
Bagus melihat beberapa foto yang ada dihandphone Nada.
BAGUS
Bagus memperlihatkan foto babysitter perempuan cantik dan muda.
NADA
BAGUS
NADA
Bagus pergi dan mencuci tangannya.
BAGUS
NADA
Bagus mencium kening Nada.
BAGUS
Nada membuka laptop, iya tampak fokus mengetik.
Tak lama handphone Nada berbunyi,
NADA
Nada menekan tombol menjawab pada layar handphon.
NADA
Nada dan Ibu tampak asik ngobrol.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Bagus dan Nada duduk berdampingan di sofa ruang tamu, mata mereka tidak berkedip melihat wanita yang duduk berhadapan dengan mereka, wanita itu seorang baby sitter.
TUTI (P/18) dengan rambut yang panjang klimis, bedak dan alis tebal, membawa tas ransel besar.
Nada melihat foto dihandphone dan membandingkan dengan Tuti yang ada dihadapannya.
NADA
Tuti tersenyum sambil memainkan handphonenya.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DAY
- Nada memperkenalkan Manna dan Billa kepada Tuti.
- Manna melempar bola kearah wajah Tuti.
- Nada memberikan catatan resep makanan kesukaan Manna dan Billa.
- Nada menjelaskan bagaimana mencuci pakaian anak-anak, Tuti malah asik mendengarkan musik dengan headset.
- Nada memperlihatkan kamar berukuran sempit untuk istirahat Tuti.
END MONTAGE.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG KERJA - DAY
Bagus dan Nada sibuk ketak-ketik di depan laptop masing-masing.
Dari luar ruang kerja terdengar suara Manna berteriak menangis, Billa yang sudah menumpahkan air minum serta bubuk susu yang berserakan di lantai.
Nada mengintip dari pintu kamar, ternyata Tuti sibuk mendengarkan musik dangdut memakai headset sambil menari. Nada tampak geram melihat ulah baby sitter.
EXT. KOTA - RUMAH NADA - HALAMAN RUMAH - DAY
Tuti mengambil amplop yang diberikan Nada, ia pergi dan begitu cuek sambil menari mendengarkan musik dengan headset. Nada dan Bagus menggelengkan kepala melihat tingkah laku Tuti.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
MAWAR (P/21) seorang baby sitter yang fashion dengan dandanan norak berambut panjang. Mawar melihat sekitar ruangan dengan wajah yang angkuh, sesekali melihat kukunya yang berwarna.
NADA
MAWAR
Bagus menaruh wajah kesal.
BAGUS
Nada memegang tangan Bagus untuk meredam amarah Bagus.
MAWAR
Nada masih menahan amarahnya. Mengelus dadanya
NADA
Tiba-tiba Manna dan Billa berlari dihadapan Mawar. Anak-anak menangis saat dibentak mawar.
MAWAR
Nada mendorong tubuh Mawar keluar pintu.
MAWAR
NADA
Bagus ikut melempar sendal jepit kearah Mawar yang berlari pergi.
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Nada berjabat tangan dengan YULI (P/19) dari kampung memakai hijab, berwajah polos. Yuli senyam-senyum.
NADA
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - DAY
Nada sedang mengetik di laptop, dari balik pintu kamar, ia mengintip Manna dan Billa bermain kuda-kudaan dengan Yuli. Nada tersenyum melihat kedua anaknya begitu akrab bermain dengan Yuli.
1 BULAN KEMUDIAN
INT. KOTA - RUMAH NADA - RUANG TAMU - DAY
Bagus memberikan amplop kepada Yuli.
BAGUS
Yuli menangis sedih, jilbabnya basah karena air mata, Yuli memeluk Manna dan Billa.
YULI
NADA
YULI
NADA
BAGUS
MANNA
Yuli berjalan keluar rumah melambaikan tangan dengan wajah sedih.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Nada jalan mondar-mandir menggendong Billa di depan Bagus dan Manna yang sedang duduk sambil makan snack.
Terdengar dari televisi lagu anak-anak lyric " my mama its the best".
BAGUS
NADA
Nada duduk di sofa dan mengambil cemilan Bagus.
BAGUS
NADA
BAGUS
FLASH BACK
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - NIGHT - HAYALAN SI BAGUS
Nada dengan pakaian tidur seksi, tampil cantik dan wangi berjalan dengan percaya diri dan seks.
BAGUS
Nada duduk diatas pangkuan Bagus. Bagus menghirup punggung Nada yang terbuka.
BACK TO:
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - NIGHT
Nada melemparkan popok bersih dan baju tidur anak-anak.
NADA
Nada memberikan Billa pada Bagus.
BAGUS
Nada yang sedang memegang botol susu anak, berbalik dan menghempaskan tubuhnya pada Bagus.
BAGUS
NADA
BAGUS
Nada mencubit Bagus. Manna tertawa melihat Bagus kesakitan, dan ikut duduk dipangkuan Bagus.
MANNA
EXT. KOTA - GANG - JALANAN PERUMAHAN WARGA - DAY
Nada berlari dan berteriak memanggil tukang sayur gerobak yang perlahan berjalan jauh.
NADA
EXT. KOTA - GANG - JALANAN PERUMAHAN WARGA - DAY
Nada ngos-ngosan, ia sudah berlari antar gang yang berbeda. Ia berhenti sejenak, kemudian melanjutkan berlari.
NADA
EXT. KOTA - KOMPLEK - TAMAN - DAY
Mamang gerobak sayur berhenti tepat di depan rumah warga, yang tidak jauh dari taman.
Nada berlari melewati tukang sayur. MANG SAPRI (L/35) berdiri dengan santai dan berteriak menyapa Nada.
MANG SAPRI
Nada berjalan mundur, berhenti di hadapan mang Sapri.
NADA
Mang Sapri melepas headset.
MANG SAPRI
NADA
MANG SAPRI
Tiga orang ibu-ibu datang mendekati tukang sayur.
MANG SAPRI
ENDIS (P/45) berbadan besar, berlogat batak, ibu RT yang ramah, ia sedang memilih sayur-sayur yang ada digerobak mang Sapri.
ENDIS
Nada, Surti, Rodiah, Sapri, tertawa.
ENDIS
Nada memasukkan beberapa cabe yang ia pilih ke dalam plastik.
NADA
Endis memegang terong.
ENDIS
Mang Sapri menaruh wajah seperti ngilu melihat Endis meremas terong.
NADA
Mang Sapri terkejut.
SAPRI
Endis memukul kepala Sapri dengan terong.
ENDIS
SAPRI
RODIAH
NADA
ENDIS
NADA
ENDIS
SURTI (40 tahun) wanita paruh baya dengan wajahnya yang polos tersenyum kepada Nada.
ENDIS
Surti mengangguk.
Nada mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Surti tersenyum malu.
NADA
ENDIS
NADA
SURTI
NADA
Nada mengambil barang belanjaan yang sudah dimasukkan ke dalam plastik oleh Sapri.
SAPRI
Nada memberikan uang lima puluh ribu.
NADA
Sapri meraih uang yang diberikan oleh Nada.
SAPRI
ENDIS
Surti tertawa terbahak-bahak.
SAPRI
ENDIS
Nada ikut tertawa melihat tingkah lucu bu Surti.
NADA
SAPRI
Sapri memberikan bungkusan berisi jagung dan wortel.
NADA
SURTI
ENDIS
Surti tertawa malu dan mengangguk. Surti memberikan uang kepada Sapri untuk membayar belanjaannya.
SAPRI
NADA
Rodiah, Endis mengangguk.
SAPRI
ENDIS
EXT. KOTA - GANG PERUMAHAN - DAY
Nada dan Surti berjalan beriringan sambil menenteng plastik belanjaan.
NADA
Surti hanya fokus berjalan mengayunkan plastik belanjaannya.
NADA
Nada gugup salah tingkah karena takut menyinggung Surti.
NADA
Surti berhenti mendadak dan melihat ke arah Nada. Nada spontan berhenti menaruh ekspresi bingung.
SURTI
Surti melanjutkan perjalanan lebih dahulu dari Nada, kemudian Nada mengusap dada dan mempercepat langkahnya.
EXT. KOTA - RUMAH NADA- LUAR PAGAR RUMAH - DAY
Nada dan Surti sudah sampai di depan rumah Nada. Nada seperti mencari kunci di dalam dompet.
SURTI
Nada tersenyum penuh arti mendengar perkataan Surti.
NADA
Nada membuka gembok pagar rumah.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DAPUR - DAY
Nada dan Surti sedang berada di dapur. Nada duduk di kursi meja makan sambil minum susu. Surti sedang mencuci beberapa sayuran.
Nada berdiri dan mendekati telinga Surti.
NADA
Nada pergi kearah kamar mandi.
Tak lama Bagus keluar dari kamar dan berjalan ke dapur.
Bagus menguap, dan duduk di kursi meja makan.
BAGUS
Pagi sayang, tumben banget bangun cepet.
Surti memegang terong dan mencucinya.
BAGUS
Bagus tidak menyadari bahwa wanita itu adalah Surti, karena Surti dan Nada sama-sama memiliki rambut pendek.
Bagus menggerakkan tubuhnya seperti orang pemanasan olahraga. Bagus mendekati Surti, dengan spontan Surti berbalik arah membuat Bagus terkejut.
BAGUS
Surti tersenyum malu. Tak lama Nada keluar dari kamar mandi memakai handuk di kepalanya.
NADA
Bagus berlari mendekati Nada, dan mengguncangkan bahu Nada.
BAGUS
Nada menaruh ekspresi bingung menatap Bagus.
NADA
Nada dan Bagus duduk di kursi meja makan.
NADA
Surti mengulurkan tangan kepada Bagus.
BAGUS
Surti hanya tersenyum.
NADA
BAGUS
Manna berlari kearah Nada dan Bagus.
NADA
MANNA
BAGUS
Semua ikut tertawa dengan tingkah lucu Manna.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DEPAN TELEVISI - DAY
Bagus sudah terlihat rapi hendak pergi, ia berpamitan dengan Nada yang sedang menggendong Billa.
BAGUS
NADA
Bagus tertawa cengengesan.
BAGUS
NADA
Dari kejauhan terdengar suara motor Bagus, perlahan-lahan menghilang.
Nada memanggil bu Surti yang sedang menyapu ruangan yang tidak jauh dari Nada.
NADA
Bu Surti tetap menyapu lantai karena ia tidak mendengar Nada memanggil.
NADA
Nada menaikkan volume suara memanggil Surti.
NADA
Bu Surti menaruh sapu, dan menghampiri Nada.
SURTI
NADA
SURTI
Nada memberikan Billa pada Surti.
NADA
Surti mengangguk dan pergi.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - DAY
Nada mengunci pintu kamar sebanyak dua kali, Nada menarik nafas lega, berjalan kearah laptop yang sudah menyala, lambat laun suara musik membuatnya menari-menari dan menghempaskan tubuhnya ke kasur.
NADA (V.O.)
Nada menggepakkan tangannya seperti kupu-kupu di kasur.
NADA
Nada memeluk, mencium guling yang tak jauh darinya.
NADA
Musik berhenti, Nada bangkit dari kasur dan kembali melanjutkan mengetik naskah.
Tidak terasa waktu berjalan, Nada begitu fokus mengerjakan naskahnya, jam dinding menunjukkan pukul lima sore, dengan segera Nada menutup laptop dan beranjak pergi.
INT. KOTA - RUMAH NADA - DAPUR - DAY
Nada berjalan kearah meja makan, ia terpana melihat meja yang penuh dengan makanan.
Surti sedang mencuci piring.
NADA
Nada mendekat ke makanan dan menghirup aromanya, sambel terasi, ayam goreng bumbu, lalapan, tempe goreng, tahu goreng, tumis kangkung.
SURTI
Nada duduk di kursi meja makan.
NADA
SURTI
NADA
SURTI
NADA
Surti tersenyum dan mengangguk, kemudian ia duduk di sebelah Nada.
Nada memberikan piring kepada Surti.
SURTI
NADA
SURTI
NADA
SURTI
NADA
Surti terpana mendengar cerita Nada, ia begitu serius mendengarkan sambil sesekali makan tahu goreng.
SURTI
NADA
SURTI
Nada menghentikan makannya.
NADA
SURTI
Nada mengusap punggung bu Surti yang sudah meneteskan air mata.
SURTI
NADA
Surti melanjutkan melahap makanan yang ada di piringnya. Raut wajah nada tampak memikirkan kedua orangtuanya.
INT. KOTA - RUMAH NADA - KAMAR - NIGHT
Suasana di subuh menjelang pagi hari, Bagus terbangun dari tidurnya, melihat handphone dan membaca pesan teks dari salah satu keluarga Nada.
Bagus melihat kearah Nada dengan raut wajah sedih dan bingung, perlahan ia membangunkan Nada dan memeluknya. Nada terbangun dari tidurnya, berusaha tegar mendengar kabar dari Bagus atas kematian Rudi ayahnya.