4. #4

EXT. SEBUAH BUKIT WISATA - DAY

Tiana berdiri di atas bukit. Kamera tergantung di lehernya. Menikmati pemandangan. Di sekitar, banyak orang-orang sedang bersiap atau sedang melakukan paralayang, salah satunya Wira.

Tiana memerhatikan seorang anak kecil yang sedang bermain petak umpet dengan kakaknya. Anak kecil itu perlahan mendekati kakaknya dari belakang.

TIANA

Satu... dua...

Hitungan ketiga, anak kecil itu berhasil menangkap kakaknya. Tiana tersenyum.

Ponsel Tiana berdering. Telpon dari Tasia.

TIANA (CONT'D)

Halo. Gimana Sya? Selesai? 

TASIA (O.S.)

Udah. Nanti malem berangkat pake kereta.

TIANA

Oke deh kalau gitu.

TASIA (O.S.)

Iya, Udah dulu ya, Ti.

TIANA

Byeee.

Tiana menutup telepon.

 

EXT. BUKIT WISATA - SAME DAY - DAY

WIRA bermain paralayang. Di udara, saat akan menuju daratan, ia mengernyitkan dahi menemukan sosok Tiana yang sedang memotret-motret pemandangan. Ia teringat kejadian di kantor Ikram.

Wira menyadari bahwa perempuan itu benar Tiana. Wira tersenyum.

 

EXT. BUKIT WISATA - A MOMENT LATER - DAY

Wira melepaskan peralatan paralayang dari badannya sambil tersenyum memandang Tiana yang berada di kejauhan.

WIRA

Makasih ya Mas.

Wira menyerahkan pakaian paralayangnya.

 

EXT. BUKIT WISATA - DAY

Tiana duduk melihat-lihat hasil fotonya di sebuah bangku. Seorang penjual kopi menghampirinya membawa segelas kopi susu.

PENJUAL KOPI

Mba?

Tiana menghentikan aktivitasnya melihat-lihat foto.

TIANA

Saya?

PENJUAL KOPI

Iya Mba

(beat)

Ini mba, ada titipan. Saya disuruh kasih kopi susu ini ke Mba. Dari Mas mas ganteng.

TIANA

Ha? Mas-mas ganteng? Siapa?

PENJUAL KOPI

Saya ngga tau Mba. Masnya sudah pergi.

TIANA

Beneran saya? Salah orang kali Mas.

PENJUAL KOPI

Beneran, Mba. Masnya sebelum pergi ngeliatin Mba terus.

(beat)

Boleh diambil Mba ini kopinya.

Tiana menerima es kopi susunya dengan wajah bingung.

TIANA

Jangan-jangan dari Mas sendiri ya?

PENJUAL KOPI

Ah Mba GR. Mba cantik sih tapi (beat)

Saya udah punya pacar. Mba mau jadi yang kedua?

Mereka berdua tertawa.

TIANA

Makasih ya Mas.

PENJUAL KOPI

Sama-sama, Mba.

Penjual kopi menjauh pergi. Tiana memgangkat dan memandangi kopinya.

Penjual kopi berbalik badan dan berteriak.

PENJUAL KOPI (CONT'D)

Diminum, Mba. Ngga ada racunnya. Amaaaan.

Tiana tersenyum, mengangkat jempolnya dan menikmati kopi.

EXT. LOBBY PENGINAPAN - DAY

Tiana dan Tasia berdiri menunggu mobil jemputan. Masing- masing mereka memegang satu koper.

TASIA

Lupa, ngga bawa kacamata.

TIANA

Lupa terus.

Tasia menatap tajam Tiana.

Tidak menunggu lama, mobil jemputan mereka datang. Sebuah mini bus berhenti tepat di depan mereka.

Ikram turun dari mobil.

IKRAM

Selamat pagiii. Masuk-masuk.

Ikram membawa koper Tasia dan Tiana, kemudian memasukkannya ke   dalam bagasi.

 

INT. MINI BUS - DAY

Di dalam mini bus sudah duduk seorang pria berusia 50 tahun, PAK JO, dan seorang perempuan berusia 20 tahun, ECI. Tasia dan Tiana tersenyum kepada mereka kemudian duduk.

TASIA

(berbisik)

Mas Ikram bukannya di kantor, kok jadi tim lapangan?

Ikram tersenyum.

IKRAM

Ngga boleh?

Tasia tertawa.

IKRAM (CONT'D)

Pak Jo, Eci, kenalin, dua orang yang baru gabung ini namanya Tasia dan disebelahnya Tiana.

(ke Tiana dan Tasia)

Tasia, Tiana, kenalin di ujung ada Pak Jo, paling sepuh di sini ya pak?

Pak Jo tersenyum.

PAK JO

Paling muda dong.

IKRAM

Muda cape ya Pak?

PAK JO

Mudaah.

Mereka tertawa.

IKRAM

Nah yang imut-imut di sebelah Pak Jo namanya Eci.

Eci tersenyum tipis.

IKRAM (CONT'D)

Eci ini mahasiswa. Ikut Mendesa karena orang tuanya mau honey moon terus bingung mau nitipin Eci ke mana. Ya ci?

Eci tersenyum, mengangguk, mengiyakan. Pak Jo menepuk-nepuk pundak Eci.

IKRAM (CONT'D)

Becanda ya ci. Tenang, kita seru- seruan di sini.

 

INT. MINI BUS - PINGGIR JALAN - DAY

Mini bus berhenti. Wira tidak memakai koper. Ia hanya menggendong satu tas gunung dan masuk. Ia tersenyum pada semua orang.

IKRAM

Maaf ya Mas Wira, agak macet tadi.

WIRA

Santai, Mas. Panggil saya Wira aja Mas, jangan pake Mas. Saya lebih muda.

Wira duduk di sebelah Pak Jo.

IKRAM

Okay, Wira.

(beat)

Temen-temen, kenalin Mas ganteng ini namanya Wira.

Wira, kenalin dua perempuan sebaya itu namanya Tasia dan sebelahnya Tiana. Yang paling muda ada Pak JO dan yang paling imut ada Eci.

 

E/I. MINI BUS - PARKIRAN SEBUAH RUMAH MAKAN - DAY

Ikram turun dan terlihat menelepon seseorang. Tiana membuka kaca jendela dan menatap ke luar. Di sebelahnya, Tasia tertidur.

Wira memandang Tiana sesekali dari belakang sambil mengobrol dengan Pak Jo.

Ikram masuk. Menyalakan mesin mobil.

WIRA

Ga ada yang naik lagi, Mas?

IKRAM

Satu orang lagi. Photographer kita, nanti nyusul katanya, ada urusan mendadak dulu.

(beat)

Gapapa. kita lanjuttt.

Ikram menengok ke belakang. Ia melihat Tasia tertidur. Ikram tersenyum.

IKRAM (CONT'D)

Tasia belum apa-apa udah tidur.

TIANA

Biasa dia Mas, pelor.

Tiana menutup kembali kaca jendelanya. Mobil melaju kembali.

 

EXT. MINI BUS - A MOMENT LATER - DAY

Mobil melaju. Ikram menyetir dengan gembira

IKRAM

Nah, nanti di desa yang akan kita tinggali akan ada tiga kelompok. Kita kelompok tiga.

TASIA

Rumah antar kelompok berjauhan Mas?

IKRAM

Betul. Meskipun satu desa, tapi rumah antar kelompok tentunya berjauhan. Jadi interaksi antar kelompok itu sangat sedikit. Kita akan lebih banyak berinteraksi sama kawan-kawan satu kelompok. Kita yang di mobil ini, satu kelompok tinggal. Jadi, selamat saling mengenal yaaa.

BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

-  Mini bus melewati jalan yang di kanan kirinya terdapat pohon-pohon tinggi

-  Mini bus melewati jalan berkelok

-  Mini bus melewati kantor desa

-  Mini bus melewati jalanan yang mulai sempit

-  Mini bus melaju menuju sebuah rumah dengan pekarangan luas yang menyendiri di ujung desa.

 

EXT. DI DEPAN RUMAH TINGGAL - NIGHT

Tipe rumah jaman dulu. Sederhana, dengan pekarangan yang luas. Mini bus terparkir. Ikram menurunkan koper-koper dan tas peserta dibantu Wira.

Pak Jo, Eci, Tasia dan Tiana menatap takjub rumah sederhana yang tampak cantik itu.

IKRAM

Gimana? Oke kan?

Mereka semua mengangguk, tanda sepakat.

 

INT. SEBELAH KANTOR DESA - POSKO UTAMA MENDESA - NIGHT

Raga duduk di sofa. Di meja depan sofa kita melihat sebuah cangkir berisi kopi. Seorang petugas datang.

TIM MENDESA

Maaf, A. Kelompok sudah kita atur sedemikian rupa. Kan AA memang gantiin Rudi untuk bareng sama Mas Ikram.

(beat)

Belajar dari sebelumnya, pergantian tim di hari H ini nantinya jadi berpengaruh. Kegiatannya, jumlah anggotanya juga kan nanti jadi timpang.

(beat)

Susah untuk atur cari photographer yang mau tukeran kelompok sama AA. Maklum A, ini kan sudah hari H. Kalau sebelum hari H sih masih bisa kami usahakan.

Raga menyenderkan punggungnya.

FLASHBACK TO:

 

EXT. WARUNG NASI PINGGIR JALAN - DAY

Raga tengah menikmati sarapan. Ia membuka ponsel. Di layar ponsel Raga kita melihat pesan dari Ikram. Ikram: Sebentar lagi sampe di depan rumah makan selera ya Ga.

Raga menyelesaikan sarapan, membayar. Bersamaan dengan membayar, Raga melihat sebuah mini bus tiba di pinggir jalan.

INSERT:

Tiana menurunkan kaca jendela mini bus.

Raga memerhatikan barangkali yang ia lihat salah. Sebuah telpon masuk.

BACK TO:

IKRAM

Ga, udah sampe nih.

RAGA

Mas, kalau saya nyusul gimana? Mendadak ada tugas yang harus saya selesaikan dulu. Ngga bisa ditunda sebelum sebulan saya di Desa.

Raga masih memerhatikan Tiana yang duduk dekat jendela.

IKRAM

Waduh Oke Ga. Dokumentasi sementara biar saya handle dulu. Jangan lama-lama ya.

RAGA

Iya Mas. Sorry ya.

BACK TO:

INT. SEBELAH KANTOR DESA - POSKO UTAMA MENDESA - NIGHT

RAGA

Yaudah kalau gitu. Besok saya gabung ke kelompok. Saya mau berisin sesuatu dulu. Gapapa kan?

TIM MENDESA

Gapapa, A. AA tidur di sini aja, di belakang ada kamar untuk buat Istirahat.

Raga tersenyum.

RAGA

Nuhun, ya.

CUT TO:

INT. RUMAH TINGGAL - NIGHT

Mereka memasuki ruang tengah rumah, masih menggendong tas dan membawa koper masing-masing. Pandangan mereka memindai seluruh ruangan rumah.

IKRAM

Selamat dataaang. Karena kita udah sampai, sekarang kita bersih-bersih dulu yaa.

(beat)

Ada empat kamar di sini, semuanya sama besar. Pembagiannya terserah tapi saya butuh satu kamar pribadi karena saya malem-malem harus laporan dan koordinasi ke tim.

Takutnya nanti malem-malem malah ada yang terganggu dengerin saya telpon.

Eci mengecek kamar-kamar.

TIANA

Aku, Tasia, Eci kayaknya bisa satu kamar. Pak Jo sama Mas Wira juga bisa satu kamar. Mas Ikram satu kamar. Gimana? Satu kamar lagi kamar cadangan aja.

Mereka mengangguk setuju.

WIRA

Setuju.

IKRAM

Eci ngga apa-apa kan satu kamar sama Tasia?

TASIA

Yeee emang kenapa? Gapapa kan ya ci?

Tasia merangkul Eci. Eci tertawa.

IKRAM

Sip kalau gitu, silakan simpan barangnya ke kamar masing-masing, mandi atau goler-goler sebentar boleh tadi kan di jalan pasti cape tuh.

(beat)

Di sini ada dua kamar mandi. Kita bagi untuk cowo cewe juga ya, yang kanan cewe, yang kiri cowo. Di luar juga ada kamar mandi kalau mau pake yang luar boleh. Nanti jam 8 kita kumpul buat makan malam dan perkenalan. See u semuanya.

Mereka semua mengangguk tanda paham dan menuju kamar masing- masing.

 

INT. RUMAH TINGGAL - MEJA MAKAN - NIGHT

Tiana, Tasia, Pak Jo, Ikram, Wira dan Eci duduk di meja makan. Kita melihat di meja ada nasi, sayur sop, ayam goreng, sambel, lalapan, tahu, tempe.

PAK JO

Ini siapa yang masak, dek?

IKRAM

Berhubung hari pertama, jadi kita dapet hadiah dari MENDESA, Pak.

Tadi ada tim posko yang anterin makanan. Karena besok dan seterusnya, kalau masak, kita masak sendiri.

(beat)

Yuk, makan-makan. Selamat makan.

Kita melihat mereka semua mulai makan.

INT. RUMAH TINGGAL - MEJA MAKAN - A MOMENT LATER - NIGHT

Kita melihat meja makan sudah bersih, tinggal cangkir- cangkir, dan camilan biskuit di atas meja.

IKRAM

Oke. Sebelum kita istirahat, ada agenda kecil dulu yaa temen-temen. Sebelumnya, kita perkenalan dulu. Mungkin semuanya sudah kenalan singkat, tapi biar resmi saya ulangi.

(beat)

Saya Ikram, di sini saya sebagai perwakilan dari Tim Mendesa untuk memandu kegiatan. Saya juga bertugas untuk memastikan para peserta merasa aman dan nyaman.

Jadi kalau ada sesuatu yang perlu dibicarakan, silakan bisa dikomunikasikan ke saya.

Semuanya serius memerhatikan Ikram.

IKRAM (CONT'D)

Satu bulan ke depan, seperti judul dari program ini, kita benar-benar akan merasakan pengalaman satu bulan menjadi warga desa. Alat komunikasi masih diperbolehkan, tapi hanya malam hari dan selama dua jam saja dari pukul 8 sampai 9 malam. Teman-teman boleh memberikan nomor saya ke orang terdekat brangkali suatu saat ada hal mendesak.

Semuanya masih memerhatikan Ikram. Ada yang sambil memakan camilan.

IKRAM (CONT'D)

Oh iya, kita akan memilih leader atau ketua kelompok yang bertugas membantu saya dan kita semua agar lebih teratur. Karena nantinya, kita bakal membutuhkan kerjasama tim. Tim masak, tim pergi ke pasar, tim piket, dan lain-lainnya.

PAK JO

Wah, saya kayak ikut KKN lagi nih.

TIANA

Setuju, Pak.

IKRAM

Kita tanya mahasiswa. Eci udah KKN?

ECI

Baru semester lalu, Kak.

Semuanya tertawa.

BEGIN MONTAGE

-  Satu per satu anggota kelompok berdiri untuk perkenalan.

-  Pemilihan ketua kelompok dengan voting.

-  Mereka berdiri tepuk tangan, Tasia berdiri terpilih sebagai ketua kelompok.

END MONTAGE

 

INT. RUMAH TINGGAL - KAMAR TIANA - NIGHT

Tiana ada dalam posisi tidur, berada di tengah antara Eci dan Tasia. Di kirinya, Eci sudah pulas tertidur. Tiana menyelimuti Eci. Di sebelah kanan, Tasia melamun.

Tiana telentang menatap langit-langit, menguap.

TASIA

Ti? 

TIANA

Hm?

Tasia tampak gelisah.

TASIA

Gapapa.

Ia menutup seluruh badan Tasia dengan selimut.

TIANA

Tidur.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar