INT. RUMAH TINGGAL - DAY
Sinar matahari mulai masuk ke rumah. Kita mengikuti Tiana ke luar kamar masih dengan piyamanya. Ia mendapati Wira tengah minum kopi dengan anduk di lehernya.
WIRA
Pagi.
TIANA
Pagi. Sendiri?
Wira tersenyum.
WIRA
Keliatannya?
TIANA
Maksudnya, Pak Jo belum bangun?
WIRA
Tuh.
Tiana mengarahkan pandangannya ke luar. Pak Jo sedang berolahraga kecil melakukan peregangan.
Tiana duduk.
WIRA (CONT'D)
Kalau saya minta tolong boleh?
TIANA
Apa?
WIRA
Buatkan sarapan.
TIANA
Kenapa harus saya?
WIRA
Makanya saya tanya dulu. Boleh atau engga?
Tiana cemberut.
TIANA
Saya sibuk.
Tiana berdiri, keluar menuju Pak Jo dan terlihat bergabung melakukan peregangan.
CUT TO:
INT. RUMAH TINGGAL - DAY
Pak Jo mengetuk pintu kamar Tasia, Tiana dan Eci.
PAK JO
Sarapan sarapaaaan. Ayo sarapan dulu gadis-gadis.
Tasia sedang mengeringkan rambut. Tiana sedang mengaplikasikan skin care ke wajahnya. Eci tidak ada di kamar.
TASIA DAN TIANA
Iyaa Pak.
Tasia dan Tiana menghentikan aktivitasnya, bergabung di meja bersama Pak Jo, Eci di meja makan.
PAK JO
Kalau rasa nasi gorengnya ngga enak, maaf ya. Maklum, udah lama ngga masak.
TIANA
Wanginya enak kok, Pak.
TASIA
Betuul. Ngomong-ngomong kenapa bapak yang masak? Kenapa ngga bilang kita?
PAK JO
Tadinya Wira mau masak sarapan, tapi dia dititipi Ikram buat beli bahan makan siang, jadi minta tolong saya. Mau minta tolong ke kalian kayaknya masih malu-malu dia.
Tiana kikuk.
TASIA
Oh iya, Mas Ikram juga ga ada. Ke mana dia, Pak?
PAK JO
Katanya sih jemput photographer. (beat)
Ayo ayo makan.
Pak Jo menyendok nasi goreng untuk Eci.
PAK JO (CONT'D)
Eci harus makan yang banyak.
Eci menerima piring dari Pak Jo.
PAK JO (CONT'D)
Cukup, ci?
ECI
Cukup, Pak, makasih.
Pak Jo melanjutkan menyendok nasi goreng ke piring Tiana, Tasia, kemudian piringnya sendiri. Mereka terlihat mulai makan.
EXT. DI DEPAN RUMAH TINGGAL - DAY
Tiana duduk, minum susu, sambil memerhatikan Eci yang sedang duduk menyendiri di bangku yang ada di pekarangan rumah. Dari kejauhan, Wira datang membawa plastik hitam berisi bahan makanan.
Dari sudut pandang Tiana, Wira terlihat memberikan sepotong kue lapis pasar kepada Eci kemudian berjalan menuju rumah.
TIANA
Kenapa ngga bilang?
WIRA
Bilang apa?
TIANA
Ya bilang kalau buatkan sarapannya untuk semua yang ada di rumah ini.
WIRA
Memang, kamu kira saya minta kamu buatkan sarapan untuk siapa?
Wira tersenyum menyadari kesalahpahaman Tiana.
TIANA
Untuk kamu.
WIRA
Ya nggak lah. Kalau untuk saya, saya bisa buat sendiri.
(beat)
Sudah sarapannya?
TIANA
Sudah, tadi dibuatkan Pak Jo.
Wira mengangguk-angguk dan masuk melewati Tiana. Tiana berbalik.
TIANA (CONT'D)
Wira.
WIRA
Kenapa?
TIANA
Saya ngga ditawari? Tadi saya liat kamu kasih...(terhenti)
WIRA
Nih, buat kamu. Dua. Dimakan ya.
Wira memberikan dua potong kue lapis pasar kepada Tiana. Tiana tersenyum, berdiri dan berjalan menghampiri Eci.
TIANA
Ecii, kita makan kue lapis bareng.
EXT. BANGKU PEKARANGAN RUMAH - DAY
Tiana memakan kue lapis pasar pemberian Wira. Kue lapis Eci masih utuh di tangannya.
TIANA
Kenapa kuenya ngga dimakan? (beat)
Dimakan atuh, kita makan bareng.
Eci mulai membuka plastik kue lapis pasarnya.
TIANA (CONT'D)
Eci, kalau ada apa-apa, bilang ya. Aku khawatir kamu ngga nyaman.
ECI
Nyaman kok.
TIANA
Kamu kuliah? Semester berapa?
ECI
Semester 6, Kak.
TIANA
Jurusan?
ECI
Sastra Inggris.
Tiana sedikit membelalak takjub.
TIANA
Wah, keren. Nyambung tuh kalau ngobrol sama Tasia.
ECI
Kak Tasia juga dulu kuliahnya sastra Inggris?
TIANA
Engga sih, tapi dia jago bahasa Inggris. Dua tahun jadi pramugari di Qatar Airways.
ECI
Sekarang? Masih? lagi liburan dulu ya Kak?
TIANA
Berhenti. Tahun depan mulai lagi, tapi di maskapai Indonesia.
(beat)
Tuh, panjang umur.
Tasia bergabung dengan Tiana dan Eci. Mereka terlihat bercakap-cakap.
INT. RUMAH TINGGAL - DAY
Tiana, Tasia, Eci, Wira, Pak Jo duduk berkumpul di ruang tengah. Kita melihat sebuah televisi jadul menyala. Mereka menonton kartun pagi.
WIRA
Pindahin dong, berita atau apalah asal jangan gosip.
TASIA
Udah ini aja, kasian Eci udah lama ngga liat kartun di tv. Iya kan ci?
TIANA
Halah, Eci jadi tumbal. (ke Eci)
Ngga usah didengerin ci.
Eci tertawa.
Tiba-tiba terdengar suara mini bus Ikram.
PAK JO
Ayo-ayo kita ke depan, kita sambut Pak Photographer sekalian langsung minta foto di depan bagus tuh hari pertama kita.
EXT. RUMAH TINGGAL - DAY
Wira, Tiana, Tasia, Eci, dan Pak Jo berkumpul di depan menunggu turunnya anggota baru dari dalam mini bus.
Ikram turun diikuti seseorang (Raga).
Tasia mengernyitkan dahi memerhatikan dengan seksama sesorang yang turun bersama Ikram.
Tiana disampingnya, sama tampak kebingungan.
TIANA
Sya, salah, kan?
Tasia menggenggam tangan Tiana. Menenangkan Tiana.
Ikram dan Raga semakin mendekat. Raga berjalan dengan kepala menunduk, tampak tidak percaya diri.
TIANA (CONT'D)
Ayolah.
Tiana diam-diam meninggalkan kelompok, disusul Tasia.
Raga berkenalan dengan semua orang kecuali Tiana dan Tasia. Wira tampak menyadari sesuatu, memerhatikan gerik Tiana.
INT. KAMAR TIANA - DAY
Tiana bersiap-siap pergi. Ia memakai jaketnya.
TIANA
Jauh-jauh aku ke sini buat move on. Kenapa kebetulannya mesti gini sih, Sya?
Tasia mengusap-usap punggung Tiana.
TIANA (CONT'D)
Hari ini aku mau jalan-jalan keliling desa. Cari angin.
Tiana berdiri keluar kamar dengan penuh emosi.
Kita mengikuti Tiana berjalan melewati Raga dan yang lain yang tengah berada di ruang tengah.
IKRAM
Tasia, Tiana, kalian belum ketemu anggota baru ya? kenalin...
TIANA
Saya udah kenal. (ketus)
Semua yang menyaksikan bingung. Tiana pergi ke luar rumah.
IKRAM
(Ke Tasia) Ada apa?
Tasia hanya menatap Ikram. Tiana terus berjalan.
IKRAM (CONT'D)
Tiaaan.
Tiana tidak menghiraukan Ikram.
TASIA
(Ke Ikram) Biar sama aku, Mas.
Tasia menyusul Tiana.
IKRAM
(ke Raga)
Kamu dan Tian saling kenal?
Raga mengangguk. Ikram menghela napas.
EXT. PEKARANGAN RUMAH TINGGAL - DAY
Ikram menyusul Tiana dan Tasia.
IKRAM
Tian, kamu ngga apa-apa?
Tian berhenti.
TIANA
Menurut Mas?
IKRAM
Duduk dulu yuk? Jelasin apa yang bisa aku bantu.
Tiana terus berjalan.
TIANA
Aku mau jalan-jalan sendiri. (ke Tasia)
Aku sendiri aja, Sya.
TASIA
Serius? Tapi...
Ikram memegan pergelangan tangan Tasia. Tanda untuk membiarkan Tiana pergi.
IKRAM
Oke, tapi jangan jauh-jauh. Kamu belum kenal jalan desa ini.
Tiana pergi.
INT. RUMAH TINGGAL - RUANG TENGAH - DAY
Suasana kikuk antara Raga, Pak Jo, Eci dan Wira. Tasia dan Ikram datang.
PAK JO
Tiana ngga kenapa-kenapa?
IKRAM
Ngga apa-apa, Pak. Lagi jalan-jalan dulu sebentar, cari udara.
(ke Raga) Ga, ngobrol yuk?
Raga mengikuti Ikram ke belakang rumah.