1. INT. KELAS RADIT- DAY
Radit memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Tiba-tiba Riska menghampirinya.
RISKA
Dit, entar sore jadi buat tugas, kan? Teman-teman minta
buat tugas di tempat Gue.
RADIT
Boleh.
RISKA
Ya, sudah. Nanti gue tunggu di rumah.
Radit pun bergegas menenteng tasnya keluar dari kelas.
CUT TO
2. INT. KAMAR TEMAN CEWEK. SORE
Radit mengerjakan tugas sendiri. Setelah selesai ia pun mengambil lollipop di dalam tas dan menyesapnya sambil melihat tiga temannya yang sedang sibuk dengan ponsel.
RISKA
Halo guys, kali ini gue lagi kerja kelompok sama teman-
teman. Biasalah kesibukan anak sekolah, tapi sesuai janji,
gue bakalan review make up baru yang udah gue beli… stay
tune terus ya
BOBY
Serang-serang!
(suara game online)
SINTYA
Nanti jemput aku ya, sayang. Hmm… aku juga kangen sama
kamu, entar kita nonton yuk!
RADIT (V.O)
Seperti ini suasana kerja kelompok setiap kali bareng
mereka.Mereka selalu sibuk dengan urusan masing-masing.
Riska sibuk nge-vlog. Boby sibuk main game, sedangan Sintya
sibuk telfonan sama pacar, sedangkan aku sibuk nonton
mereka.
(Radit menatap jam dinding)
RADIT
Aku pulang, ya…
BOBY
(Tanpa menatap Radit)
Tugasnya sudah selesai, Dit?
RADIT
Sudah semuanya.
TEMAN-TEMAN
Thank you, Radit
(Mereka kembali sibuk dengan ponselnya)
CUT TO :
3. EXT. JALAN RAYA – SORE
Radit menuntun sepedanya. Tiba-tiba ia berhenti saat melihat Mica berdiri di pinggir jalan raya dekat sebuah mobil putih yang mogok.Radit mendekatinya.
RADIT
Mica? Kita ketemu lagi.
MICA
Hai,kamu…
RADIT
Sayang… maksud aku ini sepeda aku namanya yayang. Aku Radit
MIKA
Oh iya Radit, maaf aku lupa. Kamu habis dari mana?
RADIT
Dari rumah teman kerja paksa. Eh, maksudnya kerja kelompok.
MICA
Ohh
RADIT
Kamu ngapain di sini?
MICA
Mobilnya mogok. Gak bisa pulang.
(Melihat supir yang memperbaiki mobil)
RADIT
Mau pulang sama aku?
MICA
Emang kamu mau nganterin aku pulang?
RADIT
Mau (beat) banget
MICA
Ya, sudah. Tunggu bentar ya.
Mica mendekati supirnya.
MICA
Mang, saya pulang sama teman ya. Biar gak kemalaman.
Supir
Tapi Non…
MICA
Gak apa-apa, teman saya baik kok. Saya pergi dulu.
Mica mendekati Radit. Radit pun melepas jaketnya dan memberikan pada Mica.
MICA
Buat Apa?
Radit
Pakai saja biar gak kedinginan.
Mica tersenyum lalu memakai jaket Radit yang kebesaran.
CUT To:
4. EXT. JALAN 100 METER SEBELUM RUMAH MICA – MALAM
Mica menepuk punggung Radit agar Radit menghentikan sepedanya. Gadis itu turun dan melepas jaket Radit.
MICA
Ini jaket kamu. Aku turun di sini saja.
Radit
Beneran? Rumah kamu di sebelah mana?
(Mica menunjuk rumah besar berlantai dua)
MICA
Itu, sudah dekat kok. Kamu pulang saja, biar gak kemalaman.
RADIT.
Aku pulang kalau kamu sudah masuk rumah.
(Mica mengangguk lalu pergi)
RADIT
Mica… Tunggu!
Mica berbalik. Radit turun dari sepedanya dan berlari kecil mendekati Mica. Keduanya berdiri berhadapan. Radit membuka tasnya dan memberikan Mica permen lollipop. Mica menerimanya.
MICA
Ini buat apa? Aku gak makan yang manis-manis
RADIT
Ini lollipop buat kamu. Kamu bisa menyimpannya. Lollipop ini
bisa buat kamu lebih bahagia.
MICA
Masa sih? (beat) Thanks…
Radit menatap Mica sampai gadis itu masuk ke rumahnya.
CUT To:
5. INT. RUANG TAMU – MALAM
Mica berjalan pelan melewati papanya yang sedang nonton TV. Papa menatap Mica tajam membuat Mica mematung di tempat.
PAPA
Habis dari mana? Kenapa pulang malam?
MICA
Dari tempat kursus Pa, di jalan mobilnya mogok jadi Mica
pulang sama teman.
PAPA
Kursus? Kemarin kamu bolos kan?
MICA
I-iya Pa. Maafin Mica
PAPA
Terus siapa yang nganterin kamu pulang? Cowok?
Mica mengangguk, ia menunduk takut.Papa berdiri di depan Mica
PAPA
Sudah berapa kali Papa bilang, jangan pergi sama cowok
selain Samuel. Gimana kalau dia berbuat jahat sama kamu?
MICA
Pa, teman Mica tidak sejahat itu. Bahkan dia lebih baik
dari Samuel yang Papa puja-puja.
PAPA
MICA! Jangan bicara seperti itu, bagaimana pun kamu akan
Papa jodohkan dengan Samuel.
MICA
Mica gak mau Pa. Sampai kapan pun Mica gak mau dekat sama
Samuel.
Mica berlari naik ke kamarnya sambil menangis. Papa menatap Mica dan berteriak.
PAPA
Mica, suatu saat kamu akan mengerti kalau apa yang Papa
lakukan ini semuanya untuk kamu. Untuk menjaga kamu dan
masa depan kamu.
Papa duduk di kursi dan memejamkan mata.
CUT TO:
6. INT. TERAS RUMAH RADIT – MALAM
Emak menghampiri bapak sambil membawa secangkir kopi. Bapak melipat korannya saat emak datang. Emak meletakkan kopi di atas meja dan duduk di samping bapak.
EMAK
Minum dulu Pak, kopinya.
(Bapak minum kopi sedangkan emak melihat Radit)
EMAK
Pak, Radit kenapa ya? Kok senyum-senyum sendiri? Emak
jadi takut.
BAPAK
Lagi jatuh cinta kali? Tanya saja sama anaknya
(Emak melihat Radit mencium dan membelai sepedanya)
EMAK
Bapak ini kok santai sih. Anak sudah kayak orang gila
ngomong sama sepeda dibiarin.
BAPAK
Mak, namanya juga remaja. Wajar saja dia sedang jatuh
cinta. Asal masih sesuai batas. Emak memangnya gak
inget sepeda itu bersejarah.
EMAK
Emak masih inget setiap malam minggu dorong sepeda yang
bannya kempes.
BAPAK
Iya, itu kan strategi bapak biar bisa berduaan lebih
lama sama emak.
EMAK
Yang ada strategi yang bikin kesel. Sudah emak mau
masuk. Mau tidur dulu.
(Emak masuk ke dalam. Bapak pun menghampiri Radit)
BAPAK
Siapa?
RADIT
Siapa? Siapa Pak?
BAPAK
Ya, siapa orangnya.
RADIT
Orang siapa, Pak?
BAPAK
Orang yang kamu suka. Siapa?
(Radit senyum-senyum)
RADIT
Bapak bisa saja. Ada, teman sekolah. Cantik,
baik, ada manis-manisnya lagi.
BAPAK
Kayak minuman kemasan. (Beat) Dit, cari cewek
jangan sekadar cantik. Cari yang benar-benar
kamu suka yang mau sama kamu.
RADIT
Nah, itu masalahnya, Pak. Yang Radit suka
ceweknya kebetulan cantik. Gimana dong?
BAPAK
Ya bagus. Tapi dia suka gak sama kamu?
RADIT
Entahlah, Pak. Dia terlalu sempurna, tapi Radit
yakin dia adalah jodoh yang Tuhan takdirkan.
BAPAK
Nah gitu, tetap optimis walau sedang pesimis.
(Beat) apa dia cewek pertama yang kamu bonceng?
(Radit menatap bapak dengan kening mengkerut)
BAPAK
Bapak yakin dia jodoh kamu. Awal mula bapak
pacaran sama emak ya gara-gara sepeda ini. Ini
sepeda bersejarah. Barang siapa yang kamu
bonceng pertama kali dia adalah jodoh kamu.
RADIT
Ah, yang benar? Kata siapa?
BAPAK
Kata bapak, barusan
RADIT
Gak mau Pak. Masak jodoh Radit Neneknya Betty.
Seminggu yang lalu Radit ‘kan sempat bonceng
Neneknya Betty.
BAPAK
Waduh… Bapak juga gak mau punya mantu nenek-nenek.
Ya, intinya sepeda ini bersejarah, kamu harus rawat
dengan baik, ya. (Bapak berdiri)Bapak masuk dulu,
kamu jangan begadang, ya…
Radit menatap Bapak masuk ke dalam rumah
CUT TO
7. INT. KAMAR MICA – MALAM
Mica membuka pintu kamar dan melemparkan tasnya ke sembarang arah (lilipop berhamburan keluar dari tas Mica) Mica duduk di tempat tidur dan meraih foto yang ada di atas meja samping tempat tidur. Mica menatapnya dengan mata berkaca-kaca kemudian memeluk foto itu.
MICA
Ma, Mica kangen sama Mama. Kenapa Mama ninggalin Mica
sendiri.
Mica menangis sesenggukan. Saat Mica membuka mata tanpa sengaja ia melihat permen lollipop yang diberikan Radit berserakan dengan barang-barangnya. Mica turun dari tempat tidur dan mengambil permen lollipop itu. Mica membuka dan memakan permen lollipop itu. Ia memegang permen itu erat-erat sambil menangis.
CUT TO
8. EXT. HALAMAN RUMAH RADIT – PAGI
Radit menuntun sepedanya keluar halaman rumah tapi Betty menghadangnya.
BETTY
STOP!
RADIT
Ada apa Bet,datang pagi-pagi?
RADIT
Begini Bang, saya mau minta tolong anterin saya sekolah mumpung
satu arah.
RADIT
Gak mau. Kamu berat nanti ban sepeda saya kempes
BETTY
Beratan juga badan Bang Radit. Bannya kan emang sering kempes.
(Beat) Sekalian olah ragalah Bang, biar badan Bang Radit cepat
kurus.
RADIT
Gak! Gendut-gendut gini juga banyak yang naksir.
BETTY
Emang ada yang naksir?
RADIT
Ada
BETTY
Siapa?
RADIT
Nyamuk.
BETTY
Yee... itukan kegiatan sosialnya Bang Radit tiap malam. Plis Bang,
anterin sekolah.
RADIT
Iya bawel. Ayo cepat jalan
BETTY
Loh, kok jalan Bang? Gak naik sepeda?
RADIT
Enggak, dorong saja sampai sekolah, kasihan sepedanya lebih berat
beban dari bobotnya.
BETTY
Tau gitu aku gak perlu mohon-mohon.
CUT TO
9. INT. MOBIL MICA – PAGI
Mica asik mendengarkan music menggunakan headset. Mica menatap keluar jendela mobil dan melihat Radit dan Betty boncengan. Mica menatap keduanya sampai ia tak bisa melihat keduanya lagi.
Mica kembali menatap ke depan. Ia mengeluarkan permen lollipop dari dalam tas, kemudian ia menyimpannya kembali.
CUT TO
10. EXT. PARKIR SEKOLAH – PAGI
Radit memarikirkan sepedanya. Ia berjongkok melihat ban sepedanya bengkot.
SAMUEL
Aduh, kasihan banget sepedanya kelebihan muatan.
Radit mendongkak menatap Samuel dan tiga temannya.
SAMUEL
Lain kali lo harus tahu diri. Kasihan sepedanya gak kuat nahan
berat badan Lo.
TEMAN-TEMAN SAMUEL
Hahahaha
RADIT
Kenapa kamu yang protes, sepeda aku saja gak mengeluh. Kamu mau
gendong aku sampai sekolah?
SAMUEL
Ngapain juga gue gendong lo? Yang ada tulang gue remuk.
RADIT
Ya sudah kalau gak mau lebih baik diem.
Radit pergi meninggalkan Samuel dan teman-temannya.
CUT TO
11. INT. DEPAN KELAS RADIT – PAGI
Radit menatap Mica yang berdiri di samping pintu kelasnya
RADIT
Mica. Cari siapa?
MICA
Eh,Radit. Aku mau cari kamu.
(Radit merapikan rambutnya yang cepak)
RADIT
Ada apa?
MICA
Terima kasih buat yang kemarin
RADIT
Sama-sama
MIKA
Aku lagi suntuk hari ini kamu mau temani aku jalan-jalan pulang
sekolah?
RADIT
Boleh mau jalan-jalan ke mana?
MIKA
Nanti aku beritahu. Aku balik ke kelas dulu
Radit menatap Mika sambil tersenyum lebar
CUT TO
12. EXT. PANTAI. SORE
Mica berlari di pinggir pantai, merentangkan tangannya sambil memejamkan mata.
MICA
Sudah lama aku gak ke pantai.
RADIT
Kamu senang?
MICA
Iya. (beat) aku ada sesuatu buat kamu
Mica mengeluarkan lollipop dari dalam tas.
MICA
Taraaa… Ini buat kamu.
Radit membuka tasnya dan mengeluarkan lollipop
RADIT
Aku juga punya.
Mica tersenyum dan mulai manyesap permennya. Mica menatap Radit. Mereka saling berhadapan.
MICA
Kenapa gak dimakan?
RADIT
Aku baru sadar, ada yang lebih manis dari lollipop
MICA
Apa?
RADIT
Kam… maksud aku kawan. Pasti lebih indah kalau punya kawan yang
menerima kita apa adanya.
(Mica terdiam, memandang laut)
MICA
Tidak semua kawan seperti itu. Kadang mereka hanya memanfaatkan
kita saja. Aku capek dimanfaatin.
RADIT
Kamu suka lollipop?
Mica menatap Radit dan tersenyum
MICA
Ia, gara-gara seseorang aku jadi suka. (Beat) kamu kenapa suka
lollipop?
RADIT
Karena… dia memberi rasa manis saat orang-orang memberi rasa
pahit.
(Mica menatap Radit yang memandang lautan.)
CUT TO