8. #8

I/E. MOBIL - PINGGIR JALAN - DAY

Mobil Tiana terparkir di pinggir jalan, di sebrang sebuah cafe. Wajah Tiana cerah, terlihat semangat.

Ia menelepon seseorang.

TIANA

Iya Bu, ngga apa-apa, saya juga baru sampe. Tenang aja.

Tiana melirik kotak pemberian Wira yang ia bawa dan taruh di kursi mobil di sebelahnya.

TIANA (CONT'D)

Oke kita buka.

Tiana membuka kotak tersebut. Terdapat sebuah gantungan miniatur sepeda seukuran jari tangan yang dibuat sendiri dari lidi yang dibentuk sedemikian rupa.

Terselip sebuah notes.

Semoga sepeda jelek ini mengingatkanmu untuk selalu bergerak.

Sebab diam ditempat adalah kesia-siaan untuk hidup yang singkat.

Salam, Wira.

Ternyata masih ada satu notes lagi berisikan sebuah alamat.

Tasia mengeluarkan ponselnya dan memotret alamat tersebut sambil tersenyum, menutup kembali kotak dan berjalan ke luar mobil, memasuki cafe.

 

INT. CAFE - DAY

Tiana duduk berhadapan dengan seorang wanita berusia 39 tahun. Tiana menandatangani sebuah surat, kemudian berjabat tangan dengan wanita tersebut.

TIANA

Terima kasih ya Bu.

WANITA 1

Selamat ya. Semoga toko bunganya sukses. Kabari kalau udah buka, nanti saya mampir.

Tiana mengangguk dan tersenyum.

INT. TOKO BUNGA PESONA - NIGHT

Kita melihat dua orang pekerja sedang bulak-balik memindahkan bunga dan barang-barang.

Tiana berjalan melihat-lihat persiapan, mengecek. Wajahnya bahagia.

Dia menghampiri Haning.

TIANA

Ning, makasih banyak ya, udah bantuin.

HANING

Sama-sama, Mba. Saya seneng bisa kerja sama Mba Tian lagi.

Tiana tersenyum. Terlihat Ayah dan Ibunya berangkulan masuk toko dan menghampiri Tian.

TIANA

Ibu, Ayah.

KAMIL

Gimana? Lancar?

TIANA

Alhamdulillah, yah. Ibu Ayah sengaja ke sini?

RATIH

Baru pulang dari rumah nenek. Kebetulan lewat sini. Tadinya ngga akan mampir, kan besok juga ke sini. Eh, dari luar kok lampunya, bunga-bunganya menarik perhatian. Jadi pengen mampir.

TIANA

Makasih ya Bu, Yah.

Tiana memeluk Ibu dan Ayahnya.

TIANA (CONT'D)

Tian mau ngecek sekali lagi. Ayah sama Ibu duluan ya, nanti Tian nyusul. Kita makan malem bareng.

RATIH

Yaudah kalau gitu.

Tiana mengantar Ibu dan Ayahnya ke luar.

 

EXT. DEPAN TOKO BUNGA PESONA - NIGHT

Tiana berdiri memandangi toko bunganya dengan bangga. Tersenyum terlihat masih tidak percaya.

Tiba-tiba, seseorang menyodorkan bunga. Tiana menengok.

TIANA

Wira!   

 Wira tersenyum.

WIRA

Selamat ya.

Tiana mengangguk, menerima bunga dari Wira.

TIANA

Kamu tau dari mana?

WIRA

Saya punya agen rahasia namanya Tasia.

Tiana tertawa.

TIANA

Bukan rahasia lagi dong kalau gitu. (beat)

Jalan-jalan yuk, keliling jalan ini.

Wira mengangguk. Mereka berdua berjalan menyusuri pertokoan dan cafe-cafe sepanjang jalan.

TIANA (CONT'D)

Tadinya saya mau kasih tau kamu langsung.

WIRA

Kapan?

TIANA

Besok.

WIRA

Kelamaan.

TIANA

Kok kelamaan?

WIRA

Saya ngga sabar.

Tiana dan Wira tertawa.

 

EXT. TAMAN PINGGIR JALAN - NIGHT

Tiana dan Raga duduk bersebelahan di sebuah bangku taman. Tiana mengangkat dan memerhatikan bunga dari Raga.

TIANA

Bunganya cantik.

WIRA

Cantikan kamu.

TIANA

Ih, gombal.

Wira tertawa malu.

WIRA

Gimana persiapannya? Lancar?

TIANA

Lancaar.

WIRA

Oh iya, maaf, besok saya ngga bisa hadir di pembukaan. Ada pekerjaan.

TIANA

Memang kamu diundang?

Wira malu. Ia merebut bunga yang sedang dipegang Tiana.

WIRA

Kalau gitu bunganya saya ambil lagi.

TIANA

Iya iya aku bercanda. (beat)

Gapapa, Wira. Pekerjaan kamu lebih penting.

WIRA

Kamu juga penting.

TIANA

Dasar.

Wira membuka telapak tangannya dan menyodorkannya kepada Tiana. Tiana menatap Raga, memberikan tangannya. Mereka berjalan bergandengan.

 

EXT. DEPAN TOKO BUNGA PESONA - NIGHT

Tiana melambaikan tangannya pada Wira. Wira melaju dengan sepeda motornya.

Tiana tersenyum, tersipu.

 

INT. TOKO BUNGA PESONA - DAY

Toko bunga Tiana ramai. Di depan toko terdapat dua karangan bunga. Satu tertulis dari Pak Jo, Ikram, Eci, Tasia, Wira, satu lagi dari Toko Bunga Nirmala milik Bude Dewi.

Tiana menggunting pita, disaksikan beberapa orang terdekatnya seperti Ayah dan Ibunya, Haning, Tasia yang memakai seragam pramugari, Ikram, dan seorang karyawan baru.

Pita digunting, semua bertepuk tangan dan memberikan selamat.

 

INT. TOKO BUNGA PESONA - A MOMENT LATER - DAY

Para tamu sudah sepi. Di toko tinggal Tiana, Haning, dan seorang karyawan baru.

Tiana terlihat baru saja selesai merangkai bunga.

TIANA

Oke, selesai juga. (beat)

Saya mau pergi dulu ya Ning, titip.

HANING

Buat siapa, Mba? Kok cepet. Udah ada orderan?

TIANA

Ini buat Tasia, kemarin hari pertamanya kerja lagi. Ini buat adik saya, hari ini dia tampil di gedung kebudayaan. Pertunjukan teater. Saya mau ke sana dulu nonton dia teater.

HANING

Mba Tian punya adik?

TIANA

Adik mantan saya, maksudnya.

Haning tampak sedikit terkejut. Tiana tersenyum.

TIANA (CONT'D)

Yaudah, saya takut telat. Pergi dulu ya Niing.

(ke Karyawan Baru)

Saya pergi dulu ya Pak, kalau ada apa-apa ke Haning aja.

KARYAWAN BARU

Iya, neng. Pintu toko tertutup.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar