5. #5

INT. RUMAH TINGGAL - DAY

Sinar matahari mulai masuk ke rumah. Kita mengikuti Tiana ke luar kamar masih dengan piyamanya. Ia mendapati Wira tengah minum kopi dengan anduk di lehernya.

WIRA

Pagi.

TIANA

Pagi. Sendiri?

Wira tersenyum.

WIRA

Keliatannya?

TIANA

Maksudnya, Pak Jo belum bangun?

WIRA

Tuh.

Tiana mengarahkan pandangannya ke luar. Pak Jo sedang berolahraga kecil melakukan peregangan.

Tiana duduk.

WIRA (CONT'D)

Kalau saya minta tolong boleh?

TIANA

Apa?

WIRA

Buatkan sarapan.

TIANA

Kenapa harus saya?

WIRA

Makanya saya tanya dulu. Boleh atau engga?

Tiana cemberut.

TIANA

Saya sibuk.

Tiana berdiri, keluar menuju Pak Jo dan terlihat bergabung melakukan peregangan.

CUT TO:

INT. RUMAH TINGGAL - DAY

Pak Jo mengetuk pintu kamar Tasia, Tiana dan Eci.

PAK JO

Sarapan sarapaaaan. Ayo sarapan dulu gadis-gadis.

Tasia sedang mengeringkan rambut. Tiana sedang mengaplikasikan skin care ke wajahnya. Eci tidak ada di kamar.

TASIA DAN TIANA

Iyaa Pak.

Tasia dan Tiana menghentikan aktivitasnya, bergabung di meja bersama Pak Jo, Eci di meja makan.

PAK JO

Kalau rasa nasi gorengnya ngga enak, maaf ya. Maklum, udah lama ngga masak.

TIANA

Wanginya enak kok, Pak.

TASIA

Betuul. Ngomong-ngomong kenapa bapak yang masak? Kenapa ngga bilang kita?

PAK JO

Tadinya Wira mau masak sarapan, tapi dia dititipi Ikram buat beli bahan makan siang, jadi minta tolong saya. Mau minta tolong ke kalian kayaknya masih malu-malu dia.

Tiana kikuk.

TASIA

Oh iya, Mas Ikram juga ga ada. Ke mana dia, Pak?

PAK JO

Katanya sih jemput photographer. (beat)

Ayo ayo makan.

Pak Jo menyendok nasi goreng untuk Eci.

PAK JO (CONT'D)

Eci harus makan yang banyak.

Eci menerima piring dari Pak Jo.

PAK JO (CONT'D)

Cukup, ci?

ECI

Cukup, Pak, makasih.

Pak Jo melanjutkan menyendok nasi goreng ke piring Tiana, Tasia, kemudian piringnya sendiri. Mereka terlihat mulai makan.

 

EXT. DI DEPAN RUMAH TINGGAL - DAY

Tiana duduk, minum susu, sambil memerhatikan Eci yang sedang duduk menyendiri di bangku yang ada di pekarangan rumah. Dari kejauhan, Wira datang membawa plastik hitam berisi bahan makanan.

Dari sudut pandang Tiana, Wira terlihat memberikan sepotong kue lapis pasar kepada Eci kemudian berjalan menuju rumah.

TIANA

Kenapa ngga bilang?

WIRA

Bilang apa?

TIANA

Ya bilang kalau buatkan sarapannya untuk semua yang ada di rumah ini.

WIRA

Memang, kamu kira saya minta kamu buatkan sarapan untuk siapa?

Wira tersenyum menyadari kesalahpahaman Tiana.

TIANA

Untuk kamu.

WIRA

Ya nggak lah. Kalau untuk saya, saya bisa buat sendiri.

(beat)

Sudah sarapannya?

TIANA

Sudah, tadi dibuatkan Pak Jo.

Wira mengangguk-angguk dan masuk melewati Tiana. Tiana berbalik.

TIANA (CONT'D)

Wira.

WIRA

Kenapa?

TIANA

Saya ngga ditawari? Tadi saya liat kamu kasih...(terhenti)

WIRA

Nih, buat kamu. Dua. Dimakan ya.

Wira memberikan dua potong kue lapis pasar kepada Tiana. Tiana tersenyum, berdiri dan berjalan menghampiri Eci.

TIANA

Ecii, kita makan kue lapis bareng.

 

EXT. BANGKU PEKARANGAN RUMAH - DAY

Tiana memakan kue lapis pasar pemberian Wira. Kue lapis Eci masih utuh di tangannya.

TIANA

Kenapa kuenya ngga dimakan? (beat)

Dimakan atuh, kita makan bareng.

Eci mulai membuka plastik kue lapis pasarnya.

TIANA (CONT'D)

Eci, kalau ada apa-apa, bilang ya. Aku khawatir kamu ngga nyaman.

ECI

Nyaman kok.

TIANA

Kamu kuliah? Semester berapa?

ECI

Semester 6, Kak.

TIANA

Jurusan?

ECI

Sastra Inggris.

Tiana sedikit membelalak takjub.

TIANA

Wah, keren. Nyambung tuh kalau ngobrol sama Tasia.

ECI

Kak Tasia juga dulu kuliahnya sastra Inggris?

TIANA

Engga sih, tapi dia jago bahasa Inggris. Dua tahun jadi pramugari di Qatar Airways.

ECI

Sekarang? Masih? lagi liburan dulu ya Kak?

TIANA

Berhenti. Tahun depan mulai lagi, tapi di maskapai Indonesia.

(beat)

Tuh, panjang umur.

Tasia bergabung dengan Tiana dan Eci. Mereka terlihat bercakap-cakap.

 

INT. RUMAH TINGGAL - DAY

Tiana, Tasia, Eci, Wira, Pak Jo duduk berkumpul di ruang tengah. Kita melihat sebuah televisi jadul menyala. Mereka menonton kartun pagi.

WIRA

Pindahin dong, berita atau apalah asal jangan gosip.

TASIA

Udah ini aja, kasian Eci udah lama ngga liat kartun di tv. Iya kan ci?

TIANA

Halah, Eci jadi tumbal. (ke Eci)

Ngga usah didengerin ci.

Eci tertawa.

Tiba-tiba terdengar suara mini bus Ikram.

PAK JO

Ayo-ayo kita ke depan, kita sambut Pak Photographer sekalian langsung minta foto di depan bagus tuh hari pertama kita.

 

EXT. RUMAH TINGGAL - DAY

Wira, Tiana, Tasia, Eci, dan Pak Jo berkumpul di depan menunggu turunnya anggota baru dari dalam mini bus.

Ikram turun diikuti seseorang (Raga).

Tasia mengernyitkan dahi memerhatikan dengan seksama sesorang yang turun bersama Ikram.

Tiana disampingnya, sama tampak kebingungan.

TIANA

Sya, salah, kan?

Tasia menggenggam tangan Tiana. Menenangkan Tiana.

Ikram dan Raga semakin mendekat. Raga berjalan dengan kepala menunduk, tampak tidak percaya diri.

TIANA (CONT'D)

Ayolah.

Tiana diam-diam meninggalkan kelompok, disusul Tasia.

Raga berkenalan dengan semua orang kecuali Tiana dan Tasia. Wira tampak menyadari sesuatu, memerhatikan gerik Tiana.

INT. KAMAR TIANA - DAY

Tiana bersiap-siap pergi. Ia memakai jaketnya.

TIANA

Jauh-jauh aku ke sini buat move on. Kenapa kebetulannya mesti gini sih, Sya?

Tasia mengusap-usap punggung Tiana.

TIANA (CONT'D)

Hari ini aku mau jalan-jalan keliling desa. Cari angin.

Tiana berdiri keluar kamar dengan penuh emosi.

Kita mengikuti Tiana berjalan melewati Raga dan yang lain yang tengah berada di ruang tengah.

IKRAM

Tasia, Tiana, kalian belum ketemu anggota baru ya? kenalin...

TIANA

Saya udah kenal. (ketus)

Semua yang menyaksikan bingung. Tiana pergi ke luar rumah.

IKRAM

(Ke Tasia) Ada apa?

Tasia hanya menatap Ikram. Tiana terus berjalan.

IKRAM (CONT'D)

Tiaaan.

Tiana tidak menghiraukan Ikram.

TASIA

(Ke Ikram) Biar sama aku, Mas.

Tasia menyusul Tiana.

IKRAM

(ke Raga)

Kamu dan Tian saling kenal?

Raga mengangguk. Ikram menghela napas.

EXT. PEKARANGAN RUMAH TINGGAL - DAY

Ikram menyusul Tiana dan Tasia.

IKRAM

Tian, kamu ngga apa-apa?

Tian berhenti.

TIANA

Menurut Mas?

IKRAM

Duduk dulu yuk? Jelasin apa yang bisa aku bantu.

Tiana terus berjalan.

TIANA

Aku mau jalan-jalan sendiri. (ke Tasia)

Aku sendiri aja, Sya.

TASIA

Serius? Tapi...

Ikram memegan pergelangan tangan Tasia. Tanda untuk membiarkan Tiana pergi.

IKRAM

Oke, tapi jangan jauh-jauh. Kamu belum kenal jalan desa ini.

Tiana pergi.

 

INT. RUMAH TINGGAL - RUANG TENGAH - DAY

Suasana kikuk antara Raga, Pak Jo, Eci dan Wira. Tasia dan Ikram datang.

PAK JO

Tiana ngga kenapa-kenapa?

IKRAM

Ngga apa-apa, Pak. Lagi jalan-jalan dulu sebentar, cari udara.

(ke Raga) Ga, ngobrol yuk?

Raga mengikuti Ikram ke belakang rumah.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar